Share

Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan
Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan
Penulis: XENA

Bab 1 Boneka Sempurna Suamiku

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 09:19:07

“Tubuhmu indah sekali, Velicia.”

Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.

“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Aku merindukan suaramu.”

Velicia merasakan ibu jari pria tersebut menyapu bibir bagian bawahnya dengan hati-hati, lalu menciumnya dengan panas, membuat Velicia meloloskan desahan di sela-sela ciuman intens tersebut. Apalagi tangan maskulin pria terus memanjakan Velicia di bawah sana.

Sesuatu yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya.

Velicia terbuai dan hanyut dalam perlakuan hangat sang pria. Tanpa menyadari bahwa keesokan paginya, ia terkejut mendapati Arion Brooks, sang mantan kekasih, berbaring di sebelahnya dalam keadaan tanpa busana.

“Arion!?” batin Velicia, panik. “Apa yang–bagaimana dia bisa ada di sini!?” 

**

Malam sebelumnya ….

“Apakah kamu berniat mempermalukanku!?”

Velicia menoleh ke arah suaminya saat pria itu menegurnya. Tubuhnya langsung menegang, karena meskipun teguran itu diucapkan dengan nada rendah, nada bicara Raymond terdengar tajam.

“A-ada apa, Sayang?” kata Velicia hati-hati. Ia mengamit lengan Raymond yang langsung ditepis oleh pria itu.

“Bukankah aku sudah katakan kalau aku akan membawamu menemui orang-orang penting? Kenapa riasanmu pucat begitu?” balas Raymond. “Kamu ingin melihat mereka mengejekku karena istriku yang bodoh ini tidak becus dandan?”

Velicia berkedip beberapa kali, berusaha menyamarkan matanya yang mulai berkaca-kaca karena ucapan tajam suaminya. Ia menggenggam clutch di tangannya kuat-kuat untuk menahan diri.

“Akan aku perbaiki sebentar–”

“Tunggu.” Raymond mencengkeram lengan Velicia untuk menahannya pergi. Pria itu kembali menatap wanita di hadapannya dari bawah hingga ujung kepala, seolah sedang mencari kekurangan darinya. Keningnya berkerut saat melakukan hal itu. “Rapikan rambutmu juga. Berantakan sekali. Dan pakai sesuatu di lehermu. Kalung atau apa. Jangan terlalu polos.”

Velicia hanya mengangguk dan berlalu dari hadapan Raymond untuk membenahi dirinya.

Wanita itu memandang pantulan bayangan dirinya di cermin usai membenahi riasannya, menambahkan warna pada wajahnya, tapi tetap menyesuaikan dengan gaun sewarna wine merah yang membentuk lekuk tubuhnya, lalu  membetulkan rambut warna ash brown miliknya seperti yang suaminya perintahkan. 

Beruntung kali ini Raymond tidak mengomentari pilihan gaunnya atau tinggi sepatu yang ia kenakan. Biasanya, pria itu akan lebih pemilih dan uring-uringan lagi.

Namun, Velicia harus mengerti. Ini berkaitan dengan karier suaminya. Dan sebagai istri yang kedudukannya lebih rendah, tentunya ia harus mendengarkan apa kata suaminya.

Raymond Davis, seorang manajer HR dari perusahaan Global Nova yang selalu mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik setiap tahunnya. Pada momen itu pulalah, selama bertahun-tahun, Raymond memamerkan sang istri. Oleh karena itu, selama ini Velicia selalu berusaha menjadi istri yang sempurna di mata suaminya. 

Seperti boneka yang harus selalu tampil menawan. Boneka yang wajib memuaskan hasrat hati sang tuan.

“Vel! Kenapa lama sekali?”

Velicia mendengar suara suaminya yang memanggil dari luar. Secepat yang ia bisa, Velicia mengemas kembali riasannya dan berjalan keluar.

“Maaf sudah membuatmu menunggu,” ucapnya ketika berhadapan dengan Raymond. Pria itu langsung mengamati Velicia dari atas sampai bawah, mengulitinya seperti biasa.

Pria itu mengangguk. “Bagus.” Ia tampak berkenan dengan penampilan sang istri kali ini. “Ayo.”

