Dijual oleh Suaminya sendiri pada seorang pria asing yang tak dikenal hanya demi uang, seolah tak cukup untuk membuat hidup Violet bagai dalam Neraka. Ia bahkan harus menghadapi perlakukan kejam dan semena-mena dari seorang pria kaya raya yang telah membelinya. Ya. Vladimir Maximus Travor, adalah seorang CEO sekaligus pemilik dari sebuah perusahaan terkemuka di London. Ia rela melakukan ide gila untuk menyewa Violet agar menikah dengannya selama setahun demi mendapatkan warisan dari sang Ayah yang telah tiada. Mampukah Violet terbebas dari cengkeraman sang CEO bengis yang tak kenal ampun itu? Atau mungkin ia justru akan terjebak dalam buaian cinta sang CEO?
Lihat lebih banyak“Kumohon jangan ambil uang itu! Hanya itu yang kita miliki untuk membayar semua hutang kita!” teriak Violet seraya menagis sesenggukan.
“Tutup mulutmu dan jangan sok tau! Lagipula selama ini kau bahkan tidak pernah menghasilkan apapun! Aku bahkan menyesal telah menikahi wanita sial sepertimu!” bentak Dani yang kemudian mulai mencengkeram leher Violet.
Ya, hari ini untuk yang kesekian kalinya terjadi pertengkaran hebat antara Violet dan Dani. Menikah dengannya selama lima tahun dan membuat namanya tersemat dalam nama Violet sehingga menjadikannya, Violet Shaw. Rupanya tidak membuat Violet benar-benar mengenal seperti apa Suaminya yang sebenarnya.
Seperti sebelumnya, hampir setiap hari selalu terjadi pertengkaran antara Dani dan Violet. Ya, pasangan suami istri itu memang tak seperti pasangan lainnya. Bukan tanpa sebab. Karna setiap hari yang dilakukan oleh Dani hanya menghabiskan uang untuk membeli minuman sementara Violet sang istri terus mati-matian mengumpulkan uang yang jumlahnya bahkan tidak seberapa.
Kebiasaan buruk Dani yang suka mabuk dan bermain wanita nyatanya telah menghabiskan uang mereka. Bahkan Violet harus menanggung hutang akibat ulah dari sang suami tidak diri itu. Parahnya lagi, toko kue yang merupakan satu-satunya sumber penghasilan mereka pun saat ini terancam tutup karna bangkrut.
Tapi entah apa yang ada dalam kepala Violet. Meski hidupnya sengsara dan terus mendapatkan perlakuan kasar dari Dani, nyatanya Violet bahkan tidak pernah berniat untuk meninggalkan Dani. Bukan hanya karna takut oleh ancaman Dani, tapi karna Violet begitu mencintai Dani. Bisa dibilang, cinta membabi buta yang dimiliki Violet justru membuatnya semakin menderita.
Violet terus saja menutup mata dan selalu memaafkan Dani dengan dalih bahwa ia yakin suatu saat nanti Dani pasti akan berubah dan Dani akan kembali menjadi suami yang baik seperti dulu. Violet yang lugu itu bahkan tidak juga menyadari bahwa kebaikan yang dulu ditunjukkan Dani hanyalah palsu belaka.
Setelah merampas semua uang yang telah dikumpulkan Violet dengan susah payah, Dani lantas meninggalkan Violet begitu saja tanpa rasa bersalah. Namun entah terbuat dari apa hati yang dimiliki oleh Violet, dengan mudahnya ia pun berusaha melupakan apa yang telah dilakukan oleh Dani menganggap bahwa sang suami hanya sedang kesal saja.
Seperti biasa Violet pun mulai melakukan banyak pekerjaan di toko kue kecilnya itu. Dengan sedikit tergesa ia berusaha agar kue dan roti segera tersaji dengan cepat. Karna hari ini ia terlambat membuka toko kue akibat pertengkerannya dengan Dani.
Hingga di tengah kesibukannya, datanglah dua orang pria dengan wajah sangar dan tubuh gempal yang masuk dengan sangat tidak sopan.
