Hari-hari Dimanjakan Paman

Hari-hari Dimanjakan Paman

Oleh:  HargaiTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.5
420 Peringkat. 420 Ulasan-ulasan
2938Bab
1.2MDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Demi menyingkirkan pasangan kencan butanya yang jelek dan narsis, Pamela mencium seorang pria tampan yang lebih tua darinya. Karena ciuman itu, pria itu malah meminta pertanggung jawaban penuh Pamela. Pamela berkata, "Paman, aku hanya cium sekali saja, tapi paman mau aku bertanggung jawab secara penuh? Bagaimana kalau aku cium dua kali?" Pria itu menatap wanita nakal gadis di depannya, lalu menjawab, "Kamu akan tahu kalau mencobanya!" Pamela berkata, "Kalau begitu, tutup matamu!" Agam tersenyum dan dengan patuh menutup matanya .... Pamela memonyongkan bibirnya, lalu berbalik untuk melarikan diri. Namun, dia kembali ditangkap dan dimanjakan siang malam oleh paman itu, sampai .... Pamela melarikan diri dan Agam mengejarnya. Pamela, meski kamu punya sayap, juga tidak bisa lari dari genggamanku.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Setelah menikah denganku, kamu nggak perlu kerja lagi. Kamu cuma perlu melayaniku dengan baik di rumah. Kamu harus melahirkan anak laki-laki yang lucu dalam waktu satu tahun! Ingat, aku nggak mau anak perempuan, karena anak perempuan hanya buang-buang uang saja!"

Pria itu berkata dengan nada meremehkan.

Pasangan kencan buta Pamela kali ini adalah seorang pria paruh baya berambut tipis dan perut buncit. Usianya hampir empat puluh tahun.

Ibu tirinya, Wulan Puspita, takut Pamela menikah dengan pria baik, jadi memaksanya untuk bertemu dengan pria yang sudah tua.

Heh!

Awalnya pria paruh baya itu sangat tidak senang karena dandanan Pamela yang sangat menor. Namun, ketika melihat Pamela memiliki tubuh langsing dan temperamen yang baik, dia pun merasa Pamela sangat menggoda dan nikmat ketika ditelanjangi.

Jadi, dia bertanya lagi, "Berapa tinggi badanmu?"

Pamela mengaduk kopi di cangkirnya dengan bosan, lalu menjawab lirih, "168 senti."

Setelah mendengarnya, pria itu sangat senang. "Ya, tinggi badanmu sangat cocok denganku yang tingginya hampir 180. Ini bisa dikatakan sebagai perbedaan tinggi badan yang paling menggemaskan! Kelak, kalau kita mau berciuman, kamu harus jinjit dulu. Tapi nggak masalah. Aku bisa membungkuk untuk memudahkanmu!"

Harus diketahui bahwa, 180 senti yang terlontar dari mulut pria jelek di depannya ini paling hanya sekitar 172 senti.

Mata Pamela yang dirias tebal berkedip beberapa kali. Dia memberikan jawaban menohok, "Pak, mungkin kamu nggak tahu berapa tinggi badan seorang pria agar wanitanya harus berjinjit saat berciuman."

Pria itu mengerutkan kening dengan tidak senang. "Apa maksudmu?"

Pada saat itu, seorang pria cuek yang tingginya begitu mendominasi berjalan masuk ke dalam kafe.

Begitu Pamela mengangkat kepala, dia melihat pria yang baru masuk ke kafe itu. Kedua matanya menyiratkan keceriaan. Dia berjalan mendekati pria itu.

"Hai, ganteng. Maaf ganggu sebentar. Bisa bantu aku menunjukkan kepadanya, apa yang disebut dengan perbedaan tinggi badan yang sesungguhnya?"

Kedua alis pria itu berkerut tajam.

Sebelum pria itu menolak, Pamela meraih dasinya dan menariknya ke bawah. Sementara dia sendiri berjinjit untuk mengecup bibir pria itu dengan akurasi yang mantap ....

"Sudah kamu lihat belum? Setidaknya kamu harus setinggi dia, baru pasanganmu perlu berjinjit ketika menciummu!"

