Share

Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan
Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan
Penulis: LiLhyz

Bab 1

“Ayah, kumohon. Aku benar-benar tidak tahu siapa ayahnya—Ahhh!” Sebuah tamparan mendarat di wajah Samantha yang berasal dari ayahnya tercinta.

Pria yang begitu mencintainya dan memperlakukannya bak putri kerajaan, untuk kali pertama telah menyakitinya!

“Wilson, berhentilah! Dia putrimu!” Merina, neneknya, menengahi mereka berdua dan memeluknya untuk melindunginya.

Wilson Wijaya memanglah seorang Ayah, tapi dia juga seorang jendral TNI yang paling disegani. Dengan tangan kosong dan amarahnya, dia bisa saja menyakiti anaknya.

“Wanita model apa kamu? Apakah Ayah tidak mendidikmu?!” Seru si jendral. Dia meraih dagu Samantha dan mengepalkan tangannya saat melihatnya menangis. “Aku sudah mengobrak-abrik seisi kamp militer. Tidak satupun—kuulangi lagi. Tidak ada satupun yang mengaku sebagai Ayah dari anakmu!”

Dia baru saja akan menampar Samantha lagi ketika Merina memohon. “Hentikan! Kita sudah tidak bisa apa-apa lagi! Nasi sudah menjadi bubur!”

“Ayah, maafkan aku! Ini salahku! Jika saja aku tahu Samantha mau berhubungan badan dengan sembarang orang, aku akan menemaninya selama pesta. Tolong jangan salahkan dia, Ayah! Ini juga salahku.” Saudara tiri Samantha, Annie Wibowo datang bergegas ke arah mereka.

Annie kelihatannya mau membantu, tapi sudah jelas dia mau menjatuhkan Samantha di balik kata-katanya.

Pandangan Samantha menghujam ke arah Annie. Baginya, memang itu salah Annie! Annie-lah yang memberinya kartu kunci ke kamar hotel saat menghadiri undangan teman mereka, seorang perwira di militer.

Dia mengira bahwa pria itu adalah pria yang telah dipacarinya selama dua tahun, Clayton Salim, seorang tentara juga yang setahun lebih tua darinya.

Samantha dalam kondisi mabuk dan tidak sadar saat dia dengan mudahnya jatuh ke perangkap saudara dirinya. Dia bangun keesokan harinya di pelukan pria lain.

Samantha ingin melupakan malam buruk itu, tetapi dia malah hamil.

“Jangan ikut-ikutan, Annie! Ini bukan salahmu! Ini keputusan Samantha sendiri untuk tidur dengan pria lain!” Dengan suara yang makin meninggi, Wilson berteriak sekuat tenaga, “Dengan pria yang tidak diketahui!”

“Ayah, kumohon! Kukira itu Clayton!” Ucap Samantha, sambil berusaha mengambil nafas. Dia ingin berbicara lebih, tetapi Wilson Wijaya kembali mengepalkan tangannya, seakan dia mau memukul anaknya sendiri.

Perilaku ayahnya membuatnya mundur selangkah, membatalkan niatnya untuk melindungi dirinya.

“Tidak peduli apakah itu Clayton apa bukan! Aku juga tidak ingin kamu menikahi Clayton! Keluarganya itu saingan Ayah!” Seru ayahnya lebih lagi.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang, Sam? Bagaimana caranya menemukan pria yang bahkan tidak kita kenal? Kamu bahkan tidak ingat kamar hotel yang kamu masuki. Kamu begitu sembrono, dan sampai hamil!”

“Siapa pria yang tidur bersamamu? Siapa?!” Si jendral kembali mengulangi pertanyaannya.

“Sayang, astaga. Sudahlah, berhentilah mencari pria ini! Kita tidak akan pernah tahu! Pria yang tidur bersamanya mungkin pria yang sudah menikah, atau yang lebih buruk, pengedar narkoba atau seorang gigolo!” Seru Catherine Wijaya, Ibu dari Annie dan Ibu tiri Samantha.

