Share

Hari-hari Dimanjakan Paman
Hari-hari Dimanjakan Paman
Author: Hargai

Bab 1

Author: Hargai
last update Last Updated: 2024-01-08 22:00:40
"Setelah menikah denganku, kamu nggak perlu kerja lagi. Kamu cuma perlu melayaniku dengan baik di rumah. Kamu harus melahirkan anak laki-laki yang lucu dalam waktu satu tahun! Ingat, aku nggak mau anak perempuan, karena anak perempuan hanya buang-buang uang saja!"

Pria itu berkata dengan nada meremehkan.

Pasangan kencan buta Pamela kali ini adalah seorang pria paruh baya berambut tipis dan perut buncit. Usianya hampir empat puluh tahun.

Ibu tirinya, Wulan Puspita, takut Pamela menikah dengan pria baik, jadi memaksanya untuk bertemu dengan pria yang sudah tua.

Heh!

Awalnya pria paruh baya itu sangat tidak senang karena dandanan Pamela yang sangat menor. Namun, ketika melihat Pamela memiliki tubuh langsing dan temperamen yang baik, dia pun merasa Pamela sangat menggoda dan nikmat ketika ditelanjangi.

Jadi, dia bertanya lagi, "Berapa tinggi badanmu?"

Pamela mengaduk kopi di cangkirnya dengan bosan, lalu menjawab lirih, "168 senti."

Setelah mendengarnya, pria itu sangat senang. "Ya, tinggi badanmu sangat cocok denganku yang tingginya hampir 180. Ini bisa dikatakan sebagai perbedaan tinggi badan yang paling menggemaskan! Kelak, kalau kita mau berciuman, kamu harus jinjit dulu. Tapi nggak masalah. Aku bisa membungkuk untuk memudahkanmu!"

Harus diketahui bahwa, 180 senti yang terlontar dari mulut pria jelek di depannya ini paling hanya sekitar 172 senti.

Mata Pamela yang dirias tebal berkedip beberapa kali. Dia memberikan jawaban menohok, "Pak, mungkin kamu nggak tahu berapa tinggi badan seorang pria agar wanitanya harus berjinjit saat berciuman."

Pria itu mengerutkan kening dengan tidak senang. "Apa maksudmu?"

Pada saat itu, seorang pria cuek yang tingginya begitu mendominasi berjalan masuk ke dalam kafe.

Begitu Pamela mengangkat kepala, dia melihat pria yang baru masuk ke kafe itu. Kedua matanya menyiratkan keceriaan. Dia berjalan mendekati pria itu.

"Hai, ganteng. Maaf ganggu sebentar. Bisa bantu aku menunjukkan kepadanya, apa yang disebut dengan perbedaan tinggi badan yang sesungguhnya?"

Kedua alis pria itu berkerut tajam.

Sebelum pria itu menolak, Pamela meraih dasinya dan menariknya ke bawah. Sementara dia sendiri berjinjit untuk mengecup bibir pria itu dengan akurasi yang mantap ....

"Sudah kamu lihat belum? Setidaknya kamu harus setinggi dia, baru pasanganmu perlu berjinjit ketika menciummu!"

"Kamu ...."

Pria itu merasa kesal sampai marah, lalu dia berdiri menujuk Pamela dengan marah.

"Wanita nggak tahu malu! Bisa-bisanya kamu asal menarik pria untuk berciuman! Tunggu saja, nanti aku pasti akan memberi tahu agen kencan buta tentang perilaku liarmu agar nama baikmu hancur di dunia kencan buta, dengan begitu kamu nggak bisa mendapat pasangan kencan lagi! Cieh!"

Pamela malah berharap seperti itu!

Setelah kejadian hari ini tersebar, lihat saja bagaimana ibu tirinya masih bisa mencarikan pasangan kencan aneh untuknya!

Pamela berdecak jengah. Setelah berhasil mengusir pria jelek itu, dia melambaikan tangan sebagai tanda terima kasih kepada pria yang sudah membantunya.

