Share

Bab 5 Boneka Sempurna Mertuaku

Author: XENA
last update Last Updated: 2025-04-08 12:08:52

"Mama?!" Kedua mata Velicia terbelalak melihat ibu mertuanya yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

Wanita paruh baya itu melihat penampilan menantunya dari atas hingga bawah. Berantakan! Nilai yang diberikan sang mertua padanya.

"Minggir!" ujarnya sembari menyingkirkan sang menantu dari hadapannya. Dia berjalan masuk tanpa dipersilahkan oleh si pemilik rumah.

Anna Hayden, istri dari Alexander Davis merupakan seorang ibu rumah tangga tanpa karir yang mempunyai mimpi besar untuk keluarganya. Ambisinya untuk menjadi salah satu wanita kelas atas yang dihormati di kota tersebut membuatnya menghalalkan berbagai macam cara. Seperti saat ini, dia ingin menikahkan Raymond yang sudah beristrikan Velicia dengan putri dari salah satu pejabat tinggi di kota tersebut.

Wanita berambut hitam sebahu itu menelisik tiap ruangan. Tidak ada pujian yang keluar dari bibirnya, melainkan celaan yang ditujukan pada sang menantu.

"Tidak kusangka Raymond telah menikahi wanita pemalas sepertimu," tuturnya dengan ketus.

Velicia mencengkeram handuk yang melilit tubuhnya. Harinya terasa buruk sebelum menjalani aktifitasnya.

"Lihatlah dirimu!" ujarnya sambil menggerakkan dagunya ke arah sang menantu. Dia menatap tajam pada menantunya yang masih memakai handuk untuk menutupi tubuh polosnya, dan menggelengkan kepalanya melihat rambut menantunya yang terlihat basah serta acak-acakan.

"Berantakan!" sambungnya sembari tersenyum miring.

"Tidak heran jika rumah ini sangat berantakan," imbuhnya seolah mengatakan kebenciannya pada sang menantu.

Sabar. Hanya itu yang bisa dilakukan Velicia selama ini ketika menghadapi ibu mertuanya, tanpa mau melawannya. Bagi Velicia, ibu mertuanya merupakan sebuah tantangan yang harus ditaklukkan. Itu dulu, dan sekarang dia tidak akan berusaha sekeras itu lagi. Semua karena luka yang ditorehkan oleh suaminya, putra dari wanita paruh baya tersebut.

"Maaf, Ma. Saya permisi dulu untuk berganti pakaian," ucapnya dengan sopan. Sebuah cara yang tepat untuk membebaskan pendengarannya dari ocehan sang mertua.

"Lihatlah! Kurang ajar sekali dia!" omel wanita paruh baya itu dengan meninggikan suaranya, menyertai langkah kaki sang menantu menuju kamarnya.

Di dalam kamar Velicia bernafas lega. Untuk sementara dia bisa menghindar dari ibu mertuanya, tapi bagaimana untuk selanjutnya?

Tiba-tiba dia kembali teringat akan suaminya yang belum juga pulang ke rumah. Seketika pandangan matanya mengarah pada jam yang tergantung di dinding kamar tersebut. Dia tersenyum miring melihat waktu yang kemungkinan besar telah dihabiskan sang suami dengan wanita selingkuhannya, hingga saat ini belum juga pulang ke rumah untuk menemuinya.

"Ternyata aku sama sekali tidak ada dalam pikiranmu, Ray," gumamnya sembari tersenyum menertawakan kemalangan dirinya.

"Lama sekali! Apa kamu sedang menyetrika pakaianmu, Ve?!" teriak sang ibu mertua dari luar kamarnya.

Sontak saja bulu kuduknya berdiri mendengar suara teriakan sang ibu mertua. Bahkan tubuhnya bergerak dengan sendirinya ke arah lemari untuk mengambil pakaian, dan memakainya. Begitu besar ketakutannya pada sosok ibu mertua yang selalu mencari kesalahan pada dirinya.

