Share

Bab 3 Pria dari Masa Lalu

Penulis: XENA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 13:06:28

“Aaahh … Sandra. Tubuhmu nikmat sekali….”

Velicia menguatkan dirinya untuk melihat ke arah sumber suara–ke sebuah ruang kecil di dekat tangga darurat. Ia bisa melihat pintunya sedikit terbuka.

Di sana, Velicia melihat suaminya tengah melakukan adegan tidak senonoh dengan seorang wanita asing–wanita yang tidak pernah Velicia temui sebelumnya.

Jadi, sementara Velicia dilecehkan di dalam sana, Raymond justru … berselingkuh di belakangnya?

“Hebat sekali,” desah si wanita yang dipanggil Sandra tadi. “Istrimu pasti puas memiliki suami sepertimu, Ray.”

Raymond mendengus. “Kenapa bawa-bawa dia di sini?”

“Ah, maaf.” Sandra tertawa kecil. “Bagimu, dia hanya boneka yang bisa dipamerkan saja ya?”

“Mmh. Ya.” Raymond kembali menciumi leher Sandra. “Wanita sok polos seperti dirinya hanya bagus untuk dipajang.”

Velicia mengepalkan kedua tangannya, sementara tubuhnya bergetar. Hatinya merasakan sakit yang luar biasa dan dadanya terasa sesak, hingga membuat air matanya keluar dengan sendirinya.

Ia tahu ia hanya dinikahi karena tuntutan keluarga dan pemuas ego saja. Namun, ia pikir, setelah beberapa tahun menikah, Raymond akan memiliki sedikit perasaan padanya. Atau paling tidak bertanggung jawab atas Velicia. Karena toh Velicia selalu berusaha keras memenuhi semua tuntutan Raymond dan menjadi istri yang baik.

Perbuatan pria itu malam ini sungguh menyakiti hatinya.

Ia tidak mau lagi. Ia menolak menjadi boneka Raymond.

Usai mengumpulkan tenaganya, perlahan Velicia melangkah pergi. Meninggalkan sepasang manusia laknat yang kini kembali mengeluarkan suara desahan yang membuat air mata Velicia mengalir kembali.

Tidak hanya sedih dan terhina, ia juga merasa marah!

“Ugh, panas–” Velicia merasa tubuhnya seperti terbakar. Apakah ini karena emosi dalam dirinya? Kenapa … rasanya aneh sekali–

“Velicia?”

Tubuh Velicia menegang saat mendengar panggilan itu. Sontak, ia berbalik ke arah sumber suara. Khawatir jika itu adalah salah satu atasan suaminya.

Ia harus memfokuskan pandangannya beberapa kali karena rasa sakit di kepalanya makin menjadi.

“Kamu–” Sepasang mata Velicia membelalak saat mengenali pria itu. Sepasang mata hazel itu tidak akan pernah bisa ia lupakan. “Arion?”

Pria itu tersenyum miring. “Rupanya kamu masih mengingat namaku,” komentarnya.

Mana mungkin ia bisa lupa? Arion Brooks. Sosok itu adalah mantan kekasihnya–seorang pria yang harus Velicia patahkan hatinya karena ia harus menikah dengan Raymond akibat perjanjian dua keluarga mereka.

Bagaimana pria itu bisa ada di sini?

Jantung Velicia berdebar lebih cepat sementara napasnya mulai berat dan peluh mulai menetes dari pelipisnya akibat rasa panas yang menelingkupi tubuhnya. Ada yang aneh dalam tubuh Velicia, tapi ia tidak tahu apa. Sekalipun ia minum alkohol, seharusnya tubuhnya tidak bereaksi seperti ini.

Kecuali ….

“... Hei, kamu baik-baik saja?” Kini, suara Arion tampak khawatir. Pria itu langsung menangkap tubuh Velicia yang meluruh di hadapannya sebelum wanita itu jatuh ke lantai sembari memegangi dadanya.

“Arion,” desah Velicia, membuat sepasang mata hazel Arion membelalak karena desahan sensual Velicia diikuti dengan gerakan wanita itu yang menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher si pria. “Arion, tolong aku.”