"Paman, terima kasih sudah membantuku. Kita akan bertemu lagi kapan-kapan, sampai jumpa!"

Setelah mengatakan itu, Pamela berbalik dan berjalan pergi dengan penuh gaya. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya ditarik oleh sebuah tangan besar yang dingin!

Suara rendah dan dingin pria itu terdengar di telinga Pamela.

"Menciumku secara paksa, lalu ingin pergi begitu saja?"

Pamela merasakan aura dingin yang mencekam, serta rasa tertekan yang kuat. Dia mendongakkan kepalanya, wajah tampan sedingin es pun muncul di depannya.

Sungguh wajah tampan yang sempurna!

Gaya rambut pria itu terlihat dewasa karena ditata rapi. Wajah gantengnya memiliki proporsi yang sangat pas, tapi dari alisnya terlihat rasa bahaya dan kejam.

Bahaya!

Tadi Pamela hanya ingin mengusir pasangan kencan butanya. Jadi, dia memilih pria tinggi yang dia lihat, bahkan tidak memperhatikan penampilan pria itu dengan rinci.

Sekarang, setelah melihat lebih dekat, Pamela merasa kalau pria ini benar-benar sangat tampan. Kesan pertama Pamela adalah pria ini bukan pria biasa.

Pamela mengernyit.

"Jadi, apa yang kamu inginkan?"

Pria itu menatap Pamela dengan tatapan muram, bibir tipisnya bergerak pelan, seperti akan mengatakan sesuatu.

Saat ini, orang berpakaian hitam yang menunggu di sisi pria itu baru selesai mengangkat telepon. Dia berjalan dengan ekspresi muram, lalu melaporkan, "Tuan, ada perubahan situasi! Penerbangan Nona Sophia terpaksa putar balik karena cuaca buruk. Jadi, Nona Sophia nggak bisa sampai hari ini, tapi pesta pertunangan tuan diadakan di hari ini, waktu juga sangat mepet. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Alis pria itu makin berkerut saat mendengar ini.

Pesta pertunangan ini berkaitan dengan hidup kakeknya!

Kakek mendesaknya menikah karena marah dia masih sendirian di usia tiga puluh tahunan, ditambah beberapa saat ini penyakit jantung kakeknya kambuh dan perlu transplantasi, baru bisa menyelamatkan hidupnya.

Namun, kakeknya berkata dia tidak akan melakukan operasi kalau Agam tidak bertunangan di hari ini dan menikah dalam tiga hari!

Sophia merupakan wanita yang dicari Agam untuk memenuhi keinginan kakeknya, tapi Sophia malah tidak bisa tiba hari ini.

Saat ini, tangan Pamela masih ditarik erat oleh pria itu sehingga Pamela merasa tidak senang. "Hei, Paman, apa kamu masih ada hal lain? Kalau nggak ada, lepaskan tanganku!"

Agam menatap Pamela dengan lekat. Gurat kebingungan melintas di bagian bawah matanya yang sipit.

Tiba-tiba, Agam berbicara dengan seringai dingin, "Karena nona ini menawarkan diri, jadi dia akan menggantikan Sophia!"

Ervin Pradipta yang merupakan asisten khusus Agam terkejut. Dia melemparkan tatapan menyepelekan ke arah Pamela, lalu menatapnya dari atas ke bawah.

Riasan wajah yang sangat tebal, rambut yang berantakan, dandanannya seperti wanita murahan. Bagaimana mungkin wanita seperti ini layak berdiri di samping tuan mudanya?!

"Tuan muda, nona ini ...."

"Dia saja!"

Ervin tidak berani memiliki pendapat lain dan langsung menjawab, "Ya!"

Pamela berfirasat buruk. Dia bertanya dengan waspada, "Apa maksud dari aku saja? Paman, apa yang akan kamu lakukan padaku?!"

Pria itu meliriknya, lalu berkata dengan nada dingin.

"Aku ingin kamu ... bertanggung jawab!"

Bertanggung jawab?

Pamela memasang ekspresi jengah.