Hanya beberapa saat saja dia keluar dari kamarnya, tanpa memoles wajahnya ataupun menyisir rambutnya. Dia bergegas menghampiri sang ibu mertua agar tidak lagi mengomel padanya.

Tiba-tiba telinganya mendengar sesuatu, sehingga kakinya pun berhenti melangkah. Dari balik tembok ruangan tersebut dia menajamkan pendengarannya.

"Kenapa Mama datang ke sini pagi-pagi sekali?" tanya Raymond sembari duduk di hadapan mamanya.

"Kamu baru pulang atau baru saja berangkat, Ray?" tanya balik wanita paruh baya tersebut seolah sedang menyelidikinya.

Raymond gugup. Dia terlihat salah tingkah dan mengalihkan pandangan matanya ke lain arah.

"Biasanya Mama memberi kabar terlebih dahulu sebelum datang ke sini," ucapnya berusaha mengalihkan pertanyaan sang mama.

Namun, wanita paruh baya tersebut dapat melihat dengan jelas kegugupan putranya. Dia tersenyum miring, dan menyimpulkan sesuatu. Raymond, putranya itu baru saja pulang ke rumah, dan menyembunyikan sesuatu.

'Sepertinya dia mempunyai mainan baru. Aku harus mempertegasnya, dan memberikan batasan padanya dalam bersenang-senang,' batinnya sembari menatap sang putra.

"Mama sengaja ingin memberikan surprise padamu," ujar wanita berpenampilan layaknya wanita sosialita pada umumnya.

Dahi Raymond mengernyit. Tatapan matanya seolah sedang bertanya pada wanita paruh baya itu.

"Surprise?" tanyanya penasaran.

Sang mama mengangguk dan tersenyum. Raymond tersenyum miring, seolah meremehkan surprise yang diberikan oleh mamanya.

"Mama sudah sering datang ke rumah ini. Bahkan Mama sudah sering keluar masuk rumah ini seolah rumah Mama sendiri. Apa Mama mengira itu akan menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan bagiku?" tuturnya tanpa beban.

"Jadi, kamu tidak pernah senang ketika Mama datang ke sini?" tanya sang mama dengan ketus.

Raymond terkekeh. Dia menatap wanita paruh baya itu tanpa merasa terintimidasi sedikit pun.

"Bagaimana aku bisa senang jika setiap kali Mama datang ke rumah ini selalu saja ada yang dikeluhkan. Apa Mama pikir kami bisa memberikan Mama cucu ketika pikiran kami tidak tenang?"

Wanita paruh baya itu merasa tersinggung. Dia berdiri dari duduknya, dan menatap tajam pada putranya.

"Raymond hanya memberitahu saja, Ma. Jika Mama marah hanya karena--"

Perkataan Raymond tidak dapat dilanjutkannya. Seketika dia lupa akan semua hal yang akan diucapkannya saat sang Mama membisikkan sesuatu padanya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi tegang, dan tatapan matanya seolah tidak percaya pada sang mama.

"Mama tahu semua tentang dirimu, Raymond. Jadi, jangan coba-coba untuk memprovokasi Mama untuk memberitahukan kebenaran ini pada semua orang, termasuk istrimu," tutur wanita paruh baya tersebut sambil tersenyum miring.

Raymond terhenyak. Dia menatap tidak percaya padanya. Hanya saja bibirnya terkunci, tidak berani mempertanyakan pada mamanya.

"Batasi bersenang-senang dengan mainanmu itu, karena Mama memberikan sesuatu yang lebih berarti untukmu," bisik sang Mama di telinga putranya.

Mata Raymond terbelalak. Benar, wanita tersebut adalah pemilik seorang Raymond Davis. Tidak ada yang luput darinya, termasuk perselingkuhan sang putra saat ini. Sejenak Raymond lupa jika dirinya beserta kehidupannya adalah hasil karya dari mamanya yang sangat terobsesi akan kesempurnaan dan juga kemewahan.