"Violet! Ikut kami. Bos sudah kesal karena kau tidak membayar hutang," ucap salah seorang pria.
Benar saja, pria-pria itu tidak lain adalah para rentenir yang sudah pasti mereka datang untuk menagih hutang seperti biasanya. Namun kali ini, tanpa menanyakan hutang mereka bahkan memaksa untuk membawa Violet ikut bersama mereka.
"Apa maksud kalian? Aku selalu membayar hutangku." Menurut Violet apa yang mereka katakan tidak beralasan. Bahkan jatuh tempo pembayaran hutang masih beberapa hari lagi. Anehnya para rentenir itu bahkan tidak mau tau dan terus memaksa Violet seraya mengancamnya.
“Lepaskan aku! Kenapa kalian ingin membawaku?! Meski terlambat bukankah selama ini aku selalu membayar hutang kami?!” ucap Violet yang terus berusaha melepaskan dirinya dari para pria kekar itu.
“Diam kau! Bos kami menyuruh untuk membawamu karna kau dan suamimu bahkan tidak pernah membayar hutang kalian sama sekali!”
Sontak Violet pun sangat terkejut. Bagaimana tidak? Selama ini Violet selalu memberikan uang pada Dani dan Dani selalu mengatakan pada Violet bahwa ia telah membayarkan angsuran hutang mereka. Dan dengan bodohnya Violet bahkan menganggap para rentenir itu berbohong dan terus percaya pada Dani.
Tanpa membuang banyak waktu Violet kemudian dimasukkan ke dalam sebuah mobil hitam dan dibawa paksa. Violet terus meronta berusaha melepaskan diri tapi sayangnya dua orang algojo itu bahkan bukan tandingan Violet. Hingga kemudian mereka sampai di sebuah rumah mewah dan Violet pun dibawa masuk ke sana.
Lalu datanglah seorang pria paruh baya dengan kepala botak dan perut buncitnya. Dengan angkuhnya pria itu mendekat pada Violet yang saat ini tengah dicekal oleh kedua anak buahnya. Lalu dengan mata liarnya pria bernama Ronal Richi itu terus menatap mesum pada Violet. Jijik dengan tingkah Ronal maka Violet pun memaki, “Lepaskan aku!”
Tapi dengan santainya Ronal berkata, “Kusarankan sebaiknya berhenti memberontak karna kau adalah jaminan Dani untuk melunasi hutang. Kurasa tubuhmu bagus juga. Pasti akan menhasilkan banyak uang club malam.”
“Diam kau! Aku bukan jalang dan aku tidak sudi bekerja padamu!” teriak Violet.
“Apa boleh buat, sayang. Dani sendirilah yang menjadikanmu jaminan atas semua hutangnya yang terus menumpuk,”
“Tidak! Kau bohong! Dani tidak mungkin melakukan hal rendah seperti itu. Dia pasti ak-”
Seketika ucapan Violet pun terhenti ketika seseorang tiba-tiba datang dan membuat Violet seketika mematung. Tak disangka itu adalah Dani. Violet pun seketika dibuat syok karna Dani datang dalam keadaan mabuk bersama seorang wanita yang terus ia peluk dengan tidak tau malunya.
Lalu dengan santainya Dani berkata pada Violet, “Maaf Violet, apa yang dikatakan oleh Ronal memang benar. Oh ya! Sepertinya aku juga lupa bilang kalau aku telah menandatangani surat perjanjian dan setuju menjadikanmu jaminan untuk membayar hutang.”
Bagaikan disambar petir setelah Violet mendengar ucapan Dani. Ia tidak percaya bahwa suami yang sangat ia cintai bahkan tega menjadikannya sebagai jaminan demi melunasi hutang. Bahkan tanpa menghiraukan perasaan Violet, Dani tega bermesraan dengan wanita lain.
Sayangnya tak cukup sampai di situ. Dengan terang terangan Dani kembali berkata pada Violet, “Lagipula Violet, aku bosan hidup dengan wanita sepertimu! Kau sama sekali tidak menarik bahkan sejak menikahimu, hidupku menjadi sangat sial! Dan asal kau tau, aku akan menceraikanmu!”