"Paman, kamu sudah gila, ya? Aku harus bertanggung jawab karena satu ciuman? Tadi adalah ciuman pertamaku, aku saja nggak minta paman buat bertanggung jawab!"

Alis tajam pria itu terangkat dengan penuh makna. "Ciuman pertama?"

Pamela menghela napas dengan sedih. "Ya! Ciuman pertama yang sudah aku jaga selama 20 tahun, hari ini aku malah memberikannya padamu secara cuma-cuma!"

Nyali wanita ini sungguh besar!

Raut wajah Agam kembali menjadi dingin. Dia berkata dengan suara lirih, "Kemarilah. Bawa dia pergi!"

Setelah itu, Pamela dibawa oleh beberapa pria berpakaian hitam dan dimasukkan ke dalam mobil mewah berwarna hitam ....

Kota Marila.

Manor Sinar Rembukan adalah sebuah manor kelas atas di negara ini.

Hari ini, Agam Dirgantara selaku tuan muda Keluarga Dirgantara yang merupakan keluarga kelas satu, mengadakan pesta pertunangan megah di manor ini. Pesta pertunangan ini dihadiri oleh orang terkenal yang tengah berbincang sambil memegang gelas anggur di tangan.

"Nggak tahu putri keluarga mana yang sangat beruntung karena bisa menjadi wanita Tuan Agam!"

"Dia pasti putri yang sempurna dari keluarga kaya! Mana ada wanita biasa yang bisa membuat Tuan Agam tertarik!"

"Lihat, Tuan Agam sudah datang! Gila, ganteng banget ...."

"Eh, apa wanita di samping Tuan Agam adalah tunangannya yang dibicarakan banyak orang? Kenapa dia terlihat agak ...."

Tidak sama seperti apa yang dibayangkan oleh orang-orang.

Di bawah perhatian banyak orang, Agam terlihat tengah menuntun seorang gadis yang ditarik secara paksa ke tengah perjamuan.

Pembawa acara dalam pertunangan ini melangkah maju, lalu memegang mikrofon dan mulai berbicara.

"Selamat malam, para hadirin sekalian. Selamat datang di acara pertunangan Tuan Agam Dirgantara!"

Pamela dipaksa untuk berdiri di atas panggung, tapi dalam hatinya penuh rasa tidak berdaya.

Ya. Pamela memang sudah memanfaatkan pria ini tanpa izin, Pamela juga mengakui ini kesalahannya, tapi pria ini bisa melapor polisi kalau Pamela sudah melecehkannya, Pamela juga bersedia menerima hukuman apa saja.

Namun, tak disangka pria ini begitu berengsek.

Dia membawanya kemari dengan paksa untuk diajak ... bertunangan!
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Hajah Kartini
lanjut dong jng bikin yg baca kecewa dosa lu
goodnovel comment avatar
Proyek Dumai
Nyimak ya kan
goodnovel comment avatar
Latifah Hanun
ikut baca,,,,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2

    Para tamu yang datang menunjukkan berbagai ekspresi, bahkan mengatai mereka …."Apa ini tunangan Tuan Agam? Kenapa pakaiannya terlihat seperti gadis menor di jalanan?!" "Bukankah seharusnya tunangan Tuan Agam adalah seorang wanita yang lemah lembut dan cantik? Apa-apaan ini?" "Ehem, selera Tuan Agam memang unik ...." Pamela sengaja berdandan seperti gadis jalanan untuk menakuti pasangan kencannya. Namun, Agam tampaknya tidak peduli kalau citra "tunangan" dia dicemooh oleh banyak orang. Bisa dibilang, dia bahkan tidak peduli bahwa seleranya dipertanyakan orang-orang. Dia malah tampak seperti sedang menonton pertunjukan orang lain. Di bawah tatapan para tamu, Pamela bertukar cincin pertunangan dengan Agam. Dia merasa seperti ada pisau tajam yang menusuk punggungnya. Saat pembawa acara mengatakan pertunangan selesai. Para tamu yang hadir merasa sulit untuk menghargai tunangan Tuan Agam, tetapi demi Tuan Agam, mereka tidak berani untuk tidak bertepuk tangan dan memberikan restu. S

