Finding Nami  ( INDONESIA )

Finding Nami ( INDONESIA )

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-29
Oleh:  HANINA  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
147Bab
10.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Tuan muda, calon mempelai anda melarikan diri." "Apa?" James, laki-laki tampan pewaris tunggal dari salah satu keluarga old money di Indonesia membelalakkan matanya karena ditinggal calon istrinya tepat di hari pernikahannya. Namida Hamasaki 23 tahun melarikan diri tepat di hari pernikahanya dengan James Oliver Baskoro 30 tahun setelah melihat video mesum calon suaminya dengan wanita lain yang dikirimkan seseorang kepadanya. Dengan hati hancur Nami pergi mengikuti langkah kakinya yang entah akan membawanya kemana. James sangat marah karena telah dipermalukan oleh calon istrinya, ia bertekad untuk mencari Nami dan membalaskan dendam padanya atas penghinaan yang ia terima di hari pernikahan dengan mencoreng nama baiknya. Siapa sangka setelah bertahun-tahun mencari Nami, James akhirnya menemukan Gadis yang sangat ia benci ketika berlibur di Hawai dalam keadaan Nami yang hilang ingatan. Nami tidak mengenali James dan telah melupakan peristiwa yang telah membuatnya berlari di hari pernikahan dan keluarganya. Tentu ini membuat James senang, karena ia pikir keadaan Nami yang hilang ingatan akan memuluskan rencana balas dendamnya.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Namida Hamashaki.

"Aaaah akhirnya bisa benapas dengan lega." Seorang gadis cantik berwajah oriental dengan memakai atribut kelulusan mahasiswa, lengkap memakai toga dikepalannya merentangkan tanganya keatas sambil menyunggingkan senyumnya. Rambutnya tergerai indah sambil membawa sebuah bucket bunga mawar putih dari kakak seniornya. Terimakasih senpai(kakak tingkat/kakak kelas ataupun kakak laki-laki yang lebih senior)." Nami menyunggingkan senyuman termanisnya. "Jangan tersenyum manis begitu, aku jadi tambah berat melepaskanmu untuk kembali ke negara asalmu Nami san." (san adalah tambahan nama panggilan untuk adik kelas/adik tingkat atau teman wanita dalam bahasa Jepang). Yup Namida Hamashaki, gadis manis berusia 23 tahun yang baru saja menyelesaikan kuliah tingkat akhir di salah satu universitas terbaik di Jepang. Tokyo university selama lima tahun itu ialah putri dari Yamada Hamashaki seorang pengusaha terkenal keturunan Jepang. Bermula dari kakek Nami yang mengembangkan usahanya ke Indonesia, tel

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
I. R. A
nami,,,... cuann........ apakah tersesat lagi .........
2021-10-14 09:19:00
1
default avatar
amon.forsyth
Kereeen, lanjut Thor...
2021-06-28 16:53:20
1
user avatar
Ade Andriansyah
lanjutin thor 😍
2021-05-30 07:54:03
1
user avatar
Liliss354
Keren kak ceritanya, alurnya menarik dan bikin penasaran😍 Semangat kakak, jangan lupa feedback "King of Night" ya:)
2021-05-22 11:57:38
0
user avatar
F' Mers
makasih kak menarik sekali ceritanya..
2021-05-17 22:33:55
1
147 Bab

1. Namida Hamashaki.

"Aaaah akhirnya bisa benapas dengan lega." Seorang gadis cantik berwajah oriental dengan memakai atribut kelulusan mahasiswa, lengkap memakai toga dikepalannya merentangkan tanganya keatas sambil menyunggingkan senyumnya. Rambutnya tergerai indah sambil membawa sebuah bucket bunga mawar putih dari kakak seniornya. Terimakasih senpai(kakak tingkat/kakak kelas ataupun kakak laki-laki yang lebih senior)." Nami menyunggingkan senyuman termanisnya. "Jangan tersenyum manis begitu, aku jadi tambah berat melepaskanmu untuk kembali ke negara asalmu Nami san." (san adalah tambahan nama panggilan untuk adik kelas/adik tingkat atau teman wanita dalam bahasa Jepang). Yup Namida Hamashaki, gadis manis berusia 23 tahun yang baru saja menyelesaikan kuliah tingkat akhir di salah satu universitas terbaik di Jepang. Tokyo university selama lima tahun itu ialah putri dari Yamada Hamashaki seorang pengusaha terkenal keturunan Jepang. Bermula dari kakek Nami yang mengembangkan usahanya ke Indonesia, tel
Baca selengkapnya

