Terjebak Suami Bohongan

Terjebak Suami Bohongan

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-30
Oleh:  El GeiysyaTinTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 Peringkat. 11 Ulasan-ulasan
131Bab
6.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Jayid secara tidak sengaja bertemu dengan gadis yang menduga bahwa, dirinya adalah pria sewaan, hingga memaksnya ikut dalam rencana menghancurkan pesta pernikahan tunangannya. Dari sinilah awal mula masalah terjadi hingga dia secara diam-diam jatuh hati pada gadis yang ternyata, memiliki masa lalu yang buruk dengan keluarganya. Apakah kisah cinta mereka akan berlanjut?

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

“Nah, kamu sudah datang, sini cepat!” kata seorang gadis manis berkulit putih, saat Jayid berjalan ke arahnya.

Jayid melongo, karena heran kenapa gadis berkebaya pengantin itu, memanggil dan melambaikan tangan padanya. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari orang lain di sekitarnya.

Nawa Lawira, nama gadis itu yang biasa dipanggil Nawa melihat Jayid dengan takjub. Pria itu sangat luar biasa di matanya, begitu berkilau dalam balutan busana yang rapi dan sangat elegan.

Jayid pun tidak mengalihkan tatapan matanya pada gadis yang, tiba-tiba saja membuat jiwanya seperti tersengat lebah, karena wajahnya tampak memukau walau dengan riasan sederhana.

“Ini bayaranmu!” kata Nawa, sambil menyerahkan uang pada Jayid, dan berkata lagi, “Dan, lakukan dengan baik, seperti yang dikatakan Neti padamu, apa kau mengerti?”

Neti? Siapa dia? Melakukan apa maksudnya? Pikir Jayid, heran.

Saat itu dia tengah berada di dekat tempat parkir sebuah hotel mewah yang, sedang menyelenggarakan sebuah pesta pernikahan antara Marhan, tunangan Nawa dan Aida, sahabatnya sendiri.

Beberapa bulan yang lalu, Nawa dan Marhan, sudah merencanakan pesta pernikahan jauh-jauh hari, sebagai muara perjalanan cinta untuk memulai biduk baru yang lebih nyata. Namun, semua cita-cita indah itu kandas, setelah Nawa memergoki kekasih dan sahabatnya memadu kasih di depan matanya.

Lalu, dia bersama dengan Neti, teman sekaligus tetangganya, membuat rencana untuk merusak pesta pernikahan yang, seharusnya diperuntukkan bagi dirinya itu, bersama seorang pria yang dijanjikan untuk, menyukseskan rencana mereka.

“Acara apa?” kata Jayid heran karena kurang paham akan maksud gadis yang sama sekali tidak dikenalnya.

Dia baru saja menerima panggilan dari kolega bisnisnya, saat turun dari mobil dan, sengaja melewati tempat itu karena dia pikir akan lebih cepat.

Namun, ponsel di tangannya mengalihkan perhatian, hingga dia melangkah ke arah Nawa lalu, terjebak bersama gadis yang kini justru mengalihkan minatnya.

Jayid merasa harus meluruskan kesalahpahaman di antara mereka, apalagi gadis itu menyodorkan sejumlah uang sebagai bayaran. Tentu saja dia tidak terima. Namun, dia belum sempat berkata, gadis itu sudah menepuk bahu, membuatnya mengerutkan alisnya.

“Jangan pura-pura bodoh dan jangan banyak bertanya, lakukan saja sesuai rencana!” kata Nawa.

“Apa maksudmu?”

“Ini, cepat ambil!” kata Nawa, terkesan tidak peduli, sambil menyelipkan uang lima ratus ribu ke saku jas berwarna dark brow yang dikenakan Jayid.

Demi melihat gerakan tangan Nawa yang begitu kurang ajar padanya, Jayid sedikit mundur, dan berkata, “Uang apa ini?”

Walaupun kaget karena tidak pernah diperlakukan demikian, Jayid tetap tenang sambil menahan tangan Nawa.

“Ini bayaranmu, karena mau jadi calon suami bohonganku ... tapi, lakukan akting dengan benar seperti kesepakatan kita, oke?”

Ada seringai licik di sudut bibir Jayid saat mendengar ucapan Nawa, dia mulai memahami situasinya sambil melirik ke arah lobby hotel.

