Jhonatan pun terdiam setelah mengatakan hal itu pada Violet. Entah kenapa sekarang ia merasakan hal yang berbeda ketika bersama Violet. Entah sejak kapan hatinya mulai berubah dan perlahan mulai mencair. Meski pada dasarnya ia sendiri tidak tau rasa apa yang ia rasakan saat ini.Namun yang pasti, semakin lama bersama Violet ia semakin memahami bahwa Violet bukanlah seperti gadis yang lainnya. Meski jelas berbeda, tapi Jhonatan merasa ada sedikit kemiripan sifat antara Violet dan Ginger yang dulu telah ia tinggalkan.“Hei! Kenapa kau jadi diam begitu? Apa ada yang salah?” tanya Violet yang seketika membuyarkan lamunan Jhonatan.“Tidak ada. Baiklah, habiskan buburnya karna aku harus pergi sekarang.”Jhonatan pun pergi karna ia harus segera bersiap untuk mendampingi Vladimir. Sedangkan Violet, dengan santainya ia menikmati bubur yang dimasak oleh Jhonatan. Ia bahkan lupa jika tujuannya awalnya datang ke dapur adalah untuk memasak dan menyiapkan sarapan untuk Vladimir.Benar saja. Vladimi
Parahnya lagi tanpa sengaja Violet bahkan memutar gagang pintu itu. Alhasil pintu berukuran cukup besar itu pun akhirnya terbuka. Suara berdencit pun seketika terdengar ketika daun pintu bergerak perlahan.Awalnya Violet merasa cukup takut karna pada dasarnya ia adalah orang yang takut dengan ruangan gelap. Violet pun berniat akan meninggalkan tempat itu. Tapi entah kenapa muncul rasa penasaran yang sangat besar dalam kepalanya.Akhirnya ia pun tidak jadi pergi dan malah semakin membuka pintu itu. Tapi di luar dugaan, ruangan di balik pintu itu ternyata bahkan tidak seperti yang Violet bayangkan. Nyatanya ruangan itu memiliki lampu yang entah kenapa tetap menyala meski tidak ada orang di dalamnya.“Aneh. Tidak ada orang tapi kenapa lampunya dibiarkan menyala? Apa memang rumah orang kaya selalu begitu ya?” guman Violet.Semakin penasaran maka tanpa berpikir panjang Violet pun masuk ke ruangan itu. Dan ternyata ruangan itu adalah sebuah kamar tidur. Namun tak seperti kamar milik Vladimi
“Tuan Travor, apa yang akan kau lakukan?! Aku janji aku tidak akan berbuat lacang lagi. Kumohon lepaskan aku!” rengek Violet.Sayangnya Vladimir bahkan sama sekali tidak menggubris semua yang dikatakan oleh Violet. Dengan langkah mantap ia terus membawa Violet menuju ke sebuah kamar yang menjadi awal dari semua permasalahan hari ini.Lalu ketika mereka telah berada di dalam kamar itu lagi, Vladimir pun melepaskan tangan Violet begitu saja. Ia pun berdiri di depan foto yang tadi siang juga dilihat oleh Violet. Tapi anehnya, entah kenapa wajah Vladimir terlihat sendu ketika menatap foto yang menempel di dinding kamar itu.Tak berani bertanya maka Violet hanya berdiri mematung. Bahkan semakin lama ia semakin tidak mengerti dengan sikap Vladimir yang kadang suka berubah dengan tiba-tiba. Namun Vladimir yang tau bahwa Violet merasa sangat bingung dengan sikapnya itu, akhirnya mulai buka suara.“Kamar ini dan semua yang ada di dalamnya adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku. Karn
“Sungguh? Tapi apa itu tidak akan menjadi masalah?” tanya Violet dengan polosnya.“Kenapa? Hanya karna memanggil nama kenapa harus jadi masalah?”“Maksudku...nanti Tuan Travor....”Jhonatan paham apa yang dimaksud oleh Violet. Ia memaklumi jika Violet takut Vladimir akan mempermasalahkan mereka yang hanya memanggil nama kecil saja. Tapi Jhonatan meyakinkan Violet bahwa semua itu tidak ada hubungannya dengan Vladimir karna hal pribadi seperti itu tidak termasuk dalam bagian profesional kerja.“Kau tenag saja. Pertemanan kita adalah hal pribadi. Jadi tidak ada hubungannya dengan Tuan Travor.”Akhirnya Violet pun setuju dengan permintaan Jhonatan. Dan sejak hari itu Jhonatan adalah satu-satunya teman bagi Violet di mansion itu. Bahkan semakin hari Jhonatan dan Violet pun semakin akrab saja. Dan tak dipungkiri semua itu sedikit mengubah sikap Jhonatan yang datar menjadi lebih ceria setiap harinya.Perubahan itu akhirnya membuat Vladimir menjadi heran dengan perubahan karakter Jhonatan. Me
