Tuan Robert kemudian mencoba kembali memeriksa artikel yang dibawa oleh Jhonatan. Melihat inisial nama dari reporter yang menulis artikel itu, seketika Tuan Robert pun memerintahkan sekertarisnya untuk memanggil reporter itu ke ruangan Tuan Robert.Ya, apalagi kalau bukan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Bagaimanapun juga, Tuan Robert tidak kalau sampai perusahaannya harus dalam masalah karna seorang reporter baru yang membuat ulah dengan Travor group.Jhonatan masih duduk di hadapan Tuan Robert hingga ketika seorang masuk ke ruangan itu. Jangan tanya. Tanpa basa basi Tuan Robert langsung menghardik orang itu habis-habisan.“Apa yang kau lakukan, Ginger?! Kau mau membuat perusahaanku gulung tikar hah?!”Tapi dengan santainya orang yang dipanggil Ginger itu pun berkata, “Apa yang kulakukan, Pak? Bukankah kau bilang tugasku adalah mencari berita yang sensasional?”Mendengar suara dari sosok yang kini berdiri di belakangnya itu, seketika membuat Jhonatan tersentak. Bukan tanpa
Pada akhirnya Jhonatan pun mengetuk pintu unit nomor 70 itu. Tak hanya sekali, Jhonatan harus beberapa kali mengetuk pintu itu agar sang penghuni segera membuka pintu. Tapi bukan karna tidak mendengar ketukkan pintu Jhonatan, penghuni unit 70 yang tidak lain adalah Ginger Morent itu sebenarnya sudah tau jika ia kedatangan tamu.Bahkan saat ini ia pun telah berdiri di balik pintu. Namun seperti yang tadi terjadi pada Jhonatan, Ginger pun seolah merasa hatinya begitu berat sehingga ia tidak kunjung membukakan pintu. Tapi karna Jhonatan terus mengetuk pintu bahkan semakin keras, maka mau tidak mau Ginger harus membukannya atau ia akan dimaki oleh para tetangga.“Apa maumu?! Kenapa kau datang?!” ketus Ginger.“Kita harus bicara.” Ucap Jhonatan singkat.“Lain kali saja. Aku sangat lelah dan tidak ingin bicara dengan siapapun!”Tak hanya ucapan ketus, Ginger bahkan mengusir Jhonatan dengan menutup pintu begitu saja. Tapi sebelum ia berhasil menutup pintu, Jhonatan lebih dulu menahan pintu i
“Hei! Apa yang kau lakukan?! Apa kau sudah gila?!”Violet yang tersadar bahwa baru saja dirinya hampir mati itu pun seketika merasa ngeri. Ia cukup syok dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika tadi ia benar-benar jatuh dari lantai 4. Untungnya sang penyelamat yang merupakan seorang gadis tomboy itu pun menyadari situasai itu dan membawa Violet untuk duduk.Gadis itu lalu menyodorkan sebotol air minum pada Violet untuk menenangkannya. Marasa berhutang nyawa maka Violet pun sangat berterima kasih padanya.“Terima kasih kau sudah menolongku. Aku sangat berhutang nyawa apadamu,” ucap Violet.Tapi dengan tenangnya gadis itu berkaata, “I’ts okay. Lain kali jangan pernah bertingkah seperti itu jika kau ingin selamat.”Merasa bahwa gadis yang menolongnya itu adalah orang yang baik, Violet pun berusaha mencari tau siapa gadis itu sebenarnya. Ya, setidaknya bisa ia jadikan teman karna Violet sama sekali tidak punya teman wanita.“Aku Violet, siapa namamu?” tanya Violet.“Ginger.
“Hei! Kau bahkan belum membaca isi kontraknya!” ucap Violet yang terkejut dengan tindakkan Ginger.“Bukankah kau bilang kau bukan kriminal? Jadi aku percaya kau tidak akan menyakitiku.”Sebenarnya violet sangat senang karna Ginger sudah percaya padanya. Dan itu artinya mereka akan menjadi teman yang sangat baik ke depannya. Tapi tetap saja. Tidak baik jika menandatngani kontrak perjanjian tanpa membacanya terlebih dulu bukan?Setelah kontrak kerja ditandatangani oleh Ginger, Violet meminta agar Ginger segera bekerja mulai besok. Dan besok Ginger diminta untuk datang ke manison keluarga Travor untuk secara langsung mendapat arahan dari Vladimir.Benar saja. Tak menyadari bahwa ia akan bertemu dengan sang Tuan Travor, hari itu Ginger pun mengawali hari dengan penuh semangat. Bahkan ia tak akan pernah menduga jika hari ini akan membawanya untuk lebih sering bertemu dengan Jhonatan.Ginger dijemput oleh seorang sopir yang tidak lain diutus oleh Violet. Sebenarnya Vladimir melarang Violet
Setelah membubarkan anak buahnya pagi ini, Jhonatan menarik Ginger menuju garasi dengan sedikit memaksa. Ya apalagi, sudah pasti karna Ginger sulit untuk bekerjasama dengan Jhonatan. Curiga dengan keberadaan Ginger di Mansion Travor, maka Jhonatan pun mencoba untuk mengorek Ginger secara langsung.“Apa yang kau lakukan di sini? Apa rencanamu dengan melakukan semua ini?” tanya Jhonatan sembari mencengkeram lengan Ginger.Tak terima dengan apa yang dilakukan oleh Jhonatan, maka Ginger pun memutar tangannya dan melepaskan cengkeraman Jhonatan. Lalu dengan tegas ia berkata, “Kau pikir aku suka berada di sekitar orang-orang busuk macam kalian?! Jika bukan karna kesalahan maka aku pun tidak sudi menginjakkan kakiku di sini!”Meski masih tidak mengerti dengan duduk perkara dan awal kejadian sehingga Ginger bisa ada di sana, Jhonatan berusaha untuk mengabaikan itu untuk sementara. Lagipula tidak ada yang bisa ia lakukan karna bahkan Vladimir sendiri telah menyetujui keberadaan Ginger di sana.