2. James Oliver Baskoro

Dua bulan sebelumnya."Hi, guys."Seorang laki-laki tampan dengan sorot mata yang tajam, berdiri di antara kerumunan anak muda yang sedang berpesta di sebuah klub eksklusif di Jakarta. "Nih dia yang ditunggu." Dean sahabat karib James langsung memeluk James. "Hai bro, kemana aja, nggak asyik kalau nggak ada elo." Bagus cowok asli dari Bali langsung gabung di antara James dan Dean. "Kalian nunggu gue atau nunggu traktiran dari gue." "Bwa hahaha, slow men, sarkas amat sih lo, kek kesambet penunggu jembatan Ancol." Dean yang terkenal ceplas-ceplos pura-pura meninju lengan James. "Sepet banget malam ini, nggak ada yang glowing." "Elo sih datangnya maleman, stok cewek bening punah. Yang bening-bening sedang sibuk méndesah sekarang di hotel atas." Bagus menimpali. "Gue abis disidang sama bokap, nyokap. Nggak bisa berkutik sebelum nunggu mereka tidur." James meraih pematik api menyalakan rókok. "Jadi anak konglomerat emang susah ya, apalagi masih darah biru." Dean manggut-manggut. "Ta
Baca selengkapnya

3. Casanova Si Pematah Hati.

"Jamessss." "Hmmmm." "Jangan pergi dulu." Amanda memeluk tubuh James dari belakang, namun James tak menghiraukannya. "James, kamu denger nggak?" Amanda berusaha menahan pergerakan James yang sibuk memungut pakaiannya. "Denger, gue belum tuli." Dengan santainya James memakai pakaiannya kembali tanpa menoleh kepada Amanda yang mengajaknya berbicara. "Kok kamu gitu." Amanda mencebik melihat respon dari James yang terkesan cuek berbeda dengan semalam. "Kenapa?" James telah selesai berpakaian lalu menghisap rokok seperti kebiasaanya. "Kamu beda dengan semalam, sekarang kamu cuek, tadi malammm----" pipi Amanda bersemu merah, mengingat malam panas mereka. James terkekeh sambil menyemburkan asap rokok dari mulutnya. "Ckkk." James berdecak, selalu saja begitu, setiap wanita yang ditidurinya berubah manja dan malu-malu. Ia bisa menebak, bahwa Amanda menginginkan lebih dari sekedar hubungan satu malam. "Bagaimana kalau kita-----" Amanda yang masih télanjang berjalan dengan malu-malu mend
Baca selengkapnya

4. Kepergok

"Keberatan?" "Dengan senang hati, Pak." Dela, sekretaris barunya James tersenyum riang sambil berlari kecil untuk mengunci pintu. Ia dengan hati berbunga akan menuruti permintaan bos tampannya. Siapa yang bisa menolak pesona James Baskoro, CEO muda idaman wanita lajang seperti dirinya. Setelah mengunci pintu, Dela wanita muda berambut pirang itu mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. Sejak Doni menghubunginya, satu minggu yang lalu, ia mulai gencar melakukan perawatan tubuh dan wajah di salon kecantikan langganannya. Dari ujung kaki hingga ujung rambut, ia bahkan sempat panik ketika satu jerawat tumbuh di pipinya. Menurut keterangan Doni, James menyukai wanita yang berpenampilan sempurna dari wajah serta bentuk tubuh yang proporsional. Dela bahkan rela memperketat dietnya untuk menjaga keindahan lekuk tubuhnya. Kemarin ia sempatkan untuk luluran agar kulitnya terlihat lebih glowing, tidak lupa ia membeli parfum mahal yang bisa membuat laki-laki semakin tertarik untuk menghidu
Baca selengkapnya

