Share

Bab 15

Begitu mendengar pertanyaan itu, aku merasa selain Kakek, ada orang lain yang juga memandangku lekat-lekat. Pertanyaan ini sangat sulit dijawab dan aku tidak ingin membohongi Kakek. Namun, jika aku berkata jujur, Kakek pasti tidak akan membiarkan kami bercerai.

Melihat aku yang masih belum menjawab setelah ragu beberapa saat, Kakek pun berkata dengan pengertian, “Oke, Kakek mengerti. Anak itu sudah kehilangan ibunya dari muda, makanya dia baru punya tabiat seburuk ini. Kakek harap, kamu bisa lebih bersabar dalam menghadapinya.”

Kemudian, Wulio menjewer Kenneth dan menegur, “Kalau kamu rasa aku begitu mengganggumu, kamu boleh buat aku mati kesal secepatnya. Setelah aku mati, nggak akan ada yang peduli lagi biarpun kamu mau bercerai!”

“Sekarang, Kakek bahkan mau mengancamku dengan kematian?” cibir Kenneth.

“Dasar anak kurang ajar!” Wulio sangat marah dan hendak memukul Kenneth lagi.

Namun, Kenneth sempat menghindar kali ini. Dia akhirnya mengalah dan berkata, “Aku mengerti maksud Kakek.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status