Seketika suasana pun berubah menjadi canggung dan kaku. Jangan ditanya, sudah pasti Vladimir yang punya sifat gengsi yang sangat besar itu pun tidak akan mau meminta maaf terlebih dulu. Apalagi sampai saat ini pun ia masih merasa bahwa ia tidak bersalah.Tak punya pilihan maka lagi-lagi Violet yang harus bertindak agar kedua sahabat itu kembali berdamai. Setidaknya bagi Violet itu adalah suatu bentuk untuk membayar rasa bersalahnya pada Jhonatan.“Um...apakah ini rumahmu, Jhonatan? Kurasa kami sangat beruntung bertemu denganmu di saat darurat begini,” ucap Violet berusaha mencairkan suasana.Tapi ternyata Jhonatan hanya menanggapi semua itu dengan datar. Bahkan ia hanya tersenyum ringan dengan wajah yang terlihat tidak nyaman. Bayangkan saja. Dengan susah payah ia pergi karna tak sanggup melihat Violet bersama Vladimir. Tapi ternyata mereka berdua justru hadir di hadapannya begitu saja.“Oh ya, apa kalian mau teh panas? Kurasa udara akan semakin dingin karna hujan,” ucap Jhonatan yang
Keesokkan harinya Vladimir dan juga Violet memutuskan untuk kembali ke London. Ya, sebenarnya Violet yang memaksa untuk kembali. Selain karna tujuannya datang ke Bilbury sudah terlaksana, pekerjaan Vladimir pun sudah sangat menumpuk.Apalagi kepergian Jhonatan yang tentu saja membuat banyak hal juga ikut berantakkan. Dari Bilbury, mereka tidak langsung pulang ke rumah. Karna Vladimir bersikeras membawa Violet ke sebuah tempat yang bagi Vladimir adalah tempat yang sangat penting.“Memangnya kita mau ke mana?” tanya Violet dengan bingung.“Ke suatu tempat yang sangat penting dalam hidupku. Dan aku ingin kau juga menjadi bagian penting di sana,” jawab Vladimir seraya menggenggam tangan Violet.Tak lama akhirnya mobil yang mereka naiki berhenti di tempat yang Vladimir maksud. Tapi Violet masih tidak mengerti karna ternyata itu adalah sebuah kompleks pemakaman. Dan terpampang sebuah tulisan dengan cat emas yang berbunyi, “Kompleks Pemakaman Keluarga Travor.”Entah apa yang ada dalam kepala
Tuan Robert kemudian mencoba kembali memeriksa artikel yang dibawa oleh Jhonatan. Melihat inisial nama dari reporter yang menulis artikel itu, seketika Tuan Robert pun memerintahkan sekertarisnya untuk memanggil reporter itu ke ruangan Tuan Robert.Ya, apalagi kalau bukan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bagaimanapun juga, Tuan Robert tidak kalau sampai perusahaannya harus dalam masalah karna seorang reporter baru yang membuat ulah dengan Travor group.Jhonatan masih duduk di hadapan Tuan Robert hingga ketika seorang masuk ke ruangan itu. Jangan tanya. Tanpa basa basi Tuan Robert langsung menghardik orang itu habis-habisan.“Apa yang kau lakukan, Ginger?! Kau mau membuat perusahaanku gulung tikar hah?!”Tapi dengan santainya orang yang dipanggil Ginger itu pun berkata, “Apa yang kulakukan, Pak? Bukankah kau bilang tugasku adalah mencari berita yang sensasional?”Mendengar suara dari sosok yang kini berdiri di belakangnya itu, seketika membuat Jhonatan tersentak. Bukan tanpa
Pada akhirnya Jhonatan pun mengetuk pintu unit nomor 70 itu. Tak hanya sekali, Jhonatan harus beberapa kali mengetuk pintu itu agar sang penghuni segera membuka pintu. Tapi bukan karna tidak mendengar ketukkan pintu Jhonatan, penghuni unit 70 yang tidak lain adalah Ginger Morent itu sebenarnya sudah tau jika ia kedatangan tamu.Bahkan saat ini ia pun telah berdiri di balik pintu. Namun seperti yang tadi terjadi pada Jhonatan, Ginger pun seolah merasa hatinya begitu berat sehingga ia tidak kunjung membukakan pintu. Tapi karna Jhonatan terus mengetuk pintu bahkan semakin keras, maka mau tidak mau Ginger harus membukannya atau ia akan dimaki oleh para tetangga.“Apa maumu?! Kenapa kau datang?!” ketus Ginger.“Kita harus bicara.” Ucap Jhonatan singkat.“Lain kali saja. Aku sangat lelah dan tidak ingin bicara dengan siapapun!”Tak hanya ucapan ketus, Ginger bahkan mengusir Jhonatan dengan menutup pintu begitu saja. Tapi sebelum ia berhasil menutup pintu, Jhonatan lebih dulu menahan pintu i
“Hei! Apa yang kau lakukan?! Apa kau sudah gila?!”Violet yang tersadar bahwa baru saja dirinya hampir mati itu pun seketika merasa ngeri. Ia cukup syok dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika tadi ia benar-benar jatuh dari lantai 4. Untungnya sang penyelamat yang merupakan seorang gadis tomboy itu pun menyadari situasai itu dan membawa Violet untuk duduk.Gadis itu lalu menyodorkan sebotol air minum pada Violet untuk menenangkannya. Marasa berhutang nyawa maka Violet pun sangat berterima kasih padanya.“Terima kasih kau sudah menolongku. Aku sangat berhutang nyawa apadamu,” ucap Violet.Tapi dengan tenangnya gadis itu berkaata, “I’ts okay. Lain kali jangan pernah bertingkah seperti itu jika kau ingin selamat.”Merasa bahwa gadis yang menolongnya itu adalah orang yang baik, Violet pun berusaha mencari tau siapa gadis itu sebenarnya. Ya, setidaknya bisa ia jadikan teman karna Violet sama sekali tidak punya teman wanita.“Aku Violet, siapa namamu?” tanya Violet.“Ginger.
