Share

Bab 7

Author: LiLhyz
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
“Kenzo, sudah jam berapa ini? Sudah jam sembilan malam. Sudah waktunya mematikan tablet barumu,” ujar Samantha segera sebelum dia memasuki kamar mandi.

Dia berbagi kamar dengan anak-anaknya dan mereka sudah di ranjang. Merina yang memberikannya, tablet baru, boneka untuk Kyla dan tas pinggang untuk Kenzo.

Kyla sudah siap tidur, tetapi Kenzo masih mengunduh aplikasi di tabletnya, itulah yang ibunya pikirkan. Mendengar ibunya memintanya untuk mematikan gawai itu, dia menghela nafas dan berkata, “Baik, Ibu. Bisakah aku menanyakan soal Ayah?”

“Kuberi waktu tambahan sepuluh menit memainkan tabletnya,” ujar Samantha sebelum kabur ke kamar mandi.

Melihat Ibu mereka menghindari topik ini lagi, Kenzo dan Kyla saling menatap satu sama lain. Kyla tertawa ketika Kenzo menggelengkan kepalanya.

“Mungkin Ayah adalah mata-mata pemerintah!” Ujar Kyla.

“Atau seseorang yang perlu merahasiakan anaknya,” sahut Kenzo.

“Oh! Pria kaya yang harus melindungi kita dari penjahat!” Simpul Kyla. “Itulah kenapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sidha Putry Sidha
cerita nya menarik pengen lihat kelanjutan nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 8

    “Kamu siap?” Tanya Kenzo pada kembarannya.“Siap!” Jawab Kyla. Saat si kembar hendak memasuki kantor CEO tanpa izin, Samantha menjelaskan situasinya kepada John Ginting. Sebuah desisan keluar dari bibir John, dan dia berkata, "Anda lihat, Nona Wijaya ..."Suara anak-anak yang berusaha mendorong pintu terbuka menyadarkan John dan segera dia bangkit dari tempat duduknya, "Anak-anak! Tidak! Jangan lakukan itu!""Kenapa pintu ini berat sekali!" Keluh Kenzo saat dia mendorong dengan sekuat tenaga!"Urggghhh!" Dengus Kyla sambil membantu kembarannya, Sayangnya, sekeras apa pun mereka mendorong, pintu itu tidak mau bergerak. Samantha bergegas ke arah mereka dan berkata, "Anak-anak! Apa yang kalian lakukan? Apakah kalian mencoba membuat Ibu mendapat masalah?!"Berjalan di belakangnya adalah John. Dia berkata, "Tidak apa-apa. Saat ini Pak Waskito sedang rapat, pintunya hanya bisa dibuka dari dalam." Dia menunjuk ke sistem keamanan di sampingnya dan berkata, "Lihat itu? Itu teknologi canggih

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 9

    “Apakah saya bisa mempertahankan pekerjaan saya, Pak Waskito?"Ethan Waskito merasa dirinya akan kehilangan kesabarannya. Dia bersandar di kursinya dan melonggarkan dasinya sambil terus menatap asistennya.Setelah menghela nafas berat, dia dengan sinis berkata, "Aku bertanya padamu, John, dan kenapa kamu tanya balik? Jawab aku!""Maaf, Pak. Ya. Samantha Wijaya datang, membutuhkan bantuan untuk kebutuhan sekolah anaknya. Um ... Dia tidak punya cukup uang untuk membayar biaya pendaftaran sekolah." John menjelaskan bagaimana Samantha bermaksud hanya menggunakan surat keterangan kerja untuk membayar biaya sekolah anak-anaknya sebelum dia menjelaskan, "Saya malah meminjamkan uang padanya."“Sekolah di mana?” tanya Etan. “Pak, kebetulan Sekolah Anak Panah,” lapor John."Hmmmm," ucap Ethan sebelum menopang dagu dengan tangannya."Bagaimanapun, Pak Waskito. Saat itulah saya memperhatikan bagaimana putranya tampak seperti versi muda dari Anda." John mengamati struktur wajah Ethan, matanya, dan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 10

