Share

Bagian 193

“Apa Ayah punya uang untuk membeli ini?” Pertanyaan Dinta barusan menyentak hati ini kembali. Teringat lagi, dahulu kala, aku selalu mengatakan padanya bahwa aku tidak punya uang. Sebagai sebuah alasan agar dirinya tidak meminta banyak hal.

“Punya. Ayah sekarang selalu punya uang. Jadi, mulai sekarang, jika Kakak menginginkan sesuatu, bilang sama Ayah,, ya?” Jawabku berbohong. Aku akan memperbaiki semua hal. Hubunganku dengan mereka harus lebih baik dari dulu. Di sisa umur, diriku ingin selalu ada di saat mereka membutuhkan. Semoga saja ada rezeki, bila memang suatu hari Dinta dan Danis benar-benar meminta sesuatu hal, semoga saat itu Allah memberikanku jalan rezeki.

“Tidak usah, Ayah … Papa Irsya punya uang banyak,” ujar Danis polos. Ah, iya. Lagi-lagi aku lupa kalau mereka kini sudah memiliki seorang pelindung yang tidak kurang suatu apa pun.

“Mas Agam …” suara panggilan itu, aku mengenalnya. Wanita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Dede Maheni
terharu dan sedih
goodnovel comment avatar
Rema Melani
ya Allah,...
goodnovel comment avatar
Minkhatun Maula
luar biasa karyamu kak sampai mata ini tak henti keluar air mata hususnya di bab ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status