"Kamu ...."

Pria itu merasa kesal sampai marah, lalu dia berdiri menujuk Pamela dengan marah.

"Wanita nggak tahu malu! Bisa-bisanya kamu asal menarik pria untuk berciuman! Tunggu saja, nanti aku pasti akan memberi tahu agen kencan buta tentang perilaku liarmu agar nama baikmu hancur di dunia kencan buta, dengan begitu kamu nggak bisa mendapat pasangan kencan lagi! Cieh!"

Pamela malah berharap seperti itu!

Setelah kejadian hari ini tersebar, lihat saja bagaimana ibu tirinya masih bisa mencarikan pasangan kencan aneh untuknya!

Pamela berdecak jengah. Setelah berhasil mengusir pria jelek itu, dia melambaikan tangan sebagai tanda terima kasih kepada pria yang sudah membantunya.

"Paman, terima kasih sudah membantuku. Kita akan bertemu lagi kapan-kapan, sampai jumpa!"

Setelah mengatakan itu, Pamela berbalik dan berjalan pergi dengan penuh gaya. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh sebuah tangan besar yang dingin!

Suara rendah dan dingin pria itu terdengar di telinga Pamela.

"Menciumku secara paksa, lalu ingin pergi begitu saja?"

Pamela merasakan aura dingin yang mencekam, serta rasa tertekan yang kuat. Dia mendongakkan kepalanya, wajah tampan sedingin es pun muncul di depannya.

Sungguh wajah tampan yang sempurna!

Gaya rambut pria itu terlihat dewasa karena ditata rapi. Wajah gantengnya memiliki proporsi yang sangat pas, tapi dari alisnya terlihat rasa bahaya dan kejam.

Bahaya!

Tadi Pamela hanya ingin mengusir pasangan kencan butanya. Jadi, dia memilih pria tinggi yang dia lihat, bahkan tidak memperhatikan penampilan pria itu dengan rinci.

Sekarang, setelah melihat lebih dekat, Pamela merasa kalau pria ini benar-benar sangat tampan. Kesan pertama Pamela adalah pria ini bukan pria biasa.

Pamela mengernyit.

"Jadi, apa yang kamu inginkan?"

Pria itu menatap Pamela dengan tatapan muram, bibir tipisnya bergerak pelan, seperti akan mengatakan sesuatu.

Saat ini, orang berpakaian hitam yang menunggu di sisi pria itu baru selesai mengangkat telepon. Dia berjalan dengan ekspresi muram, lalu melaporkan, "Tuan, ada perubahan situasi! Penerbangan Nona Sophia terpaksa putar balik karena cuaca buruk. Jadi, Nona Sophia nggak bisa sampai hari ini, tapi pesta pertunangan tuan diadakan di hari ini, waktu juga sangat mepet. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Alis pria itu makin berkerut saat mendengar ini.

Pesta pertunangan ini berkaitan dengan hidup kakeknya!

Kakek mendesaknya menikah karena marah dia masih sendirian di usia tiga puluh tahunan, ditambah beberapa saat ini penyakit jantung kakeknya kambuh dan perlu transplantasi, baru bisa menyelamatkan hidupnya.

Namun, kakeknya berkata dia tidak akan melakukan operasi kalau Agam tidak bertunangan di hari ini dan menikah dalam tiga hari!

Sophia merupakan wanita yang dicari Agam untuk memenuhi keinginan kakeknya, tapi Sophia malah tidak bisa tiba hari ini.

Saat ini, tangan Pamela masih ditarik erat oleh pria itu sehingga Pamela merasa tidak senang. "Hei, Paman, apa kamu masih ada hal lain? Kalau nggak ada, lepaskan tanganku!"

Agam menatap Pamela dengan lekat. Gurat kebingungan melintas di bagian bawah matanya yang sipit.

Tiba-tiba, Agam berbicara dengan seringai dingin, "Karena nona ini menawarkan diri, jadi dia akan menggantikan Sophia!"

Ervin Pradipta yang merupakan asisten khusus Agam terkejut. Dia melemparkan tatapan menyepelekan ke arah Pamela, lalu menatapnya dari atas ke bawah.