"Mama akan membawanya untuk datang menemui mu. Mama berani jamin kamu tidak akan menolaknya," sambungnya dengan penuh percaya diri.

Dari balik tembok, Velicia mengetahui semuanya. Badannya terasa lemas. Tangannya mencengkeram ujung tembok, berpegangan erat agar badannya tidak luruh ke lantai.

'Ternyata Mama mengetahui semuanya, dan dia hanya membiarkannya saja tanpa menghentikan putranya,' batinnya kesal.

"Ma, apa harus Mama melakukan ini?" tanya Raymond serius.

"Apa kamu tidak menginginkan keturunan? Jujur saja Ray, Mama dan Papa sangat menginginkan keturunan darimu yang nantinya akan menjadi penerus keluarga Davis. Terlebih lagi jika anak yang mengalir darahmu lahir dari wanita bangsawan atau dari kalangan atas, bukan dari keluarga rendahan yang mencemari status sosial kita," tutur sang mama dengan suara lantang, dan melihat ke arah pintu ruangan yang tanpa penutup tersebut.

"Pelankan suara Mama," ujar Raymond dengan tegas.

Wanita paruh baya itu tersenyum miring. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, dan mendongakkan dagunya dengan sangat percaya diri.

"Faktanya istrimu tidak bisa memberikan keturunan. Jadi, tidak ada salahnya jika kamu menikah lagi dengan wanita lain yang lebih cantik, lebih berpendidikan dan juga berasal dari keluarga terpandang tentunya."

"A-apa? Menikah?" celetuk Velicia tanpa sadar.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 6 Menantu Hina

    Suara Velicia dapat didengar oleh sang suami dan ibunya. Seketika keduanya menoleh ke arah sumber suara. "Velicia, kamukah itu?" tanya Raymond menyelidik dari tempatnya berdiri.Badan Velicia menegang. Tangan kanannya menutup bibirnya. Akan tetapi, dia sadar jika hanya sia-sia. Suaminya kembali memanggilnya, dan mempertanyakan keberadaannya. Dia memejamkan matanya, dan menyiapkan hatinya. Sedetik kemudian, dia pun keluar dari tempat persembunyiannya. Selangkah demi selangkah kakinya membawanya menghampiri mereka. "Kamu menguping?" tanya wanita paruh baya itu sambil tersenyum miring pada menantunya.Velicia berdiri tepat di hadapannya. Dia menatap tegas pada sang ibu mertua , seolah tidak mempunyai rasa takut sedikit pun padanya. "Bagaimana jika wanita itu tidak bisa memberikan keturunan ketika sudah menikah dengan Raymond? Apa Mama akan mencarikan wanita lain lagi untuk dinikahi Raymond?" tanyanya serius, tanpa kenal rasa takut."Velicia! Jaga ucapanmu!" bentak Raymond. Sorot mata

    Last Updated : 2025-04-08
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 7 Ambisi Raymond

    Raymond meninggalkan rumah dengan membawa amarahnya pada sang istri. Dia merasa hina di mata istrinya. Memanglah benar dia telah berselingkuh dan berhubungan badan dengan wanita lain. Akan tetapi, hanya dengan satu wanita saja, tidak lebih.Namun, bagaimanapun dia telah berselingkuh dari istrinya, dan dia menyadari hal itu. Awalnya dia hanya bersenang-senang dengan Sandra, tapi hubungan panas mereka membuat keduanya ketagihan. Sehingga ingin mengulangnya lagi dan lagi. Tanpa sadar mereka berdua saling terikat oleh kebutuhan biologis yang telah mereka lakukan."Shit!" umpatnya ketika mengingat tatapan mata sang istri pada saat bertanya padanya. "Apa mungkin dia mengetahuinya?" gumamnya sembari mengemudi."Tidak. Aku rasa dia tidak mungkin mengetahuinya. Ini semua karena Mama," sambungnya kembali.Beberapa detik kemudian, dia teringat akan sesuatu yang akan dilakukannya ketika bertemu dengan istrinya. Seketika dia mengerem mobilnya."Sial! Bukankah aku harus menanyakan padanya tentang