“Ini terlalu sedikit, aku biasa mendapatkan uang lebih banyak dari ini!” kata Jayid membuat Nawa melotot, ekspresi gadis yang lucu, membuat Jayid kembali tersenyum tipis.

“Apa kau bercanda? Rencana kita, tidak akan sampai satu jam, dan kau bilang sedikit! Kau gila!” Nawa berkata sambil meletakkan telunjuk secara miring di keningnya.

“Janji, tidak lebih dari satu jam! Waktuku sangat berharga!”

Mendengar ucapan Jayid, Nawa menelisik dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan tersenyum miring meremehkannya, dia pikir pria itu memang tampan dengan pakaian yang disewa.

“Berharga katamu? Mana ada pria sewaan sepertimu punya waktu berharga!”

“Ya! Kalau lebih dari satu jam, maka kau harus memberiku kompensasi!”

“Akh! Iya, iya, cerewet!” Nawa begitu yakin, karena dia pikir tidak akan menambah uang buat pria sewaan itu. Dia berkata lagi, “Ya sudah, ayo masuk!”

Meskipun Jayid tidak mengerti, dia tetap mengangguk dan berjalan mendampingi Nawa. Membiarkan gadis itu merangkul satu lengannya. Sementara satu tangan lain berada di saku celana.

Dia tetap tenang dan anggun, seperti biasanya, bahkan tampak begitu cantik dan tampan secara bersamaan, kala memasuki ruangan.

Tiba-tiba seorang pria mendekat dan berjalan di sisi Jayid dengan tatapan heran.

“Bos, apa Anda mendapatkan undangan dari acara pernikahan, siapa gadis ini?” tanya Rizal setengah berbisik, saat melihat Jayid berjalan memasuki ballroom dan bukannya memasuki ruang meeting yang sudah disepakati, bahkan bersama seorang wanita yang memakai pakaian pengantin.

“Beri aku waktu satu jam, katakan pada sekretaris Jin dan Pak Sander untuk menunggu, aku akan memberinya kompensasi lima ratus ribu!” Jayid menjawab dengan tersenyum simpul, membuat Rizal heran.

Bagaimana mungkin Bos memberi kompensasi serendah itu sedangkan kerja sama antara dirinya dan orang yang bernama Sander itu berjumlah miliaran? Pikir Rizal—asistennya.

Namun, pria itu tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mengikuti sang bos, dia duduk di kursi paling pinggir di antara tamu undangan.

Saat Jayid berbisik dengan Rizal, Nawa berjalan memasuki ruangan ballroom hotel mewah itu, sambil mengirim pesan pada Neti—temannya, melalui telepon genggam.

“Neti! Makasih ya, udah ngirim cowok yang ganteng banget, buat balas Si Marhan Bengek itu! Dia cocok!”

Lalu mengetik emoticon tertawa lebar.

Setelah selesai, Nawa memasukkan telepon genggamnya ke dalam tas dan mengeluarkan sebuah pengeras suara. Dia berjalan memasuki ruangan di mana akad nikah baru saja selesai. Sontak saja kedatangannya menarik perhatian, karena dia memakai baju pengantin dan masuk dengan menggunakan pengeras suara, bersama seorang pria tampan.