Riasan wajah yang sangat tebal, rambut yang berantakan, dandanannya seperti wanita murahan. Bagaimana mungkin wanita seperti ini layak berdiri di samping tuan mudanya?!

"Tuan muda, nona ini ...."

"Dia saja!"

Ervin tidak berani memiliki pendapat lain dan langsung menjawab, "Ya!"

Pamela berfirasat buruk. Dia bertanya dengan waspada, "Apa maksud dari aku saja? Paman, apa yang akan kamu lakukan padaku?!"

Pria itu meliriknya, lalu berkata dengan nada dingin.

"Aku ingin kamu ... bertanggung jawab!"

Bertanggung jawab?

Pamela memasang ekspresi jengah.

"Paman, kamu sudah gila, ya? Aku harus bertanggung jawab karena satu ciuman? Tadi adalah ciuman pertamaku, aku saja nggak minta paman buat bertanggung jawab!"

Alis tajam pria itu terangkat dengan penuh makna. "Ciuman pertama?"

Pamela menghela napas dengan sedih. "Ya! Ciuman pertama yang sudah aku jaga selama 20 tahun, hari ini aku malah memberikannya padamu secara cuma-cuma!"

Nyali wanita ini sungguh besar!

Raut wajah Agam kembali menjadi dingin. Dia berkata dengan suara lirih, "Kemarilah. Bawa dia pergi!"

Setelah itu, Pamela dibawa oleh beberapa pria berpakaian hitam dan dimasukkan ke dalam mobil mewah berwarna hitam ....

Kota Marila.

Manor Sinar Rembukan adalah sebuah manor kelas atas di negara ini.

Hari ini, Agam Dirgantara selaku tuan muda Keluarga Dirgantara yang merupakan keluarga kelas satu, mengadakan pesta pertunangan megah di manor ini. Pesta pertunangan ini dihadiri oleh orang terkenal yang tengah berbincang sambil memegang gelas anggur di tangan.

"Nggak tahu putri keluarga mana yang sangat beruntung karena bisa menjadi wanita Tuan Agam!"

"Dia pasti putri yang sempurna dari keluarga kaya! Mana ada wanita biasa yang bisa membuat Tuan Agam tertarik!"

"Lihat, Tuan Agam sudah datang! Gila, ganteng banget ...."

"Eh, apa wanita di samping Tuan Agam adalah tunangannya yang dibicarakan banyak orang? Kenapa dia terlihat agak ...."

Tidak sama seperti apa yang dibayangkan oleh orang-orang.

Di bawah perhatian banyak orang, Agam terlihat tengah menuntun seorang gadis yang ditarik secara paksa ke tengah perjamuan.

Pembawa acara dalam pertunangan ini melangkah maju, lalu memegang mikrofon dan mulai berbicara.

"Selamat malam, para hadirin sekalian. Selamat datang di acara pertunangan Tuan Agam Dirgantara!"

Pamela dipaksa untuk berdiri di atas panggung, tapi dalam hatinya penuh rasa tidak berdaya.

Ya. Pamela memang sudah memanfaatkan pria ini tanpa izin, Pamela juga mengakui ini kesalahannya, tapi pria ini bisa melapor polisi kalau Pamela sudah melecehkannya, Pamela juga bersedia menerima hukuman apa saja.

Namun, tak disangka pria ini begitu berengsek.

Dia membawanya kemari dengan paksa untuk diajak ... bertunangan!
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Ulasan buku

Bab terbaru

To Readers

"Hari-hari Dimanjakan Paman" adalah novel Pernikahan yang ditulis oleh Hargai ini mengisahkan tentang Pamela, seorang gadis mandiri dan penuh keyakinan. Dengan inisiatifnya, Pamela mencium Agam, pewaris keluarga kelas atas yang lebih tua, tampan, dan dominan di sebuah kedai kopi, untuk menghindari kencan buta yang diatur oleh ibu tirinya. Akibatnya, mereka berdua perlahan-lahan membangun hubungan kisah cinta yang manis.

