“Sungguh? Tapi apa itu tidak akan menjadi masalah?” tanya Violet dengan polosnya.“Kenapa? Hanya karna memanggil nama kenapa harus jadi masalah?”“Maksudku...nanti Tuan Travor....”Jhonatan paham apa yang dimaksud oleh Violet. Ia memaklumi jika Violet takut Vladimir akan mempermasalahkan mereka yang hanya memanggil nama kecil saja. Tapi Jhonatan meyakinkan Violet bahwa semua itu tidak ada hubungannya dengan Vladimir karna hal pribadi seperti itu tidak termasuk dalam bagian profesional kerja.“Kau tenag saja. Pertemanan kita adalah hal pribadi. Jadi tidak ada hubungannya dengan Tuan Travor.”Akhirnya Violet pun setuju dengan permintaan Jhonatan. Dan sejak hari itu Jhonatan adalah satu-satunya teman bagi Violet di mansion itu. Bahkan semakin hari Jhonatan dan Violet pun semakin akrab saja. Dan tak dipungkiri semua itu sedikit mengubah sikap Jhonatan yang datar menjadi lebih ceria setiap harinya.Perubahan itu akhirnya membuat Vladimir menjadi heran dengan perubahan karakter Jhonatan. Me
Pagi ini Violet mencoba untuk membantu pelayan di dapur karna beberapa hari tidak melakukan apapun justru membuatnya seperti gila. Ia tau bahwa kemungkinan besar akan ada konsekuensi yang tidak lain adalah kembali dimarahi oleh Vladimir karna bertindak tanpa seizin darinya.Sebenarnya sang pelayan pun merasa takut dengan kehadiran Violet di dapur. Sayangnya Violet terus memaksa dan dengan keras kepala ia meminta agar diizinkan membantu di dapur. Alhasil, pelayan pun mengizinkan Violet berada di sana.Benar saja. Tak lama Vladimir pun turun dari kamarnya yang berada di lantai dua menuju meja makan. Sudah pasti ia cukup terkejut karna mendapati Violet di dapur padahal ia tidak memberi perintah apapun pada Violet.Tanpa basa basi akhirnya Vladimir pun mulai bertindak. “Violet!!!!”Meski jantungnya terasa hampir copot akibat teriakkan Vladimir yang memanggil dirinya, akhirnya ia pun harus menghadap juga pada Vladimir sebelum terjadi bencana.“Sebaiknya tinggalkan dapur ini, nona Violet. J
“Silahkan, Nyonya. Ini adalah koleksi gaun terbaik di boutiq kami,” kata seorang pelayan sembari menunjukkan gaun-gaun indah mereka.Tapi jangankan memilih. Violet bahkan sangat bingung karna ia sama sekali tidak mengerti dengan dunia fasion bahkan ia tidak mengerti seperti apa selera berpakaian orang-orang kaya saat ini. Hingga kemudian Vladimir pun datang dan seperti seorang Raja ia pun lantas menguasai keadaan di sana.Alih-alih ingin melihat gaun yang dibeli Violet, kini justru Vladimir yang memilihkan beberapa gaun untuk dicoba oleh Violet. Atas perintah Vladimir akhirnya Violet pun mencoba sebuah gaun berwarna hitam yang nampak indah dengan taburan batu swarosky pada bagian rok nya.Tapi setelah melihat Violet memakai gaun itu, Vladimir justru tidak suka dan meminta Violet mencoba gaun yang lain. Kali ini sebuah gaun dengan model duyung berwarna gold. Biasanya beberapa wanita suka memakai model seperti itu karna akan terlihat sexi. Bayangkan saja, lekuk tubuh Violet memang terli