    Last Updated : 2025-04-09
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 8 Ambisi Menyesatkan

    "Ternyata anda hanya berpura-pura saja, Tuan Alfredo. Pasti anda sangat puas dengan pelayanan dari istriku, Velicia. Berarti semalam Velicia berada di dalam kamar Tuan Alfredo. Seperti dugaanku, kamu sangat bisa diandalkan, Velicia," gumamnya sambil tersenyum melewati koridor menuju ruang pertemuan.Raymond melangkah dengan sangat percaya diri. Dia sangat yakin jika pertemuan itu diadakan untuk peresmian kenaikan jabatannya yang disaksikan oleh seluruh anggota direksi dan juga Presdir perusahaan tersebut. Rasa percaya dirinya yang begitu besar membuat Raymond lupa akan permintaan konyol atasannya. Senyuman Raymond mengembang tanpa henti, hingga membuat sang atasan tersenyum miring melihatnya. Tidak ada kekhawatiran yang terlihat dari wajah seorang Raymond Davis. Bagi keluarga Davis, Raymond sangatlah hebat dan sangat bisa diandalkan. Sehingga membuat Raymond semakin angkuh dan arogan."Karyawan terbaik dan patut menjadi teladan untuk karyawan lainnya di perusahaan ini adalah ...."De

    Last Updated : 2025-04-09
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 9 Menjadi Budak Suami Laknat

    "Kenapa? Sejak kapan kamu penasaran dengan apa yang aku lakukan? Bukankah semalam kamu mempunyai kesibukan sendiri, sehingga tidak mengingatku sama sekali?" tanya balik Velicia sembari tersenyum miring pada pria yang berstatus suaminya dan berdiri di hadapannya.Seketika mata Raymond terbelalak. Sebisa mungkin dia menyembunyikan ekspresi terkejutnya agar sang istri tidak mengetahuinya."Apa maksudmu?" tanyanya dengan sedikit gugup." Apa kamu bersenang-senang tanpa istrimu?" tanya Velicia kembali sambil tersenyum miring.Raymond terkesiap. 'Apa dia mengetahuinya?' tanyanya dalam hati.Velicia mengetahui kegugupan suaminya. Dia pun kembali menyerangnya dengan berbagai macam pertanyaan untuk menyerangnya."Benar begitu, bukan? Kamu sibuk bersenang-senang hingga meninggalkan istrimu bersama para lelaki hidung belang untuk menghibur mereka. Kamu sama sekali tidak ingat pada istrimu. Kamu egois! Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri!" Ujarnya menggebu-gebu."Apa buktinya?!" tanya Raymond

    Last Updated : 2025-04-10
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 10 Menjual Istri

    Kedua tangan Velicia mencengkeram erat kain penutup ranjang yang sedang didudukinya. 'Manusia biadab! Aku pastikan kamu akan mendapatkan hukuman dari semua perbuatanmu padaku!' batinnya menggerutu."Tunggu apalagi?! Cepat ganti baju lusuh mu itu dengan gaun mahal yang aku belikan!" Perintah Raymond dengan suara meninggi.Velicia tidak bergerak. Dia mencoba memberontak dengan tidak melakukan perintah suaminya. Akan tetapi, hal itu justru memicu kemarahan sang suami. Raymond kembali meraih pergelangan tangan wanita lemah itu dan menariknya."Kamu benar-benar menguji kesabaranku, Velicia!" bentaknya sambil menyeret sang istri ke arah lemari.Tidak ada perlawanan dari Velicia. Wanita lemah yang kini mulai bangkit itu hanya diam seperti sebelumnya. Dia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan sang suami ketika mulai lengah dan tidak berdaya."Aku beri waktu sepuluh menit untuk mengganti pakaianmu dan berdandanlah secantik mungkin, seperti malam kemarin, hingga bisa membuat semua oran