Keesokkan harinya, Ginger dan juga Jhonatan kembali bertemu seperti sebelumnya. Dan seperti biasa Ginger juga harus mengikuti breaving pagi yang dipimpin oleh Jhonatan. Setelah breaving selesai, Ginger pun bersiap untuk tugasnya sebagai pengawal pribadi Violet.Seperti sebelumnya ia pun masih mengacuhkan Jhonatan. Tapi sebelum Ginger berhasil pergi, lebih dulu Jhonatan menghadangnya. Jangan ditanya, sudah pasti Ginger pun mulai kesal dengan tingkah Jhonatan. Tapi Jhonatan tidak peduli bahkan ia tetap bersikeras ingin bicara dengan mantan pacarnya itu.“Apa yang kau lakukan?! Minggir dari hadapanku sekarang juga!” bentak Ginger dengan kesal.“Aku tidak mengerti kalau kau yang sekarang sangat tidak bisa ditebak.”“Apa maksudmu?! Aku tidak mengerti apa yang kau katakan!”“Terserah sajalah. Yang jelas, terima kasih untuk kue cokelatnya.”Akhirnya Jhonatan pun pergi setelah mengucapkan terima kasih pada Ginger. Sementara Ginger, ia bahkan masih berdiri mematung di tempatnya dengan kebingun
Meski secara teknis Violet dan Vladimir tidak sengaja melihat pertengkaran Jhonatan dan Ginger, tetap saja bagi Jhonatan pasangan suami istri itu telah menguntitnya diam-diam. Semua itu tentu saja karna suara berisik Violet yang akhirnya membuat Jhonatan menyadari kehadirannya dan Vladimir.Tapi bukan Vladimir namanya jika ia tidak bisa membalik keadaan meski jelas ia dan istrinya itu tidak sopan. “Kenapa kau bertanya pada kami?! Kami bahkan sudah berada di sini sejak dua jam yang lalu! Kau ini mengganggu saja!”Sementara itu Violet hanya bisa tersenyum kecut lalu mengajak Vladimir pergi dari sana dengan cepat. Sedangkan Jhonatan yang masih sedikit kesal dengan tingkah semua orang, akhirnya mencoba untuk menenagkan dirinya.Ia pun duduk di sebuah bangku yang ada di taman itu sembari memijat kepalanya yang terasa berdenyut. Untungnya Jhonatan tidak menyadari bahwa rentetan kejadian yang terjadi antara dirinya dan juga Ginger adalah hasil dari rencana Violet.Setelah beberapa saat duduk
Beberapa jam tak sadarkan diri akhirnya Ginger pun mulai membuka matanya. Ia tau bahwa kini ia berada di kamar rumah sakit tapi tetap saja ia belum bisa mengendalikan tubuhnya yang masih terasa lemas.Violet yang saat itu sedang menjaga Ginger pun memperingatkan Ginger agar tidak banyak bergerak karna ia belum pulih. “Tetaplah beristirahat, Ginger. Aku bukan atasan kejam yang akan menyuruhmu kerja dalam kondisi sakit!”Mendengar lelucon Violet akhirnya Ginger pun tersenyum lalu berkata, “Aku tau. Lagipula bukan kau yang membuatku begini.”“Tenang saja, Ginger. Aku tidak akan mengampuni Jhonatan karna semua ini!”“Tidak. Jhonatan juga tidak melakukan apapun padaku. Hanya saja aku....”Ginger tidak mampu mengatakan pada Violet mengenai trauma yang ia derita. Selain karna merasa malu ia juga takut Violet menyalahkannya karna memiliki trauma yang seharusnya tidak boleh dimiliki oleh seorang yang bekerja sebagai pengawal.“Aku tau kondisimu dan semua yang kau alami, Ginger. Aku tidak akan