Suasana tegang menyelimuti Keluarga Tan.Setelah menjawab panggilan telepon, Andre mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah muram.Gita pulang ke rumah dengan wajah kebingungan dan bertanya, “Ayah?”Andre marah sambil melempar gelas dan berkata, “Si Bodoh Clara! Foto-foto dokumen kerja yang dia kirim itu semua palsu! Dia pasti ketahuan oleh Leo! Aku ceroboh. Saham perusahaan telah turun tajam sekarang dan kita tidak lama lagi akan kehilangan puluhan juta rupiah.”Gita sampai tidak sengaja menjatuhkan tasnya karena terkejut dan dia mendesak bertanya, “Bagaimana ini bisa terjadi? Apa ada solusi lain?”Andre menenangkan diri dan berpikir sejenak, lalu memandangnya dengan penuh harap dan berkata, “Gita sayangku, hanya kamu yang bisa membantu Ayah.”“Aku?” jawab Gita.Andre pun mengangguk dan berkata, “Iya, Clara menggantikanmu untuk menikahi Leo dan hal itu membuat Leo kesal. Oleh sebab itu, Leo membalas keluarga kita seperti ini. Sayangnya, aku bukanlah tandingannya! Putriku, bukankah kam
Gita menceritakan keseluruhan cerita dengan ekspresi sok naifnya.Di otak Clara, dia sudah menganggap sosok Gita adalah seorang saudara licik yang narsistik dan suka menghasut adik perempuannya.Clara berdiri di samping Gita dan menatap dingin Gita yang tanpa ekspresi. Clara pun hanya bisa diam ketika ditatap dengan tatapan jijik dan hina oleh Tante Amina.Karena Clara tahu betul, mencoba menjelaskan hal itu kepada Tante Amina adalah hal yang sia-sia. Apalagi sudah jelas bahwa Tante Amina tidak menyukainya dan mempercayainya.Benar saja, Tante Amina menatapnya dengan tatapan hina dan berkata, “Pantas saja kamu menolak untuk pergi. Jadi kamu datang ke sini demi kekayaan Keluarga Xander. Dasar wanita jalang yang licik dan tak berguna!”Setelah melihat hal itu, Gita dengan bangga sambil mengerutkan bibirnya dan mendekati Clara, berkata dengan suara liciknya, “Ayah berkata bahwa kamu harus bekerja sama denganku.”Clara tiba-tiba menoleh dan pupil matanya mengecil, di dalam hatinya berkata,
Clara pun panik dan bergegas turun dan lari keluar. Para pembantu ingin menghentikan Clara, tetapi Tante Amina menyuruh mereka membiarkan Clara.Tante Amina mengira, Clara terpengaruh oleh kedekatan Leo dan Gita yang membuatnya pergi karena kecewa. “Jangan khawatir, Clara memang lebih baik pergi,” ujar Tante Amina.Clara segera naik taksi untuk pergi ke rumah sakit.Untungnya, nenek telah lewat dari masa kritisnya dan yang melakukan operasi untuk neneknya adalah seorang dokter pendatang baru yang juga menjabat sebagai kepala departemen.Perempuan tua dengan berambut putih itu terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan mata terpejam, napasnya yang samar membuktikan bahwa dia masih hidup. Clara berlutut di depan ranjangnya, lalu memegang tangan neneknya dan menangis.Clara tidak pernah menangis saat dipaksa oleh ayahnya untuk menikah dengan Leo, saat dihina oleh Tante Amina, dan juga saat dipandang rendah oleh para pembantunya.Satu-satunya hal yang dapat menyentuh hatinya adalah nenek
Clara setiap hari menginap di rumah sakit, tetapi pada jam 10 malam, ayahnya meneleponnya lagi.Setelah membiarkan teleponnya terus-terusan berdering. Akhirnya, Clara pun kehabisan kesabaran dan mengangkat teleponnya.Suara Andre sangat sinis, berkata, “Ayah dengar dari Gita kalau kamu meninggalkan rumah Keluarga Xander pagi ini. Ayah menebak, kamu sedang bersama nenek di rumah sakit. Aku yakin, kamu pasti paham kenapa Ayah menghentikan biaya pengobatan nenekmu, kan?”Clara pun hanya bisa terdiam karena tahu bahwa ayahnya melakukan itu sebab dia belum menyelesaikan perintah ayahnya nya waktu itu.Segera setelah itu, ayahnya mencibir, “Apakah kamu tidak mau kembali ke Keluarga Xander? Dengar kata-kata Ayah, Clara, kamu harus kembali! Kalau kamu menolak untuk kembali, Ayah akan membuat semua rumah sakit di kota ini menolak nenekmu. Kamu tahu, Ayah mampu melakukan itu. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya. Jika nenekmu tiba-tiba meninggal, kamulah pembunuhnya.”Ekspresi Clara ti
