Share

Bagian 189

“Adek, Ayah tidak akan menculik Adek kok …”

“Papa takut, Ayah mengajak kami tinggal sama Ayah …” Danis yang polos, berbicara dengan jujurnya.

“Tidak, Sayang! Ayah tidak punya rumah bagus untuk mengajak kalian tinggal.”

“Ayah, Ayah kalau telepon jangan lama-lama,, ya? Soalnya kalau lama, Papa suka protes sama Ibu. Papa tidak mau, Ayah sering telepon …” apa yang diucapkan Dinta barusan membuat dada ini nyeri. Seburuk apa pun, aku ayah mereka.

“Ya sudah, Ayah tutup ya, teleponnya? Sampaikan sama Ibu, sama Papah, maaf kalau Ayah mengganggu. Kakak dan Adek, sehat-sehat, ya? Ayah selalu merindukan kalian …”

“Ayah juga, ya? Sehat-sehat di sana? Kakak tutup dulu ya, Yah?” Tanpa mengucap salam penutup, panggilan video diakhiri begitu saja oleh Dinta. Hati ini sakit.

Sebesar apa pun salahku dulu, apa aku tidak berhak untuk berubah? Apa aku tidak boleh b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
baru tau kan rasanya... anak kesayangan kena hukum sosial
goodnovel comment avatar
ardy75
ank kecil ibarat,buku tulis yg msh kosong. akan terisi apabila di bubuhi tinta,meski tulisan itu salah msh bs di hapus & di ralat meski bekas ttp tertinggal. klo pola pikir kalian spt ini terhadap ank kecil,miris sekali apa jd nya pola pikir ank" kalian klo sdh dewasa..
goodnovel comment avatar
ardy75
sepertinya kalian ibu" SUMBU KOMPOR,dr pola pikir kalian sdh jls terlihat kualitas spt apa yg ada dlm otak kalian, bgmn bisa di sebut ibu,tp naif soal pola pikir ank kecil.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status