    Last Updated : 2025-04-11
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 11 Gagal Menjadi Wanita Penghibur

    'Cukup!' teriak Velicia dalam hati. Dia berlalu pergi tanpa mengatakan apa pun pada suaminya. Air matanya menetes begitu saja mengiringi langkahnya yang membawa rasa malu dan juga sakit hatinya.Tiba-tiba tangan Velicia ditarik oleh seseorang dari arah belakang. Sepertinya orang tersebut berniat untuk menghentikannya. Kaki Velicia pun berhenti melangkah, tapi dalam hatinya dia tidak akan kembali meskipun sang suami mengancam untuk menghabisinya."Berhenti!" Suara itu sangat dikenalnya. Benar dugaannya. Pemilik suara tersebut adalah Raymond Davis, suaminya. "Jalankan sesuai rencana. Bagaimanapun caranya kamu harus bisa membuat Tuan Alfredo memihak ku, agar menaikkan jabatanku seperti janjinya," sambungnya lirih di samping telinga sang istri.Velicia menghempaskan tangan suaminya, berusaha untuk lepas darinya. Cukup sudah dia mempermalukan dirinya selama ini di hadapan rekan kerja dan atasan suaminya. Sekarang dia mendengar sendiri dari bibir pria botak berperut buncit itu. Harga diri

    Last Updated : 2025-04-11
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 12 Pasangan Selingkuh

    "A-apa?!" Velicia terhenyak. Tinggal bersama sang mantan? Tidak pernah terbersit sedikit pun di benaknya. Andai saja kondisinya tidak seperti sekarang, mungkin dia akan menyetujuinya tanpa banyak pertimbangan. Kenapa tidak pada saat perjodohan dengan Raymond saja dia kabur dan tinggal bersama dengan Arion, daripada hidup tersiksa dan menanggung beban perasaan, pikiran serta emosional seperti saat ini? Pikiran inilah yang terbersit saat ini di benak Velicia."Maksudku kamu bisa tinggal di apartemenku. Aku tinggal di tempat lain," ucap Arion gugup meralat perkataannya."Meskipun aku menginginkan kita bisa hidup bersama," sambungnya lirih.Velicia menundukkan kepalanya menyembunyikan rona merah yang menghiasi pipinya. Jauh dalam lubuk hatinya menginginkan hal yang sama. Tiba-tiba saja dia teringat akan sesuatu. Seketika dia menghadap ke arah si pengemudi mobil tersebut."Bagaimana dengan istrimu? Apa kalian tidak tinggal di apartemen?" tanyanya penasaran.Arion menggelengkan kepalanya.

    Last Updated : 2025-04-12
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 13 Kekasih Gelap dari Keluarga Konglomerat

    "Tuan Alfredo yang buncit itu?" tanya sandra menyelidik.Raymond menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan dari kekasihnya yang telah dimintai tolong olehnya."Pria botak yang sedang berbicara dengan Papa di restoran hotel ini?" tanyanya kembali.Lagi-lagi Raymond menganggukkan kepalanya. Wajahnya terlihat sedih. Sorot matanya memperlihatkan kekecewaannya pada seseorang yang namanya sedang mereka bahas."Kenapa kamu diam saja diperlakukan seperti itu?!" tanya sandra dengan meninggikan suaranya."Bagaimana lagi, aku hanya seorang bawahan. Sedangkan dia adalah atasanku. Jadi sudah sewajarnya dia memanfaatkan aku. Dia juga berhak tidak menepati janjinya untuk menaikkan jabatanku. Pasti dia berpikiran seperti itu," ujar Raymond seolah telah menjadi korban semena-mena dari atasannya.Sandra termakan oleh semua ucapan kekasihnya. Dia menjadi geram pada sosok Tuan Alfredo yang telah membodohi Raymond sebagai bawahannya. "Lihat saja, aku akan membuat si botak berperut buncit itu meminta