    “Saya mau mendaftarkan anak-anak saya,” ucap Samantha di kantor pendaftaran Sekolah Anak Panah. Dia mengulurkan cek itu sebagai pembayaran, bersamaan dengan formulir pendaftaran anak kembarnya ditambah hasil evaluasi online yang sudah diambil anak-anaknya jauh sebelum mereka pindah ke Kota Bekasi. Akademi menawarkan diskusi dan penilaian online, yang difasilitasi secara langsung oleh salah satu gurunya sebagai pilihan bagi siswa yang mendaftar dari kota lain. Inilah alasan utama Samantha memilih Sekolah Anak Panah.Dia memperhatikan bagaimana wanita yang bertanggung jawab terkejut dengan kertas di tangannya, dan wanita yang sama berdiri untuk menelepon beberapa meter dari konter tempat Samantha menunggu dengan sabar. Ketika wanita itu kembali, Samantha diberitahu, "Nona Wijaya, Anda dapat mengantar anak-anak itu ke gurunya. Mereka berdua ditempatkan di Kelas K1-Kebaikan. Seorang asisten guru akan segera bersama Anda untuk menemani Anda."“Saat Anda kembali, kepala sekolah ingin berbi

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 11

    Di kantor CEO Perusahaan Berlian Waskito, Ethan Waskito terus mengetukkan jemarinya di mejanya, tidak bisa lanjut bekerja karena memikirkan hasil tes. Ethan memeriksa arlojinya dan menyimpulkan mungkin perlu setengah jam lagi untuk menyelesaikan tes tersebut. Namun yang mengejutkan, dia menerima telepon yang telah dia tunggu-tunggu, setengah jam lebih awal. Dia menyipitkan matanya, melihat nomor di ponselnya. Dia dengan tenang bersandar di kursinya sambil menjawab panggilan. Dia berkata, "Aku mau tahu hasilnya.""Pak Waskito, anak-anak tersebut lulus penilaian. Mereka sebenarnya sangat cerdas, layak menerima beasiswa yang Anda tawarkan," kata wanita di sambungan telepon. “Saya mengembalikan cek yang dia berikan sebagai pembayaran, persis seperti yang Anda perintahkan.”Ethan mengangguk setuju dan berkata, "Bagus. Bu Kurniawan, terima kasih telah melakukan tugas Anda. Kami akan terus mendukung akademi dengan cara apa pun yang kami bisa, tetapi untuk saat ini, program beasiswa sudah di

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 12

    “Pak Waskito, Anda ada rapat mendadak,” ujar John Ginting setelah memasuki kantor CEO.Perkataan John membuat Ethan mengerutkan wajahnya, dan dia berkata, “Aku tidak menerima permintaan rapat mendadak. Kamu juga tahu soal ini, John …”“Pak, ini Bapak dan Ibu Koesnadi dari Pontianak. Mereka jauh-jauh dari ujung Indonesia.” John menganggukkan kepalanya sebelum menjelaskan.“Mereka kebetulan sedang berada di sini, sehabis mengunjungi kerabatnya di Bekasi, jadi mereka sekalian ke sini untuk mengunjungi Anda.”John melanjutkan perkataannya, “Itulah yang mereka katakan. Tapi kalau perkiraan saya, mereka mungkin tengah menilai apakah kota ini cocok untuk bisnis mereka atau tidak.”Wajah Ethan dikerutkan. Dia melihat ke jam dan melihat hanya tinggal setengah jam lagi menuju pukul dua siang dan dia menantikan pertemuannya dengan si koki.Sayangnya, Bapak dan Ibu Koesnadi adalah orang yang sangat penting yang harus dia temui.Mereka pemilik dari taman hiburan terkenal se-Asia, bahkan yang terbai

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 13

    Dua puluh menit yang lalu. Seorang petugas kebersihan wanita tengah membersihkan karpet lantai delapan belas dengan penghisap debu. Dia menyadari seseorang mencolek punggungnya. Si petugas kebersihan itu menunda pekerjaannya saat melihat dua anak kecil nan menggemaskan itu. “Halo, bisakah kami ditunjukkan ke arah ruangan rapat utama?” Tanya Kyla dengan senyuman hangatnya yang biasa. “Um ...” Si petugas kebersihan itu terlihat kebingungan akan mengapa ada anak-anak di sini, tetapi mereka segera memberikan alasan. "Ayah kami ada di ruang rapat utama," tambah Kyla sebelum dia kembali tersenyum berseri. “Oh. Ke arah sana,” wanita itu menunjuk ke suatu arah dan berkata, "Ambil belok kanan saja, dan ruangan yang terletak di paling tengah adalah yang kalian cari.”"Terima kasih, Bu. Semoga harimu menyenangkan," ucap Kenzo sebelum menarik tangan Kyla. Saat keduanya berjalan melewati berbagai ruangan yang memisahkan bagian kantor, mereka bertemu dengan karyawan yang terkejut melihat ana