“Hei! Kau bahkan belum membaca isi kontraknya!” ucap Violet yang terkejut dengan tindakkan Ginger.“Bukankah kau bilang kau bukan kriminal? Jadi aku percaya kau tidak akan menyakitiku.”Sebenarnya violet sangat senang karna Ginger sudah percaya padanya. Dan itu artinya mereka akan menjadi teman yang sangat baik ke depannya. Tapi tetap saja. Tidak baik jika menandatngani kontrak perjanjian tanpa membacanya terlebih dulu bukan?Setelah kontrak kerja ditandatangani oleh Ginger, Violet meminta agar Ginger segera bekerja mulai besok. Dan besok Ginger diminta untuk datang ke manison keluarga Travor untuk secara langsung mendapat arahan dari Vladimir.Benar saja. Tak menyadari bahwa ia akan bertemu dengan sang Tuan Travor, hari itu Ginger pun mengawali hari dengan penuh semangat. Bahkan ia tak akan pernah menduga jika hari ini akan membawanya untuk lebih sering bertemu dengan Jhonatan.Ginger dijemput oleh seorang sopir yang tidak lain diutus oleh Violet. Sebenarnya Vladimir melarang Violet
Setelah membubarkan anak buahnya pagi ini, Jhonatan menarik Ginger menuju garasi dengan sedikit memaksa. Ya apalagi, sudah pasti karna Ginger sulit untuk bekerjasama dengan Jhonatan. Curiga dengan keberadaan Ginger di Mansion Travor, maka Jhonatan pun mencoba untuk mengorek Ginger secara langsung.“Apa yang kau lakukan di sini? Apa rencanamu dengan melakukan semua ini?” tanya Jhonatan sembari mencengkeram lengan Ginger.Tak terima dengan apa yang dilakukan oleh Jhonatan, maka Ginger pun memutar tangannya dan melepaskan cengkeraman Jhonatan. Lalu dengan tegas ia berkata, “Kau pikir aku suka berada di sekitar orang-orang busuk macam kalian?! Jika bukan karna kesalahan maka aku pun tidak sudi menginjakkan kakiku di sini!”Meski masih tidak mengerti dengan duduk perkara dan awal kejadian sehingga Ginger bisa ada di sana, Jhonatan berusaha untuk mengabaikan itu untuk sementara. Lagipula tidak ada yang bisa ia lakukan karna bahkan Vladimir sendiri telah menyetujui keberadaan Ginger di sana.
Keesokkan harinya, Ginger dan juga Jhonatan kembali bertemu seperti sebelumnya. Dan seperti biasa Ginger juga harus mengikuti breaving pagi yang dipimpin oleh Jhonatan. Setelah breaving selesai, Ginger pun bersiap untuk tugasnya sebagai pengawal pribadi Violet.Seperti sebelumnya ia pun masih mengacuhkan Jhonatan. Tapi sebelum Ginger berhasil pergi, lebih dulu Jhonatan menghadangnya. Jangan ditanya, sudah pasti Ginger pun mulai kesal dengan tingkah Jhonatan. Tapi Jhonatan tidak peduli bahkan ia tetap bersikeras ingin bicara dengan mantan pacarnya itu.“Apa yang kau lakukan?! Minggir dari hadapanku sekarang juga!” bentak Ginger dengan kesal.“Aku tidak mengerti kalau kau yang sekarang sangat tidak bisa ditebak.”“Apa maksudmu?! Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!”“Terserah sajalah. Yang jelas, terima kasih untuk kue cokelatnya.”Akhirnya Jhonatan pun pergi setelah mengucapkan terima kasih pada Ginger. Sementara Ginger, ia bahkan masih berdiri mematung di tempatnya dengan kebingun