Share

Bab 116

"Istriku, maafkan aku yang tidak bisa membahagiakan dan tidak mampu menjagamu!" ucapnya lirih dengan suara serak.

"Di, istrigfar! Jangan banyak berpikir hal buruk!" balasku.

Meski cintaku bukan cinta yang murni, tapi aku tidak mau kehilangannya, apa lagi menjanda untuk yang kedua kalinya.

"Astagfirullah ... Astagfirullah!" Reinaldi terus berzikir, membuatku menyunggingkan senyuman.

Aku makin mengeratkan genggaman tanganku. Bangga padanya, kami terus berzikir mengingat akan kematian yang kapan saja bisa datang.

"Di, ucapkan kalimah Allah. La ilaha ilallah, Muhammad Rasullulah!" ajakku dan Reinaldi mengucapkannya dengan lancar, lalu terdiam.

Aku merasa, kehilangan sesuatu. Entah apa, hanya merasa hatiku kosong seketika. Tiba-tiba, suara mesin di samping Reinaldi berbunyi memekakkan telingaku, dan tangannya terlepas dari genggaman.

"Di ... Di!" panggilku dengan menggoyangkan lengannya.

Mas Kelvin keluar dan memanggil suster untuk memeriksa keadaan Reinaldi, aku limbung. Menahan sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status