Share

EKSTRA PART 8

Selesai mengaji, Aira membawa kembali baskom yang sudah kosong. Ada seulas senyum terpatri di bibir tipisnya. Segera, gadis kecil itu berlari menuju rumah. Namun, langkahnya terhenti demi melihat Rani yang berteriak-teriak sambil tertawa. Membuat kawanan anak-anak yang pulang mengaji menjadikannya bahan olok-olok.

Muka Aira berubah merah menahan malu dan amarah. Ditariknya lengan sang Ibu dan mengajaknya pulang.

"Bu! Bisakah Ibu tidak membuat aku malu? Bisakah Ibu berdiam diri di rumah? Dan Bapak, tolong, Pak, jangan biarkan Ibu pergi dan menjadi bahan ejekan teman-teman," teriak Aira melepaskan beban di hatinya.

Iyan yang terbaring lemas beranjak duduk bersandar pada tembok.

"Rani! Kamu dari mana?" tanya Iyan kesal.

"Hehe, hehe, hehe ...." Rani menjawab sambil tertawa-tawa kecil.

Aira bangun, berlari menuju kamar dan menangis sejadi-jadinya. Terkadang terselip sebuah harap, ibunya meninggal saja. Agar tidak membuatnya malu dan menerima ejek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Mmg penyesalan selalu terlambat datangnya..
goodnovel comment avatar
ardy75
iyan sosok laki" NAIF yg di perbudak ego,sungguh miris sbg suami & ayah yg dungu dgn keadaan kshn aira jd korban nya. anti wanita yg pd akhirnya hrs menelan ludah pahit akibat dr kesombongan di masa lalu & di perbudak kepongahan,saat semua tlh berlalu terlambat utk menyesali.smga jd sebuah pljran.
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah walau tanpa sadar ada ikatan batin juga ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status