“Suka. Tapi...biasanya kau....”Vladimir sangat paham apa yang ada dalam kepala Violet. Bahkan ia sendiri pun sadar bahwa tingkahnya memang di luar kebiasaannya. Tapi tentu saja bukan Vladimir namanya jika ia tidak berusaha menutupi apa yang ia rasakan sebenarnya.“Sudahlah! Ngomong-ngomong, karna aku masih punya waktu libur. Kau boleh meminta liburan ke manapun. Jangan sampai kau menuduhku tidak memberi libur!”“Tapi...bukannya sekarang kau membuatku libur setiap hari. Aku bahkan tidak mengerjakan apapun sekarang,”“Itu karna kau sakit-sakitan! Kalau kau mati maka nanti aku yang akan repot!”Sebenarnya semua itu hanya alasan Vladimir yang ingin mengajak Violet berlibur dan menghabiskan waktu bersama. Vladimir yang tidak pernah jatuh cinta pada siapapun itu tentu saja sulit mengungkapkan bahwa ia mulai menyukai Violet. Maka yang bisa ia lakukan hanya berusaha mencari perhatian dari Violet dan ingin menghabiskan waktu berdua lebih lama.Sayangnya, Violet bahkan tidak peka dengan maksud
Violet yang terpaku hanya bisa menatap bingung pada Vladimir. Ya, karna ia bahkan tidak mengetahui mengapa mendadak Vladimir bersikap aneh padanya. Bahkan Violet sama sekali tidak paham dengan semua yang dikatakan oleh Vladimir.“A-apa yang kau katakan, Tuan Travor? Aku tidak mengerti kau bicara tentang apa?” ucap Violet bingung.Tapi bukannya segera melepaskan Violet lalu menjelaskan apa yang ia rasakan, Vladimir justru semakin mengunci Violet sehingga ia benar-benar tak bisa bergerak. Vladimir masih menatap Violet dengan tatapan maut nya dan berhasil membuat jantung Violet berdegup kencang.“Apa menurutmu aku sangat tidak layak untuk memberi sebuah kebahagiaan? Tidak bisakah kau melihat bahwa aku sangat berusaha untuk membuatmu tersenyum?!”Kesal dengan sikap Vladimir yang semakin aneh itu, akhirnya Violet pun berusaha keras untuk lepas dari kungkungan Vladimir. Dengan sekuat tenaga ia berusaha menjauhkan Vladimir darinya. Well, meski Violet adalah orang yang sangat sabar tapi sabar
“ Apa kau sedang bercanda?” tanya Violet dengan polosnya.“Apa aku terlihat bercanda? Dan sejak kapan aku suka bercanda?”Penegasan dari Vladimir akhirnya berhasil membuat Violet menyadari apa yang terjadi. Kali ini ia mulai mengerti bahwa sikap aneh Vladimir akhir-akhir ini adalah karna Vladimir menyukainya. Dan meski sejak awal Violet pun mulai merasakan perasaan yang berbeda pada Vladimir, namun tetap saja ia tidak dapat berkata apapun.Wajar saja. Karna tak seperti Vladimir, masa lalu dan kisah cinta Violet yang sangat pahit itu tentu saja masih membekas dan menciptakan trauma baginya. Tidak mudah bagi Violet untuk kembali membuka hatinya meski tak dipungkiri ia pun memiliki rasa yang berbeda pada Vladimir.Bahkan alasan utama Violet takut terhadap rasa suka Vladimir adalah, karna Vladimir bahkan belum mengetahui masa lalu Violet dan jelas ia tidak tau bahwa dulu Violet pernah menikah.“Aku tau kau pasti meragukanku karna pernikahan kita yang berdasarkan sebuah kontrak. Tapi apa y
Untungnya persahabatan yang terjalin diantara Vladimir dan Jhonatan sejak kecil memberikan kendali pada mereka untuk tidak lebih saling menyakiti lebih jauh lagi. Ya, meski mungkin hanya untuk saat ini. Tapi jelas, kondisi mereka tidak akan sama lagi setelah semua kejadian ini.Walau bersitegang dengan Vladimir, tapi tak membuat Jhonatan gelap mata untuk meninggalkan pekerjaannya. Karna bagaimanapun juga, pekerjaan Jhonatan adalah hasil warisan dari sang ayah. Bahkan demi hal itu, ia sampai rela mengorbankan gadis ia cintai dulu.Di lain pihak, Vladimir yang tak mau kecolongan start lagi. Kini mulai memikirkan cara agar Violet tak pergi darinya. Padahal sudah jelas bahwa Violet bahwa Violet bahkan tak bisa pergi sebelum sebelum kontrak di antara mereka usai.“Tidak. Tidak hanya satu tahun. Aku tidak akan membiarkanmu pergi untuk selamanya!” batin Vladimir.Benar saja. Tanpa membuang waktu, ketika makan malam bersama Violet seperti biasa. Tiba-tiba Vladimir menyodorkan sebuah dokumen p