 

"Hari-hari Dimanjakan Paman" Telah diperbarui ke bab 429, dengan 16,8 ribu pembaca di GoodNovel dan mendapatkan skor 10 poin.

 

Karakter Utama Hari-hari Dimanjakan Paman

Pamela

Wanita yang cantik, berani, mandiri, dan riang. Untuk menghindari kencan yang tidak diinginkan dengan pasangan yang jelek dan narsis, dia tanpa sengaja mencium seorang pria tua yang tampan, yang akhirnya membawanya masuk ke dalam suatu hubungan yang tak terduga.

 

Paman (Agam)

Pemuda pewaris tampan dan dominan dari keluarga kelas atas.

Untuk menyingkirkan kencan yang tidak diinginkannya, Pamela menciumnya di warung kopi. Karena pertemuan kebetulan ini, keduanya terlibat dalam permainan cinta manis yang tak terduga.

 

Bab Panas “Hari-hari Dimanjakan Paman”

Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 9, Bab 16, Bab 17, Bab 18, Bab 19, Bab 21, Bab 22, Bab 61, Bab 181

Komen

10
91%(381)
9
0%(0)
8
1%(3)
7
1%(3)
6
1%(6)
5
1%(3)
4
1%(6)
3
0%(2)
2
3%(14)
1
0%(2)
9.5 / 10.0
420 Peringkat · 420 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Sephia Belva
udah nymp bab 500lebih lah kok balik lagi bab 1 gegara g baca2 brp hari ya...atau sebulan...lupa aku.....waduuh
2025-04-05 12:33:27
2
user avatar
Roslina Abdul Latif
cerita bagus tapi adakalanya terlalu berjela-jela sehingga membosankan
2025-04-03 22:27:19
0
user avatar
RIDi19
min lanjutan agam dan Pamela lach,. bukan madu nya kek mana,..
2025-01-03 01:14:40
4
user avatar
RIDi19
emak nya agam aja gak ada tau indentitas nya,. kok main end aja min...
2025-01-03 01:12:43
0
default avatar
Maria Faisal
kebanyakan alur cerita yg gk jelas, padahal intinya agam sm pamela lah skrng malah ada viona ada veren ada aylin segala dimasukin, yg inti hilang, knpa gk dibikin tamat aja sih min kalo agam sm pamela gk muncul lagi, trus buka judul buki baru, jngn digabung gabung begini min, ngebosenin
2024-12-22 15:50:49
8
user avatar
Edu Mandiri
keren, pengen baca lagi,,lagi..lagi Dan lagi
2024-12-20 00:59:13
0
user avatar
MERY WAHYUNINGSIH
Bagus ceritanya menarik
2024-12-07 22:17:17
0
user avatar
A A Supadmi
semakin dibaca semakin menarik
2024-12-03 16:43:50
0
user avatar
Nenny Rufiany Nenny
Baguuus. saya berharap kisah Pamela dan Agam dilanjutkan lagi.
2024-11-30 19:21:04
0
user avatar
Dyah Shinta Maylianna
novel yang kereeeeen bgt..
2024-11-28 22:28:10
0
user avatar
zurya martini martini
aku suka ceritanya lanjut...
2024-11-26 13:27:34
0
user avatar
Andi Inchie Salsay Pangabean
ceritanya seru banget
2024-11-16 16:47:47
1
user avatar
Ka AnaSui
sukaaaaaaaaaa...
2024-11-15 18:17:35
0
user avatar
Noor Indonesia
suka dengan alur cerita nya,,,gak membosan kan............
2024-11-14 13:37:08
0
user avatar
Bubung Marubung
cerita tentang ibunya agam masih gak tau ya kalo pamela ma anaknya bener2 jodoh? duh gimana min? philip malah muncul di situ ..
2024-11-09 11:11:55
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 28
2938 Bab
Bab 1