Seketika bulir air mata pun luruh dan membasahi pipi Violet. Masih mengharap iba dari sang suami Violet pun berkata, “Tidak. Kau pasti bohong ‘kan Dani? Kau tidak akan melakukan hal itu padaku ‘kan?”
Tapi jangankan merasa iba. Dani justru terlihat jijik pada Violet. Layaknya sampah Dani berusaha untuk menyingkirkan Violet dari hidupnya. Namun lagi dan lagi Violet masih terus saja menghiba pada Dani yang jelas-jelas tidak mencintainya.
“Kumohon jangan lakukan ini padaku, Dani."
"Aku janji akan bekerja keras dan memberikan semuannya padamu!""Kumohon jangan biarkan mereka mempekerjakanku di club malam!"
"Kumohon!”Meski Violet terus merengek dan memohon, Dani sama sekali tidak bergeming. "Selamat tinggal wanita pembawa sial."
Setelah seharian bertugas Jhonatan masih menyempatkan untuk memeriksa kondisi kedai kopi miliknya. Dan seperti biasa di sanalah Jhonatan dan Ginger bisa bertemu dan menghabiskan waktu mereka berdua di tengah kesibukkan pekerjaan.Walau hanya sekedar minum kopi bersama sembari mempersiapkan jadwal pekerjaan untuk besok, tapi bagi mereka itu adalah waktu yang sangat penting untuk melanggengkan hubungan mereka. Ya, meski nyatanya mereka berdua belum juga berniat untuk menikah.“Apa kau sudah tau tentang akan datangnya senior kaum bangsawan yang sudah lama meninggalkan London?” tanya Ginger sembari menyeruput kopinya.Jhonatan pun mengangguk ringan lalu menjawab, “Ya. Tuan Wiliam Audrey. Dan kurasa kehadirannya adalah sebuah pertanyaan yang besar.”“Ha?! Memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?” tanya Ginger yang heran dengan pendapat sang kekasih.“Tidak juga. Tapi dulu, ayahku pernah bercerita bahwa William Audrey dan Tuan Besar Travor adalah sahabat. Dan ia justru pergi di saat keluarga
“Paman Wiliam? Kenapa tiba-tiba ke London?” tanya Vladimir pada Jhonatan.“Aku juga tidak tau. Yang pasti, orangku mengatakan bahwa tujuan utama Tuan Audrey adalah Travor Corp.”“Tidak masalah. Lagipula dia adalah sahabat ayahku.”“Apa kau yakin? Bahkan Delecour pun dulunya adalah sahabat Tuan Besar Travor.”Seketika Vladimir pun menatap heran pada Jhonatan. Karna ucapan Jhonatan jelas mengisyaratkan bahwa Vladimir harus berhati-hati pada sosok Wiliam Audrey. Dan seolah Jhonatan merasa tidak percaya pada Wiliam Audrey.“Apa maksudmu? Kau berpikir bahwa paman Wiliam punya niat buruk padaku?” tanya Vladimir tanpa basa-basi.“Aku tidak bisa memastikan itu, tapi kehadirannya yang begitu tiba-tiba bagiku terkesan sangat aneh.”Ya, Vladimir mengakui bahwa apa yang dipikirkan oleh Jhonatan memang masuk akal. Namun ia tidak bisa merespon apapun kali ini karna memang ia tidak bisa sembarangan menuduh seseorang tanpa adanya bukti jelas.“Ya, kau memang ada benarnya. Tapi sebaiknya kita bahas ma
Sementara itu di kantornya, Vladimir nampak sibuk dengan pekerjaannya. Ya, sejak kembalinya Violet ia memang menjadi lebih serius dalam bekerja. Bukan hanya karna perusahaan yang terancam berpindah tangan, tapi juga karna semangat hidupnya telah kembali seteleh ia bertekat untuk kembali mendapatkan keluarganya.Tak disangka, saat itu ada seseorang yang sedang mengamatinya dari balik kaca pintu ruangannya. Hingga akhirnya orang itu pun mengetuk pintu ruangan kantor Vladimir. Dan sangat mengejutkan karna ternyata dia adalah Jhonatan.Ya, Vladimir memang cukup heran dengan kehadiran sang mantan ajudannya itu. Tapi ia juga sangat senang karna setelah bertahun-tahun akhirnya Jhonatan kembali menginjakkan kakinya di ruangan sang CEO pemilik perusahaan Travor. Karna itu artinya, kini hati Jhonatan mulai luluh dan memaafkan Vladimir.“Aku senang setidaknya kau mulai kembali seperti dirimu.” Ungkap Jhonatan tanpa basa-basi.Dengan sumringah Vladimir pun berkata, “Aku juga senang kahirnya kau m