“Ya ampun, Nyonya! Aku bahkan belum pernah melihat wanita secantik dirimu!” ucap seorang penata rias yang adalah seorang waria.Ya, meski penuturan sang penata rias itu terdengar sangat berlebihan. Tapi nyatanya Violet memang terlihat sangat cantik setelah wajahnya dipoles dan didandani dengan sangat apik. Well, itu karna hari ini adalah hari yang telah dibicarakan selama dua hari terakhir ini oleh Vladimir dan juga Violet.Apalagi kalau bukan hari di mana acara makan malam akan berlangsung. Menggunakan serangkaian kostum yang dipersiapkan oleh Vladimir dan juga Violet kemarin, ditambah dengan makeup yang sangat segar. Alhasil hari ini Violet benar-benar bagaian seorang tuan Putri.“Astaga! Benarkah ini diriku? Apa mungkin Ibu Peri telah mengubahku menjadi Cinderella?” batin Violet dalam hati.Namun kegamunan Violet terpaksa berakhir setelah ponsel yang diberikan Vladimir padanya itu berdering dengan sangat nyaring. Entah kenapa sepertinya Vladimir sengaja menyetel nada dering yang sa
Tak ingin suasana menjadi semakin kacau akibat ulah dari sang perawan tua, maka Nyonya Madeline pun mempersilahkan para Nyonya itu untu kenikmati kudapan yang telah tersaji. Begitupun dengan Violet, akhirnya ia pun memutuskan untuk mengambil minuman karna kerongkongannya pun mulai terasa kering.Dalam hati ia berkata, “Astaga! Tak kusangka wanita bangsawan pun bisa bertingkah sangat tidak sopan!”Lalu tiba-tiba,”Kenapa termenung sendirian di sini? Tidak mendapat teman untuk mengobrol?”Sontak Violet yang cukup terkejut itu pun berbalik pada asal suara yang berasal dari belakangnya. Dan ternyata itu adalah Vladimir yang mengira bahwa Violet kesulitan untuk membaur bersama para wanita bangsawan yang ada di sana. Itulah sebabnya ia memutuskan untuk meninggalkan koleganya dan berniat menemani Violet.“Tidak juga. Kami bahkan sudah mengobrol dengan sangat hangat tadi. Tapi sayangnya wanita bernama Nona Taylor datang dan mengacaukannya,” jawab Violet.Vladimir yang mengenal siapa orang yang
Sadar bahwa Violet berada dalam masalah, maka dengan secepat mugkin Vladimir berusaha untuk menyelamatkan Violet. Setengah berlari ia menuju ke arah toilet seperti yang dikatakan oleh Violet. Dan benar saja, ternyata dari luar pintu toilet sengaja diberi tanda “Sedang dibersihkan.”Maka itu artinya, tidak akan ada orang akan yang masuk ke toilet itu. Dan nona Taylor memang berhasil menjebak Violet di sana.“Siapa orang brengsek yang melakukan tindakan kotor ini?!” umpat Vladimir kesal.Sayangnya, setelah menyingkirkan tanda dilarang masuk itu. Tetap saja ia tidak bisa membuka pintu toilet. Pasalnya, pintu itu telah dikunci dan sekarang entah di mana kunci itu berada. Dan Vladimir tidak ingin membuang banyak waktu untuk bertanya di mana kunci toilet berada.Alhasil, terpaksa Vladimir pun harus mendobrak dan menjebol pintu toilet yang mnengurung istrinya di dalam. Mendengar suara pintu yang didobrak, maka Violet menduga bahwa itu adalah Vladimir yang berusaha menyelamatkannya.“Tuan Tra
“Kau sudah sadar, nyonya?”“Apa? Siapa kau? Di mana ini?”Mendadak Violet mulai bingung setelah ia mendengar suara seorang wanita yang bertanya padanya. Tapi ia bahkan hanya bisa berguman karna meski ia sangat ingin membuka kedua matanya, tapi rasanya begitu berat.Belum lagi kepalanya yang bahkan masih terasa sangat pusing membuatnya seketika memegangi kepalanya. Hingga kemudian perlahan Violet pun mulai bisa membuka matanya. Samar ia melihat cahaya lampu yang cukup terang dengan seisi ruangan serba putih plus aroma obat yang sangat menyengat.Maka ia pun dapat memastikan bahwa kini dirinya berada di rumah sakit. Namun belum sepenuhnya kesadarannya pulih, seketika Violet pun teringat dengan Vladimir yang terakhir ia ingat sedang dalam kondisi terluka parah.Tak menghiraukan keadaannya sendiri tiba-tiba Violet terjingkat dan berusaha bangkit dari ranjang seraya berkata, “Tuan Travor! Di mana dia? Apa dia baik-baik saja?”“Tenanglah, Nyonya. Kami sudah menangani Tuan Travor dan dia bai
