Share

Bagian 182

 “Boneka, boneka, cepat ambil boneka, Mbah. Mbah yang ambil bonekanya …” Aira terus merengek.

“Makanya, Pak, suruh diam cucu kesayangan Bapak, biar saya bisa menjelaskan.” Anti berujar sewot. Nusri bangun dari tempat duduknya dan hendak mengambil boneka yang ada di lemari.

“Bu! Jangan sembarangan. Jangan ambil boneka itu. Itu milik anakku. Yang membelikan ayahnya dulu. Bukan Mas Agam. Jadi, Ibu tidak berhak main ambil sembarangan.”

“Daripada Aira nangis, Anti. Saya juga ingin mendengar penjelasan kamu.” Anti terlihat pasrah. Nusri benar-benar mengambil boneka itu dari lemari dan memberikannya pada Aira. Anak itu berteriak kegirangan. Dan segera bermain dengan mainan khas anak perempuan berwarna pink itu.

“Main di situ jangan nangis ya, Aira!” Nusri meninggalkan Aira yang duduk di lantai bersandar tembok.

“Mas Agam hanya sekitar satu bulan saja di sini. Setelah itu, Mas Ag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
tor Nia dan pak Irsya lagi dunk...sakit hati dengar keluarga Iyan dak tau diri ini .
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah rasain dapatsi Anti yg judes
goodnovel comment avatar
Yayu Yusuf
kapan cerita tentang Nia dan Pak Irsya di cetitain yaa ??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status