“Paman Wiliam? Kenapa tiba-tiba ke London?” tanya Vladimir pada Jhonatan.“Aku juga tidak tau. Yang pasti, orangku mengatakan bahwa tujuan utama Tuan Audrey adalah Travor Corp.”“Tidak masalah. Lagipula dia adalah sahabat ayahku.”“Apa kau yakin? Bahkan Delecour pun dulunya adalah sahabat Tuan Besar Travor.”Seketika Vladimir pun menatap heran pada Jhonatan. Karna ucapan Jhonatan jelas mengisyaratkan bahwa Vladimir harus berhati-hati pada sosok Wiliam Audrey. Dan seolah Jhonatan merasa tidak percaya pada Wiliam Audrey.“Apa maksudmu? Kau berpikir bahwa paman Wiliam punya niat buruk padaku?” tanya Vladimir tanpa basa-basi.“Aku tidak bisa memastikan itu, tapi kehadirannya yang begitu tiba-tiba bagiku terkesan sangat aneh.”Ya, Vladimir mengakui bahwa apa yang dipikirkan oleh Jhonatan memang masuk akal. Namun ia tidak bisa merespon apapun kali ini karna memang ia tidak bisa sembarangan menuduh seseorang tanpa adanya bukti jelas.“Ya, kau memang ada benarnya. Tapi sebaiknya kita bahas ma
Setelah seharian bertugas Jhonatan masih menyempatkan untuk memeriksa kondisi kedai kopi miliknya. Dan seperti biasa di sanalah Jhonatan dan Ginger bisa bertemu dan menghabiskan waktu mereka berdua di tengah kesibukkan pekerjaan.Walau hanya sekedar minum kopi bersama sembari mempersiapkan jadwal pekerjaan untuk besok, tapi bagi mereka itu adalah waktu yang sangat penting untuk melanggengkan hubungan mereka. Ya, meski nyatanya mereka berdua belum juga berniat untuk menikah.“Apa kau sudah tau tentang akan datangnya senior kaum bangsawan yang sudah lama meninggalkan London?” tanya Ginger sembari menyeruput kopinya.Jhonatan pun mengangguk ringan lalu menjawab, “Ya. Tuan Wiliam Audrey. Dan kurasa kehadirannya adalah sebuah pertanyaan yang besar.”“Ha?! Memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?” tanya Ginger yang heran dengan pendapat sang kekasih.“Tidak juga. Tapi dulu, ayahku pernah bercerita bahwa William Audrey dan Tuan Besar Travor adalah sahabat. Dan ia justru pergi di saat keluarga
“Kumohon jangan ambil uang itu! Hanya itu yang kita miliki untuk membayar semua hutang kita!” teriak Violet seraya menagis sesenggukan. “Tutup mulutmu dan jangan sok tau! Lagipula selama ini kau bahkan tidak pernah menghasilkan apapun! Aku bahkan menyesal telah menikahi wanita sial sepertimu!” bentak Dani yang kemudian mulai mencengkeram leher Violet. Ya, hari ini untuk yang kesekian kalinya terjadi pertengkaran hebat antara Violet dan Dani. Menikah dengannya selama lima tahun dan membuat namanya tersemat dalam nama Violet sehingga menjadikannya, Violet Shaw. Rupanya tidak membuat Violet benar-benar mengenal seperti apa Suaminya yang sebenarnya. Seperti sebelumnya, hampir setiap hari selalu terjadi pertengkaran antara Dani dan Violet. Ya, pasangan suami istri itu memang tak seperti pasangan lainnya. Bukan tanpa sebab. Karna setiap hari yang dilakukan oleh Dani hanya menghabiskan uang untuk membeli minuman sementara Violet sang istri terus mati-matian mengumpulkan uang yang jumlahn
"Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku, Dani? Aku sangat mencintaimu bahkan aku rela memberikan segalanya padamu," ucap lirih Violet.Hancurnya hidup Violet dimulai pada hari itu. Dicampakkan dengan kejam oleh suami yang sangat dicintai, diperparah dengan dijadikan jaminan pelunas hutang pula pada seorang rentenir predator. Tak cukup hanya itu, seperti yang ia katakan sebelumnya. Ronal bahkan benar-benar berniat menjadikan Violet pekerja di sebuah club malam.Wajar saja. Manusia brengsek itu bahkan tidak mau rugi. Karna ia tau tabiat Dani yang tidak pernah menepati janjinya untuk membayar hutang. Maka Ronal pun tidak yakin bahwa kali ini Dani akan melunasi hutang meski Violet dijadikan jaminan. Sebagai gantinya, Violet harus memberikan Ronal banyak uang dengan bekerja di sebuah club malam."Untung saja kau punya tubuh bagus dan wajah cantik. Setidaknya aku akan mendapatkan uang lebih banyak dengan menjualmu!" kata Ronal dengan angkunya.Tak menunggu banyak waktu kali ini Violet k