“Vel, apa yang–” Sebelum sempat menyelesaikan kalimatnya, Arion tiba-tiba memahami sesuatu. Suaranya yang rendah terdengar berbahaya saat mengubah pertanyaannya menjadi, “Siapa yang melakukan ini?”

Velicia menggeleng, tidak sanggup menjawab lantaran tengah menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Tanpa bisa ditahan, wanita itu mengerang pelan.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Arion mengangkat tubuh Velicia dan menggendongnya ke kamarnya yang ada di hotel tersebut.

Sepanjang jalan ke sana, Velicia tampak tidak nyaman. Bahkan wanita itu mulai terisak dan meracau.

Hingga pada akhirnya ketika Arion membaringkan Velicia di tempat tidurnya, wanita itu langsung menarik Arion ikut bersamanya.

Dan mencium pria itu.

***

"Kenapa penampilanmu berantakan seperti itu, Raymond?”

Pria yang ditanyai itu menoleh ke arah si penanya, salah seorang atasan yang tadi bersama sang istri.

“Ah.” Raymond tersenyum kikuk, sembari berusaha merapikan pakaiannya.

“Kamu ini. Tampilanmu seperti orang yang habis melakukan sesuatu saja," imbuh atasannya lagi. Senyumannya penuh arti. “Apakah kamu baru saja ‘berbuat’ dengan istrimu yang cantik itu?”

Pertanyaan itu membuat Raymond mengerutkan kening dan melihat sekeliling. Baru kemudian ia menyadari bahwa Velicia tidak ada di sana.

"Sedang mencari sesuatu, Ray?" Kenzo bertanya. Meskipun jabatannya satu tingkat di atas Ray, usianya sama dengan Raymond.

“Maaf. Istriku tidak di sini?” tanya Raymond.

“Tadi dia bilang sih mau ke toilet, lalu dia tidak kembali lagi. Kupikir dia sekalian menyusulmu,” balas Kenzo ringan. Sama sekali tidak ada rasa bersalah dalam suaranya. “Kupikir kamu bertemu dengannya. Karena sekarang penampilanmu,” Ia melihat penampilan Raymond yang masih cukup berantakan, “tampak ‘panas’.”

Seorang pria lain terkekeh. “Apakah kamu melakukannya di toilet?” godanya, membuat Raymond makin bingung. “Ya sudah, tidak apa-apa lah, meski istrimu tidak sopan. Kumaafkan. Sepertinya memang dia sangat mencintai suaminya.”

“Di toilet ya,” gumamnya kemudian, tidak terlalu mengomentari komentar yang ditujukan padanya. “Kalau begitu permisi.”

Tanpa disadari oleh Raymond, para atasannya menatap kepergiannya dengan seringai tipis, tampak seperti baru mendapatkan hiburan menarik.

Terutama Kenzo. Karena pria tersebutlah yang memberikan minuman yang sudah dicampur obat kepada Velicia. Jika ia tidak salah hitung, seharusnya saat ini obatnya sudah mulai bereaksi. Kenzo bahkan tadi sempat pergi untuk mencari keberadaan istri Raymond tersebut.

Namun, sayangnya Kenzo tidak berhasil menemukannya.

Yah, sekalipun Velicia berakhir melakukan perbuatan itu dengan orang lain, itu tidak masalah. Yang jelas, nantinya itu akan membuat martabat dan rasa percaya diri Raymond yang setinggi langit itu jatuh, sesuai yang Kenzo harapkan.

Sementara itu, Raymond berusaha mencari Velicia ke sekeliling ballroom terlebih dahulu sembari menghubungi nomor ponsel sang istri. Awalnya, ia tampak bingung, tapi lama kelamaan ia tampak kesal lantaran Velicia tak kunjung menjawab panggilan teleponnya.

“Sial, di mana wanita itu?” gumam Raymond pada dirinya sendiri. Akhirnya ia keluar dan menuju arah toilet.

Dalam hati Raymond, ia akan memberi pelajaran pada istrinya karena tidak mendengarkan perintahnya. Namun, sekarang yang penting ia harus menemukan Velicia terlebih dahulu.