Dengan pandangan mencela, Catherine mengimbuhkan, “Terang saja kita tidak ingin seisi kota ini tahu siapa ayah ...”

“Diamlah, Catherine! Aku tidak minta pendapatmu!” Seru Wilson pada istrinya. “Kamu dan Annie, pergilah ke kamar kalian!”

Kembali ke putrinya, si jendral kembali bertanya untuk kali terakhirnya, “Samantha, katakan pada Ayah. Siapa ayahnya?”

Dengan masih dirangkul oleh neneknya, Samantha menjawab dengan suara bergetar. “Ayah, aku minta maaf ... A-aku benar-benar tidak tahu! Aku meninggalkannya dengan segera setelah aku sadar itu bukan Clayton!”

Dengan wajah yang masih dibanjiri oleh air mata dia memohon, “Ayah, kumohon. Maafkan aku! Aku minta maaf!”

“Keluar! Pergi dan jangan kembali di rumah ini!” Perintah ayahnya sembari menunjuk ke pintu.

“Wilson! Di luar hujan, anakmu hamil ...”

“Aku tidak peduli, Ibu! Dia harus belajar dari kesalahannya! Seharusnya dia setuju untuk aborsi ketika dia ada kesempatan! Sekarang, semua orang sudah tahu!” Sela Wilson Wijaya.

“Dia sudah mengotori nama Keluarga Wijaya, dan sekarang namaku sudah diejek oleh bawahanku sendiri!” Si jendral merutuk sebelum melanjutkan, “Seluruh akademi militer sudah tahu! Astaga, seluruh kamp militer sudah tahu!”

“Kamu membuatku malu, Samantha!” Itulah ketika dia melihat ayahnya meneteskan air mata. Air mata itu mengalir berjatuhan dari dagunya.

Dia mendengar ayahnya berkata, “Kamu sudah merusak kepercayaan, serta rasa hormatku padamu. Ayah selama ini sangat sayang padamu, tetapi hari ini, kamu benar-benar menghancurkan hati ayahmu. Ayah tidak bisa lagi menerima kamu di rumah ini! Belajarlah dari kesalahanmu dan kamu akan bisa menyadari bahwa kesalahan yang kamu perbuat itu sangatlah fatal!”

Dengan suara yang begitu memekakkan telinga, dia berteriak, “Pergi!”

Ayahnya menarik lengannya dan menyeretnya keluar dari mansion mereka. Dia meninggalkannya di tengah hujan, di depan pintu rumah mereka yang besar.

Ayahnya tercinta meninggalkannya begitu saja karena kesalahan yang diperbuatnya. Neneknya tidak memiliki kuasa untuk menghentikan si jendral yang agung.

Selama dua jam lamanya Samantha masih berdiri di depan pintu, menunggu ayahnya untuk membukakan pintu, tetapi yang dinantinya tidak kunjung melakukannya. Hujan segera membasahinya, dia menangis terisak dan berteriak memohon ampun ayahnya.

Dia melihat ke arah jendela kamar, dia melihat betapa Ibu serta saudara tirinya seakan tengah tertawa di atas penderitaannya.

Sungguh sebuah kesalahan baginya untuk memercayai mereka, terutama Annie.

Setelah dua jam lamanya memanggil-manggil ayahnya, seorang supir tua Keluarga Wijaya mendekatinya dan membawanya pergi. Pria tua itu ditugaskan oleh neneknya untuk membantu Samantha menemukan lingkungan yang baik baginya untuk kehamilannya.

Samantha terbang ke Kota Malang keesokan harinya. Dia hanya bisa menghabiskan semalam beristirahat di hotel sebelum akhirnya meninggalkan kota yang menderanya dengan rasa sakit yang begitu menyesakkan seumur hidupnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status