❤️❤️❤️

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
QIEV
Lucu juga si Nawa. Mangats, Nawa, jodoh masa depan sudah datang. Ngegemesin kisahnya, saya suka saya sukaaaaaa
2023-10-20 08:00:04
1
user avatar
Fitri Soh
Ceritanya bagus banget, keren pokoknya. Sukses selalu author
2023-08-14 15:33:40
1
user avatar
Seruling Emas
Cerita yg bagus. ...
2023-08-09 07:33:42
1
user avatar
Muhammad Alter
dukung ceritanya
2023-07-16 20:12:00
1
user avatar
Dark Cyber
cukup keren sih
2023-07-16 20:01:29
2
default avatar
Salamah Bakir
bagus ceritanya bikin penasaran
2023-01-04 20:53:26
5
user avatar
Aloni
cerita yang bagus layak untuk di baca
2023-01-01 10:50:16
7
user avatar
Aloni
sangat menarik
2022-12-14 17:00:39
7
default avatar
Aloni
Semangat kakak ceritanya bagus
2022-12-14 16:32:47
2
user avatar
El GeiysyaTin
Cerita menarik
2022-12-09 22:05:35
1
user avatar
El GeiysyaTin
cerita yang bagus ayo baca
2022-12-01 14:56:30
1
131 Bab
1. Cinta Terlarang
Cinta Terlarang“Nah, kamu sudah datang, sini cepat!” kata seorang gadis manis berkulit putih, saat Jayid berjalan ke arahnya.Jayid melongo, karena heran kenapa gadis berkebaya pengantin itu, memanggil dan melambaikan tangan padanya. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari orang lain di sekitarnya.Nawa Lawira, nama gadis itu yang biasa dipanggil Nawa melihat Jayid dengan takjub. Pria itu sangat luar biasa di matanya, begitu berkilau dalam balutan busana yang rapi dan sangat elegan.Jayid pun tidak mengalihkan tatapan matanya pada gadis yang, tiba-tiba saja membuat jiwanya seperti tersengat lebah, karena wajahnya tampak memukau walau dengan riasan sederhana.“Ini bayaranmu!” kata Nawa, sambil menyerahkan uang pada Jayid, dan berkata lagi, “Dan, lakukan dengan baik, seperti yang dikatakan Neti padamu, apa kau mengerti?” Neti? Siapa dia? Melakukan apa maksudnya? Pikir Jayid, heran.Saat itu dia tengah berada di dekat tempat parkir sebuah hotel mewah yang, sedang menyelenggarak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
2 Tidak Diundang
Tidak Diundang“Saya terima pengkhianatan kalian berdua, dengan ikhlas! Dibayar tunai!” teriak Nawa, dengan alat itu. “Nawa!” pekik pengantin pria yang bernama Marhan, sambil berdiri, karena terkejut. Semua pengunjung ribut, terjadi kekacauan dan kegaduhan baik di mimbar akad nikah atau di tempat para tamu undangan. “Ya, aku Nawa, orang yang seharusnya duduk menjadi pengantinmu, apa kau lupa?” saat bicara, Nawa berdiri tepat di depan area pelaminan. “Kenapa kamu datang ke sini, kamu tidak di undang!” kata Rima, ibunda Marhan. Wanita itu pun berdiri dari duduknya, dengan emosi. “Aku datang ke sini mau menikah juga!” sahut Nawa seraya menahan emosi, lalu menoleh pada Jayid sambil berkata, “Dan, dia suamiku!” “Apa kau bilang? Kau tidak bercanda, kan? Apa kau tahu siapa dia?” tanya Marhan lagi, dia tahu betul siapa pria yang berdiri di samping Nawa dengan tenang itu. “Ya! Dia suamiku!” ‘’Sial! Kenapa aku tidak tanya siapa namanya?” Batin Nawa. “Tidak mungkin secepat ini kau menda
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
3. Punya Utang
Punya HutangNawa diam sejenak, dia bukannya tidak ingat kalau sudah merelakan semuanya, tapi ini hanya pembalasan saja, untuk merusak pesta mereka. “Ya! Sebaiknya kau pergi sana! Aida jauh lebih baik darimu!” kata Rima sambil melangkah lebih dekat dan menarik tangan Nawa yang memegang ponsel, tapi Nawa menepisnya. “Aku tidak membuat kegaduhan, aku hanya mau menunjukkan padamu, kalau aku juga sudah menikah!” kata Nawa kembali bergelayut di lengan Jayid yang masih saja diam, dia melirik jam di tangannya. “Aku tidak peduli kau menikahi pria seperti apa? Cepat pergi dari sini! Aku sudah tahu sejak lama kalau kau tidak pantas untuk anakku!” kata Rima lagi, sambil mendorong Nawa, tanpa melihat sedikit pun ke arah pria yang mengerutkan kening disebelahnya. Pakaian kebaya yang dipakai Nawa saat itu memiliki bawahan span Maxi dan, sepatu hak tinggi, membuat keseimbangannya goyah, hingga dia terhuyung ke belakang. Jayid dengan sigap memapah tubuh Nawa dan membawanya dalam pelukan, hingga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
