Tante Amina mengerutkan kening tidak senang, orang bisu ini tidak ada habisnya!“Kamu mendorong Gita ke dalam kolam dan para pembantu di sekitar sudah melihatnya. Apa kamu masih mau menyangkal?” tanya Tante Amina.Ketika Gita jatuh ke kolam, orang-orang ini berada di ruang depan yang lumayan jauh. Apakah mereka semua punya mata yang sangat tajam?Kebohongan ini sangat tidak masuk akal.Clara terheran-heran karena tidak mempercayai pernyataan yang tidak masuk akal itu.Keluarga Xander, dengan sengaja, mengatakan bahwa kamera pengawas rusak dan Clara tidak bisa bisa memaksa untuk mengeceknya. Suasana menjadi hening untuk beberapa saat.Saat itu juga, suara yang tidak asing dan juga lembut terdengar dari belakang. “Saya bisa membuktikan bahwa dia tidak mendorongnya.”Setelah melihat orang itu, Clara tercengang.Dia adalah … Dokter David.Setelah melihatnya datang, pemuda kurus itu berjalan menghampiri Tante Amina, berkata, “Ibu, aku pulang.”Tante Amina tiba-tiba tersenyum dan dengan penu
Setelah Leo kembali, Tante Amina menjelaskan masalahnya dan mengucapkan beberapa kata bohong.Leo, dengan santainya, melirik Clara dari ujung matanya tanpa bicara sepatah kata pun.Clara tidak kecewa. Dia sudah menduga kalau reaksi Leo akan seperti itu.Gita pun diam-diam merasa sangat puas melihat reaksi Leo yang menunjukkan bahwa Leo tidak peduli dengan si Bisu tu.Gita mendekat dengan senyuman di wajahnya dan menyuguhkan kopi yang telah dia seduh kepada Leo. “Kak Leo, ini kopi untukmu. Kamu telah sibuk sepanjang hari, tenggorokanmu butuh penyegar,” ujar Gita.Tanpa diduga, Leo menolak. “Tidak perlu, ini sudah larut malam, kamu juga harus kembali,” ungkap Leo.Senyuman Gita membeku.Gita berpura-pura tidak mengerti dan bersikap manis sambil berkata, “Kak Leo, aku ingin belajar sesuatu darimu supaya aku bisa membantu ayahku mengelola perusahaannya di masa depan. Bolehkah?”Perempuan dengan tingkah yang lembut dan manja, kebanyakan pria biasanya tidak tega untuk menolak.Leo menyipitka
Mobil David adalah Mobil Toyota berwarna abu-abu dengan tampilan yang sederhana, seperti perlakuan yang diberikan David padanya, lembut dan damai.Berbanding terbalik dengan Leo.Pria berhati dingin itu mengendarai Mobil BMW berwarna hitam, sebuah mobil mewah seharga lebih dari 4 miliar yang sangat menarik perhatian semua orang.Kenapa memikirkan Leo?Clara menggigit bibir bawahnya karena frustasi dan melihat ke luar jendela mobil.Mobil David baru saja meninggalkan gerbang rumah Keluarga Xander ketika Tante Amina baru saja kembali bersama Bibi Diana. Bibi Diana terkejut dan berkata, “Nyonya, apakah itu mobil Tuan David?”Tante Amina pun mengangguk dan berkata, “Ada apa memangnya?”Bibi Diana ragu-ragu berkata, “Saya baru saja melihat … Nyonya Clara ada di dalam mobil itu bersama Tuan David.”Ekspresi Tante Amina menjadi suram dan berkata, “Apakah kamu tidak salah liat?”Bibi Diana mengangguk dengan sungguh-sungguh dan berkata, “Tidak, Nyonya Clara sedang duduk di kursi penumpang dan T
Clara terkejut.Siapa yang membantunya?Clara, dengan cemas, menulis di atas kertas. “Maaf, Pak, bisakah Anda memberi tahu saya siapa yang membayarnya? Saya mau berterima kasih kepada orang itu,” tulisnya.David telah mengingatkannya untuk tidak mengatakan apa-apa. Kepala rumah sakit tidak punya pilihan, selain menolak sambil tersenyum. “Maaf, Nona Clara. Pihak lain melarang rumah sakit mengungkapkan namanya. Harap dipahami,” ujar kepala rumah sakit.Clara mengangguk kecewa dan terus kepikiran akan hal itu.Di antara orang-orang yang dia kenal, tidak mungkin ada yang mau membantunya membayar lunas. Clara benar-benar tidak bisa berpikir siapa orangnya.Walaupun Clara tidak mengerti mengapa orang tersebut membantunya, Clara merasa harus membalas kebaikan orang itu.Tidak perlu dikhawatirkan, Clara akan selalu menemukan cara untuk mencari tahu siapa orangnya.Tidak lama, Clara pun kembali ke rumah.Saat itu, langit mulai gelap.Clara baru saja sampai disusul oleh David yang juga baru samp