5. Perjodohan

"Ya Tuhan … apa-apaan ini!" Suara seorang wanita membahana setelah pintu dibuka secara kasar. "B-bunda." "James Oliver Baskoro!" James langsung mendorong tubuh Dela yang berada di atasnya dengan keras. James tahu jika bundanya sudah memanggil nama lengkapnya, itu berarti beliau sangat marah. Tubuh Dela terjungkal kebelakang. "Aduh." Dela memegang pinggangnya yang terantuk meja tamu. Wajah Dela jatuh tepat di kaki seorang wanita bule paruh baya berambut coklat. "Memalukan! Wanita macam apa kamu!" Pandangan Felicia, bundanya James sangat tajam kepada Dela. "Dibayar berapa kamu oleh anak saya untuk melakukan pekerjaan tambahan ini?" "S-saya." Suara Dela bergetar, lenyap sudah nàfsunya berganti dengan ketakutan dan rasa malu. James yang tak kalah takut, segera mengancingkan kemeja dan membetulkan sabuk dan resleting yang sempat Dela buka tadi. "Pakai pakaianmu, dan mulai detik ini kamu dipecat dengan tidak terhormat." "N-nyonya, sa ….""Pergi, keluar dari sini sekarang juga atau s
Baca selengkapnya

6. Gadis Ingusan

"Kita mau kemana, kak?""Kita keluar jalan-jalan, ya … setidaknya untuk saling mengenal, Nam." James merasa aneh, seumur hidupnya ia tidak bisa mengingat nama seorang wanita, kecuali Malika. Namun kali ini ia dapat mengingat nama Nami yang baru sehari dikenalnya.Felicia menyuruh James, mengajak Nami keluar untuk pendekatan. Tentu saja James menurut setelah diancam."Oh, oke." Nami tersenyum riang, entahlah jantungnya berirama ketika harus berdekatan dengan James. Nami bukanlah tipe gadis pemalu, sudah sangat sering berhadapan dengan laki-laki yang mengejarnya. Namun saat ini, ia akui agak sedikit grogi ketika berduaan dengan James. Mungkin ini yang dinamakan cinta, pikirnya."Bagaimana kalau kita nonton? Kamu mau?" tanya James."Why not. Aku suka nonton." Nami terlihat antusias."Kamu suka film apa?""Terserah, Kakak. Aku penikmat semua genre.""Emm …." James melihat-lihat list film yang terpampang di layar monitor."Itu saja, Kak." Nami menunjuk sebuah film kartun animasi produksi da
Baca selengkapnya

7. Demi Harta Warisan

"Demi apa, elo sudah tunangan, James?" Bagus menepuk pundak James dengan keras sehingga minuman yang ada di gelas tumpah di meja. "Woe …kira-kira Bambang, yang kena masalah gue, kenapa elo yang heboh." James melotot. "Sorry bray, gue syok aja. Elo tiba-tiba udah tunangan dan minggu depan mo nikah." Bagus memasang wajah melasnya. "Cewek yang kek gimana yang bisa meluluhkan hati elo James, penasaran gue." Dean yang baru gabung ikut nimbrung. "Bentar gue kasih lihat elo. Beri penilaian sendiri aja. Males ngomongin gadis ingusan seperti dia." "Busyet elo udah nyimpen photonya dia, James?" Bian ikut-ikutan kepo. "Mana mungkin lah, gue berteman sama dia di akun sosmed. Nih kalian lihat sendiri." "Wih, nggak salah James, elo bukan pedófil, kan?" Dean terbengong melihat photo Nami. "Sembarangan." James memùkul kepala Dean. "Buktinya ini masih kek anak SMA, tapi imut sih gue juga demen yang kek gini" "Coba, coba, mana, aku pengen lihat." Bian merebut ponsel James dari tangan
Baca selengkapnya

