Ibu Susu Kesayangan Duda Tampan

Ibu Susu Kesayangan Duda Tampan

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-02
Oleh:  Pena_Zahra  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.6
14 Peringkat. 14 Ulasan-ulasan
113Bab
46.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ayleen terjebak di dalam pernikahan dengan lelaki yang hanya menjadikannya pemuas nafsu. Lelah lahir batin menghadapi sifat suaminya telah Ayleen rasakan sejak awal pernikahan, puncaknya saat ia kehilangan bayi yang baru dilahirkannya dan sang suami tak memperlihatkan kepedulian. Bahkan, di tengah situasi duka dan fisik yang masih terluka bekas melahirkan, suaminya tetap berlaku kejam dengan memaksa Ayleen melayaninya. Mengabaikan rasa sakit akibat luka jahitan yang belum sembuh total. Lelah dengan pernikahan toxic-nya, Ayleen memutuskan untuk pergi dari rumah demi kehidupan yang lebih baik. Namun sebuah masalah terjadi, ia butuh menguarkan asi yang masih terus diproduksi oleh tubuhnya. Demam dan nyeri mulai mendera, dan akan semakin parah jika asi itu tak segera dikeluarkan. Di perjalanan, ia bertemu dengan Abraham, seorang duda tampan yang merupakan single parent untuk bayi lelakinya. Abraham butuh ibu susu untuk sang putra, karena istrinya berkhianat dan meninggalkannya. Namun, wajah Ayleen mengingatkannya pada seseorang. Sebenarnya siapa Ayleen?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 - ISKDT

Bab 1"Ayleen!" suara teriakan Erwin–suami Ayleen menggema dan memantul memekakan pendengaran. Wanita 23 itu segera mendekap diri dan memejamkan mata. Berpura-pura tak mendengar teriakan lelaki bergelar suami yang sudah menyulap rumah laksana neraka.Tengah malam datang dan berteriak, Ayleen yakin suaminya itu tengah mabuk, dan ini adalah pertanda bahaya baginya. Mabuk-mabukan memang sudah menjadi kebiasaan Erwin."Anj*r, punya bini kerjaannya molor mulu! Bangun kau!" teriak Erwin, tangannya menarik paksa tangan Ayleen hingga tubuh ringkihnya itu terduduk."Ada apa sih, Bang? Datang-datang udah marah aja. Bisa nggak sih, banguninya jangan kasar gitu?" Ayleen memprotes.Bukannya menjawab, Erwin malah melepas pakaiannya, tentu hal itu membuat Ayleen terkejut."Abang mau apa?" cicit Ayleen, reflek memundurkan dirinya."Kamu nanya?" sahut Erwin seraya mengikis jarak antara ia dan istrinya, lelaki itu tersenyum penuh makna, nafasnya berhembus menerpa wajah Ayleen, aroma alkohol menguar men

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Agus
bagus banget..
2024-10-12 20:54:28
0
user avatar
Jusnah Tohar
up cerita lending di dekapan bidadari surga dong mbak
2024-08-21 14:40:18
0
user avatar
Satiza Aminuddin
bagus dan ceritanya seru, ingin segera tahu akhirceritanya. gimana nasib suami dan bapak nya.
2024-05-28 21:55:10
2
user avatar
nasrullah juli
bagus banget ceritanya
2024-05-23 19:55:39
2
user avatar
Supri Jangkung
bacaan yg menarik
2024-05-15 09:50:18
2
default avatar
Dwi Kurniawati
Wahhh kerenn
2024-05-12 12:31:17
1
user avatar
Sulastri Mustaqim
seru ceritanya.....semangat terus utk selalu berkarya
2024-05-05 00:24:04
1
user avatar
Gilang Rizki
bagus sekali
2024-02-23 20:32:09
1
user avatar
Nur Fitriani
bagus komiknya
2023-12-03 12:13:08
1
user avatar
Pena_Zahra
Saya Pena_Zahra, penulis buku "Ibu Susu Kesayangan Duda Tampan". Terima kasih sudah membaca buku ini. Ini karya eksklusif pertama Pena_Zahra di goodnovel, bantu tinggalkan vote bintang lima, komentar dan gem untuk mendukung cerita ini terus mendapatkan mendapatkan pembacanya. terima kasih.
2023-11-14 20:46:53
8
user avatar
Fitri Yani
bagus kak,inilah ciri khas kak pena,karakter cowoknya pasti macam kulkas 5 pintu he he he,tapi kalo dah bucin beuh.........bikin diabetes
2023-11-12 16:35:20
1
user avatar
Ekasetiyo Rahayu
semua jalan cerita mbak pena Zahra ini memang bagus bagus ...
2023-11-12 12:32:01
1
user avatar
Septriani
ceritanya bagus.........
2023-11-11 20:55:20
2
default avatar
Della Ayu
blom ada lanjutan lg.
2023-11-12 13:56:29
0
113 Bab