Sudah lima hari sejak kecelakaan yang dialami Violet dan juga Vladimir. Mereka berdua pun bahkan sudah kembali ke mansion meski Vladimir masih belum bisa kembali ke kantor seperti biasa. Tentu saja karna perban masih terbalut di kepalanya dan tidak mungkin ia akan pergi ke kantor dalam keadaan itu.Selama lima hari itu pula, tugas yang diberikan Vladimir pada Jhonatan untuk menemukan dalang dari semua kejadian buruk itu akhirnya membuahkan hasil. Seperti biasa tentu saja Jhonatan segera melaporkan hasil kerjanya pada Vladimir.Di ruang kerja Vladimir, mereka berdua nampak sangat serius di depan layar Laptop milik Vladimir. Ya. Karna di sana Jhonatan telah mengirimkan file berisi bukti lengkap dari pelaku yang telah jelas keakuratannya.“Jadi dua kejadian itu dilakukan oleh dua orang yang berbeda?” tanya Vladimir.“Benar, Tuan Travor. Seperti yang kau lihat dari rekaman cctv ballroom, orang yang sengaja mengunci Violet di kamar mandi adalah Nona Taylor.”Dengan tatapan penuh kebencian
Setelah seharian bertugas Jhonatan masih menyempatkan untuk memeriksa kondisi kedai kopi miliknya. Dan seperti biasa di sanalah Jhonatan dan Ginger bisa bertemu dan menghabiskan waktu mereka berdua di tengah kesibukkan pekerjaan.Walau hanya sekedar minum kopi bersama sembari mempersiapkan jadwal pekerjaan untuk besok, tapi bagi mereka itu adalah waktu yang sangat penting untuk melanggengkan hubungan mereka. Ya, meski nyatanya mereka berdua belum juga berniat untuk menikah.“Apa kau sudah tau tentang akan datangnya senior kaum bangsawan yang sudah lama meninggalkan London?” tanya Ginger sembari menyeruput kopinya.Jhonatan pun mengangguk ringan lalu menjawab, “Ya. Tuan Wiliam Audrey. Dan kurasa kehadirannya adalah sebuah pertanyaan yang besar.”“Ha?! Memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?” tanya Ginger yang heran dengan pendapat sang kekasih.“Tidak juga. Tapi dulu, ayahku pernah bercerita bahwa William Audrey dan Tuan Besar Travor adalah sahabat. Dan ia justru pergi di saat keluarga
“Paman Wiliam? Kenapa tiba-tiba ke London?” tanya Vladimir pada Jhonatan.“Aku juga tidak tau. Yang pasti, orangku mengatakan bahwa tujuan utama Tuan Audrey adalah Travor Corp.”“Tidak masalah. Lagipula dia adalah sahabat ayahku.”“Apa kau yakin? Bahkan Delecour pun dulunya adalah sahabat Tuan Besar Travor.”Seketika Vladimir pun menatap heran pada Jhonatan. Karna ucapan Jhonatan jelas mengisyaratkan bahwa Vladimir harus berhati-hati pada sosok Wiliam Audrey. Dan seolah Jhonatan merasa tidak percaya pada Wiliam Audrey.“Apa maksudmu? Kau berpikir bahwa paman Wiliam punya niat buruk padaku?” tanya Vladimir tanpa basa-basi.“Aku tidak bisa memastikan itu, tapi kehadirannya yang begitu tiba-tiba bagiku terkesan sangat aneh.”Ya, Vladimir mengakui bahwa apa yang dipikirkan oleh Jhonatan memang masuk akal. Namun ia tidak bisa merespon apapun kali ini karna memang ia tidak bisa sembarangan menuduh seseorang tanpa adanya bukti jelas.“Ya, kau memang ada benarnya. Tapi sebaiknya kita bahas ma