4. Punya Rekening
Punya Rekening“Aku sudah mau mengaku di depan semua orang sebagai suamimu, dan kau masih bilang tidak menikmati tubuhku?”“Cuma akting! Ingat itu Cuma akting!”“Aku tidak mau tahu, kau harus membayar lima ratus ribu atau aku bongkar semua kebohongan ini sekarang juga!” Ancaman Jayid sukses membuat Nawa takut dan panik, dan dia langsung melambaikan tangannya sebagai isyarat dia tidak mau.“Baiklah, baiklah, kirim nomor rekeningmu, dan aku akan mentransfer uangnya, kalau aku sudah punya!” kata Nawa pada akhirnya.“Bayar sekarang juga!”“Sekarang aku tidak punya uang, sialan!”“Aku tidak punya rekening, jadi bayar saja kalau kau punya uang, berikan nomor ponselmu!” kata Jayid sambil mengeluarkan ponsel dan memberikannya pada Nawa.Nawa mengambil ponsel dari tangan Jayid dan mengetikkan nomornya sendiri. Setelah itu, Jayid memanggil nomor yang sudah diketik Nawa, hingga tersambung ke ponsel dalam tas Nawa.“Ingat, jangan mencoba mengganti nomormu atau kabur dariku, aku bisa me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
5. Pengasuh Bayi
Pengasuh BayiKeesokan harinya, Nawa berangkat untuk bekerja menjadi seorang pengasuh, pada keluarga Misela. Seperti biasa dia diantar oleh Rasyid sampai di pintu gerbang rumah mewah itu, sekaligus melanjutkan perjalanan ke tempatnya bekerja di sebuah perusahaan swasta. Sebenarnya, Rasyid mampu menanggung kehidupan mereka berdua, hingga Nawa tidak perlu bekerja, tapi, adik perempuannya tidak mau. Dengan alasan, tidak akan selamanya bergantung pada sang kakak, karena dia pun harus kuat seorang diri bila Rasyid menikah suatu hari nanti.Nawa tidak memiliki ijazah sarjana karena dia berhenti kuliah saat kedua orang tuanya tiada. Jadi, dia memilih menjadi pengasuh anak di keluarga kaya itu, untuk menyambung hidup. Apalagi dia memang menyukai anak-anak. Gadis itu beraktivitas seperti biasa begitu sampai di sana, membersihkan dan memberi makan si kembar, Anna dan Anne, yang sekarang sudah berumur tiga bulan. Soyu, teman seprofesinya sudah tiba lebih dulu. Mereka bekerja sejak bayi kembar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
6. Aku Mau Keluar
Aku Mau Keluar “Hai! Aku sibuk dan tidak mungkin meninggalkan acaraku sekarang, bagaimana kalau kau ke sini?” Nawa sudah menyiapkan uang untuk membayar utangnya dengan meminjam pada Rasyid, dan kakaknya itu memberi dengan cuma-cuma, karena sang adik beralasan ingin membeli hadiah untuk seorang teman. “Makanya, aku tanya di mana kamu sekarang?” bentak Jayid kesal. Jayid mengira jika Nawa melihatnya di atas panggung saat memberikan sambutan tadi, hingga gadis itu pasti terkejut. Dia tersenyum membayangkan Nawa salah tingkah dan merasa bersalah, karena telah menganggapnya gigolo. Oleh karena itu dia sengaja tidak menghubunginya sebab ingin tahu bagaimana reaksi Nawa saat membayar utangnya. Namun, di luar perkiraan Jayid, ternyata Nawa tidak mengetahui apa pun, bahkan saat menerima telepon dia masih terlihat meremehkannya. “Cepata ke sini kalau waktumu memang sangat berharga, sekarang aku sedang di toilet ... Gedung PT. Alrazee. Kalau kau dekat, mampirlah!” “Keluar kau dari sana,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
7. Melanggar Sumpah