Bab 1 - ISKDT

Bab 1"Ayleen!" suara teriakan Erwin–suami Ayleen menggema dan memantul memekakan pendengaran. Wanita 23 itu segera mendekap diri dan memejamkan mata. Berpura-pura tak mendengar teriakan lelaki bergelar suami yang sudah menyulap rumah laksana neraka.Tengah malam datang dan berteriak, Ayleen yakin suaminya itu tengah mabuk, dan ini adalah pertanda bahaya baginya. Mabuk-mabukan memang sudah menjadi kebiasaan Erwin."Anj*r, punya bini kerjaannya molor mulu! Bangun kau!" teriak Erwin, tangannya menarik paksa tangan Ayleen hingga tubuh ringkihnya itu terduduk."Ada apa sih, Bang? Datang-datang udah marah aja. Bisa nggak sih, banguninya jangan kasar gitu?" Ayleen memprotes.Bukannya menjawab, Erwin malah melepas pakaiannya, tentu hal itu membuat Ayleen terkejut."Abang mau apa?" cicit Ayleen, reflek memundurkan dirinya."Kamu nanya?" sahut Erwin seraya mengikis jarak antara ia dan istrinya, lelaki itu tersenyum penuh makna, nafasnya berhembus menerpa wajah Ayleen, aroma alkohol menguar men
Baca selengkapnya

Bab 2 - ISKDT

"Maaf, Pak ...," sesal Ayleen. Namun lelaki di hadapannya belum selesai dengan keterkejutannya. Ia hanya terdiam dan sibuk dengan pikirannya sendiri.Tiba-tiba, dari arah mobil, seorang ibu-ibu paruh baya berteriak melalui jendela dan menyadarkan lelaki di hadapan Ayleen dari lamunan."Abra ...! Ayo buruan! Kita harus cepat sampai ke rumah sakit, kasihan anak kamu nangis terus!"Dan suara tangis bayi terdengar nyaring di telinga Ayleen, mengingatkannya pada putra yang telah berpulang ke sisi Yang Maha Kuasa.Lelaki bernama lengkap Abraham Malik Razavi itu menatap Ayleen sekilas, "minggir!" ucapnya dingin, tanpa sedikitpun berniat menolong Ayleen.Ayleen pun mundur, ia berjalan terseok mendekati suara bayi yang terus menangis dan mengusik hatinya. Ingin hati mengetuk pintu dan membantu menenangkannya, akan tetapi ia tak memiliki nyali untuk melakukan itu. Ia sadar, ia tak berhak atas bayi itu.Sementara Abra, ia yang masih berdiri di sisi pintu kemudi, memperhatikan gerak-gerik Ayleen
Baca selengkapnya

Bab 3 - ISKDT

Baby Samuel telah mendapatkan penanganan, begitupun dengan Ayleen. Bayi itu kini terlelap dalam tidurnya, mungkin efek obat telah bekerja, sehingga ia bisa tidur cukup nyenyak.Samuel dan Ayleen masih sama-sama di IGD. Letak mereka berdampingan. Hanya terpisah oleh korden, sehingga samar-samar, Ayleen dapat mendengar apa yang tengah dibicarakan oleh Daddy dan omanya Samuel."Kasihan, Samuel, sejak lahir, ia sakit-sakitan, ini pasti karena dia tidak mendapatkan asi dari ibunya. Padahal asi itu sangat penting untuk kekebalan tubuhnya." Bu Emil berucap seraya memandang sayu cucu yang terbaring lemah dengan selang infus yang menempel di tangannya."Salahkan saya, Ma ... saya yang salah dalam memilih istri. Sebenarnya saya juga sangat ingin memberikan hak asi Samuel, tapi apa daya jika ibunya tak bersedia? Airin lebih mementingkan karirnya dan mengorbankan anaknya. Ia meyakini bahwa menyusui akan merusak body-nya, dan itu tak kan baik untuk karirnya sebagai model, sebab itu Airin enggan me
Baca selengkapnya