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 3

    Semua pria yang ada di dokumen itu berpenampilan jelek, usia mereka sekitar empat puluh tahun. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki pekerjaan yang layak! Darius memelototi Wulan. "Bahkan ada yang usianya hampir menyamaiku! Wulan, bagaimana bisa kamu mengenalkan pria-pria tua seperti itu pada Pamela!" Wulan terlihat canggung, jelas-jelas dia sudah menyuruh orang untuk mengedit foto dan riwayat pria-pria itu. Tak disangka Pamela si gadis sialan ini memiliki kemampuan untuk memeriksa informasi asli pria-pria itu! Wulan langsung menunjukkan wajah sedih dan berkata, "Darius, aku nggak tahu kenapa bisa begini. Pria-pria yang aku pilihkan untuk Pamela adalah pria terbaik. Pihak agen kencan buta pasti sudah berbohong tentang informasi mereka!" Pamela merasa lucu. "Tante Wulan, kamu bahkan nggak memverifikasi keaslian informasi pria itu, sudah bilang kalau mereka pria terbaik? Karena aku bukan putri kandungmu, jadi kamu nggak serius mengurus masalah pernikahanku? Ayah, kalau aku benar-ben

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 4

    Selesai ibunya bicara, Jovita masih bingung. "Cincin? Kapan aku pernah menerima ... oh, oh ya! Bu, aku ingat. Kemarin ada penggemar tanpa nama kasih cincin berlian yang dikirimkan melalui kurir! Aku takut media akan membesar-besarkannya kalau mereka melihatnya, jadi aku menyimpannya dan nggak bawa pulang cincinnya!" Wulan sangat senang ketika mendengarnya. "Kalau begitu, Tuan Agam pasti sudah menyukaimu sejak lama dan mengejarmu dengan mengatasnamakan penggemarmu! Ibu sudah mencari tahu dan orang yang kemarin datang untuk memberi mahar memang asisten pribadi Tuan Agam!" "Jovita, Keluarga Dirgantara adalah keluarga hebat. Tuan Agam juga sangat tulus. Nggak salah kamu menikah dengannya!" Tuan Agam .... Jovita hanya tersipu malu hanya dengan memikirkannya. Dia belum pernah bertemu dengan Tuan Agam, tapi dia pernah mendengar Agam Dirgantara yang berasal dari Keluarga Dirgantara yang hebat itu. Dia merupakan raja di dunia bisnis! Dia tidak pernah menyangka kalau Tuan Agam adalah pen

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 5

    Agam mendongakkan kepalanya. Dia menyipitkan matanya untuk menatap tajam balkon kecil yang saat ini sudah kosong. Setelah diam beberapa saat, dia memberi perintah dengan suara lirih, "Bawa mereka masuk dulu!" Ah, ini .... Ervin tercengang, tetapi dia tidak berani mempertanyakan perintah Agam. Jadi, dia melambaikan tangan kepada pengiring pengantin di belakangnya. "Kalian ikut aku masuk dulu!" Suasana berubah ramai saat rombongan pengiring pengantin dari Keluarga Dirgantara dihalangi oleh pengiring pengantin Keluarga Alister di pintu masuk untuk saling bertukar pantun. Tidak ada yang menyadari kalau pengantin pria yang sebenarnya malah pergi ke pintu belakang kediaman Keluarga Alister. Pintu belakang kediaman Keluarga Alister. Seorang wanita menyelinap keluar dengan langkah santai tanpa memperhatikan sekitarnya, sambil menyenandungkan lagu pernikahan. Baru melangkah beberapa langkah, bagian belakang kerah lehernya ditarik oleh sesuatu dan tubuhnya terangkat. Kakinya menjuntai d