    Last Updated : 2025-04-13

Latest chapter

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 17 Antara Menantu dan Calon Menantu

    Seketika Raymond dan mamanya menoleh ke arah Velicia. Ibu dan anak tersebut menatap bingung padanya.'Apa dia tidak memperkenalkan diri pada Tania?' batin Anna.'Berarti Velicia tidak mengatakan siapa dirinya pada Tania,' batin Raymond."Kenapa semuanya diam? Apa ada yang salah dengan pertanyaanku?" tanya Tania seraya melihat Raymond dan mamanya secara bergantian.Anna tersenyum kikuk pada wanita yang akan dijodohkan dengan putranya. Raymond pun demikian. Dia melihat ke arah sang ibu tanpa berani menjawabnya. Sedangkan Velicia, dia tersenyum miring mengetahui bahwa sang suami takut salah menjawab. Dia sangat tahu betul jika suaminya takut pada mamanya."Bukankah kalian sudah berkenalan?" tanya wanita paruh baya itu sembari memaksakan senyumnya."Kalian tenang saja, aku tidak memperkenalkan diriku padanya. Bahkan aku tidak mengatakan sepatah kata pun padanya," tutur Velicia dengan memperlihatkan wajah datarnya.Kemudian dia meninggalkan ruangan tersebut untuk menenangkan hatinya. Bagai

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 16 Kedatangan Calon Istri

    Sontak saja Velicia mengalihkan pandangannya pada pintu kamar mandi. Tubuhnya menegang melihat sang suami yang masih dalam keadaan polos dan basah di sekujur tubuh, serta kepalanya yang penuh busa hingga menutupi kedua matanya. Namun, detik berikutnya dia bernafas lega setelah menyadari bahwa kedua mata suaminya terpejam. Secepat kilat dia meletakkan kembali ponsel milik suaminya ke tempat semula."Cepat buka pintunya! Gendang telingaku bisa pecah mendengarnya!' seru Raymond yang masih berdiri di tempat tersebut dengan mata yang terpejam.Velicia berjalan santai ke arah pintu kamarnya sembari menertawakan suaminya dalam hati.'Sekarang kamu baru bisa merasakan apa yang aku rasakan,' batinnya sambil tersenyum miring.Setelah mendengar suara pintu kamar yang ditutup oleh istrinya, Raymond kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh busa yang ada di kepalanya. Tadinya dia ingin berlama-lama mengguyur kepalanya dengan air yang keluar dari shower untuk mengenyahkan Velicia dari isi

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 15 Penasaran

    Tepat pada saat itu, terdengar suara dering telpon yang berasal dari dalam tas yang dipangku oleh Velicia. Dengan segera Velicia mengambil ponselnya agar tidak menambah kekesalan sang mantan.Dengan terpaksa dia menerima panggilan telpon tersebut setelah melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. 'Pulang sekarang juga! Jika tidak, orang tuamu lah yang akan menerima akibatnya!'"Putar balik sekarang juga!" ujarnya tanpa berpikir panjang.Arion melihat kepanikan Velicia. Dia segera menghentikan mobilnya di tepi jalan." Ada apa? Siapa yang menelponmu?" tanya Arion penasaran."Tolong antarkan aku kembali ke rumah sekarang juga," jawabnya dengan panik.Arion mengerutkan dahinya. Dia menatap curiga pada wanita masa lalunya itu."Kenapa? Apa dia yang menelponmu? Apa dia mengancammu?" tanyanya bertubi-tubi."Cepat antarkan aku pulang sekarang juga, sebelum dia kembali menelponku. Aku hanya tidak ingin dia mengganggu ketenangan orang tuaku," jawab Velicia dengan tatapan memohon padanya

