Share

Bagian 185

Kulempar pandangan mata menembus jendela besar. Nampak di sana, gugusan pegunungan yang berwarna hijau. Dengan sebuah tower menjulang tinggi, menandakan bahwa, di sana ada kehidupan. Panas matahari yang menyengat seolah terserap oleh hembusan udara yang dingin, menjadikan sinarnya terasa hangat bila menyapu kulit. Agam benar-benar menolak untuk pulang ke rumah. Meski aku juga berusaha membujuknya. Bukan tanpa alasan, hanya ingin agar dirinya tidak hidup dalam kesendirian yang sepi.

“Apa rencanamu terhadap Anti, Gam?” Tanyaku memecah kesunyian. Hanya gelengan kepala yang kudapat sebagai jawabannya.

“Memangnya kamu kenapa sampai seperti itu sama Anti, Gam?” Kang Hanif ikut bertanya.

“Bila aku katakan apa itu alasannya, akankah Bapak peduli? Bukankah selama ini, aku seperti anak yang terbuang? Jadi, apa pun yang menimpaku sekarang, akan aku tanggung sendiri, Pak …”

“Agam, apa kamu benar-benar tidak peduli lagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Siti Cheasyach
biar aja lik kalau terjadi apa2 yg pntng sudah diingatkan si ekanya... pasti nyesal dia ternyata suaminya disana mau nikah lagi sm wanita lain
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah si Seno udah punya yang lain tau...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status