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 6

    Sinar matahari terbit mulai turun di ujung barat dan malam mulai menyelimuti bumi.Keluarga Dirgantara.Ranjang baru yang besar sudah tertata rapi di kamar pengantin yang tak kalah besarnya.Setelah Pamela dibawa ke kediaman Keluarga Dirgantara, Agam menyerahkannya kepada beberapa pelayan dan memerintah beberapa pelayan itu."Bawa dia pergi untuk didandani!"Para pelayan mengerumuninya, mulai dari membasuh dan merias wajahnya, lalu memakaikannya gaun pengantin dan menutup kepalanya dengan tudung pengantin berwarna putih.Setelah kepalanya ditutup dengan tudung pengantin, Pamela hanya bisa melihat warna putih di depan matanya. Saat menunduk, Pamela akan melihat sepatu kulit yang indah dan mahal milik pria di depannya.Nada rendah pria itu terdengar di telinganya, "Bersikap patuhlah. Aku nggak akan melakukan apa pun padamu."Katanya seperti sedang menenangkannya, tetapi penuh dengan tekanan yang tak terlihat.Pada saat ini, Pamela sudah tahu dengan jelas bahwa, melarikan diri pun tidak a

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 7

    Agam sudah tidak berada di kamar ketika Pamela selesai memakai baju dan keluar dari kamar mandi.Dia tidak terlalu peduli ke mana pria itu pergi. Toh, mereka berdua hanya hubungan kerja sama.Ketika waktu tiga bulan habis, mereka akan berpisah dan tidak akan saling mengganggu satu sama lain.Setelah mengunci pintu kamar, Pamela langsung tertidur.Keesokan paginya.Pamela dibangunkan oleh suara pelayan Keluarga Dirgantara yang mengetuk pintu kamarnya."Nona, tuan muda memintaku untuk membawakan pakaian untuk nona! Nona ...."Suara itu sangat berisik.Pamela belum tidur hingga puas. Namun, sebagai orang yang menumpang di rumah orang lain, dia tidak punya pilihan selain bangun.Dia terpaksa harus bangun dan membuka pintu, lalu menerima baju yang dibawakan oleh pelayan itu.Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, Pamela keluar dari kamarnya untuk mencari makan. Tiba-tiba, sebuah baskom berisi air dingin dengan bau amis mengguyur tubuhnya!Pada saat yang sama, suara ejekan dan cemoohan terd

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 8

    Telepon ditutup dengan tergesa-gesa. Pamela hanya mendengar suara panggilan berakhir bahkan sebelum dia sempat bertanya.Dia tidak punya pakaian lain yang bisa dikenakan. Membuka lemari pakaian, dia melihat bahwa lemari pakaian di depannya penuh dengan pakaian paman aneh.Setelah mengambil kaos putih milik pria itu secara acak dan memakainya, Pamela bergegas keluar dari rumah.Kaos pria itu cukup besar untuknya. Ujung kaos menjuntai sampai ke lutut, sehingga tidak akan terlihat aneh jika dipakai sebagai pakaian kasual yang kebesaran....Perusahaan Quentin.Pamela sedang absen dengan menempelkan sidik jarinya pada pemindai. Tiba-tiba, Vanda yang wajahnya penuh tekanan berlari menghampirinya."Pamela, akhirnya kamu datang juga! Pak Dikra minta kamu datang ke ruangannya. Siapkan mentalmu ....""Pak Dikra mencariku?"Pamela jarang sekali melihat Vanda setegang ini. Jadi, dia bertanya, "Apa yang terjadi?"Vanda melirik ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar sebelu

    Last Updated : 2024-01-08
  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 9

