Share

Bab 24

Entah Stephen tidak mendengar makna tersirat dari ucapan Kenneth atau memang tidak ingin mempermasalahkannya, dia hanya tersenyum hangat dan menjawab, “Ini cuma masalah kecil kok. Kalian cuci tangan sana. Makanannya akan segera siap.”

Stephen sangat jago memasak. Saat ini, meja makan dipenuhi dengan makanan yang terlihat lezat dan harum. Samuel dan Lauren pun tidak berhenti memujinya.

Aku juga memujinya, “Kak Stephen, masakanmu kelihatan lezat banget!”

“Cepat makan! Cicipi dulu apa rasanya cocok sama selera kalian atau nggak.” Stephen membawa keluar 2 piring masakan terakhir dari dapur. Dia menaruh salah satu piring yang berisi sambal udang di depanku, lalu berkata sambil tersenyum hangat, “Kamu seharusnya suka sambal udang ini.”

Aku merasa agak terkejut. Selain Lauren, semua orang mengira seleraku mirip Kenneth. Namun, sebelum aku sempat berbicara, Kenneth terlebih dahulu berkata dengan nada dingin, “Dia nggak suka makan pedas. Biarpun kalian cukup dekat semasa kuliah, kamu malah ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status