Sudah pasti Violet yang ketakutan itu pun semakin panik saja. Meski tak bisa melakukan apapun tapi ia menyadari bahwa sepertinya Vladimir akan melakukan hal yang buruk padanya. Hingga kemudian Vladimir pun berbalik pada Adel yang sama tegangnya seperti Violet.Vladimir lalu mendekat pada Adel dan ia nampak membisikkan sesuatu pada Adel yang terlihat semakin aneh. Bagaimana tidak? Karna seketika ekspresi wajah Adel nampak berubah dan sekilas ia menatap pada Violet.“Ya, Tuhan! Apa lagi yang akan kualami sekarang? Apa yang direncanakan oleh dua orang jahat itu padaku? Kumohon tolong aku, Tuhan!” batin Violet.Sayangnya, belum sempat Violet mengetahui apa yang direncanakan Vladimir dan juga Adel. Tiba-tiba seorang pria bertubuh tegap yang tak jauh berbeda dengan penampakkan Vladimir itu masuk lalu tanpa banyak bicara langsung menarik tangan Violet.Ia kemudian membawa Violet ke dalam sebuah mobil hitam yang terparkir di depan club. Meskipun masih dalam keadaan bingung namun Violet berusa
Setelah semalaman terus berpikir dengan sangat keras, tanpa sadar pagi ini Violet bahkan masih tertidur dengan pulasnya di atas sofa. Ya, secara teknis dalam ruangan itu hanya sofa sajalah satu-satunya tempat yang bisa digunakan untuk tidur.Dengan sebuah dokumen yang masih berada dalam dekapannya, Violet tertidur bagaikan putri tidur yang tidak tau bahwa pagi telah tiba. Bahkan Violet pun tidak sadar jika saat ini Vladimir dan juga Jhonatan akan menuju ruangan di mana Violet berada guna menagih jawaban dari Violet.Benar saja, ketika memasuki ruangan. Dua pria tampan itu tidak menyangka bahwa Violet masih bisa tidur dengan pulasnya seolah tak memiliki beban. Namun yang sebenarnya terjadi, Violet tertidur karna kelelahan setelah kemarin seharian dalam cengkeraman Adel ditambah semalaman terus berpikir.Alhasil, Vladimir meminta Jhonatan untuk mengambilkannya segelar air. Bukan untuk ia minum. Karna ternyata Vladimir menggunakan air itu untuk menyiram Violet yang masih tertidur pulas k
Bukan Pangeran Impian Meski merasa tidak nyaman tapi Violet terpaksa harus merangkul lengan kekar milik Vladimir. Mau bagaimana lagi? Ia tidak punya pilihan karna jika tidak melakukan itu maka ia akan berakhir dengan hukuman dari Vladimir. Rasanya memang sangat berat. Dan Violet terus berusaha untuk mengembangkan senyumnya di depan semua orang yang ia temui. Benar saja, tak ada yang tau bahwa sebenarnya Vladimir dan Violet hanya melakukan sandiwara dan di antara mereka bahkan tidak ada rasa cinta sama sekali. Tak ingin berlama-lama berada dalam perhatian banyak orang, akhirnya Vladimir pun mengakhiri sesi konfrensi pers bersama para pencari berita dari berbagai media. Ya, setidaknya mereka telah berhasil membuat pencitraan di depan publik. Vladimir pun membawa Violet untuk kembali ke mansion megah miliknya. Ya, bagi semua orang kini Violet adalah sang Nyonya Travor yang sangat anggun, cantik dan beruntung. Sayangnya semua itu bahkan berbanding terbalik dengan kehidupan Violet yan
Masih terus menatap kue cokelat di tangannya, ingatan Jhonatan menerawang kembali pada sebuah masa lalu. Sebuah waktu dalam hidupnya yang ingin ia buang jauh-jauh. Ya, selama ini ia memang berhasil melakukan itu. Tapi entah kenapa sebuah kue cokelat mampu mengorek kembali masa lalunya.Sudah sejak lama Jhonatan hidup bersama Vladimir. Karna keberadaan Jhonatan adalah warisan dari sang ayah tidak lain adalah ajudan dari tuan besar Antonio Maximus Travor, ayah dari Vladimir. Sebagai ajudan dan orang terdekat dari klan Travor, sudah pasti membuat Jhonatan pun ikut dengan keluarga Travor.Meski begitu, dulu Jhonatan bukanlah sosok yang dingin seperti sekarang. Ketika masih menempuh pendidikkan di universitas, Jhonatan pun pernah mempunyai seorang teman wanita. Ya, lebih tepatnya adalah pacar.Seperti kebanyakkan muda mudi maka Jhonatan pun begitu kasmaran. Gadis itu bernama Ginger. Meski dia adalah gadis yang sedikit tomboy, tapi Ginger kerap memberikan banyak perhatian pada Jhonatan. Ter