    Vanda hanya merasa bahwa Pamela terlalu optimis, sementara dia sendiri telah kehilangan semua harapan.Rencana proyek yang telah dipersiapkan selama sebulan akan dibatalkan begitu saja. Meskipun sangat tidak rela, tidak ada lagi yang bisa Vanda lakukan!Sambil menghela napas dalam, Vanda berbalik ke arah dapur."Pamela, lanjutkan saja. Aku buatkan kopi biar lebih segar!""Ya, terima kasih!"Pamela menjawab dengan samar. Pada saat yang sama, sebuah laman progres berwarna merah muncul di layar hitam komputernya.Setelah laman muncul sepenuhnya, Pamela dengan cepat memecahkan kata sandinya.Dia mengklik sebuah kotak dialog tersembunyi, menekan papan ketik dan mengetik beberapa kata untuk dikirim."Ada dendam apaan sih?!"Pihak peretas terkejut dan membalas, "Kamu! Dewa macam apa kamu, sampai bisa melakukan serangan balik ke dalam sistem enkripsi level tertinggi Aliansi Apollo kami!"Ujung jari Pamela mengetik ringan, "Nggak penting siapa aku. Intinya, kenapa kamu menyerang Perusahaan Quen

    Last Updated : 2024-01-08

Latest chapter

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2938

    Ketakutan masih melanda Phillip ketika dia membayangkan situasi saat itu, Dian meratakan alis pria itu, "Aku tahu kamu pasti akan datang untuk menyelamatkanku, sama seperti sebelumnya.""Aku mencintaimu, Phillip."Sebelumnya Dian sudah menyatakan cintanya, tapi dia mengatakannya dalam keadaan tidak sadar. Sekarang dia sudah sadar, pikirannya jernih, bahkan sambil tersenyum tipis. Ucapannya membuat Phillip tersipu sejenak."Aku juga mencintaimu," balas Phillip.Dian hanya dirawat sebentar di rumah sakit, tak lama kemudian dia kembali ke Kediaman Sanders.Seperti yang mereka katakan, kondisi Dian tidak serius, dirawat di rumah sakit hanya akan memperlambat pemulihannya.Lebih baik dia dirawat di rumah.Phillip tidak pernah menyinggung pekerjaan Dian. Sebaliknya, Dian langsung pergi ke Surat Kabar Sino untuk mengundurkan diri.Kondisinya saat ini tidak sesuai untuk menyelidiki kasus terkait, lagi pula Phillip langsung menyerahkan barang bukti ke kantor polisi, pihak kepolisian yang akan m

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2937

    "Phillip, aku menyukaimu, aku mencintaimu."Phillip memeluk Dian dengan perasaan sakit yang tiada tara, "Ini salahku, seharusnya aku lebih cepat.""Aku nggak pernah menyalahkanmu. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum. Selama kamu bersedia membiarkanku tetap di sisimu, aku nggak meminta pengakuanmu.""Aku tahu keluargamu menyulitkanmu, aku bisa melihatnya ...."Para pengawal yang ikut menerobos masuk merasa canggung ketika melihat CEO mereka menangis.Namun, yang terpenting saat ini adalah membawa Dian ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Setelah lama terikat, aliran darahnya surut, menyebabkan mati rasa yang akan menjadi masalah serius jika tidak bisa pulih.Akhirnya, para pengawal mendorong bos mereka yang sangat pemberani untuk menasihati Phillip. Phillip menundukkan kepala, menyeka air matanya, dia menggendong Dian dengan mudah, tidak membiarkan orang lain turun tangan. Gerakannya sangat lembut, seolah-olah sedang menggendong tuan putri.Untungnya, hasil pemeriksaan menyatakan kon

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2936

    Setelah itu, Lesti pergi tanpa menoleh, sama sekali tidak menunjukkan keraguan.Masa depan dirinya dan Fabian ada dalam kandungannya, tidak mungkin dia menyerahkan semua hartanya pada Ririn.Karena putrinya tidak menurut, maka dia akan mengandalkan putra dalam kandungannya.Bukankah Ririn senang menemui Juko? Kalau begitu, biarkan saja mereka hidup bersama.Lagi pula dia sudah menghabiskan banyak usaha untuk membesarkan putrinya itu.Ririn menghabiskan paruh pertama hidupnya bersama Lesti, paruh kedua hidupnya sudah seharusnya menjadi giliran Juko.Satu-satunya hal yang membuat Phillip bersyukur adalah Juko tidak mempermainkannya, tampaknya dia masih peduli pada putrinya.Phillip bersama para pengawalnya berhasil menemukan rumah bobrok itu.Pelaku cukup waspada, mereka memilih rumah bobrok di pinggiran desa.Setelah pintu didobrak, Phillip menemukan Dian terbaring sendirian di lantai, tanpa ada yang menghiraukannya.Penjahat yang berjaga menunggu instruksi Juko, tanpa perintah darinya,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2935

