Share

Bab 84

Aku mendekati Mutiara dan menggenggam tangannya erat, netraku dan netranya saling memandang.

"Siapa Om itu? Koq mama tidak pernah liat!" Aku berusaha mencari tahu. Takut sesuatu telah menimpa Mutiara.

"Aku lupa namanya, Ma. Om ganteng selalu datang kalau mama terlambat menjemput aku. Dia selalu memberi es krim dan coklat! Ups!" Mutiara keceplosan.

"Mama sudah bilang! Jangan terlalu sering makan coklat!" Sejenak aku terpancing emosi. "Ngapain itu Om ngasih kamu es krim dan coklat?" tanyaku setelah mampu menguasai emosi.

Mutiara menaikan jari telunjuknya ke ujung hidung, tanda dia sedang berpikir. Beberapa kali, jarinya dia ketuk-ketuk.

"Katanya, Om ganteng itu teman mama. Dia juga bilang, bakalan jadi papanya Mutiara!" celotehan Mutiara membuat jantungku berdegup tidak beraturan.

"Kamu enggak pernah dipegang-pegang, kan?" Aku menyuruhnya berdiri dan melihat seluruh tubuh Mutiara.

Mutiara menggelengkan kepalanya, dan mengatakan jika Om gantengnya tidak pernah melakukan hal-hal yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status