Share

Bab 73

"Maaf, saya lupa. Maklum saja, ya." Dia menepuk punggung tanganku.

"Maaf, Bu. Apakah benar saya pernah dekat dengan Reinaldi?" tanyaku lagi.

"Dokter Reinaldi?" tanyanya balik dan aku mengangguk.

Kemudian wanita paruh baya yang tidak juga mengenalkan siapa namanya tersenyum dan berkali-kali menyentuh kaca matanya.

"Kalian cukup dekat. Setelah mbak datang ke rumah sakit, tanpa ada yang mengenali. Dokter Reinaldi sepertinya tertarik begitu saja dengan Mbak. Kami merasa heran, Mbak seperti magnet yang mampu menarik dokter Reinaldi yang begitu dingin dan pendiam. Padahal, kalian tidak saling kenal. Kedekatan makin intens, dan dokter Reinaldi mencari info tentang mbak karena enggak ingin kehilangan mbak. Namun, setelah tahu dia agak murung. Lalu, Dokter Reinaldi urung melaporkan mbak sebagai orang hilang. Dia terus merawat mbak, sampai luka di wajah mbak mengering. Lalu, Ririn mengetahui sesuatu yang dokter Reinaldi katakan pada ibunya, saat akan menikahi mbak. Tanpa ragu, dia menghub
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status