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 14

    Asisten Ethan yang lain, Yoel, mengantar pasangan Koesnadi itu keluar dari ruang rapat dan ke lobi bangunan.Namun, CEO perusahaan yang hebat itu, ditinggalkan dengan dua anak kecil, yang mengklaim dia sebagai ‘Ayah’ mereka.Meskipun menjadikannya seorang Ayah secara tiba-tiba, dia harus berterima kasih kepada anak-anak tersebut atas perpisahan yang menyenangkan antara dia dan pasangan Koesnadi. Jadi dia menoleh ke arah gadis kecil yang masih berada di pelukannya dan berkata, “Terima kasih atas bantuannya. Untuk itu, kamu boleh meminta apa pun yang kamu inginkan.”Kyla dengan tangan kecilnya memeluk Ethan dan berkata, "Sama-sama, Ayah!" Dia meletakkan jari di dagunya sebelum bertanya, "Aku ingin donat isi krim!"“Ayah, aku beri tanda centang pada daftar di sini. Ini adalah ciri-ciri Ayah kami. Semua itu, ada di diri Ayah. Oleh karena itu, kami simpulkan, kamu adalah Ayah kami," ujar Kenzo tiba-tiba sambil menunjukkan tabletnya kepada Ethan. Rasa penasaran menghampirinya sehingga Ethan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 15

    “S-Saya rasa itu akan baik-baik saja." Dia tidak dapat menahan alisnya yang menyatu sebelum Samantha menjelaskan, “Maksud saya, hanya satu kali makan malam, ‘kan?”“Ya, hanya satu kali makan malam. Kenapa? Apakah kamu mengharapkan makan malam lagi?" Ethan bertanya sambil mengangkat dagunya ke arah Samantha. Dengan bibir ternganga, dia berpikir, ‘Bagaimana mungkin kata-kataku ditafsirkan seperti itu?’"Um. Tidak! Tentu saja tidak," kata Samantha dengan canggung. "Satu makan malam.""Bagus. Kalau begitu aku akan suruh sopirku mengantarmu dan anak-anak ke hotel," ujar Ethan. "Oh, tidak usah, tidak perlu," kata Samantha sambil mengangkat telapak tangannya mendengar tawarannya. "Harus. Kamu sekarang adalah istri rahasiaku," jawab Ethan. “Sejauh yang kami tahu, Bapak dan Ibu Koesnadi masih menunggu di luar, mengamati gedung itu.”Setelah menelepon asistennya dan memberikan instruksi, Ethan berkata, "Aku akan meminta John menghubungimu lagi ketika kita akan merencanakan makan malamnya.""B

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 98

    Sekarang saatnya bagi Ethan untuk memuaskan istrinya. Samantha sedang menelungkup di kasur dengan sepenuhnya telanjang dan dia tengah menikmati pijatan lembut dari suaminya. Ethan meremas bahunya dan bertanya, “Bagaimana kalau di sini?”“Oh, iya, di situ. Rasanya enak,” ujar Samantha. “Mmmm.”Mereka sama-sama telanjang dan kaki terbuka lebar, Ethan duduk di belakang istrinya. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan menurunkan tangannya ke punggungnya. Saat dia meminyaki tubuhnya, dia tidak ketinggalan meraih payudara. Dia meremasnya dengan baik sebelum melanjutkan pijatannya. Tindakannya membuat Samantha terkekeh. Dia berkata, "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan denganmu, Ethan." Sembari mendesis melihat sosok istrinya yang luar biasa, dia meremas dagingnya yang bulat dan berkata, "Aku tidak bisa menahannya. Istriku sangat seksi dan aku sangat beruntung bisa bercinta dengannya siang dan malam." Kejantanan Ethan sudah naik dan berulang kali mempermainkan pantat istrinya, sem

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 97

    Dua hari berlalu.“Pak Waskito, apakah kamu pernah dengar tentang wanita yang katanya sembuh dari penyakit mereka saat hamil?” tanya Dr. Shannon Susanto lewat telepon, setelah berbicara dengan Ethan.Ethan mengerutkan dahi. Dia menoleh ke arah istrinya yang tertidur di ranjang rumah sakit di malam hari sebelum menjawab, “Aku pernah dengar soal itu, seingatku, iya.”“Penyakit Crohn, rematik, autoimun, ini hanya beberapa penyakit yang katanya sembuh setelah wanita-wanita ini hamil!” Shannon menghela napas sebelum melanjutkan, “Tadi malam, kami akhirnya bertemu korban ketiga yang bertahan dari penyakit Kannareth dan sama seperti dua lainnya, dia juga hamil. Lalu! Tiba-tiba, gejala-gejala penyakit Kannareth itu tidak pernah muncul lagi!”“Kamu bilang ... kehamilan adalah obatnya?” Ethan bertanya ragu sambil meletakkan tangannya di pinggang.“Yah, secara teknis, belum ada obatnya, tapi kehamilan itu sendiri, perubahan di tubuh wanita, peningkatan hormon, perubahan enzim tubuh, semuanya mung