8. All about Malika

Mata malika memanas, airmata yang sejak tadi ia tahan, akhirnya luruh juga. Ia iri, hatinya berdenyut nyeri. James memperlakukan gadis muda itu dengan sangat manis. Kakinya tidak dapat ia kendalikan untuk mengikuti mereka berdua yang masuk ke dalam butik baju pengantin terkenal itu."May, ngapain lo? Kalau cuma untuk mengintip dari luar, mending lo pulang aja deh. Daripada kayak bintang sinetron di TV ikan terbang. Sekarang tanya dia, apa maunya? Ngegantung hubungan kayak gitu?" Fani kesal melihat sahabatnya itu beberapa kali mengelap matanya.Malika cuma menangis, tidak menghiraukan ucapan Fani."Ya ampun May, cinta boleh, bòdoh jangan. Udah sepuluh tahun lebih hubungan kalian tapi dia tambah sadis aja menyakiti elo. Kenapa lo masih bertahan, hem? Sumpah demi apa, gue nggak ngerti jalan pikiran elo.""Lo nggak ngerti apa alasan James berubah kayak gitu? Dulu dia nggak begitu. Itu semua salah gue, gue yang jadi penyebab James hidup dalam kebencian." "Segitunya elo masih belain dia? Se
Baca selengkapnya

9. Jangan, James!

"Nggel, hari minggu main ke rumah, ya?" James menemui Malika di saat jam sekolah sudah berakhir.."Nggak ah, aku ada kerjaan.""Nggak usah kerja, nanti gue kasih uang. Lo ikut aja sama gue, main ke rumah. Bunda pasti seneng lihat elo.""Nggak mau, aku mau cari uang sendiri.""Elo nolak? Baiklah, gue mau main gabung sama Kenzo dan kawan-kawan.""Eh apa-apaan, kamu jangan tawuran lagi." ucap Malika panik.James tersenyum senang saat Malika melarangnya untuk tawuran, ada rasa khawatir untuknya. Berarti perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan."Kenapa jadi senyum-senyum sendiri?" Malika terbengong."Nggak kok, kamu cantik banget."Pipi Malika langsung memerah. James selalu membuatnya tersipu. Cowok bule tampan yang urakan tapi bisa begitu manis ketika bersama dengannya."Yuk jalan, jangan bengong. Nanti pipi kamu meletus karena kepanasan." James mencolek pipi Malika. "Ih jangan colek-colek." Malika cemberut.Memang dasar cantik cemberut pun makin cantik. Pen gue …." James mendekatkan bi
Baca selengkapnya

10. Janji James

"Jangan, James, jangan." Malika mulai menangis."Jangan takut, May. Gue bakal hati-hati, percaya, deh." James mengecup pipi Malika yang basah dengan air mata."A-ku takut, James." Buliran air mata jatuh berderai di kedua pipi mulus Malika."Gue janji kalau elo nggak kuat, gue bakal berhenti." rayu James."Bukan itu, kita masih sekolah, James." Malika menggenggam tangan James."Elo takut hamil?"Malika mengangguk."Gue udah siapin pengaman, lo nggak usah khawatir, percaya sama gue." James mengambil alat konstrasepsi yang sudah dibeli dari apotek terdekat.Malika tertunduk."Kenapa lagi, May." James menghela napas. "Lihat gue, May. Lo cinta nggak sama gue?"Malika mengangguk sambil tersipu malu."Ya udah, gue juga cinta sama elo. Banget malahan." Tangan James menyisir rambut Malika ke belakang.Malika menautkan kedua tangannya, gelisah."Please … May, gue pengen banget ngerasain yang begituan dari kemarin-kemarin, kata temen-temen gue. Enaknya ngalahin apa pun. Banyak cewek-cewek di luar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status