"Setelah menikah denganku, kamu nggak perlu kerja lagi. Kamu cuma perlu melayaniku dengan baik di rumah. Kamu harus melahirkan anak laki-laki yang lucu dalam waktu satu tahun! Ingat, aku nggak mau anak perempuan, karena anak perempuan hanya buang-buang uang saja!"Pria itu berkata dengan nada meremehkan. Pasangan kencan buta Pamela kali ini adalah seorang pria paruh baya berambut tipis dan perut buncit. Usianya hampir empat puluh tahun. Ibu tirinya, Wulan Puspita, takut Pamela menikah dengan pria baik, jadi memaksanya untuk bertemu dengan pria yang sudah tua. Heh! Awalnya pria paruh baya itu sangat tidak senang karena dandanan Pamela yang sangat menor. Namun, ketika melihat Pamela memiliki tubuh langsing dan temperamen yang baik, dia pun merasa Pamela sangat menggoda dan nikmat ketika ditelanjangi. Jadi, dia bertanya lagi, "Berapa tinggi badanmu?" Pamela mengaduk kopi di cangkirnya dengan bosan, lalu menjawab lirih, "168 senti." Setelah mendengarnya, pria itu sangat senang. "Ya,
Baca selengkapnya
Bab 2
Para tamu yang datang menunjukkan berbagai ekspresi, bahkan mengatai mereka …."Apa ini tunangan Tuan Agam? Kenapa pakaiannya terlihat seperti gadis menor di jalanan?!" "Bukankah seharusnya tunangan Tuan Agam adalah seorang wanita yang lemah lembut dan cantik? Apa-apaan ini?" "Ehem, selera Tuan Agam memang unik ...." Pamela sengaja berdandan seperti gadis jalanan untuk menakuti pasangan kencannya. Namun, Agam tampaknya tidak peduli kalau citra "tunangan" dia dicemooh oleh banyak orang. Bisa dibilang, dia bahkan tidak peduli bahwa seleranya dipertanyakan orang-orang. Dia malah tampak seperti sedang menonton pertunjukan orang lain. Di bawah tatapan para tamu, Pamela bertukar cincin pertunangan dengan Agam. Dia merasa seperti ada pisau tajam yang menusuk punggungnya. Saat pembawa acara mengatakan pertunangan selesai. Para tamu yang hadir merasa sulit untuk menghargai tunangan Tuan Agam, tetapi demi Tuan Agam, mereka tidak berani untuk tidak bertepuk tangan dan memberikan restu. S
Baca selengkapnya
Bab 3
Semua pria yang ada di dokumen itu berpenampilan jelek, usia mereka sekitar empat puluh tahun. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki pekerjaan yang layak! Darius memelototi Wulan. "Bahkan ada yang usianya hampir menyamaiku! Wulan, bagaimana bisa kamu mengenalkan pria-pria tua seperti itu pada Pamela!" Wulan terlihat canggung, jelas-jelas dia sudah menyuruh orang untuk mengedit foto dan riwayat pria-pria itu. Tak disangka Pamela si gadis sialan ini memiliki kemampuan untuk memeriksa informasi asli pria-pria itu! Wulan langsung menunjukkan wajah sedih dan berkata, "Darius, aku nggak tahu kenapa bisa begini. Pria-pria yang aku pilihkan untuk Pamela adalah pria terbaik. Pihak agen kencan buta pasti sudah berbohong tentang informasi mereka!" Pamela merasa lucu. "Tante Wulan, kamu bahkan nggak memverifikasi keaslian informasi pria itu, sudah bilang kalau mereka pria terbaik? Karena aku bukan putri kandungmu, jadi kamu nggak serius mengurus masalah pernikahanku? Ayah, kalau aku benar-ben
Baca selengkapnya
Bab 4
Selesai ibunya bicara, Jovita masih bingung. "Cincin? Kapan aku pernah menerima ... oh, oh ya! Bu, aku ingat. Kemarin ada penggemar tanpa nama kasih cincin berlian yang dikirimkan melalui kurir! Aku takut media akan membesar-besarkannya kalau mereka melihatnya, jadi aku menyimpannya dan nggak bawa pulang cincinnya!" Wulan sangat senang ketika mendengarnya. "Kalau begitu, Tuan Agam pasti sudah menyukaimu sejak lama dan mengejarmu dengan mengatasnamakan penggemarmu! Ibu sudah mencari tahu dan orang yang kemarin datang untuk memberi mahar memang asisten pribadi Tuan Agam!" "Jovita, Keluarga Dirgantara adalah keluarga hebat. Tuan Agam juga sangat tulus. Nggak salah kamu menikah dengannya!" Tuan Agam .... Jovita hanya tersipu malu hanya dengan memikirkannya. Dia belum pernah bertemu dengan Tuan Agam, tapi dia pernah mendengar Agam Dirgantara yang berasal dari Keluarga Dirgantara yang hebat itu. Dia merupakan raja di dunia bisnis! Dia tidak pernah menyangka kalau Tuan Agam adalah pen