Pagi ini Violet mencoba untuk membantu pelayan di dapur karna beberapa hari tidak melakukan apapun justru membuatnya seperti gila. Ia tau bahwa kemungkinan besar akan ada konsekuensi yang tidak lain adalah kembali dimarahi oleh Vladimir karna bertindak tanpa seizin darinya.Sebenarnya sang pelayan pun merasa takut dengan kehadiran Violet di dapur. Sayangnya Violet terus memaksa dan dengan keras kepala ia meminta agar diizinkan membantu di dapur. Alhasil, pelayan pun mengizinkan Violet berada di sana.Benar saja. Tak lama Vladimir pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua menuju meja makan. Sudah pasti ia cukup terkejut karna mendapati Violet di dapur padahal ia tidak memberi perintah apapun pada Violet.Tanpa basa basi akhirnya Vladimir pun mulai bertindak. “Violet!!!!”Meski jantungnya terasa hampir copot akibat teriakkan Vladimir yang memanggil dirinya, akhirnya ia pun harus menghadap juga pada Vladimir sebelum terjadi bencana.“Sebaiknya tinggalkan dapur ini, nona Violet. J
“Silahkan, Nyonya. Ini adalah koleksi gaun terbaik di boutiq kami,” kata seorang pelayan sembari menunjukkan gaun-gaun indah mereka.Tapi jangankan memilih. Violet bahkan sangat bingung karna ia sama sekali tidak mengerti dengan dunia fasion bahkan ia tidak mengerti seperti apa selera berpakaian orang-orang kaya saat ini. Hingga kemudian Vladimir pun datang dan seperti seorang Raja ia pun lantas menguasai keadaan di sana.Alih-alih ingin melihat gaun yang dibeli Violet, kini justru Vladimir yang memilihkan beberapa gaun untuk dicoba oleh Violet. Atas perintah Vladimir akhirnya Violet pun mencoba sebuah gaun berwarna hitam yang nampak indah dengan taburan batu swarosky pada bagian rok nya.Tapi setelah melihat Violet memakai gaun itu, Vladimir justru tidak suka dan meminta Violet mencoba gaun yang lain. Kali ini sebuah gaun dengan model duyung berwarna gold. Biasanya beberapa wanita suka memakai model seperti itu karna akan terlihat sexi. Bayangkan saja, lekuk tubuh Violet memang terli
“Ya ampun, Nyonya! Aku bahkan belum pernah melihat wanita secantik dirimu!” ucap seorang penata rias yang adalah seorang waria.Ya, meski penuturan sang penata rias itu terdengar sangat berlebihan. Tapi nyatanya Violet memang terlihat sangat cantik setelah wajahnya dipoles dan didandani dengan sangat apik. Well, itu karna hari ini adalah hari yang telah dibicarakan selama dua hari terakhir ini oleh Vladimir dan juga Violet.Apalagi kalau bukan hari di mana acara makan malam akan berlangsung. Menggunakan serangkaian kostum yang dipersiapkan oleh Vladimir dan juga Violet kemarin, ditambah dengan makeup yang sangat segar. Alhasil hari ini Violet benar-benar bagaian seorang tuan Putri.“Astaga! Benarkah ini diriku? Apa mungkin Ibu Peri telah mengubahku menjadi Cinderella?” batin Violet dalam hati.Namun kegamunan Violet terpaksa berakhir setelah ponsel yang diberikan Vladimir padanya itu berdering dengan sangat nyaring. Entah kenapa sepertinya Vladimir sengaja menyetel nada dering yang sa
Tak ingin suasana menjadi semakin kacau akibat ulah dari sang perawan tua, maka Nyonya Madeline pun mempersilahkan para Nyonya itu untu kenikmati kudapan yang telah tersaji. Begitupun dengan Violet, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengambil minuman karna kerongkongannya pun mulai terasa kering.Dalam hati ia berkata, “Astaga! Tak kusangka wanita bangsawan pun bisa bertingkah sangat tidak sopan!”Lalu tiba-tiba,”Kenapa termenung sendirian di sini? Tidak mendapat teman untuk mengobrol?”Sontak Violet yang cukup terkejut itu pun berbalik pada asal suara yang berasal dari belakangnya. Dan ternyata itu adalah Vladimir yang mengira bahwa Violet kesulitan untuk membaur bersama para wanita bangsawan yang ada di sana. Itulah sebabnya ia memutuskan untuk meninggalkan koleganya dan berniat menemani Violet.“Tidak juga. Kami bahkan sudah mengobrol dengan sangat hangat tadi. Tapi sayangnya wanita bernama Nona Taylor datang dan mengacaukannya,” jawab Violet.Vladimir yang mengenal siapa orang yang