Share

Part 6

Terdengar helaan napas dari seorang lelaki tua yang duduk di kursi.

"Bu, tidak ada salahnya bila Nadia ingin bertemu Anti. Bagaimanapun dia adalah ibu kandung Nadia. Jangan kami terus menerus memberikan pemahaman buruk tentang Anti. Siapa tahu memang, dia sudah berubah. Sudahlah, Bu. Semua sudah berlalu lama. Bila Nadia ingin bertemu ibunya, biarkan saja," ujar bapak Tohir lembut.

"Pak! Bapak tidak ingat, bagaimana dulu Anti berbuat hal yang memalukan keluarga kita? Apa Bapak sudah lupa, Tohir menderita, Nadia juga harus pindah sekolah karena malu? Tidak semudah itu memberikan maaf untuk dia, Pak!"

"Ya tapi kan, semua sudah berlalu. Belajarlah memaafkan, Bu,"

"Bapak kalau mau memaafkan silakan! Tidak dengan aku juga Nadia!" Selesai berkata demikian, wanita itu bangkit dan masuk ke rumah bagian belakang.

Erina hanya menatap punggung mertua perempuannya dengan hati yang kecewa.

*

"Mama, apa benar, Ibu sudah berubah

Nay Azzikra

Hai, pembaca setia cerita Othor! Kalau tidak salah, dulu ada yang minta untuk karma Anti. kenapa setelah dikasih, malah banyak yang kasihan, ya? Jadi bingung deh, ah. Oh iya, kenapa cerita ini terkesan detail dalam mendeskripsikan segala hal? Karena ada sebuah pesan yang ingin Othor sampaikan, bahwasannya, segala yang terjadi dalam hidup, ada sebuah proses yang harus dijalani. Tidak ada sebuah kebahagiaan yang bisa dengan mudah kita raih, (kecuali terlahir sebagai anak sultan barangkali), dan setiap orang yang bertaubat pasti akan diuji. Sebagaiamana firman Allah dalam Qur'an surah Al Ankabut ayat 2 yang berbunyi, "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman,' dan mereka tidak diuji?"

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
salah paham lagi
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah lagi.. lagi... jadi kecewa
goodnovel comment avatar
Edward Sinaga
kurang bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status