Sementara itu di kantornya, Vladimir nampak sibuk dengan pekerjaannya. Ya, sejak kembalinya Violet ia memang menjadi lebih serius dalam bekerja. Bukan hanya karna perusahaan yang terancam berpindah tangan, tapi juga karna semangat hidupnya telah kembali seteleh ia bertekat untuk kembali mendapatkan keluarganya.Tak disangka, saat itu ada seseorang yang sedang mengamatinya dari balik kaca pintu ruangannya. Hingga akhirnya orang itu pun mengetuk pintu ruangan kantor Vladimir. Dan sangat mengejutkan karna ternyata dia adalah Jhonatan.Ya, Vladimir memang cukup heran dengan kehadiran sang mantan ajudannya itu. Tapi ia juga sangat senang karna setelah bertahun-tahun akhirnya Jhonatan kembali menginjakkan kakinya di ruangan sang CEO pemilik perusahaan Travor. Karna itu artinya, kini hati Jhonatan mulai luluh dan memaafkan Vladimir.“Aku senang setidaknya kau mulai kembali seperti dirimu.” Ungkap Jhonatan tanpa basa-basi.Dengan sumringah Vladimir pun berkata, “Aku juga senang kahirnya kau m
Sebanranya Violet tak ingin menerima bantuan dari Vladimir. Tapi ia juga tau ia pasti akan mati membeku jika membiarkan dirinya dalam keadaan basah semalaman. Apalagi hujan yang semakin deras dan sudah pasti mereka baru bisa bergerak setelah pagi. Maka terpaksa akhirnya Violet pun menerima jaket milik Vladimir untuk ia pakai.“Berbaliklah! Jangan mengambil kesempatan karna ruang terbatas!” ketus Violet.Meski merasa konyol tapi Vladimir pun berbalik membelakangi Violet yang sedang mengganti bajunya. Sementara itu ia sendiri pun melepas kaos yang ia pakai dan mengeringkannya di dekat perapian.Dalam hati Vladimir berkata, “Dia tetap saja konyol. Apa dia lupa kalau aku bahkan sudah melihat setiap jengkal dari tubuhnya?”Setelah nya mereka pun menghangatkan diri dengan duduk di dekat perapian. Violet terus menjulurkan tangannya di dekat api sambil sesekali menggosokkan kedua telapak tangannya untuk menghilangkan dingin di tubuhnya.Sedangkan Vladimir, ia justru nampak termenung menatap h
Violet lantas benar-benar pergi meninggalkan Vladimir yang masih berdiri mematung menatap Violet. Namun dengan sangat kesal akhirnya Violet pun masuk ke dalam tendanya.“Mungkin aku memang tidak layak mendapatkan cinta dari siapapun. Tapi tidak pernah kuberikan cintaku pada siapapun selain dirimu.” Batin Vladimir.Setelah seharian semua orang disibukkan dengan semua persiapan, akhirnya mereka pun makan siang bersama. Keakraban sangat terasa di antara semua orang meski mereka berasal dari dua perusahaan yang berbeda.Tentu saja semua itu bisa terjadi berkat ide Violet yang akhirnya berhasil membuat karyawan dari kedua perusahaan menjadi satu.Setelah acara makan siang usai, akhirnya Violet pun mengumumkan dan dan memberi arahan tentang fungame yang akan dimulai besok pagi. Pada semua peserta Violet selalu mengingatkan agar mereka saling menjaga dan bekerja sama terutama dalam satu tim.Kemudian, Eric pun tampil sebagai ketua panitia pelaksana. Dengan lugas ia memberikan arahan dan pand
“Ha?! Apa maksudmu dengan amal bakti perusahaan?!” ucap Violet yang sedikit bingung dengan sepupunya yang tidak lain adalah Eric.Lalu dengan santainya Eric pun menjelaskan, “Well. Anggap saja itu seperti memberi para karyawan waktu untuk bersenang-senang. Menjamin otak mereka tetap waras adalah kewajiban perusahaan.”“Maksudmu kau ingin semua karyawan berlibur begitu?”“Kurang lebih seperti itu tapi kurasa harus lebih bermakna.”“Kenapa dari tadi kau terus saja berbelit-belit?! Jelaskan dengan rinci!”Ya. Karna sudah lama sekali Delecour Corp tidak memberikan trip untuk para pekerja, maka Eric mempunyai ide untuk melakukan amal bakti perusahaan. Pada dasarnya para karyawan memang akan melakukan trip tapi mereka juga akan melakukan fun game bersama.Bukan tanpa alasan. Eric berpendapat selain memberikan penyegaran pada mental para karyawan, dengan adanya fun game maka pemilik perusahaan juga akan mengetahui sejauh mana kekompakkan para karyawan. Dan sudah pasti semua itu akan berpenga
