Share

Bagian 176

Tak kuhiraukan tangis Ibu, biarlah, toh, aku tidak durhaka kepada beliau. Bahkan dalam hati ini bertekad, meskipun Ibu begitu tidak adilnya terhadapku, namun, diri ini masih akan terus berbakti menjaganya, hingga tua kelak. Bila umurku panjang.

“Maafkan aku, Bu. izinkan aku membalaskan sakit hatiku melalui ini,” ucapku sebelum masuk ke dalam.

Dengan membabibuta, kasur tempat tidur Rani dan Iyan yang dulu aku belikan, kubacok-bacok menggunakan parang. Tujuannya, supaya tidak lagi bisa digunakan. Terdengar riuh tangis dari arah ruang tengah.

Usai kasur rusak, gantian lemari yang menjadi sasaran amukanku. Karena itu juga milikku sewaktu masih membujang. Kubeli dari Jepara, asli kayu jati, Ibu meminta ditukar dengn punya Iyan sebelum dirinya menikah, lemari yang hanya berbahan partikel. Namun sebelumnya, kukeluarkan semua baju Iyan dan meletakkan asal di dalam lantai. Sedangkan baju Rani, aku masukkan ke dalam plastik yang kebetulan ada di atas meja rias

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Siti Cheasyach
good job... suka lihat agam yg sekarang... krn pengaruh pengasih dr rani telah hilang buat agam
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
eeeehhhhhhh si Iyan bener² buta deh
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Masih blm sadar juga itu orang, agam km pintar hancurkan aja semua barang yg km beli
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status