Share

Bab 117

"Jangan dibuka sekarang! Lebi baik kamu fokuskan ke diri sendiri, agar kamu tidak pingsan ketika mengantarkan Reinaldi untuk terakhir kalinya. berika hal terbaik untuknya!" ketus Mas Kelvin, saat aku ingin memuka buku milik suamiku.

"Iya, Dis. Kita harus memberikan yang terbaik," Mama Rini menambahkan.

Aku hanya bisa mengangguk, bukan karena nasehat mereka, tapi karena nasib pernikahanku yang tidak pernah beruntung. Napas kasar, tanpa sadar kuhembuskan. Membuat mama Rini merasa bersalah akan keputusan yang sudah terjadi, dia menepuk pundakku pelan.

"Maaf, Ma." Aku merasa egois untuk saat ini.

Mama Rini mengangguk, dan memintaku untuk ikut bersamanya dengan menggunakan kursi roda. Agar lebih aman, katanya. Walaupun sebenarnya, kakiku masih mampu untuk melangkah.

***

Begitu sampai di rumah, aku melihat satu tubuh yang terbujur kaku dan sudah dikafani. Perasaanku mulai berkecamuk tidak henti. Tetes demi tetes, air mata terjatuh begitu saja, antara melepas kepergian Reinaldi dan mera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status