Sesampainya mereka di aula sebuah hotel bintang lima yang ada di pusat kota, alunan suara musik klasik langsung menyapa mereka. Velicia mengedarkan pandangannya ke sekeliling aula sekilas, tapi kemudian langsung kembali fokus ke suaminya saat pria itu menarik Velicia agar mendekat ke arahnya.

“Jangan berbuat macam-macam. Ini acara penting, tidak boleh bersikap sembarangan.”

Velicia tersenyum tipis. “Suamiku, aku selalu mendampingi kamu menghadiri acara ini selama tiga tahun.”

“Ya, dan aku tetap harus mengingatkanmu setiap waktu.” Raymond menghela napas. “Bagaimana jadinya jika tadi aku tidak menegurmu? Apakah kamu akan mengecewakanku?”

“Sayang, aku tadi memakai warna yang lebih netral karena–”

“Jangan mengguruiku, Vel,” tukas Raymond. “Lihat, kan? Padahal baru saja kukatakan agar tidak macam-macam. Kalau mau bereksperimen begitu, jangan datang ke acaraku!”

Velicia menggigit bibirnya untuk menahan diri agar tidak menyahuti ucapan sang suami lagi.

“Sudah, bersikap manislah.” Raymond menandaskan ucapannya. “Dan tersenyumlah. Jangan memasang ekspresi begitu.”

Velicia buru-buru menarik ujung bibirnya ke atas, tersenyum.

“Yang akan kamu temui nanti adalah para atasanku. Orang-orang penting. Kalau kamu tidak mau aku ditendang keluar, jangan berulah. Mengerti? Lakukan semua yang mereka perintahkan.”

Velicia mengangguk, sekalipun merasa janggal.

Raymond mengambil tangan sang istri, lalu melingkarkan pada lengannya. Pria itu membawa sang istri untuk menyapa para atasannya.

"Selamat malam. Maaf atas keterlambatan kami," sapa Raymond pada mereka semua.

"Wah, Raymond kembali membawa istrinya yang cantik.” 

“Selamat malam juga, Raymond. Tampaknya kami tahu kenapa kamu terlambat,” balas salah satu pria di sana. “Aku juga rela terlambat kalau membawa wanita seindah ini ke pesta.”

“Benar. Pantas saja Raymond jarang lembur ya. Aku juga tidak mau kerja lembur kalau tahu di rumah ada wanita secantik ini.”

Raymond hanya terkekeh menanggapinya. Sementara Velicia tersenyum sopan di hadapan para atasan sang suami, meskipun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya saat mendengar semua pujian itu.

Kenapa ucapan si atasan mengatakan seolah-olah Raymond tidak pernah lembur? Bukankah selama beberapa bulan belakangan ini, Raymond selalu bekerja hingga larut?

"Suatu kebanggaan bagi kami bisa bertemu dengan wanita secantik kamu, Velicia.” Salah seorang pria lain di sana berkata. Velicia menoleh ke arahnya dan mengangguk, karena Raymond menyuruhnya untuk tidak terlalu banyak bicara di acara seperti ini. Pria itu kemudian menyodorkan segelas minuman warna merah padanya.“Minumlah ini,"

Velicia mau tidak mau menerima gelas tersebut. “Terima kasih,” ucapnya, tapi tidak kunjung meminumnya.

“Kenapa tidak diminum?” tanya pria yang sama kemudian.

“Ah.” Velicia menunduk menatap minuman di tangannya dan kembali mendongak sedetik kemudian. 

Detik itu jantungnya berdebar lebih cepat saat mendapati semua pasang mata itu sedang melihat ke arahnya dengan sorot mata ganji. Seakan … mereka sangat ingin menelanjanginya.

“Ayo diminum.” Pria yang merupakan atasan suaminya itu kembali berkata. “Biar kamu lebih rileks.” 

“Mohon maaf, Tuan,” ucap Velicia memberanikan diri. “Saya kurang bisa minum minuman beralkohol.”

“Manis sekali,” puji pria yang sama. Lalu pada Raymond, pria itu menambahkan, “Apakah kamu melarangnya minum, Raymond?”