    Lesti meneteskan air mata, duduk bersila dan terdiam, tidak ingin membela diri.Ririn satu-satunya orang yang masih berusaha memberikan penjelasan, tapi apa pun yang dia katakan, Fabian tidak lagi memercayainya.Hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali dan setiap kali Fabian selalu memilih memercayai Lesti dan putrinya.Namun kini dia menyadari bahwa dia sepenuhnya salah.Dian dulunya sangat perhatian dan berperilaku baik, tetapi setelah Lesti dan Ririn memasuki hidup mereka, dia merasa putrinya mulai bermulut tajam dan selalu bertingkah di hadapannya.Sekarang dia baru menyadari, semua itu Dian lakukan untuk mendapatkan lebih banyak perhatian darinya atau setidaknya hanya ingin dia memperlakukan dirinya dan Ririn secara adil.Hanya saja dia tidak pernah menyadarinya. Sebaliknya, dia merasa Dian harus mengalah pada Ririn karena lebih tua."Karena kamu begitu menyukai ayah kandungmu, mulai sekarang kamu bisa hidup bersamanya.""Jangan pernah datang lagi ke rumah ini. Sedangkan ibumu,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2934

    Ririn buru-buru bertanya, "Ibu tertipu?""Kenapa Ibu menghubungi Juko?""Sekarang mereka tahu keberadaan Dian, Ibu mengacaukan rencanaku, apa yang ada di kepala Ibu?"Namun Lesti tidak menggubris, dia menangis dan menampar Ririn, "Kamu membuat Ibu takut setengah mati. Kalau terjadi sesuatu padamu, Ibu harus bagaimana? Susah payah Ibu membesarkanmu, apa Ibu harus melihatmu mati?""Ibu 'kan sudah bilang, jangan menemui Juko Sanders, kenapa kamu masih diam-diam menemuinya, bahkan menyuruhnya melakukan hal seperti ini, apa kamu sudah gila?""Ibu hanya ingin menjalani sisa hidup dengan damai bersamamu, kenapa kamu nggak mau mendengarkan Ibu?"Ririn sangat kecewa pada ibunya. Sejak hamil, Lesti tidak pernah lagi memberi pelajaran pada Dian.Namun, Ririn tidak terima, Dian bagaikan duri yang menancap di matanya, duri itu harus disingkirkan agar dia merasa lega."Apa Ibu nggak tahu aku menyukai Phillip?""Aku yang duluan menyukai Phillip, tapi Dian merampasnya. Mana mungkin aku melepaskannya.

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2933

    Ingin sekali Lesti menamparnya, untuk apa dia bicara seperti itu?Jika dulu pria itu tidak melakukan tindak kekerasan padanya, hubungan mereka tidak mungkin jadi seburuk ini.Sekarang beraninya dia mengatakan berbuat seperti ini demi putrinya, dia kira nyawa Dian bisa diambil semudah itu?Dian adalah Nona Besar Keluarga Sandiga, belum lagi dia sudah menikah dengan Phillip Sanders, sekarang dia adalah istri dari pemilik Perusahaan Sanders. Juko kira siapa dirinya? Beraninya dia menculik Dian!Napas Lesti tidak teratur, dia tersentak, "Kalau kamu nggak percaya, dengarkan saja teriakan putrimu.""Aku nggak bisa menyelamatkannya, nyawanya ada di tanganmu. Lagi pula aku sedang mengandung anak Fabian. Tanpa Ririn sekalipun, aku masih punya anak yang lain, tapi nggak denganmu!"Phillip sangat mengagumi Lesti. Di saat seperti ini, dia tidak lupa mengungkapkan kesetiaannya pada Fabian, secara tidak langsung memberi tahu Fabian bahwa dia selalu berpihak padanya, sungguh hebat.Di ujung telepon,