Fokus Raymond tiba-tiba jatuh pada kalung yang ada di dekat kakinya. Ia mengenali kalung itu karena tadi ia sempat melihatnya bertengger di leher sang istri.

Apakah tadi Velicia di sini?

Namun … tempat ini tidak jauh letaknya dari ruang peralatan tempat Raymond berhubungan dengan Sandra tadi.

Mungkinkah … perempuan itu tadi melihatnya?

Bab terkait

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 4 Pengkhianatan

    Raymond berdecak. Jika Velicia memang melihatnya, maka–“Sayang, kenapa di sini? Kamu mencariku?”Raymond menoleh saat mendengar suara itu. Detik berikutnya, seorang wanita memeluk tubuh Raymond dari belakang. Aroma parfum wanita itu sangat memabukkan.“Kamu sudah merindukanku?” Perlahan Raymond berbalik dan dirinya langsung disambut senyuman manis Sandra. Wanita itu masih belum melepaskan pelukannya saat berkata, “Kamu benar-benar menyukaiku rupanya. Tidak bisa lepas dariku, hm?”Seketika amarah Raymond lenyap. Peduli setan dengan istrinya yang kabur. Raymond benar-benar tidak bisa menolak pesona wanita di hadapannya ini. Langsung saja, ia melupakan Velicia.***“Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 1 Boneka Sempurna Suamiku

    “Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Aku merindukan suaramu.”Velicia merasakan ibu jari pria tersebut menyapu bibir bagian bawahnya dengan hati-hati, lalu menciumnya dengan panas, membuat Velicia meloloskan desahan di sela-sela ciuman intens tersebut. Apalagi tangan maskulin pria terus memanjakan Velicia di bawah sana.Sesuatu yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya.Velicia terbuai dan hanyut dalam perlakuan hangat sang pria. Tanpa menyadari bahwa keesokan paginya, ia terkejut mendapati Arion Brooks, sang mantan kekasih, berbaring di sebelahnya dalam keadaan tanpa busana.“Arion!?” batin Velicia, panik. “Apa yang–bagaimana dia bisa ada di sini!?” **Malam sebelumnya ….“Apakah kamu berniat memper

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 2 Suami Laknat

    “Istrimu sepertinya gugup, Raymond. Harus lebih santai lagi.”“Saya sepakat, Tuan.” Raymond menanggapi dengan suaranya yang biasa. Tangannya bergerak membimbing Velicia untuk minum. “Ayolah, Sayang, jangan tegang begitu.”Velicia menahan emosi yang mulai bergolak dalam dadanya karena paksaan sang suami, apalagi di hadapan para atasan yang sejak tadi menatap Velicia seperti serigala lapar. Apakah Raymond tidak menyadari sorot mata mesum mereka?Atau … pria itu memang tidak peduli?Pada akhirnya, di bawah desakan semua orang dan tanpa pembelaan dari sang suami, Velicia menandaskan minumannya.Para pria di hadapannya bersorak melihat gelas kosong yang berada di tangan istri Raymond. Keriuhan itu membuat Raymond merasa tersanjung, apalagi para petinggi di perusahaan tempatnya bekerja itu terus memujinya yang memiliki istri cantik nan penurut.Sementara Velicia hanya diam merasakan dadanya seperti terbakar."Minuman ini akan saya persembahkan untuk wanita cantik yang paling bersinar di pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 4 Pengkhianatan

    Raymond berdecak. Jika Velicia memang melihatnya, maka–“Sayang, kenapa di sini? Kamu mencariku?”Raymond menoleh saat mendengar suara itu. Detik berikutnya, seorang wanita memeluk tubuh Raymond dari belakang. Aroma parfum wanita itu sangat memabukkan.“Kamu sudah merindukanku?” Perlahan Raymond berbalik dan dirinya langsung disambut senyuman manis Sandra. Wanita itu masih belum melepaskan pelukannya saat berkata, “Kamu benar-benar menyukaiku rupanya. Tidak bisa lepas dariku, hm?”Seketika amarah Raymond lenyap. Peduli setan dengan istrinya yang kabur. Raymond benar-benar tidak bisa menolak pesona wanita di hadapannya ini. Langsung saja, ia melupakan Velicia.***“Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Ak

