Share

Bab 75

Kenneth selalu saja bersikap seperti ini. Saat tidak sanggup berdalih, dia pun akan menyumpal mulutku.

Si pria mencubit daguku, lalu menciumku dengan ganasnya. Kedua tangan diletakkan di atas pinggangku. Aku yang dielus itu pun merasa merinding.

Aku tahu kalau aku membiarkannya bersikap semena-mena lagi. Penampilanku pasti akan berantakan ketika keluar nanti. Namun, semuanya tidak di bawah kendaliku.

Kenneth sangat dominan dalam soal ini. Apalagi, kekuatan pria dan wanita sangatlah jauh. Aku tidak sanggup melawannya. Aku tahu Kenneth tidak suka dengan sikap kerasku. Jadi, aku mengangkat kepalaku, lalu memelas dengan suara kecil, “Kenneth, jangan begini, ya. Nanti aku nggak bisa bertemu mereka lagi ….”

“Kamu mau ketemu siapa? Stephen?” tanya Kenneth sembari menciumku. Suara serak yang dilontarkannya terdengar seksi.

Pada kondisi seperti ini, tentu saja aku tidak akan melawannya lagi. Aku terpaksa membiarkan dia menciumku sembari mencari kesempatan untuk menjelaskan, “Aku … aku nggak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status