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 14 Ketahuan

    Raymond terhenyak. 'Apa dia mengetahuinya?' tanyanya dalam hati."Kamu ... apa yang kamu ketahui?" Tanyanya dengan tatapan menyelidik.Velicia semakin mengetahui nilai dirinya di mata sang suami. Bahkan dirinya tidak berharga sama sekali ketika tidak dapat dimanfaatkan oleh suaminya."Jadi kamu tidak keberatan jika wanitamu ditiduri oleh pria lain?" tanya Velicia sambil tersenyum miring.'Jadi dia sudah tahu. Bagaimana bisa dia tahu? Apa aku harus mempertanyakannya?' batin Raymond bertanya-tanya.Velicia terkekeh melihat ekspresi bingung wajah suaminya yang berusaha disembunyikannya. "Kamu pasti biertanya-tanya, dari mana aku mengetahuinya," ucapnya setelah menghentikan tawanya.Amarah Raymond kembali tersulut. Kedua tangannya mengepal kuat untuk menahannya. Dia sangat lelah, sehingga tidak ingin menggunakan tenaganya saat ini."Dia putri dari keluarga kaya raya. Tidak seperti kamu yang hanya bisa membantu dengan tubuhmu," ujar Raymond sembari tersenyum miring melihat tubuh sang istr

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 13 Kekasih Gelap dari Keluarga Konglomerat

    "Tuan Alfredo yang buncit itu?" tanya sandra menyelidik.Raymond menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan dari kekasihnya yang telah dimintai tolong olehnya."Pria botak yang sedang berbicara dengan Papa di restoran hotel ini?" tanyanya kembali.Lagi-lagi Raymond menganggukkan kepalanya. Wajahnya terlihat sedih. Sorot matanya memperlihatkan kekecewaannya pada seseorang yang namanya sedang mereka bahas."Kenapa kamu diam saja diperlakukan seperti itu?!" tanya sandra dengan meninggikan suaranya."Bagaimana lagi, aku hanya seorang bawahan. Sedangkan dia adalah atasanku. Jadi sudah sewajarnya dia memanfaatkan aku. Dia juga berhak tidak menepati janjinya untuk menaikkan jabatanku. Pasti dia berpikiran seperti itu," ujar Raymond seolah telah menjadi korban semena-mena dari atasannya.Sandra termakan oleh semua ucapan kekasihnya. Dia menjadi geram pada sosok Tuan Alfredo yang telah membodohi Raymond sebagai bawahannya. "Lihat saja, aku akan membuat si botak berperut buncit itu meminta

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 12 Pasangan Selingkuh

    "A-apa?!" Velicia terhenyak. Tinggal bersama sang mantan? Tidak pernah terbersit sedikit pun di benaknya. Andai saja kondisinya tidak seperti sekarang, mungkin dia akan menyetujuinya tanpa banyak pertimbangan. Kenapa tidak pada saat perjodohan dengan Raymond saja dia kabur dan tinggal bersama dengan Arion, daripada hidup tersiksa dan menanggung beban perasaan, pikiran serta emosional seperti saat ini? Pikiran inilah yang terbersit saat ini di benak Velicia."Maksudku kamu bisa tinggal di apartemenku. Aku tinggal di tempat lain," ucap Arion gugup meralat perkataannya."Meskipun aku menginginkan kita bisa hidup bersama," sambungnya lirih.Velicia menundukkan kepalanya menyembunyikan rona merah yang menghiasi pipinya. Jauh dalam lubuk hatinya menginginkan hal yang sama. Tiba-tiba saja dia teringat akan sesuatu. Seketika dia menghadap ke arah si pengemudi mobil tersebut."Bagaimana dengan istrimu? Apa kalian tidak tinggal di apartemen?" tanyanya penasaran.Arion menggelengkan kepalanya.

