Share

Part 4

Hati Anti merasa sakit. Seperti tengah ditelanjangi di khalayak umum. Harga dirinya merasa terinjak-injak oleh kawanan laki-laki tanpa moral yang kini masih tertawa.

Ada gemuruh dalam dada yang ingin ia tumpahkan melalui tangisan namun, dirinya sadar berada di tempat umum.

"Gak usah didengarkan, Mbak!" ucap penjual martabak yang merasa kasihan dengan Anti.

Bohong bila Anti bisa berpura-pura tidak mendengar karena, suara bernada melecehkan itu sangat keras mereka katakan.

Setelah membayar, Anti bergegas pergi. Sudut matanya sudah panas. Ia usap menggunakan satu telapak tangan yang tidak membawa plastik berisi makanan yang ia beli.

Ada rasa sesal yang hadir.

'Mengapa harus membeli makanan di tempat ini? Kenapa aku tidak langsung pulang saja tadi?' protes hatinya.

"Nangis itu, gara-gara Adi sih! Cepat sana tolongin!"

"Ih, ogah! Kamu aja. Gak level aku!"

Suara bernada hinaan pada Anti masih saja mereka lontarkan. Membuat pen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
ada bawang... ada bawang... btw waktu di apotek Erina beli salep herpes buat siapa...
goodnovel comment avatar
Zahrotul Munawaroh Muna
lanjunt dunk Thor,,,
goodnovel comment avatar
Muniroh Marpaung
mewek bacanya, lanjut thor,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status