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 3 Pria dari Masa Lalu

    “Aaahh … Sandra. Tubuhmu nikmat sekali….”Velicia menguatkan dirinya untuk melihat ke arah sumber suara–ke sebuah ruang kecil di dekat tangga darurat. Ia bisa melihat pintunya sedikit terbuka.Di sana, Velicia melihat suaminya tengah melakukan adegan tidak senonoh dengan seorang wanita asing–wanita yang tidak pernah Velicia temui sebelumnya.Jadi, sementara Velicia dilecehkan di dalam sana, Raymond justru … berselingkuh di belakangnya?“Hebat sekali,” desah si wanita yang dipanggil Sandra tadi. “Istrimu pasti puas memiliki suami sepertimu, Ray.”Raymond mendengus. “Kenapa bawa-bawa dia di sini?”“Ah, maaf.” Sandra tertawa kecil. “Bagimu, dia hanya boneka yang bisa dipamerkan saja ya?”“Mmh. Ya.” Raymond kembali menciumi leher Sandra. “Wanita sok polos seperti dirinya hanya bagus untuk dipajang.”Velicia mengepalkan kedua tangannya, sementara tubuhnya bergetar. Hatinya merasakan sakit yang luar biasa dan dadanya terasa sesak, hingga membuat air matanya keluar dengan sendirinya. Ia tah

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 2 Suami Laknat

    “Istrimu sepertinya gugup, Raymond. Harus lebih santai lagi.”“Saya sepakat, Tuan.” Raymond menanggapi dengan suaranya yang biasa. Tangannya bergerak membimbing Velicia untuk minum. “Ayolah, Sayang, jangan tegang begitu.”Velicia menahan emosi yang mulai bergolak dalam dadanya karena paksaan sang suami, apalagi di hadapan para atasan yang sejak tadi menatap Velicia seperti serigala lapar. Apakah Raymond tidak menyadari sorot mata mesum mereka?Atau … pria itu memang tidak peduli?Pada akhirnya, di bawah desakan semua orang dan tanpa pembelaan dari sang suami, Velicia menandaskan minumannya.Para pria di hadapannya bersorak melihat gelas kosong yang berada di tangan istri Raymond. Keriuhan itu membuat Raymond merasa tersanjung, apalagi para petinggi di perusahaan tempatnya bekerja itu terus memujinya yang memiliki istri cantik nan penurut.Sementara Velicia hanya diam merasakan dadanya seperti terbakar."Minuman ini akan saya persembahkan untuk wanita cantik yang paling bersinar di pe

  • Hanya Istri Hiasan: Manisnya Hasrat Tuan Mantan   Bab 1 Boneka Sempurna Suamiku

    “Tubuhmu indah sekali, Velicia.”Sentuhan lembut pada kulit mulus Velicia membuat wanita itu mengeliat pelan. Akan tetapi, sepasang matanya yang sudah tampak tidak fokus dan penuh hasrat itu seakan meminta lebih. Ia menggigit bibirnya, menahan lenguhan itu agar tidak keluar.“Jangan menahannya.” Pria itu terkekeh pelan. “Aku merindukan suaramu.”Velicia merasakan ibu jari pria tersebut menyapu bibir bagian bawahnya dengan hati-hati, lalu menciumnya dengan panas, membuat Velicia meloloskan desahan di sela-sela ciuman intens tersebut. Apalagi tangan maskulin pria terus memanjakan Velicia di bawah sana.Sesuatu yang tidak pernah dia dapatkan dari suaminya.Velicia terbuai dan hanyut dalam perlakuan hangat sang pria. Tanpa menyadari bahwa keesokan paginya, ia terkejut mendapati Arion Brooks, sang mantan kekasih, berbaring di sebelahnya dalam keadaan tanpa busana.“Arion!?” batin Velicia, panik. “Apa yang–bagaimana dia bisa ada di sini!?” **Malam sebelumnya ….“Apakah kamu berniat memper

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status