Share

Bagian 183

Malam harinya, aku bermain ke rumah Udin, hendak membicarakan informasi dari Anti bahwa Agam sudah tidak ada di sana. Sekaligus menanyakan, barangkali Udin tahu tentang hal ini. Mengingat, dari dulu Agam paling dekat dengan adik bungsuku itu.

Sampai di sana, aku sangat terkejut dengan jawaban Udin. Berbeda dengan apa yang disampaikan Anti. Tapi, aku lebih percaya Agam. Bagaimanapun, Agam anakku. Yang harus aku bela.

“Makanya, Kang, jangan seperti itu sama Agam. Kasihan dia. Bayangkan, harus menjalani semuanya sendiri. Kemarin sudah aku suruh tinggal di sini, tapi dia tidak mau.”

“Lhah, Agam itu maunya ya bikin bingung kami. Masa iya, Rani disuruh pergi dari sana? Apa tidak bisa, dia tinggal bersama Rani dan Iyan seperti dulu?”

“Ya tidak bisa, Kang. Pasti tidak bisa. Karena keadaannya jauh berbeda. Agam sendiri sakit hati dengan apa yang dilakukan Rani. Apalagi, menurut Agam, bahkan Rani dipinjemi uang saja dia gak mau kasih.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Lah orang tua gila, jual aja gam rumahnya biar tau rasa tu semua yg bikin km susah
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
nih lagi pak Hanif dah tua gk sadar²....
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
bosen tpi penasaran kapan selesainya si.. keluarga gila
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status