Share

Bagian 190

“Ayah sudah bilang ‘kan? Aira jangan ikut bermain, di rumah saja sama Mbah, atau Bude Eka,” bujukku berusaha menenangkan perasaannya.

“Aira bosan di rumah, Yah …” kadang aku tidak habis pikir dengan Sarah anak Mbak Eka. Dia jarang sekali mau datang ke sini untuk hanya sekadar menamni Aira yang kesepian.

“Ayok, main sama Ayah …” ajakku berusaha menghibur. “Ayah jadi kuda, Aira yang naik,, ya?”

“Ayah kan perutnya sakit, sama kayak Aira …” ah iya, lupa! Aku yang sekarang adalah seorang pria lemah. Kuajak Aira masuk rumah.

Aku kini duduk di depan Aira, dia menggunakan alat-alat make up ibunya untuk merias wajah ini. Ah, Rani, tidakkah ada keinginan untukmu sembuh? Lihatlah aku yang menanggung semuanya sendiri. Meski keadaannya tidak parah tapi, Rani masih sering terbengong dan enggan bekerja. Terkadang juga tiba-tiba teriak histeris. Hal itulah yang membuatku memustuskan di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
akhirnya keluarga nya hancur lebur... penyokong nya di usir dan diabaikan sih karna gak punya uang dan jabatan lagi
goodnovel comment avatar
Yayu Yusuf
keluarga amburadul ......
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
makanya sadar dan taubat gemes bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status