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 96

    “Aku akan memberikan segalanya, sahamku di perusahaan, kekayaanku! Berikan saja aku obatnya!" pinta Ethan sambil menghentakkan tangannya ke meja.Steven hanya tertawa di hadapannya, wajahnya bengkak dan lebam. Dia mendengus dan mencondongkan tubuh ke depan, berkata, "Ethan. Bukankah aku sudah memberi syaratku?""Kami tidak akan mengajukan tuntutan terhadapmu seperti yang kamu minta!" Ethan membalas dengan matanya menyipit.Namun, Steven malah tertawa lebih keras, begitu keras hingga dia nyaris tersedak. Setelah membersihkan tenggorokannya, Steven mengingatkan, "Permintaanku tetap tidak berubah, Ethan. Syarat terakhirku adalah tidur dengan istrimu, dan aku akan pastikan aku membuatnya hamil!""Sialan kamu, Steven!" Sekali lagi, Ethan melayangkan pukulan ke Steven.Ethan meraih kerah bajunya dan berkata, "Kamu tidak akan pernah menyentuh istriku! Itu tidak akan pernah terjadi!""Kalau kamu tidak akan memberikan obatnya, maka aku akan menginvestasikan semua uangku ke Farmasi U! Itu tidak

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 95

    Hanya dalam tiga hari, Ethan dan Wilson berhasil mengumpulkan bukti yang cukup untuk memberatkan Galuh dan Steven atas percobaan penculikan Samantha.Hacker Ethan, Aiden, juga berhasil menemukan komunikasi antara ayah dan anak itu, yang mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam rencana tersebut. Meskipun Aiden belum menemukan informasi tentang obat penawar, mereka setidaknya punya cukup bukti untuk menahan keduanya.Dengan pengaruh Wilson, mereka ditempatkan di penjara militer untuk diinterogasi dan akan tetap di sana sampai jenderal merasa puas dengan jawaban yang mereka berikan.Di situlah Steven mengungkapkan rahasia obat penawar kepada Ethan.Duduk di depan meja, Steven tersenyum mengejek meskipun dia dikurung. Ada beberapa memar di wajahnya, tapi dia tetap percaya diri.Di depan Ethan, dia berkata, “Kamu tidak akan pernah menemukan apa obat penawarnya, Ethan. Jadi semua ini?” Steven mengangkat bahu, melirik ke arah para penjaga militer di sekitarnya. “Semua ini sia-sia.”Dia menunju

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 94

    “Pak Waskito, senang bertemu denganmu.” Seorang wanita berusia akhir dua puluhan menjulurkan tangannya kepada Ethan setelah tiba di fasilitas penelitian Farmasi U. "Aku Dr. Shannon Susanto, kita sudah berbicara lewat telepon.""Terima kasih sudah meluangkan waktu bertemu denganku secepat ini," kata Ethan sambil menjabat tangannya.Di dalam kantor Shannon, Ethan berbicara dengan ditemani seorang tentara yang mengikutinya.Duduk di depan Shannon, Ethan langsung berkata, "Dr. Susanto, aku tidak ingin membuang waktu kita. Belum lama ini, sekelompok pria mencoba menculik istriku. Mereka gagal, tapi mereka menyuntiknya dengan penyakit Kannareth.""Ya ampun!" Wanita itu terkejut. Wajahnya menunjukkan campuran rasa jijik dan takut. "Siapa yang tega melakukan itu?""Itu yang coba aku cari tahu, tapi aku punya kecurigaan," jawab Ethan. Dia menarik nafas dalam dan mendekat ke meja, "Dr. Susanto, aku menempuh perjalanan dua jam dengan jet pribadi untuk menemuimu agar aku bisa mendapatkan jawaban u

