Kemudian, Clara didorong dan dijatuhkan ke atas sofa oleh Leo.Tatapan tajam Leo seolah mampu menembus hati. “Punya rencana buruk apa kamu dengan mengincar David? Apa kamu mencoba untuk merusak hubungan kita? Atau kamu ingin mempermalukanku? Atau … apakah kamu membenci Tante Amina dan ingin membalas dendam padanya dengan sengaja?” tanya Leo.Pergelangan tangan Clara digenggam erat oleh Leo dan tidak bisa bergerak sama sekali.Clara panik akan apa yang mau Leo lakukan.Ibu jari Leo menyentuh alis dan matanya dan mengelusnya dengan lembut. “Sepasang mata yang jernih dan indah, tapi sayangnya ternodai oleh niat jahat dan kelicikan yang tidak bermoral. Sebagai putri Keluarga Tan, tidak ada yang namanya kenaifan,” ungkap Leo.Ada nada kebencian yang aneh dalam nada bicaranya.Kebencian?Clara tidak mengerti mengapa Leo begitu membencinya.Clara ingin melepaskan tangannya dari genggaman Leo dan mulutnya bergerak seakan berbicara, “Lepaskan aku … Lepaskan aku …”Tetapi Leo mengerahkan seluruh
Di sisi lain, Gita sedang mengagumi kukunya yang baru dicat. Dia menjepit ponselnya diantara bahu dan dagunya sambil bertanya, “Tante Amina?”“Ya, ini aku. Ada sesuatu yang mau Tante beri tahu padamu,” ujar Tante Amina.Gita langsung duduk tegap dan berkata, “Tentang apa itu, Tante?”Setelah selesai mendengarkan, Gita menutup teleponnya dan termenung sambil melihat ke bawah.Setelah kembali dari kantor, Andre heran dan bertanya, “Putriku, ada apa denganmu?”Gita tersadarkan dan meraih lengannya, berkata, “Ayah! Ayah harus membantuku dengan apa yang pernah kukatakan!”Andre tertegun sejenak dan mengerutkan kening. “Jangan main-main! Aku masih punya kuasa selama Clara masih tinggal di Keluarga Xander. Kamu jangan membuat masalah,” tegas Andre.Gita terlihat sangat tidak puas. “Ayah, jika aku bisa mendapatkan orang-orang, seperti kedua pria itu, aku juga bisa membantu Ayah. Kenapa Ayah harus mengandalkan Clara yang bisu itu? Apa yang bisa dia lakukan?” tanya Gita.Andre sangat menyayangi
“Ya Tuhan, ini sangat mengasyikkan! Itu istri CEO Grup Xander, istri Pak Leo. Menjadi pelaku kasus perselingkuhan!”“Omong-omong, mengapa Tuan Leo menikah dengan perempuan bisu? Tidak masuk akal.”“Wanita ini cukup cantik. Atas dasar apa dia bisa menyukai guru laki-laki botak itu? Itu sangat menjijikkan!”Serangkaian komentar mencolok menarik perhatian Leo.Leo berdiri buru-buru dan mengambil jaketnya, lalu pergi meninggalkan kantornya.Asistennya, Pak Broto, mengikutinya dari belakang dan membisikkan bahwa istrinya akan menderita.Tidak lama kemudian, mobilnya Leo sampai di rumah.Begitu Leo masuk ke dalam rumah, dia melemparkan ponselnya di depan Clara.Clara sedang tidur siang saat itu dan mata sayunya tiba-tiba terbuka lebar karena apa yang Leo lakukan. Clara segera duduk, mengambil ponselnya sambil kebingungan, lalu menekan layar.Saat dia menatap Leo lagi, ekspresinya perlahan menjadi muram.Siapakah orang yang awalnya mengunggah hal ini di internet?Banyak orang yang mengetahui
“Tante Amina, jangan salahkan kakakku. Itu semua sudah berlalu. Saat itu, kakakku masih muda dan belum berpikir dewasa dan dia hanya hilang arah …,” ujar Gita.Gita berpura-pura memohon untuk Clara, tetapi kenyataannya, dia sama saja seperti menambahkan bahan bakar ke dalam api.Benar saja, hal itu langsung menyulut kemarahan Tante Amina.Tante Amina meraih tangan Gita dan menyelanya.“Gita, apakah kamu masih membela dia? Dia merancang untuk mencuri pernikahanmu dan mengabaikan kesopanan, kebenaran, integritas, dan rasa malu. Wanita licik seperti itu hanya mencoreng reputasi keluarga ini!” tegas Tante Amina.Tante Amina menjadi semakin bersemangat berbicara sambil menunjuk ke arah Clara dan berkata, “Keluar dari sini sekarang! Kamu …”Tante Amina mau melanjutkan kata-katanya.Namun, saat itu, Leo menghentikan kata-katanya dengan perlakuannya.Leo menurunkan pandangannya, meraih pergelangan tangan Clara, dan dengan dingin berkata, “Kamu ikut denganku.”Dia tidak memberi kesempatan pada
Clara terkejut dan meraih seprai.Dia menggelengkan kepalanya dan memberi isyarat, “Tidak.”Dia bukan anjingnya Andre. Dia sebenarnya membenci keluarganya dan harus menikah dengan Keluarga Xander demi neneknya.“Apa? Kamu mau aku mempercayaimu hanya karena kamu menggelengkan kepala?” Suara Leo mulai pelan, telapak tangannya yang kasar diangkat, seolah dia bisa mencekik Clara kapan saja. Dia sangat marah. Sejak si Bisu ini datang ke rumah, Keluarga Xander tidak pernah terasa damai dan sekarang hal buruk terjadi. Dia hanya seseorang yang bisu, tetapi orang-orang begitu merendahkannya.Wajah Clara memerah sambil dia menahan kekuatan Leo.Dia tidak ingin mati. Neneknya masih membutuhkannya, maka dari itu dia tidak boleh mati.“Tampaknya tanpa hukuman, kamu tidak akan mengakuinya!” ujar Leo.Melihatnya berjuang keras, Leo mengernyit, dan tiba-tiba mengangkatnya.Clara sangat ketakutan hingga dia menjerit. Meskipun dia tidak bisa berbicara, rasa takutnya menimbulkan suara gemeresik di tengg
Untuk kenyamanan berbicara, ada guru bahasa isyarat yang dibawa oleh Leo ke kantor untuk membantu Clara.Clara menggertakkan gigi dan menatap tajam guru olahraga itu. “Orang yang ada di dalam video itu bukan saya, coba jelaskan,” ungkap Clara.“Kenapa bukan kamu?” ujar guru olahraga bersikeras. “Kamulah yang merayuku duluan saat itu.”“Kamu berbicara bohong,” ungkap Clara.Clara, dengan cepat, memberi isyarat, “Kenapa aku harus merayumu?”Leo mendengarkan kata-kata penerjemah itu dan dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.Meskipun Clara bisu, dia adalah putri tertua Keluarga Tan. Sungguh sulit dipercaya kalau dia merayu seorang guru olahraga yang jelek.Guru olahraga, dengan percaya diri, berkata, “Kamu mengincar nilai tinggi dalam mata pelajaran olahraga. Sekolah tempat kamu mendaftar membutuhkan nilai bagus di semua mata pelajaran, tetapi nilai mata pelajaran olahragamu terlalu rendah. Kamu gagal merayuku dan mengancamku dengan video itu. Aku tidak punya pilihan, selain mengubah nil
Clara digendong ke dalam mobil oleh Leo, seolah-olah seperti di dalam mimpi, dan rasa sakit di lututnya tidak lagi terasa. Untuk pertama kalinya, dia merasa pria ini tidak sedingin dan sekejam yang terlihat dari luar.Duduk di dalam mobil, Clara memandangnya dan bertanya, “Kenapa kamu menolongku?”Pertanyaan yang dia tanya di kantor kepala sekolah tadi belum dijawab oleh Leo.Terlalu terlibat dalam menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan triknya sendiri adalah hal yang sebenarnya tidak mau Leo lakukan. Leo mengerutkan kening melihat gestur Clara. Meskipun dia tidak bisa mengerti bahasa isyarat, dia bisa mengetahui maksud Clara dari tatapan terima kasihnya.“Kamu tidak perlu berterima kasih kepadaku, aku di sini bukan karenamu,” ujar Leo.Nada bicara Leo sedingin ekspresi wajahnya. “Aku mengetahui bahwa masalah ini berkaitan dengan Keluarga Xander. Kalau kamu menikah ke dalam Keluarga Xander, kamu jadi bagian anggota Keluarga Xander. Lebih baik untuk fokus saja dengan tanggung jaw
Di dapur, Clara sedang memegang sepiring siomai.Gita tiba-tiba mendatanginya.“Kakak, sini aku bantu,” ujar Gita.Punggung Clara menjadi kaku dan dia, secara spontan, mundur selangkah, menjauh dari Gita.Gita memiringkan kepalanya dan menatapnya, berkata, “Kenapa tingkahmu begitu? Apa kamu takut akan kumakan?”Dengan bahasa isyarat, Clara menjawab, “Jangan berpura-pura baik padaku, apa kamu yang membuat berita tentangku kemarin?”Meskipun Clara memiliki temperamen yang baik, dia selalu menilai segala sesuatu dengan cermat.“Apa hubungan kejadian yang kamu lakukan sendiri itu denganku?” Gita sambil melipat lengannya dan mencibirnya dengan dingin.Clara menatapnya dan menjelaskan kepadanya dengan tenang.“Menikah dengan anggota Keluarga Xander adalah akal-akalanmu dengan ayah,” ungkap Clara.“Ya, benar, tapi saat itu, aku tidak tahu orang seperti apa Leo itu. Sekarang aku sadar, sepertinya apa yang ayahku lakukan dulu itu salah total. Sebagai seorang anak, aku harusnya membantunya mempe