“Tidak, Tuan.” Raymond langsung menyangkal. Ia menoleh pada Velicia dan tersenyum. “Sayang, kamu dapat sambutan hangat dari pria-pria terhormat ini,” ucapnya. “Bukankah tidak sopan kalau kamu tidak menanggapinya?”

Pria itu mengangkat gelas di tangan Velicia mendekati bibir wanita itu.

“Ray, tapi aku–”

“Minum,” desis Raymond, hampir tidak menggerakkan bibirnya. Mengancam Velicia dengan sorot matanya, membuat wanita itu langsung tegang. “Jangan menyulitkanku.”

Bab terkait

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 2 Suami Laknat

    “Istrimu sepertinya gugup, Raymond. Harus lebih santai lagi.”“Saya sepakat, Tuan.” Raymond menanggapi dengan suaranya yang biasa. Tangannya bergerak membimbing Velicia untuk minum. “Ayolah, Sayang, jangan tegang begitu.”Velicia menahan emosi yang mulai bergolak dalam dadanya karena paksaan sang suami, apalagi di hadapan para atasan yang sejak tadi menatap Velicia seperti serigala lapar. Apakah Raymond tidak menyadari sorot mata mesum mereka?Atau … pria itu memang tidak peduli?Pada akhirnya, di bawah desakan semua orang dan tanpa pembelaan dari sang suami, Velicia menandaskan minumannya.Para pria di hadapannya bersorak melihat gelas kosong yang berada di tangan istri Raymond. Keriuhan itu membuat Raymond merasa tersanjung, apalagi para petinggi di perusahaan tempatnya bekerja itu terus memujinya yang memiliki istri cantik nan penurut.Sementara Velicia hanya diam merasakan dadanya seperti terbakar."Minuman ini akan saya persembahkan untuk wanita cantik yang paling bersinar di pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 3 Pria dari Masa Lalu

    “Aaahh … Sandra. Tubuhmu nikmat sekali….”Velicia menguatkan dirinya untuk melihat ke arah sumber suara–ke sebuah ruang kecil di dekat tangga darurat. Ia bisa melihat pintunya sedikit terbuka.Di sana, Velicia melihat suaminya tengah melakukan adegan tidak senonoh dengan seorang wanita asing–wanita yang tidak pernah Velicia temui sebelumnya.Jadi, sementara Velicia dilecehkan di dalam sana, Raymond justru … berselingkuh di belakangnya?“Hebat sekali,” desah si wanita yang dipanggil Sandra tadi. “Istrimu pasti puas memiliki suami sepertimu, Ray.”Raymond mendengus. “Kenapa bawa-bawa dia di sini?”“Ah, maaf.” Sandra tertawa kecil. “Bagimu, dia hanya boneka yang bisa dipamerkan saja ya?”“Mmh. Ya.” Raymond kembali menciumi leher Sandra. “Wanita sok polos seperti dirinya hanya bagus untuk dipajang.”Velicia mengepalkan kedua tangannya, sementara tubuhnya bergetar. Hatinya merasakan sakit yang luar biasa dan dadanya terasa sesak, hingga membuat air matanya keluar dengan sendirinya. Ia tah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 4 Pengkhianatan

    Raymond berdecak. Jika Velicia memang melihatnya, maka–“Sayang, kenapa di sini? Kamu mencariku?”Raymond menoleh saat mendengar suara itu. Detik berikutnya, seorang wanita memeluk tubuh Raymond dari belakang. Aroma parfum wanita itu sangat memabukkan.“Kamu sudah merindukanku?” Perlahan Raymond berbalik dan dirinya langsung disambut senyuman manis Sandra. Wanita itu masih belum melepaskan pelukannya saat berkata, “Kamu benar-benar menyukaiku rupanya. Tidak bisa lepas dariku, hm?”Seketika amarah Raymond lenyap. Peduli setan dengan istrinya yang kabur. Raymond benar-benar tidak bisa menolak pesona wanita di hadapannya ini. Langsung saja, ia melupakan Velicia.***“Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 4 Pengkhianatan