Tak lama kemudian, teriakan minta tolong itu menarik perhatian sekelompok orang di ruang depan.Setelah ditolong, seperti yang diduga, hal pertama yang dilakukan Gita adalah menangis dan bertanya pada Clara, “Kakak, kenapa kamu mendorongku?”Clara melihat tatapan sinis orang-orang di sekitarnya, dia mengerutkan alisnya. Di mata orang-orang, mereka masih butuh penjelasan atas apa yang barusan terjadi.Clara menggelengkan kepalanya dan menjelaskan dalam bahasa isyarat, “Aku tidak mendorongnya.”Gita, satu-satunya yang bisa mengerti bahasa isyarat, tersenyum dalam hati. Dia berpura-pura terkejut dan berkata dengan lantang, “Kamu bilang kamu membenciku? Kakak … kenapa kamu membenciku … kita bersaudara … bagaimana kamu bisa begitu kejam?”Ekspresi Clara menjadi berubah.Gita sengaja memutarbalikkan fakta dan ekspresi orang-orang di sekitarnya terlihat mempercayai kebohongannya.Karena akal busuk Gita, seluruh anggota Keluarga Xander mempercayai bahwa Leo sebenarnya menyukai Gita, tetapi dit
Tante Amina mengerutkan kening tidak senang, orang bisu ini tidak ada habisnya!“Kamu mendorong Gita ke dalam kolam dan para pembantu di sekitar sudah melihatnya. Apa kamu masih mau menyangkal?” tanya Tante Amina.Ketika Gita jatuh ke kolam, orang-orang ini berada di ruang depan yang lumayan jauh. Apakah mereka semua punya mata yang sangat tajam?Kebohongan ini sangat tidak masuk akal.Clara terheran-heran karena tidak mempercayai pernyataan yang tidak masuk akal itu.Keluarga Xander, dengan sengaja, mengatakan bahwa kamera pengawas rusak dan Clara tidak bisa bisa memaksa untuk mengeceknya. Suasana menjadi hening untuk beberapa saat.Saat itu juga, suara yang tidak asing dan juga lembut terdengar dari belakang. “Saya bisa membuktikan bahwa dia tidak mendorongnya.”Setelah melihat orang itu, Clara tercengang.Dia adalah … Dokter David.Setelah melihatnya datang, pemuda kurus itu berjalan menghampiri Tante Amina, berkata, “Ibu, aku pulang.”Tante Amina tiba-tiba tersenyum dan dengan penu
Setelah Leo kembali, Tante Amina menjelaskan masalahnya dan mengucapkan beberapa kata bohong.Leo, dengan santainya, melirik Clara dari ujung matanya tanpa bicara sepatah kata pun.Clara tidak kecewa. Dia sudah menduga kalau reaksi Leo akan seperti itu.Gita pun diam-diam merasa sangat puas melihat reaksi Leo yang menunjukkan bahwa Leo tidak peduli dengan si Bisu tu.Gita mendekat dengan senyuman di wajahnya dan menyuguhkan kopi yang telah dia seduh kepada Leo. “Kak Leo, ini kopi untukmu. Kamu telah sibuk sepanjang hari, tenggorokanmu butuh penyegar,” ujar Gita.Tanpa diduga, Leo menolak. “Tidak perlu, ini sudah larut malam, kamu juga harus kembali,” ungkap Leo.Senyuman Gita membeku.Gita berpura-pura tidak mengerti dan bersikap manis sambil berkata, “Kak Leo, aku ingin belajar sesuatu darimu supaya aku bisa membantu ayahku mengelola perusahaannya di masa depan. Bolehkah?”Perempuan dengan tingkah yang lembut dan manja, kebanyakan pria biasanya tidak tega untuk menolak.Leo menyipitka
Mobil David adalah Mobil Toyota berwarna abu-abu dengan tampilan yang sederhana, seperti perlakuan yang diberikan David padanya, lembut dan damai.Berbanding terbalik dengan Leo.Pria berhati dingin itu mengendarai Mobil BMW berwarna hitam, sebuah mobil mewah seharga lebih dari 4 miliar yang sangat menarik perhatian semua orang.Kenapa memikirkan Leo?Clara menggigit bibir bawahnya karena frustasi dan melihat ke luar jendela mobil.Mobil David baru saja meninggalkan gerbang rumah Keluarga Xander ketika Tante Amina baru saja kembali bersama Bibi Diana. Bibi Diana terkejut dan berkata, “Nyonya, apakah itu mobil Tuan David?”Tante Amina pun mengangguk dan berkata, “Ada apa memangnya?”Bibi Diana ragu-ragu berkata, “Saya baru saja melihat … Nyonya Clara ada di dalam mobil itu bersama Tuan David.”Ekspresi Tante Amina menjadi suram dan berkata, “Apakah kamu tidak salah liat?”Bibi Diana mengangguk dengan sungguh-sungguh dan berkata, “Tidak, Nyonya Clara sedang duduk di kursi penumpang dan T