Seperti yang sudah diduga, pagi-pagi sekali bahkan sebelum jam enam. Violet nampak tergesa-gesa ingin pergi. Ia pergi dengan diam-diam. Karna itu sebisa mungkin ia berusaha untuk tidak menimbulkan suara.Dengan cepat ia akan membuka pintu tapi tiba-tiba, “Mau pergi ke mana kau di pagi buta seperti ini?!”Benar sekali. Rupanya Vladimir bahkan lebih dulu mengintai Violet. Karna dari awal ia sudah tau bahwa Violet pasti akan pergi pagi ini. Dan sudah pasti, Violet pun mulai menjadi tegang karna dengan jelas ia ketahuan oleh Vladimir.Vladimir kemudian mulai berjalan mendekati Violet sementara itu Violet hanya bisa mematung dengan wajah yang pucat. Entah apa yang akan dilakukan oleh Vladimir pada Violet, yang pasti kini wajah Vlaidimir nampak begitu murka.“Kau tidak bisa menjawab pertanyaan mudahku? Kenapa Violet? Kau takut padaku atau takut kekasihmu itu akan kecewa karna menunggumu?!” bentak Vladimir.Tapi entah apa yang ada dalam kepala Violet, kekuatan apa yang merasukinya sehingga t
Beruntung setelah kekacauan di jalanan, akhirnya Vladimir pun menemukan Violet. Di tepi sungai Themes, Violet berdiri mematung menatap sungai yang sedang ramai dilalui oleh kapal-kapal yang terus hilir mudik. Tak menyadari bahwa saat ini Vladimir berjalan menuju ke arahnya, Violet terus memandang dengan sedih.Sedangkan Vladimir yang merasa lega karna Violet baik- baik saja dan tidak pergi bersama Jhonatan, tanpa basa basi ia pun segera menarik tangan Violet dan membawa Violet ke dalam dekapannya. Awalnya Violet yang cukup terkejut dengan kehadiran Vladimir itu pun berusaha untuk melepaskan diri dari Vladimir.Tapi entah kenapa setelah mendengar degup jantung Vladimir yang beitu kencang, akhirnya Violet pun membiarkan dirinya berada dalam pelukkan Vladimir. Perlahan, rasa hangat pun mulai menyelimuti Violet. Dan ia pun membiarkan dirinya berada dalam pelukkan hangat Vladimir.“Terimakasih. Terimakasih kau bersedia tinggal untukku,” ucap Vladimir yang masih terus mendekap tubuh Violet.
“Kita akan pergi ke Paris besok. Jadi cepatlah berkemas sekarang!”“Apa? Kenapa tiba-tiba pergi ke Paris? Dan kenapa aku juga ikut pergi?”Pertanyaan Violet itu memang sungguh menjengkelkan. Bagaimana tidak? Ketika Vladimir berniat akan mengajaknya untuk menghabiskan waktu berdua atau kata lainnya bulan madu, ia justru sangat tidak peka dan mempertanyakan hal yang tidak penting.“Lalu apakah aku harus bulan madu sendirian begitu?!”Lalu dengan wajah bingung Violet kembali bertanya, “Ha?! Bu-bulan madu? Tapi...kita sudah menikah selama dua bulan.”“Ya, aku tau memang terlambat. Tapi apa salahnya jika aku berusaha mebahagiakan wanitaku?!”“Wanitaku? Istilah apa itu?!” batin Violet.Untungnya Violet adalah wanita kesayangan Vladimir. Jadi meski menyebalkan tapi tetap saja Vladimir hanya akan bereaksi ringan.“Baiklah, istriku sayang. Ayo bersiap karna kita akan pergi ke Paris besok.”Tapi bukannya segera berkemas, Violet justru dengan santainya duduk sembari menyalakan televisi. Jangan
Malam ini untuk pertama kalinya Vladimir dan Violet menjalani kehidupan sebagai pasangan suami istri yang sesungguhnya. Meski secara teknis bagi mereka berdua itu bukanlah pertama kalinya mereka melakukan hubungan di atas ranjang.Ya, tanpa sungkan Vladimir bahkan meluapkan seluruh hasratnya pada Violet. Malam yang begitu indah dan mereka tak akan pernah melupakan kisah pertama mereka malam ini.Lelah dengan semua kegiatan ranjang, tak ayal Vladimir dan juga Violet yang kelelahan itu pun tertidur. Dengan lelapnya Violet tertidur dalam pelukkan Vladimir. Bahkan Vladimir pun tak melepaskan Violet dari dirinya barang sedetikpun.Keesokkan paginya, Violet mulai menggeliat di bawah selimutnya. Seperti sebelumnya ia masih berusaha membiasakan diri dengan kehadiran Vladimir yang selalu mendekapnya ketika ia bangun tidur di pagi hari.Namun setelah apa yang mereka lakukan semalaman, entah kenapa pagi ini Violet merasa bahwa suaminya itu begitu mempesona. Ia pun terus memandangi wajah sang sua