    Raymond berdecak. Jika Velicia memang melihatnya, maka–“Sayang, kenapa di sini? Kamu mencariku?”Raymond menoleh saat mendengar suara itu. Detik berikutnya, seorang wanita memeluk tubuh Raymond dari belakang. Aroma parfum wanita itu sangat memabukkan.“Kamu sudah merindukanku?” Perlahan Raymond berbalik dan dirinya langsung disambut senyuman manis Sandra. Wanita itu masih belum melepaskan pelukannya saat berkata, “Kamu benar-benar menyukaiku rupanya. Tidak bisa lepas dariku, hm?”Seketika amarah Raymond lenyap. Peduli setan dengan istrinya yang kabur. Raymond benar-benar tidak bisa menolak pesona wanita di hadapannya ini. Langsung saja, ia melupakan Velicia.***“Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Ak

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 3 Pria dari Masa Lalu

    “Aaahh … Sandra. Tubuhmu nikmat sekali….”Velicia menguatkan dirinya untuk melihat ke arah sumber suara–ke sebuah ruang kecil di dekat tangga darurat. Ia bisa melihat pintunya sedikit terbuka.Di sana, Velicia melihat suaminya tengah melakukan adegan tidak senonoh dengan seorang wanita asing–wanita yang tidak pernah Velicia temui sebelumnya.Jadi, sementara Velicia dilecehkan di dalam sana, Raymond justru … berselingkuh di belakangnya?“Hebat sekali,” desah si wanita yang dipanggil Sandra tadi. “Istrimu pasti puas memiliki suami sepertimu, Ray.”Raymond mendengus. “Kenapa bawa-bawa dia di sini?”“Ah, maaf.” Sandra tertawa kecil. “Bagimu, dia hanya boneka yang bisa dipamerkan saja ya?”“Mmh. Ya.” Raymond kembali menciumi leher Sandra. “Wanita sok polos seperti dirinya hanya bagus untuk dipajang.”Velicia mengepalkan kedua tangannya, sementara tubuhnya bergetar. Hatinya merasakan sakit yang luar biasa dan dadanya terasa sesak, hingga membuat air matanya keluar dengan sendirinya. Ia tah

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 2 Suami Laknat

    “Istrimu sepertinya gugup, Raymond. Harus lebih santai lagi.”“Saya sepakat, Tuan.” Raymond menanggapi dengan suaranya yang biasa. Tangannya bergerak membimbing Velicia untuk minum. “Ayolah, Sayang, jangan tegang begitu.”Velicia menahan emosi yang mulai bergolak dalam dadanya karena paksaan sang suami, apalagi di hadapan para atasan yang sejak tadi menatap Velicia seperti serigala lapar. Apakah Raymond tidak menyadari sorot mata mesum mereka?Atau … pria itu memang tidak peduli?Pada akhirnya, di bawah desakan semua orang dan tanpa pembelaan dari sang suami, Velicia menandaskan minumannya.Para pria di hadapannya bersorak melihat gelas kosong yang berada di tangan istri Raymond. Keriuhan itu membuat Raymond merasa tersanjung, apalagi para petinggi di perusahaan tempatnya bekerja itu terus memujinya yang memiliki istri cantik nan penurut.Sementara Velicia hanya diam merasakan dadanya seperti terbakar."Minuman ini akan saya persembahkan untuk wanita cantik yang paling bersinar di pe

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 1 Boneka Sempurna Suamiku

    “Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Aku merindukan suaramu.”Velicia merasakan ibu jari pria tersebut menyapu bibir bagian bawahnya dengan hati-hati, lalu menciumnya dengan panas, membuat Velicia meloloskan desahan di sela-sela ciuman intens tersebut. Apalagi tangan maskulin pria terus memanjakan Velicia di bawah sana.Sesuatu yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya.Velicia terbuai dan hanyut dalam perlakuan hangat sang pria. Tanpa menyadari bahwa keesokan paginya, ia terkejut mendapati Arion Brooks, sang mantan kekasih, berbaring di sebelahnya dalam keadaan tanpa busana.“Arion!?” batin Velicia, panik. “Apa yang–bagaimana dia bisa ada di sini!?” **Malam sebelumnya ….“Apakah kamu berniat memper

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status