Share

Bagian 188

Agam

Ada rasa kasihan pada Bapak harus melihatnya memikirkan masalah seorang diri tapi, biarlah itu sudah menjadi resiko beliau. Aku paham, bagaimanapun Bapak terlihat pilih kasih dan tidak adil padaku. Namun, bagaimanapun, beliau adalah orang tuaku. Akan tetapi, mau bagaimana lagi? Sudah menjadi pilihan hati untuk memilih hidup bersama dengan Iyan dan Rani.

Kewajibanku sebagai anak adalah berbakti. Dan selama ini sudah kulakukan itu. Selebihnya, urusan Iyan, bukan lagi tanggungjawabku.

Melupakan semua masalah yang terjadi baik dalam rumah tanggaku maupun keluarga, aku mencoba menyibukkan diri bercocok tanam. Bahkan sekarang, kebun belakang kantor sudah aku sulap menjadi taman cabai. Memanfaatkan lahan kosong yang tentunya sudah dengan izin kepala kantor. Beliau menyambut baik niatku dan kegiatan ini.

Dengan modal dari tabungan yang tersisa, aku membeli ratusan plastik polybag. Memilih menggunakan media tanam ini supaya lebih hemat tenaga, karena aku tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Arifrahman Muhamma
gam, jangan salahkan papanya sebab melindungi anak-anak,dulu di culik mau diambil ginjalnya, siapa saja pasti khawatir,gam
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah gpp deh pak Irsya possesif gitu.. biar Agam juga tau rasa bersyukur masih bisa VC
goodnovel comment avatar
Ramadhani Dhani
iya setuju
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status