Melanggar SumpahMelihat penolakan dan ekspresi Nawa, membuat Jayid semakin tertarik, semua yang ada pada diri nawa seperti menghisap dirinya dalam pasir hisap, hingga dia akan terus terhisap kalau dia bergerak, lebih cepat gerakannya maka dia akan lebih cepat mati! Beberapa malam terakhir, dia tidak bisa melupakan ciumannya di bibir Nawa waktu itu, dan setiap kali dia mengingat hal itu, maka dia akan meminta ampun pada mendiang sang kakek sambil menangis. “Maafkan, aku Kakek kalau melanggar sumpahku sendiri, aku tidak akan kuat menahan godaan wanita itu, aku tidak peduli dia bukan perawan lagi, karena dia pernah punya kekasih!” ujarnya di setiap malam di hadapan foto kakeknya. Jayid menggelengkan kepalanya dan kembali pada kesadaran. Saat Nawa kembali bicara. “Hai! Dengar, aku tidak peduli siapa kamu, tapi aku sekarang bekerja pada pemilik perusahaan besar ini, mereka bukan orang sembarangan dan sangat berpengaruh di kota! Aku tidak ingin ada masalah. Kalau kau tidak melepasku, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-15
Baca selengkapnya
Kotak Hadiah
Kotak HadiahSaat Misela keluar rumah setelah mencium pipi anak kembarnya, dan memasuki mobil, dia melihat sebuah kotak hadiah titipan untuk Jayid yang tertinggal kemarin.Dia berbalik dan memanggil Nawa, memberikan sebuah bungkusan warna putih dan meminta gadis itu untuk membawanya ke kamar Jayid di lantai dua.“Apa ini, Nyonya?”“Itu hadiah dari temanku untuk Jay, aku lupa memberikannya kemarin dia pergi entah ke mana, menghilang di tengah pesta!”“Baik, saya akan menyampaikannya!”Melise mengangguk dan pergi. Sementara Nawa terus berjalan ke lantai dua, tempat yang jarang dia lalui selama berada di rumah itu. Dia mengetuk pintu kamar sang adik yang dimaksud oleh Misela--majikannya untuk beberapa lama, dia sabar menunggu karena mungkin laki-laki itu masih tidur.Dia pikir adik laki-laki majikannya itu pastilah pria yang sangat manja, walaupun dia orang yang luar biasa. Jadi, maklum kalau pria itu bangun dan berangkat ke kantor agak siang, karena biasanya bos sebuah perusahaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-23
Baca selengkapnya
Pengakuan Berbahaya
Pengakuan BerbahayaJayid mengendurkan pelukan sambil menipiskan bibir lalu memalingkan pandangan, dengan berat hati dia mengakui tentang kakeknya yang bernama Solomone Razee. Pikiran cerdasnya menduga bahwa, ada sesuatu yang buruk dengan kakeknya, hingga menyebabkan Nawa bertanya demikian.Sementara Nawa menatap Jayid dengan penuh tanda tanya, jika benar pria ini adalah cucu dari Solomon, berarti majikannya yang selama ini selalu baik dan ramah, pun bagian darinya. Tiba-tiba dia menyesal, mengapa tidak memperhatikan silsilah foto keluarga Misela yang jelas terpampang di salah satu dinding perusahaan. Masalahnya waktu itu dia tidak tahu bagaimana wajah pria yang, menurut Rasyid terlibat dalam kematian kedua orang tuanya.“Maaf, sepertinya aku tidak bisa bekerja pada kalian lagi!” kata Nawa sambil melangkah keluar dari kamar Jayid. Dia mengusap air matanya yang kembali mengalir.Seketika dia ingat bagaimana keadaan kedua orang tuanya yang sudah meninggal dua tahun yang lalu. Nawa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-23
Baca selengkapnya
Pergi Tanpa Pamit
Pergi Tanpa Pamit“Ya, aku bersumpah bahwa kau tidak akan bernafsu dengan wanita lain kecuali dari keluarga Lawira!”“Kau kejam Kakek! Kalau memang menyayangiku maka, kau tidak akan mengikatku dengan peraturan seperti itu, Misela saja boleh menikah dengan laki-laki lain kenapa aku tidak?”“Aku tidak menyalahkan Misela karena anak dari Lawira pun tidak mau menikah dengannya!”“Lalu, kenapa kau memaksaku? Bagaimana kalau anak perempuan dari keluarga Lawira pun tidak mau menikah denganku, apakah kau tetap mengutukku hingga aku tidak bernafsu dengan wanita lain, begitu? Nah, cabut kembali kata-katamu, Kakek!”“Aku tidak akan menandatangani surat warisan mu kalau kau tidak mau menurutiku, bahkan, Ibumu pun akan jatuh miskin kalau aku memberikan semua kekayaan pada keluarga Lawira, apa kau mengerti?”“Ya! Ya! Baiklah. Tapi, apa kau yakin mereka punya cucu perempuan dan berjodoh denganku?” tanya Jayid, dia sebenarnya sangat merasa terpaksa.“Aku berharap tidak salah kali ini, biarkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-23
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status