Bab 4 - ISKDT

"Kamu tidak perlu memikirkan itu, urusan Abra, nanti biar menjadi urusan Ibu, yang terpenting kamunya mau dulu.Jujur Ibu tak tega melihat Samuel, sejak bayi dia tidak pernah mendapatkan asupan asi. Dia tumbuh menjadi bayi yang menggemaskan dengan badannya yang gembil, tapi di balik itu, daya tubuhnya sangat lemah, sudah tak terhitung berapa kali dia dirawat di rumah sakit ini. Kondisi kesehatan Samuel, sangat tidak sesuai dengan pertumbhan berat badannya. Untuk itu, Ibu nengharapkan kamu bisa menjadi ibu susu untuknya, Ayleen.Ibu yakin, tidak ada kebetulan di dunia ini. Pertemuan kita hari ini, pastilah tak luput dari campur tangan takdir-Nya. Walau terkesan tak sengaja, tapi ternyata ada hikmah di balik itu. Hikmah untukmu yang membutuhkan pekerjaan, juga untuk Samuel yang membutuhkan asi. Bagaimana, Ayleen? jangan risaukan soal pembayaran, Ibu bersedia membayar berpapun tarif yang kamu pasang. Asalkan kamu bersedia mengasihi Samuel sampai genap usianya dua tahun nanti." Bu Emil b
Baca selengkapnya

Bab 5 ISKDT

Bab 5Suara tangis Baby Samuel membangunkan Abraham dan Bu Emil dari tidur mereka. Hari sudah pagi, namun karena semalaman begadang, keduanya tak dapat menahan kantuk lagi. Bahkan Abra sampai tidak ke kantor demi menjaga putra tercintanya.Baby Samuel sudah dipindahkan ke ruang perawatan, sehingga Abra dan mamanya bisa beristirahat dengan nyaman. Namun belum la mata terpejam, tangis bayi itu kembali terdengar. Gegas Abra menghampiri putra kesayangannya itu, lalu membawanya ke dalam gendongan."Cup cup cup, Sayang ... ini Daddy ... kamu tenang ya, Sam ...," ucapnya berusaha menenangkan Baby Samuel, namun sepertinya usahanya tak membuahkan hasil."Kenapa Samuel, Abra?" tanya Bu Emil yang belum sadar sepenuhnya. Ia berjalan gontai mendekati anak dan cucunya."Badannya panas lagi, Ma ... mending panggil doktet atau suster, deh, Ma ...," jawab Abraham panik."Sini biar Mama yang gendong, namanya lagi sakit, ya memang begini, Abra! Masa dikit-dikit manggil dokter, manggil suster? Mereka jug
Baca selengkapnya

Bab 6 - ISKDT

Bab 6"Kamu—?" Abra menghentikan kalimatnya, tangannya mengusap wajah frustasi."Kalau Bapak tidak bersedia, biar saya yang ceri sendiri, Pak," ucap Ayleen menahan malu. Ia kemudian turun dari ranjang dan berjalan terpincang-pincang menuju kamar mandi.Dari tempatnya, Abraham memperhatikan Ayleen. Otaknya bekerja membayangkan bagaimana Ayleen akan berjalan mencari sesuatu yang dibutuhkannya itu. Tentu hal itu membuatnya segera merubah keputusan."Berapa ukurannya?" sambungnya cepat."Ah tidak usah, Pak ... biar saya cari sendiri," tolak Ayleen."Kamu mau mencarinya sendiri? dengan kaki yang pincang-pincang seperti itu? Butuh berapa lama waktu untuk kamu mendapatkan apa yang kamu butuhkan itu? sementara Putra saya Samuel, dia sudah menangis karena kehausan. Saya tidak mungkin membiarkannya lebih lama lagi untuk menunggu. Cepat katakan berapa ukurannya?!" titah Abraham.Sejujurnya Ayleen malu mengatakan ukuran bra-nya pada Abraham, apalagi, ukuran buah dadanya meningkat dua kali lipat s
Baca selengkapnya