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 93

    Setibanya di rumah untuk makan malam malam itu, anak-anak menyambut Ethan yang berjalan cepat keluar dari ruang makan."Ayah sudah pulang!" seru si kembar bersamaan.Meskipun ada kegembiraan di wajah mereka, kesuraman di wajah Ethan tampak jelas. Dia memaksakan senyum, menyapa si kembar. Setelah berdeham, dia bertanya, "Bagaimana sekolahnya, Kenzo? Kyla?""Ayah, sekolah baik-baik saja. Kami rindu Ayah," kata Kyla.Dengan cemberut, Kenzo menambahkan, "Dan Ibu juga. Ayah? Kenapa Ibu tidak mau bicara sama kami? Dia tidak ikut makan malam bersama kita."Ethan menarik napas panjang dan memandang Diana.Seperti Ethan, Diana juga sangat khawatir akan kondisi Samantha sejak insiden di hotel. Tak ada yang tega memberitahu anak-anak, jadi mereka tidak tahu apa yang sedang dialami ibu mereka."Anak-anak, Ibu lagi tidak enak badan. Tolong maafkan dia. Percayalah, Ibu sangat sayang sama kalian," kata Ethan. "Ayo, kita makan malam bersama."Dengan sekuat tenaga, Ethan berpura-pura menikmati makanann

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 92

    Ethan masuk ke rumah sakit sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat. Seorang polisi berjalan di sampingnya dan melaporkan, "Pak Waskito. Salah satu pelaku penculikan telah tewas, dan satu lagi sedang dioperasi. Kita akan segera tahu motif mereka.""Plat nomor mobil van hitam itu, sayangnya, palsu," kata polisi tersebut. "Sepertinya kecelakaan di satu blok dari hotel juga bagian dari rencana mereka."Mata Ethan menyipit mendengar penjelasan itu. Rahangnya mengeras sebelum bertanya, "Di mana istriku?""Dia sedang diperiksa sekarang." Sambil menunjuk sebuah ruangan yang dijaga di ujung koridor, polisi itu berkata, "Ada di ruangan itu, di ujung lorong."Melihat Edgar di depan pintu, Ethan menatapnya tajam dan berkata, "Aku berharap lebih darimu, Edgar."“Maaf, Pak Waskito,” Edgar hanya bisa meminta maaf, menyalahkan dirinya sendiri karena datang terlambat.Malam itu, dia mengalami beberapa hambatan saat menuju hotel dari rumah besar. Seolah-olah semua telah diatur agar dia terlambat menjempu

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 91

    “Setelah acara peletakan batu pertama Taman Hiburan Waskito, yang merupakan hasil kolaborasi antara Keluarga Waskito dan pasangan Koesnadi dari Pontianak, harga saham di Perusahaan Berlian Waskito naik sepuluh persen dalam dua minggu terakhir,” kata seorang reporter yang berdiri di belakang pusat perdagangan Kota Bekasi.“Jelas, tidak ada yang bisa menghentikan perusahaan ini untuk terus meningkatkan nilainya di tahun-tahun mendatang,” lanjut reporter itu sebelum layar televisi terjeda.Semua orang di ruang rapat utama perusahaan Ethan menyaksikan siaran ulang berita itu di layar lebar, dengan pimpinan mereka berdiri di samping monitor.Setelah siaran berita berakhir, Ethan mematikan TV layar datar yang terpajang di dinding. Ia menoleh ke anggota dewan dan para pemegang saham di ruangan itu dan berkata, “Bapak, Ibu, bisnis apa yang paling tepat untuk diinvestasikan saat ini?”“Perusahaan Berlian Waskito,” jawab Daniel Waskito penuh keyakinan yang duduk di sebelah kanan tempat putranya

  • Ibu, Dimanakah Ayah? Bangkitnya Anak yang Diabaikan   Bab 90

    "Pilih apa pun yang kamu suka, Sayang. Aku mau menelepon Ayah di luar toko dulu," kata Ethan saat mampir di Toko Chanel di salah satu pusat terbesar di Asia.Setelah sepuluh hari menghabiskan waktu romantis di Maladewa, dan bercinta setiap hari, pasangan ini memutuskan untuk terbang ke negara lain dan merasakan pengalaman berbelanja yang terbaik.Terkesima oleh semua pilihan tas, mata Samantha membelalak sebelum menjawab, "Oke, sayang. Jangan terlalu lama."Selama beberapa bulan terakhir, selalu ada agen belanja Ethan yang memilihkan pakaian dan tas untuknya. Ini adalah pertama kalinya dia memilih sendiri ... setelah sekian lama dan bahkan di depan matanya ini sekarang ada Chanel!Selama beberapa detik, dia berbalik ke arah Ethan yang berdiri di luar toko.Ethan mendapati dirinya berada di area terpencil di sisi butik, menerima telepon dari Daniel Waskito, dan terlihat sangat khawatir.Samantha cemberut, mengingat bagaimana Ethan mendapatkan panggilan serius selama tiga hari terakhir s

DMCA.com Protection Status