Sebanranya Violet tak ingin menerima bantuan dari Vladimir. Tapi ia juga tau ia pasti akan mati membeku jika membiarkan dirinya dalam keadaan basah semalaman. Apalagi hujan yang semakin deras dan sudah pasti mereka baru bisa bergerak setelah pagi. Maka terpaksa akhirnya Violet pun menerima jaket milik Vladimir untuk ia pakai.“Berbaliklah! Jangan mengambil kesempatan karna ruang terbatas!” ketus Violet.Meski merasa konyol tapi Vladimir pun berbalik membelakangi Violet yang sedang mengganti bajunya. Sementara itu ia sendiri pun melepas kaos yang ia pakai dan mengeringkannya di dekat perapian.Dalam hati Vladimir berkata, “Dia tetap saja konyol. Apa dia lupa kalau aku bahkan sudah melihat setiap jengkal dari tubuhnya?”Setelah nya mereka pun menghangatkan diri dengan duduk di dekat perapian. Violet terus menjulurkan tangannya di dekat api sambil sesekali menggosokkan kedua telapak tangannya untuk menghilangkan dingin di tubuhnya.Sedangkan Vladimir, ia justru nampak termenung menatap h
Violet lantas benar-benar pergi meninggalkan Vladimir yang masih berdiri mematung menatap Violet. Namun dengan sangat kesal akhirnya Violet pun masuk ke dalam tendanya.“Mungkin aku memang tidak layak mendapatkan cinta dari siapapun. Tapi tidak pernah kuberikan cintaku pada siapapun selain dirimu.” Batin Vladimir.Setelah seharian semua orang disibukkan dengan semua persiapan, akhirnya mereka pun makan siang bersama. Keakraban sangat terasa di antara semua orang meski mereka berasal dari dua perusahaan yang berbeda.Tentu saja semua itu bisa terjadi berkat ide Violet yang akhirnya berhasil membuat karyawan dari kedua perusahaan menjadi satu.Setelah acara makan siang usai, akhirnya Violet pun mengumumkan dan dan memberi arahan tentang fungame yang akan dimulai besok pagi. Pada semua peserta Violet selalu mengingatkan agar mereka saling menjaga dan bekerja sama terutama dalam satu tim.Kemudian, Eric pun tampil sebagai ketua panitia pelaksana. Dengan lugas ia memberikan arahan dan pand
“Ha?! Apa maksudmu dengan amal bakti perusahaan?!” ucap Violet yang sedikit bingung dengan sepupunya yang tidak lain adalah Eric.Lalu dengan santainya Eric pun menjelaskan, “Well. Anggap saja itu seperti memberi para karyawan waktu untuk bersenang-senang. Menjamin otak mereka tetap waras adalah kewajiban perusahaan.”“Maksudmu kau ingin semua karyawan berlibur begitu?”“Kurang lebih seperti itu tapi kurasa harus lebih bermakna.”“Kenapa dari tadi kau terus saja berbelit-belit?! Jelaskan dengan rinci!”Ya. Karna sudah lama sekali Delecour Corp tidak memberikan trip untuk para pekerja, maka Eric mempunyai ide untuk melakukan amal bakti perusahaan. Pada dasarnya para karyawan memang akan melakukan trip tapi mereka juga akan melakukan fun game bersama.Bukan tanpa alasan. Eric berpendapat selain memberikan penyegaran pada mental para karyawan, dengan adanya fun game maka pemilik perusahaan juga akan mengetahui sejauh mana kekompakkan para karyawan. Dan sudah pasti semua itu akan berpenga