Bab 7 - ISKDT

Bab 7Suara pintu yang digedor-gedor dengan keras diiringi teriakan yang memanggil-manggil nama Ayleen membuat Surya—ayah Ayleen terkejut dan terbangun dari tidurnya."Ada apa sih ribut-ribut?" gumamnya seraya berjalan ke arah pintu dengan sempoyongan, matanya bahkan masih tertutup sebelah, beberapa kali ia menguap, menimbulkan aroma tak sedap dari mulutnya.Surya membuka pintu dengan muka bantalnya, dan cukup terkejut, saat mendapati Erwin yang berada di sana."Juragan muda," ucapnya seraya menegakkan posisi dirinya."Ooohh, aku tau sekarang kenapa anakmu itu males kali jadi istri, ternyata emang turunan bapaknya. Pemalas! Sudah lah miskin bukannya sadar diri buat cari kerja, malah males-malesan, pantesan utang numpuk!" omel Erwin menumpahkan emosi pada mertuanya."Ngapunten Juragan muda, ada apa? Kenapa teriak-teriak di rumah saya?" tanya Surya berusaha tetap sopan di depan anak juragan yang sangat diseganinya. Sebenarnya ia tak begitu segan, hanya saja karena ia terikat banyak huta
Baca selengkapnya

Bab 8 - ISKDT

Bab 8"Makan yang banyak, Ayleen! Sayurannya jangan lupa. Kamu butuh semua itu untuk asimu!" titah Abraham, kini mereka tengah berada di meja makan untuk makan malam.Ayleen tengah menikmati ayam panggang bumbu rujak lengkap beserta sayur urapnya. Makanan yang ia idam-idamkan sejak hamil namun baru terwujud sekarang.Meski Erwin seorang putra juragan, namun ia tak pernah memberi jatah makan Ayleen dengan layak. Alasannya karena keberadaan Ayleen hanya sebagai penebus hutang, sehingga, makanan yang disajikan di meja khusus untuknya, dan Ayleen hanya berhak memakan sisanya. Ia memperlakukan Ayleen layaknya seorang budak yang tiada harganya.Tak jarang Ayleen hanya makan dengan sisa sambel di cobek, asal perut terisi walau sering kali tak kenyang.Lalu hari ini ia seperti mimpi, tiba-tiba disuruh memilih menu kesukaan dan hanya dalam hitungan menit makanan itu telah tersaji di hadapan.Merasa terharu, beberapa kali Ayleen tampak menyusut air mata agar tak sampai tumpah. Ia menikmati deng
Baca selengkapnya

Bab. 9 - ISKDT

Bab 9Setelah sarapan dan memastikan Ayleen memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengkonsumsi makanan sehat, susu dan juga multivitamin, Abra segera berpamit untuk pergi ke kantor."Saya ke kantor dulu ya, Ma ... sepertinya hari ini akan pulang terlambat, karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan." Abra berpamit pada mamanya."Ya sudah, hati-hati," ucap Bu Emil seraya memberikan tangannya, Abra segera menyambut dan menciumnya."Kalau ada apa-apa tolong dikabari ya, Ma ... titip Samuel," pesan Abra. Bu Emil mengangguk mengiyakan.Abraham kemudian beralih pada putranta yang tengah tertidur di dalam gendongan Ayleen. Ia menyentuh kepalanya, mengusap pelan rambut tipisnya, seraya mencium kening Sam dengan penuh cinta dan kelembutan."Saya titip Samuel ya, Ayleen. Pastikan kebutuhannya terpenuhi." Abra berpesan pada Ayleen."Baik, Pak," sahut Ayleen.Abra mencium sekali lagi pipi gembil Samuel, kemudian segera beranjak menuju kantornya.***"Permisi, Pak ... Anda memanggil saya?"
Baca selengkapnya

Bab 10 - ISKDT

Bab 10Jelang Maghrib, Abra baru datang dari kerja. Seperti biasa, yang pertama dicarinya adalah Sam, putranya.Abra menemui mamanya yang sedang asyik menonton acara ajang memasak di TV, kemudian mencium tangannya sebagai bentuk hormat."Samuel mana, Ma? Hari ini dia rewel nggak?" tanya Abra pada mamanya."Samuel ada, dia nggak rewel kok, pinter banget malah hari ini. Semenjak ada Ayleen, Mama perhatikan dia lebih tenang. Mungkin dia nyaman, karena Ayleen selalu rutin menyusui dan mengecek popoknya. Mama lihat, Ayleen juga aktif mengajak Sam berkomunikasi, walau terlihat satu arah, tapi Sam menikmati itu, dia jadi happy dan nggak rewelan lagi," tutur Bu Emjl panjang lebar.Abra tersenyum puas mendengar penjelasan mamanya, tiada kabar yang lebih baik baginya saat pulang kerja kecuali kondisi Samuel yang aman dan tidak rewel, sesederhana itu kebahagiaan Abra."Saya jadi nggak sabar ingin ketemu, Sam," ucap Abra."Coba saja kamu temui di kamarnya, tadi selesai mandi, Ailin langsung membe
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status