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 11 Gagal Menjadi Wanita Penghibur

    'Cukup!' teriak Velicia dalam hati. Dia berlalu pergi tanpa mengatakan apa pun pada suaminya. Air matanya menetes begitu saja mengiringi langkahnya yang membawa rasa malu dan juga sakit hatinya.Tiba-tiba tangan Velicia ditarik oleh seseorang dari arah belakang. Sepertinya orang tersebut berniat untuk menghentikannya. Kaki Velicia pun berhenti melangkah, tapi dalam hatinya dia tidak akan kembali meskipun sang suami mengancam untuk menghabisinya."Berhenti!" Suara itu sangat dikenalnya. Benar dugaannya. Pemilik suara tersebut adalah Raymond Davis, suaminya. "Jalankan sesuai rencana. Bagaimanapun caranya kamu harus bisa membuat Tuan Alfredo memihak ku, agar menaikkan jabatanku seperti janjinya," sambungnya lirih di samping telinga sang istri.Velicia menghempaskan tangan suaminya, berusaha untuk lepas darinya. Cukup sudah dia mempermalukan dirinya selama ini di hadapan rekan kerja dan atasan suaminya. Sekarang dia mendengar sendiri dari bibir pria botak berperut buncit itu. Harga diri

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 10 Menjual Istri

    Kedua tangan Velicia mencengkeram erat kain penutup ranjang yang sedang didudukinya. 'Manusia biadab! Aku pastikan kamu akan mendapatkan hukuman dari semua perbuatanmu padaku!' batinnya menggerutu."Tunggu apalagi?! Cepat ganti baju lusuh mu itu dengan gaun mahal yang aku belikan!" Perintah Raymond dengan suara meninggi.Velicia tidak bergerak. Dia mencoba memberontak dengan tidak melakukan perintah suaminya. Akan tetapi, hal itu justru memicu kemarahan sang suami. Raymond kembali meraih pergelangan tangan wanita lemah itu dan menariknya."Kamu benar-benar menguji kesabaranku, Velicia!" bentaknya sambil menyeret sang istri ke arah lemari.Tidak ada perlawanan dari Velicia. Wanita lemah yang kini mulai bangkit itu hanya diam seperti sebelumnya. Dia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan sang suami ketika mulai lengah dan tidak berdaya."Aku beri waktu sepuluh menit untuk mengganti pakaianmu dan berdandanlah secantik mungkin, seperti malam kemarin, hingga bisa membuat semua oran

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 9 Menjadi Budak Suami Laknat

    "Kenapa? Sejak kapan kamu penasaran dengan apa yang aku lakukan? Bukankah semalam kamu mempunyai kesibukan sendiri, sehingga tidak mengingatku sama sekali?" tanya balik Velicia sembari tersenyum miring pada pria yang berstatus suaminya dan berdiri di hadapannya.Seketika mata Raymond terbelalak. Sebisa mungkin dia menyembunyikan ekspresi terkejutnya agar sang istri tidak mengetahuinya."Apa maksudmu?" tanyanya dengan sedikit gugup." Apa kamu bersenang-senang tanpa istrimu?" tanya Velicia kembali sambil tersenyum miring.Raymond terkesiap. 'Apa dia mengetahuinya?' tanyanya dalam hati.Velicia mengetahui kegugupan suaminya. Dia pun kembali menyerangnya dengan berbagai macam pertanyaan untuk menyerangnya."Benar begitu, bukan? Kamu sibuk bersenang-senang hingga meninggalkan istrimu bersama para lelaki hidung belang untuk menghibur mereka. Kamu sama sekali tidak ingat pada istrimu. Kamu egois! Kamu hanya mementingkan dirimu sendiri!" Ujarnya menggebu-gebu."Apa buktinya?!" tanya Raymond

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status