Kemudian, Clara didorong dan dijatuhkan ke atas sofa oleh Leo.Tatapan tajam Leo seolah mampu menembus hati. “Punya rencana buruk apa kamu dengan mengincar David? Apa kamu mencoba untuk merusak hubungan kita? Atau kamu ingin mempermalukanku? Atau … apakah kamu membenci Tante Amina dan ingin membalas dendam padanya dengan sengaja?” tanya Leo.Pergelangan tangan Clara digenggam erat oleh Leo dan tidak bisa bergerak sama sekali.Clara panik akan apa yang mau Leo lakukan.Ibu jari Leo menyentuh alis dan matanya dan mengelusnya dengan lembut. “Sepasang mata yang jernih dan indah, tapi sayangnya ternodai oleh niat jahat dan kelicikan yang tidak bermoral. Sebagai putri Keluarga Tan, tidak ada yang namanya kenaifan,” ungkap Leo.Ada nada kebencian yang aneh dalam nada bicaranya.Kebencian?Clara tidak mengerti mengapa Leo begitu membencinya.Clara ingin melepaskan tangannya dari genggaman Leo dan mulutnya bergerak seakan berbicara, “Lepaskan aku … Lepaskan aku …”Tetapi Leo mengerahkan seluruh
Di sisi lain, Gita sedang mengagumi kukunya yang baru dicat. Dia menjepit ponselnya diantara bahu dan dagunya sambil bertanya, “Tante Amina?”“Ya, ini aku. Ada sesuatu yang mau Tante beri tahu padamu,” ujar Tante Amina.Gita langsung duduk tegap dan berkata, “Tentang apa itu, Tante?”Setelah selesai mendengarkan, Gita menutup teleponnya dan termenung sambil melihat ke bawah.Setelah kembali dari kantor, Andre heran dan bertanya, “Putriku, ada apa denganmu?”Gita tersadarkan dan meraih lengannya, berkata, “Ayah! Ayah harus membantuku dengan apa yang pernah kukatakan!”Andre tertegun sejenak dan mengerutkan kening. “Jangan main-main! Aku masih punya kuasa selama Clara masih tinggal di Keluarga Xander. Kamu jangan membuat masalah,” tegas Andre.Gita terlihat sangat tidak puas. “Ayah, jika aku bisa mendapatkan orang-orang, seperti kedua pria itu, aku juga bisa membantu Ayah. Kenapa Ayah harus mengandalkan Clara yang bisu itu? Apa yang bisa dia lakukan?” tanya Gita.Andre sangat menyayangi
“Ya Tuhan, ini sangat mengasyikkan! Itu istri CEO Grup Xander, istri Pak Leo. Menjadi pelaku kasus perselingkuhan!”“Omong-omong, mengapa Tuan Leo menikah dengan perempuan bisu? Tidak masuk akal.”“Wanita ini cukup cantik. Atas dasar apa dia bisa menyukai guru laki-laki botak itu? Itu sangat menjijikkan!”Serangkaian komentar mencolok menarik perhatian Leo.Leo berdiri buru-buru dan mengambil jaketnya, lalu pergi meninggalkan kantornya.Asistennya, Pak Broto, mengikutinya dari belakang dan membisikkan bahwa istrinya akan menderita.Tidak lama kemudian, mobilnya Leo sampai di rumah.Begitu Leo masuk ke dalam rumah, dia melemparkan ponselnya di depan Clara.Clara sedang tidur siang saat itu dan mata sayunya tiba-tiba terbuka lebar karena apa yang Leo lakukan. Clara segera duduk, mengambil ponselnya sambil kebingungan, lalu menekan layar.Saat dia menatap Leo lagi, ekspresinya perlahan menjadi muram.Siapakah orang yang awalnya mengunggah hal ini di internet?Banyak orang yang mengetahui
“Tante Amina, jangan salahkan kakakku. Itu semua sudah berlalu. Saat itu, kakakku masih muda dan belum berpikir dewasa dan dia hanya hilang arah …,” ujar Gita.Gita berpura-pura memohon untuk Clara, tetapi kenyataannya, dia sama saja seperti menambahkan bahan bakar ke dalam api.Benar saja, hal itu langsung menyulut kemarahan Tante Amina.Tante Amina meraih tangan Gita dan menyelanya.“Gita, apakah kamu masih membela dia? Dia merancang untuk mencuri pernikahanmu dan mengabaikan kesopanan, kebenaran, integritas, dan rasa malu. Wanita licik seperti itu hanya mencoreng reputasi keluarga ini!” tegas Tante Amina.Tante Amina menjadi semakin bersemangat berbicara sambil menunjuk ke arah Clara dan berkata, “Keluar dari sini sekarang! Kamu …”Tante Amina mau melanjutkan kata-katanya.Namun, saat itu, Leo menghentikan kata-katanya dengan perlakuannya.Leo menurunkan pandangannya, meraih pergelangan tangan Clara, dan dengan dingin berkata, “Kamu ikut denganku.”Dia tidak memberi kesempatan pada