Share

Bagian 194

Kaki ini melangkah gontai, saat tangisan Dinta belum juga reda. Sekali lagi, netra menatap dua buah hati yang terlihat terluka atas kejadian hari ini. Lagi, aku menjadi penyebab mereka menangis.

Dalam hati berjanji, akan merengkuh sakitnya rindu dalam sepi dan sendiri. Karena nyatanya, hadirku selalu menciptakan tangis untuk dua makhluk yang sangat aku cintai.

“Ayah …” masih terdengar teriakan Dinta memanggil, saat tubuh ini sudah bersiap di atas kendaraan. Aku menoleh, bayang tubuhnya mengabur karena air mata cukup menghalangi pandangan. “Hati-hati di jalan …” bukan rasa bahagia yang tercipta sebab diperhatikan oleh dia yang pernah aku sakiti, akan tetapi justru semakin sakit dan menyayat hati, sedikit perhatian yang diberikan olehnya itu.

“Ayah … kapan-kapan main ke sini lagi,, ya?” Danis dengan polosnya berteriak. Tubuh kecilnya langsung diangkat sang kakek ke dalam gendongan. Aku hanya mengacungkan dua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Dewie Sartika
makin seru aja nih
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Jangan mau gam,bilang sama orang tua anti kl km gak dibutuhkan sama anaknya
goodnovel comment avatar
Nur Janah
sabar ya gam...SMG kamu sukses dg cabe ya dan jadi jutawan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status