Dengan wajah kusut Vladimir memilih duduk di sudut kedai. Dan ketika seorang pramusaji yang tidak lain adalah pegawai Jhonatan datang menghampiri Vladimir, Vladimir pun memesan secangkir kopi expreso kental.“Apa kau punya biji kopi Mexico?” tanya Vladimir.Dengan ramah pramusaji itu pun menjawab, “Ya, tuan. Kau mau expreso dengan biji kopi Mexiko?”Vladimir lalu mengangguk hingga kemudian sang pramusaji pun mulai menulis pesanan Vladimir. Tak lama, kopi pesanan Vladimir pun datang dengan uap yang mengepul dan aroma yang sangat nikmat. Ya, sebenarnya sudah lama Vladimir tidak minum kopi. Bisa dibilang sejak Violet pergi Vladimir bahkan lebih sering minum alkohol.Hingga tengah malam Vladimir masih duduk di sana. Namun yang ia lakukan lebih banyak hanya menatap cangkir kopi miliknya di atas meja dan hanya sesekali menyeruput kopinya.Suasana kedai mulai sepi meski kedai milik Jhonatan terus buka hingga 24 jam. Ya, dan hanya beberapa orang yang bekerja malam yang biasanya singgah untuk
Violet pun kembali ke ruangannya kemudian mulai menangis di sana. Antara benci dan rasa sayang yang masih ada di dalam hati kini justru membuat Violet mulai mengalami pertarungan dalam dirinya. Namun pada akhirnya trauma akibat ulah Vladimir dulu kembali menyadarkan Violet betapa bencinya ia.Hasrat untuk membalas dendam pun kini kembali membara dalam diri Violet. “Aku membencimu, Vlad! Aku bersumpah aku tidak akan pernah melupakan semua yang terjadi padaku dan keluargaku!”Keesokkan harinya seperti biasa Eric kembali datang menemui Violet. Tapi kali ini Violet sudah boleh utnuk pulang karna kondisinya sudah pulih. Beberapa hari tidak bisa bertemu dengan Violet akhirnya kni Kevin bisa bertemu sang ibu.Bersama Eric, Kevin kecil namapak riang bertemu dengan ibunya. Ia segera menghambur memeluk Violet dan Violet pun langsung menciumi wajah sang putra yang juga sangat ia rindukan.“Ibu, apa ibu sudah tidak sakit lagi sekarang?” tanya Kevin dengan polosnya.“Tentu saja. Ibu tidak suka sak
Sejak mendengar kabar mengenai Vladimir, entah kenapa selama seharian ini Violet justru tidak bisa tenang. Bahkan malam ini ia tak kunjung bisa terlelap meski ia telah berusaha memejamkan matanya untuk tidur.“Apa benar kondisinya separah itu? Tapi...suara yang kudengar saat itu, apakah itu dia?” guman Violet.Namun akhirnya Violet segera menutup wajahnya dengan selimut dan berusaha untuk tidak peduli dengan Vladimir. Ia berusaha untuk kembali membangun benteng pertahanan dalam hatinya agar tidak mudah mengasihani orang yang ia anggap sebagai musuh keluarganya.Sayangnya, meski sekuat apapun Violet mencoba tapi tetap saja otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Vladimir. Dan tentu saja hal itu justru membuat Violet menjadi kesal sendiri. Bahkan ia pun mulai menjadi serba salah karna hati dan juga isi kepalanya yang bertentangan.Sudah jam dua dini hari tapi Violet masih dalam keadaannya yang galau itu. Dan akhirnya ia pun tidak bisa menahan dirinya. Diam-diam akhirnya Violet pun pergi