Dengan wajah kusut Vladimir memilih duduk di sudut kedai. Dan ketika seorang pramusaji yang tidak lain adalah pegawai Jhonatan datang menghampiri Vladimir, Vladimir pun memesan secangkir kopi expreso kental.“Apa kau punya biji kopi Mexico?” tanya Vladimir.Dengan ramah pramusaji itu pun menjawab, “Ya, tuan. Kau mau expreso dengan biji kopi Mexiko?”Vladimir lalu mengangguk hingga kemudian sang pramusaji pun mulai menulis pesanan Vladimir. Tak lama, kopi pesanan Vladimir pun datang dengan uap yang mengepul dan aroma yang sangat nikmat. Ya, sebenarnya sudah lama Vladimir tidak minum kopi. Bisa dibilang sejak Violet pergi Vladimir bahkan lebih sering minum alkohol.Hingga tengah malam Vladimir masih duduk di sana. Namun yang ia lakukan lebih banyak hanya menatap cangkir kopi miliknya di atas meja dan hanya sesekali menyeruput kopinya.Suasana kedai mulai sepi meski kedai milik Jhonatan terus buka hingga 24 jam. Ya, dan hanya beberapa orang yang bekerja malam yang biasanya singgah untuk
Violet pun kembali ke ruangannya kemudian mulai menangis di sana. Antara benci dan rasa sayang yang masih ada di dalam hati kini justru membuat Violet mulai mengalami pertarungan dalam dirinya. Namun pada akhirnya trauma akibat ulah Vladimir dulu kembali menyadarkan Violet betapa bencinya ia.Hasrat untuk membalas dendam pun kini kembali membara dalam diri Violet. “Aku membencimu, Vlad! Aku bersumpah aku tidak akan pernah melupakan semua yang terjadi padaku dan keluargaku!”Keesokkan harinya seperti biasa Eric kembali datang menemui Violet. Tapi kali ini Violet sudah boleh utnuk pulang karna kondisinya sudah pulih. Beberapa hari tidak bisa bertemu dengan Violet akhirnya kni Kevin bisa bertemu sang ibu.Bersama Eric, Kevin kecil namapak riang bertemu dengan ibunya. Ia segera menghambur memeluk Violet dan Violet pun langsung menciumi wajah sang putra yang juga sangat ia rindukan.“Ibu, apa ibu sudah tidak sakit lagi sekarang?” tanya Kevin dengan polosnya.“Tentu saja. Ibu tidak suka sak
Sejak mendengar kabar mengenai Vladimir, entah kenapa selama seharian ini Violet justru tidak bisa tenang. Bahkan malam ini ia tak kunjung bisa terlelap meski ia telah berusaha memejamkan matanya untuk tidur.“Apa benar kondisinya separah itu? Tapi...suara yang kudengar saat itu, apakah itu dia?” guman Violet.Namun akhirnya Violet segera menutup wajahnya dengan selimut dan berusaha untuk tidak peduli dengan Vladimir. Ia berusaha untuk kembali membangun benteng pertahanan dalam hatinya agar tidak mudah mengasihani orang yang ia anggap sebagai musuh keluarganya.Sayangnya, meski sekuat apapun Violet mencoba tapi tetap saja otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Vladimir. Dan tentu saja hal itu justru membuat Violet menjadi kesal sendiri. Bahkan ia pun mulai menjadi serba salah karna hati dan juga isi kepalanya yang bertentangan.Sudah jam dua dini hari tapi Violet masih dalam keadaannya yang galau itu. Dan akhirnya ia pun tidak bisa menahan dirinya. Diam-diam akhirnya Violet pun pergi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen