Setelah satu malam terlewati …Clara terbangun dari tidurnya dengan perasaan pegal-pegal di sekujur tubuhnya.Dan Leo menghilang tanpa jejak.Yang terlihat, hanya sedikit sisa asap rokok darinya.Clara menyeret tubuhnya yang kelelahan ke kamar mandi untuk mandi. Saat turun ke lantai bawah, dia melihat seorang wanita cantik paruh baya sedang duduk di sofa, dengan melipatkan lengan, menatap Clara dengan dingin. Clara pernah melihat sosok orang ini dari foto yang pernah diberikan oleh ayahnya. Dia adalah tantenya Leo, Amina.Konon Leo kehilangan orang tuanya ketika dia masih kecil dan dibesarkan oleh tante angkatnya, Tante Amina. Setelah lama berpisah, kakeknya Leo, akhirnya mempertemukan mereka kembali. Leo membangun bisnisnya sendiri dengan kemampuannya yang dimilikinya dan selalu memperlakukan tantenya layaknya berbakti kepada seorang ibu.Saat Clara turun, Tante Amina melirik Clara dari ujung kepala hingga ujung kaki seraya berkata, “Si Serigala Tua itu, ayahmu, tidak menepati janjin
Di dalam vila rumah Keluarga Tan, terasa suasana yang penuh canda dan tawa.Gita, dengan ekspresi manjanya, memegang lengan ayahnya, Andre Tan, dan dia, dengan genit, berkata, “Ayah belikan saja Mobil Maserati itu untukku. Bagaimanapun, keluarga kita telah menerima puluhan juta dari keluarganya Leo dan kita tidak perlu khawatir tentang uang di masa depan!”Ayahnya sedang duduk di kursi sambil membaca koran. Setelah mendengar perkataan Gita, dia menoleh dan menatapnya dengan kesal. “Apakah kamu masih menginginkan mobil mewah? Kalau kamu tidak mau menikah dan masuk ke dalam keluarganya Leo, aku tidak habis pikir. Keluarganya Leo sangat kaya, bukankah dengan menikah, semua keinginanmu nanti bisa dituruti?”Gita, dengan kesalnya, berkata, “Ayah! Leo itu tidak tampan dan kudengar dia memiliki kepribadian yang sangat aneh. Memikirkannya saja membuatku muak setengah mati, keputusanku sudah bulat untuk tidak ingin menikah dengannya! Bukankah Clara, si Bisu itu, yang menikah dengan Leo?”Setela
Setelah bekerja sepanjang pagi dengan tenggorokan kering, Clara ingin minum sejenak. Saat dia melewati sudut tangga, dia tidak sengaja mendengar dua orang pembantu sedang berbisik membicarakan dirinya.“Aku dengar bahwa Gita lulus dengan gelar doktor luar negeri. Tidak hanya cantik, tetapi dia juga pandai menari. Bahkan dia memenangkan kejuaraan tari bergengsi tahun lalu.”“Benarkah? Sayangnya, Tuan Leo malah menikah dengan seorang perempuan yang tidak pandai bicara dan penurut. Bahkan tidak ada pesta pernikahan dan dia langsung menjadi bagian dari Keluarga Xander. Istri murahan macam apa dia.”“Walaupun Tuan Leo punya bekas luka di wajahnya, dia mempunyai kemampuan yang hebat. Dia kaya dan berkuasa, bagaimana bisa dia malah mendapatkan istri yang bisu?”“Oh, aku dengar, orang yang tuna wicara itu termasuk dalam disabilitas kelas 3.”Disabilitas kelas tiga …Mata Clara sedikit berkedip.Clara tidak dilahirkan dalam keadaan bisu, tetapi ketika dia berumur sepuluh tahun,kebakaran besar
Telapak tangan Clara sedikit lembap karena gugup.Setelah ragu-ragu sejenak, Clara pun membuka pintu.Ruangannya sangat gelap dan Clara berjalan ke arah meja dengan membawa ponselnya. Akhirnya, pandangannya tertuju ke laci bawah meja. Dia membukanya dan menemukan tas dokumen berlabelkan “Real Estate”, yang berisikan dokumen yang dia cari.Clara pun mengambil dokumen itu, dengan rasa bingung sambil berkata di dalam hatinya, “Mengapa dokumen sepenting ini tidak dikunci?”Tidak lama, Clara menyadari sesuatu dan ekspresinya berubah seketika saat dia hendak pergi.Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang menekan saklar lampu ruangan dan menyalakan lampu.“Apa yang sedang kamu cari?”Nada suara Leo yang galak dan dingin membuat tas dokumen yang ada di tangan Clara pun terjatuh ke lantai.Saat itu juga, Leo sedang memegang tas dokumen yang sama di tangannya dan tas dokumen yang Clara jatuhkan pun terbuka.Ternyata kosong di dalamnya?Clara sangat terkejut!Mata Leo yang dalam dan tampak tenang itu
Suasana tegang menyelimuti Keluarga Tan.Setelah menjawab panggilan telepon, Andre mondar-mandir di ruang tamu dengan wajah muram.Gita pulang ke rumah dengan wajah kebingungan dan bertanya, “Ayah?”Andre marah sambil melempar gelas dan berkata, “Si Bodoh Clara! Foto-foto dokumen kerja yang dia kirim itu semua palsu! Dia pasti ketahuan oleh Leo! Aku ceroboh. Saham perusahaan telah turun tajam sekarang dan kita tidak lama lagi akan kehilangan puluhan juta rupiah.”Gita sampai tidak sengaja menjatuhkan tasnya karena terkejut dan dia mendesak bertanya, “Bagaimana ini bisa terjadi? Apa ada solusi lain?”Andre menenangkan diri dan berpikir sejenak, lalu memandangnya dengan penuh harap dan berkata, “Gita sayangku, hanya kamu yang bisa membantu Ayah.”“Aku?” jawab Gita.Andre pun mengangguk dan berkata, “Iya, Clara menggantikanmu untuk menikahi Leo dan hal itu membuat Leo kesal. Oleh sebab itu, Leo membalas keluarga kita seperti ini. Sayangnya, aku bukanlah tandingannya! Putriku, bukankah kam
Gita menceritakan keseluruhan cerita dengan ekspresi sok naifnya.Di otak Clara, dia sudah menganggap sosok Gita adalah seorang saudara licik yang narsistik dan suka menghasut adik perempuannya.Clara berdiri di samping Gita dan menatap dingin Gita yang tanpa ekspresi. Clara pun hanya bisa diam ketika ditatap dengan tatapan jijik dan hina oleh Tante Amina.Karena Clara tahu betul, mencoba menjelaskan hal itu kepada Tante Amina adalah hal yang sia-sia. Apalagi sudah jelas bahwa Tante Amina tidak menyukainya dan mempercayainya.Benar saja, Tante Amina menatapnya dengan tatapan hina dan berkata, “Pantas saja kamu menolak untuk pergi. Jadi kamu datang ke sini demi kekayaan Keluarga Xander. Dasar wanita jalang yang licik dan tak berguna!”Setelah melihat hal itu, Gita dengan bangga sambil mengerutkan bibirnya dan mendekati Clara, berkata dengan suara liciknya, “Ayah berkata bahwa kamu harus bekerja sama denganku.”Clara tiba-tiba menoleh dan pupil matanya mengecil, di dalam hatinya berkata,
Clara pun panik dan bergegas turun dan lari keluar. Para pembantu ingin menghentikan Clara, tetapi Tante Amina menyuruh mereka membiarkan Clara.Tante Amina mengira, Clara terpengaruh oleh kedekatan Leo dan Gita yang membuatnya pergi karena kecewa. “Jangan khawatir, Clara memang lebih baik pergi,” ujar Tante Amina.Clara segera naik taksi untuk pergi ke rumah sakit.Untungnya, nenek telah lewat dari masa kritisnya dan yang melakukan operasi untuk neneknya adalah seorang dokter pendatang baru yang juga menjabat sebagai kepala departemen.Perempuan tua dengan berambut putih itu terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan mata terpejam, napasnya yang samar membuktikan bahwa dia masih hidup. Clara berlutut di depan ranjangnya, lalu memegang tangan neneknya dan menangis.Clara tidak pernah menangis saat dipaksa oleh ayahnya untuk menikah dengan Leo, saat dihina oleh Tante Amina, dan juga saat dipandang rendah oleh para pembantunya.Satu-satunya hal yang dapat menyentuh hatinya adalah nenek
Clara setiap hari menginap di rumah sakit, tetapi pada jam 10 malam, ayahnya meneleponnya lagi.Setelah membiarkan teleponnya terus-terusan berdering. Akhirnya, Clara pun kehabisan kesabaran dan mengangkat teleponnya.Suara Andre sangat sinis, berkata, “Ayah dengar dari Gita kalau kamu meninggalkan rumah Keluarga Xander pagi ini. Ayah menebak, kamu sedang bersama nenek di rumah sakit. Aku yakin, kamu pasti paham kenapa Ayah menghentikan biaya pengobatan nenekmu, kan?”Clara pun hanya bisa terdiam karena tahu bahwa ayahnya melakukan itu sebab dia belum menyelesaikan perintah ayahnya nya waktu itu.Segera setelah itu, ayahnya mencibir, “Apakah kamu tidak mau kembali ke Keluarga Xander? Dengar kata-kata Ayah, Clara, kamu harus kembali! Kalau kamu menolak untuk kembali, Ayah akan membuat semua rumah sakit di kota ini menolak nenekmu. Kamu tahu, Ayah mampu melakukan itu. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya. Jika nenekmu tiba-tiba meninggal, kamulah pembunuhnya.”Ekspresi Clara ti