Share

Bab 72

Lauren sudah cukup bersabar dari tadi. Dia langsung merampas ponsel dari tanganku. Meskipun dia sedang sakit, dia tetap tidak kelihatan lemas.

“Solana, kamu punya cermin, nggak? Apa kamu nggak lihat ada tulisan ‘pelakor’ di atas mukamu?” Kemudian, Lauren berkata lagi, “Kenneth, memangnya kamu itu sial ….”

Seluruh bulu kudukku berdiri ketika mendengarnya. Belum selesai Lauren berulah, aku langsung pergi memutuskan panggilan!

Lauren masih belum puas untuk memaki orang di ujung telepon. “Ngapain kamu tutup teleponnya? Aku belum puas untuk maki pasangan rendahan itu!”

“Jangan emosi!” Tadi hatiku memang terasa penat. Namun, aku sudah menenangkan diriku sekarang. Aku menuangkan segelas air hangat untuk Lauren. “Sebenarnya bagus juga kalau Kenneth dengar omongannya. Setelah bercerai, kami pun bisa hidup dengan lebih santai.”

Dengan kondisiku dan Kenneth sekarang, melepaskan satu sama lain adalah pilihan terbagus.

“Apa kamu rela?” Lauren meminum air hangat itu. Namun, dia masih saja merasa gus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status