Share

Bagian 175

“Keterlaluan kamu, Mas! Tidak ada yang menyuruhmu ke mari. Enyah kau dari sini!”

“Oh, pasti! Aku pasti pergi dari sini, tapi, sebelumnya, aku akan membuat perhitungan sama kamu, lebih tepatnya kalian.”

“Agam ... hentikan, Gam … sudah, sudah! Malu sama tetangga, kalian rebut terus seperti ini …” Ibu merengek sambil sesekali menyeka air mata menggunakan lengan baju.

 “Iya, Gam, jangan emosi! Sabar, duduk! Dibicarakan baik-baik bila ada sesuatu yang membuat kamu tidak enak hati.” Bu Lik ikut memohon padaku dengan mengelus pundak, mencoba mengajakku untuk duduk. Kuhempaskan tangannya dengan kasar. Sepertinya, tujuanku untuk mengumpulkan setan agar membantuku marah, berhasil.

“Selama ini aku kurang apa sama kamu, Rani? Segala hal aku berikan, bahkan dengan mengorbankan keluargaku sendiri. Ternyata, di belakangku, kamu bermain hal yang menjijikan. Oh, atau, jangan-jangan, apa yang menimpak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
makanya jadi ortu itu jgn pilih kasih dulu Agam nurut Sekarang seperti gunung meletus
goodnovel comment avatar
Siti Cheasyach
hancurkan smua barang yg telah kamu beli dr uangmu buat si rani itu Agam.... kalau ranj kumat jinnya jangan mau kasih air cucian jenpolmu itu
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
walau bar² aku suka akhirnya Agam buat gini ke keluarganya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status