Share

Bab 20

Dulu, aku tidak merasa Kenneth adalah orang yang pendendam. Pada akhirnya, aku hanya bisa memberanikan diri untuk mengikutinya.

Tak disangka, sebelum aku sempat menjelaskannya, Kakek sudah terlebih dahulu berkata sambil tersenyum hangat, “Kata Lina, kamu sudah pindah ke luar?”

“Benar, Kek.” Aku hanya bisa mengakuinya. Jika Kakek marah, aku akan cari cara untuk menghiburnya.

Namun, Kakek tidak berniat untuk mempermasalahkan hal ini denganku. Dia hanya memelototi Kenneth dan memaki, “Dasar nggak berguna! Kamu bahkan nggak mampu pertahankan istrimu!”

“Kakek, tolong bersikap adil sedikit. Dia sendiri yang mau pindah ke luar, apa yang bisa kulakukan?”

“Kalau dia lari, memangnya kamu nggak bisa kejar?” Wulio berkata dengan kesal, “Kamu ini benar-benar mirip ayahmu! Buah memang nggak jatuh jauh dari pohonnya!”

“Bukannya Ayah itu anak Kakek juga?” tanya Kenneth sambil tertawa.

“Dasar anak busuk!” Wulio mengambil sebuah cangkir teh dan hendak melemparnya ke arah Kenneth. Namun, dia akhirnya me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status