Baca selengkapnya
Bab 5
Agam mendongakkan kepalanya. Dia menyipitkan matanya untuk menatap tajam balkon kecil yang saat ini sudah kosong. Setelah diam beberapa saat, dia memberi perintah dengan suara lirih, "Bawa mereka masuk dulu!" Ah, ini .... Ervin tercengang, tetapi dia tidak berani mempertanyakan perintah Agam. Jadi, dia melambaikan tangan kepada pengiring pengantin di belakangnya. "Kalian ikut aku masuk dulu!" Suasana berubah ramai saat rombongan pengiring pengantin dari Keluarga Dirgantara dihalangi oleh pengiring pengantin Keluarga Alister di pintu masuk untuk saling bertukar pantun. Tidak ada yang menyadari kalau pengantin pria yang sebenarnya malah pergi ke pintu belakang kediaman Keluarga Alister. Pintu belakang kediaman Keluarga Alister. Seorang wanita menyelinap keluar dengan langkah santai tanpa memperhatikan sekitarnya, sambil menyenandungkan lagu pernikahan. Baru melangkah beberapa langkah, bagian belakang kerah lehernya ditarik oleh sesuatu dan tubuhnya terangkat. Kakinya menjuntai d
Baca selengkapnya
Bab 6
Sinar matahari terbit mulai turun di ujung barat dan malam mulai menyelimuti bumi.Keluarga Dirgantara.Ranjang baru yang besar sudah tertata rapi di kamar pengantin yang tak kalah besarnya.Setelah Pamela dibawa ke kediaman Keluarga Dirgantara, Agam menyerahkannya kepada beberapa pelayan dan memerintah beberapa pelayan itu."Bawa dia pergi untuk didandani!"Para pelayan mengerumuninya, mulai dari membasuh dan merias wajahnya, lalu memakaikannya gaun pengantin dan menutup kepalanya dengan tudung pengantin berwarna putih.Setelah kepalanya ditutup dengan tudung pengantin, Pamela hanya bisa melihat warna putih di depan matanya. Saat menunduk, Pamela akan melihat sepatu kulit yang indah dan mahal milik pria di depannya.Nada rendah pria itu terdengar di telinganya, "Bersikap patuhlah. Aku nggak akan melakukan apa pun padamu."Katanya seperti sedang menenangkannya, tetapi penuh dengan tekanan yang tak terlihat.Pada saat ini, Pamela sudah tahu dengan jelas bahwa, melarikan diri pun tidak a
Baca selengkapnya
Bab 7
Agam sudah tidak berada di kamar ketika Pamela selesai memakai baju dan keluar dari kamar mandi.Dia tidak terlalu peduli ke mana pria itu pergi. Toh, mereka berdua hanya hubungan kerja sama.Ketika waktu tiga bulan habis, mereka akan berpisah dan tidak akan saling mengganggu satu sama lain.Setelah mengunci pintu kamar, Pamela langsung tertidur.Keesokan paginya.Pamela dibangunkan oleh suara pelayan Keluarga Dirgantara yang mengetuk pintu kamarnya."Nona, tuan muda memintaku untuk membawakan pakaian untuk nona! Nona ...."Suara itu sangat berisik.Pamela belum tidur hingga puas. Namun, sebagai orang yang menumpang di rumah orang lain, dia tidak punya pilihan selain bangun.Dia terpaksa harus bangun dan membuka pintu, lalu menerima baju yang dibawakan oleh pelayan itu.Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, Pamela keluar dari kamarnya untuk mencari makan. Tiba-tiba, sebuah baskom berisi air dingin dengan bau amis mengguyur tubuhnya!Pada saat yang sama, suara ejekan dan cemoohan terd