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2932

    Phillip menaikkan alisnya sambil berkata, "Jangan khawatir, paling-paling hanya jari tangannya yang disentuh, nggak akan jadi masalah besar. Cedera otot dan tulang akan pulih dalam beberapa bulan. Kalian bisa merawatnya dengan baik di rumah, dijamin dia akan segera pulih."Lesti tidak tega mendengarnya, dia bergegas ke arah Phillip untuk memukulnya, tetapi sebelum berhasil mendekat, pengawal sudah menghentikannya.Fabian juga khawatir, dia segera memeluk Lesti erat-erat ke sisinya, "Kalau benar nggak ada hubungannya dengan Ririn, dia pasti akan keluar dengan selamat, tetapi kalau sebaliknya, kamu harusnya tahu ...."Suara Fabian tiba-tiba berubah dingin. Dia tidak pernah menyangka penculikan putri kandungnya ternyata berhubungan dengan putri tirinya ini.Namun, dia juga tidak terlalu bodoh dan langsung bertanya, "Bagaimana seorang gadis seperti Ririn bisa membawa Dian?""Bahkan kaca mobilnya pecah, pasti ada yang membantunya.""Mungkinkah ada hubungannya dengan ayah kandung Ririn?"Phi

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2931

    "Benar aku menemui ayah kandungku, tapi hanya satu kali, aku nggak berniat kembali ke sisinya!""Kalau nggak, aku pasti sudah dari dulu meninggalkan Keluarga Sandiga, tapi aku peduli padamu, Ayah. Ayah sudah menjagaku selama bertahun-tahun, aku sudah menganggapmu sebagai ayah kandungku. Kenapa Ayah memperlakukan kami seperti ini?""Sekarang Phillip berbicara nggak bermoral dan melimpahkan semua kesalahan padaku. Ayah harus melihat kebenarannya!"Lesti mengangguk berulang kali, tapi di saat bersamaan, dia penasaran, kapan Ririn menemui Juko?Gadis itu tidak mengatakan apa pun padanya, tapi malah tertangkap oleh Phillip.Sepertinya kejadian yang menimpa Dian memang berhubungan dengannya. Lesti hanya ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya agar Phillip tidak berlama-lama di sana.Dia sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu, apalagi untuk rujuk dengan Juko.Dia hanya ingin melahirkan putranya dengan selamat di Keluarga Sandiga. Kelak Keluarga Sandiga akan menjadi milik putranya, d

  • Hari-hari Dimanjakan Paman   Bab 2930

    Phillip paling benci ditunjuk orang saat berbicara dengannya. Dia bangkit dari duduknya, seketika tubuhnya lebih tinggi dari Fabian."Kamu masih berani mengaku sebagai ayah kandungnya Dian, kalau aku jadi kamu, aku akan memilih diam dan menyingkir.""Demi putri orang lain, kamu menuduhku mengancam Ririn. Dari ekspresi bersalahnya saja sudah cukup membuktikan kalau masalah ini berhubungan dengannya.""Sekalipun nggak percaya padaku, minimal gunakan otakmu. Pantas saja Perusahaan Sandiga semakin terpuruk, cepat atau lambat akan tamat di tanganmu."Phillip tidak lagi memberi muka. Saat mengucapkan kata-kata ini, dia mundur berulang kali, memegangi dadanya dan hampir kehabisan napas.Lesti melupakan tubuh lemahnya dan maju beberapa langkah, "Begini caramu berbicara dengan ayah mertuamu? Apa Ririn pernah menyinggungmu? Sebelumnya dia bahkan menyukaimu, Ririn masih kecil, kenapa kamu memperlakukannya seperti ini?"Dia mengatakannya berulang kali, tetapi sikap Phillip sudah jelas dan para pen

DMCA.com Protection Status