Baca selengkapnya
Bab 8
Telepon ditutup dengan tergesa-gesa. Pamela hanya mendengar suara panggilan berakhir bahkan sebelum dia sempat bertanya.Dia tidak punya pakaian lain yang bisa dikenakan. Membuka lemari pakaian, dia melihat bahwa lemari pakaian di depannya penuh dengan pakaian paman aneh.Setelah mengambil kaos putih milik pria itu secara acak dan memakainya, Pamela bergegas keluar dari rumah.Kaos pria itu cukup besar untuknya. Ujung kaos menjuntai sampai ke lutut, sehingga tidak akan terlihat aneh jika dipakai sebagai pakaian kasual yang kebesaran....Perusahaan Quentin.Pamela sedang absen dengan menempelkan sidik jarinya pada pemindai. Tiba-tiba, Vanda yang wajahnya penuh tekanan berlari menghampirinya."Pamela, akhirnya kamu datang juga! Pak Dikra minta kamu datang ke ruangannya. Siapkan mentalmu ....""Pak Dikra mencariku?"Pamela jarang sekali melihat Vanda setegang ini. Jadi, dia bertanya, "Apa yang terjadi?"Vanda melirik ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar sebelu
Baca selengkapnya
Bab 9
Vanda hanya merasa bahwa Pamela terlalu optimis, sementara dia sendiri telah kehilangan semua harapan.Rencana proyek yang telah dipersiapkan selama sebulan akan dibatalkan begitu saja. Meskipun sangat tidak rela, tidak ada lagi yang bisa Vanda lakukan!Sambil menghela napas dalam, Vanda berbalik ke arah dapur."Pamela, lanjutkan saja. Aku buatkan kopi biar lebih segar!""Ya, terima kasih!"Pamela menjawab dengan samar. Pada saat yang sama, sebuah laman progres berwarna merah muncul di layar hitam komputernya.Setelah laman muncul sepenuhnya, Pamela dengan cepat memecahkan kata sandinya.Dia mengklik sebuah kotak dialog tersembunyi, menekan papan ketik dan mengetik beberapa kata untuk dikirim."Ada dendam apaan sih?!"Pihak peretas terkejut dan membalas, "Kamu! Dewa macam apa kamu, sampai bisa melakukan serangan balik ke dalam sistem enkripsi level tertinggi Aliansi Apollo kami!"Ujung jari Pamela mengetik ringan, "Nggak penting siapa aku. Intinya, kenapa kamu menyerang Perusahaan Quen
Baca selengkapnya
Bab 10
Bianca melihat Maserati mewah itu melaju dan hatinya merasa cemburu. Dia kembali ke kantor dan memberi tahu rekan-rekannya."Apa kalian tahu? Pantas saja Pamela pergi tanpa beban. Ternyata dia jadi simpanan orang kaya dan nggak peduli dengan pekerjaan ini!"Menjadi simpanan?Rekan-rekan kerja menjadi sangat ingin tahu apa yang sedang terjadi. Jadi, mereka mendekat dan menanyakan situasinya kepada Bianca.Bianca melebih-lebihkan penjelasannya dengan mengatakan, "Aku berbaik hati mengantarkan barang Pamela yang ketinggalan. Tapi, aku malah melihatnya masuk ke mobil mewah edisi terbatas. Di dalam mobil itu ada pria tua dan Pamela langsung duduk di atas pangkuan pria itu begitu masuk ke dalam mobil. Gerak-gerik mereka sangat ambigu!""Pria tua? Berapa umurnya?"Bianca menjawab, "Sekitar 60 tahun!""Ya ampun. 60 tahun itu seusia kakeknya! Aku nggak nyangka kelakuan Pamela akan semurah itu!""Ckck, jangan cuma menilai seseorang dari penampilannya!"Vanda tidak tahan mendengar lebih lanjut is
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status