Dua pria berumur yang sedang mencari belahan jiwanya yang entah tersangkut di mana. Mike akan menginjak usia 36 tahun dan sudah mendapat ultimatum dari Nisa, adik tercinta, agar segera menikah atau Nisa yang akan turun tangan mencarikan calon istri. Sopian akan menginjak usia 33 tahun dan masih saja asik sendiri sejak putus dengan kekasihnya yang dijodohkan. Bagaimana perjalanan cinta dua pria tampan dan mapan tersebut?
View MoreEnam bulan sudah berlalu. Rumah tangga Mike dan Sopian terlihat bahagia dan harmonis. Tiap akhir pekan, mereka masih melanjutkan kebiasaan lama untuk berkumpul dan berhubung semua sudah menikah, maka acara kumpul saat akhir pekan dilakukan bergantian dari rumah ke rumah. Kondisi perusahaan juga berjalan lancar dan terdengar kabar jika tangan kanan Mike, Jovan, sedang jatuh cinta pada seorang gadis dengan kondisi ekonomi tak jauh berbeda dengan Pupe. Mengetahui hal itu, Mike tentu sangat mendukung Jovan untuk mendepatkan pujaan hatinya dan tak memperdulikan status sosial gadis tersebut. Mendapat dukungan penuh dari Mike yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, tentu membuat hati Jovan menjadi lebih semangat untuk mendapatkannya.“Namanya siapa, Jo?” tanya Mike sambil menutup koran yang baru saja dibaca. Matanya menatap wajah Jovan yang tengah mengulas senyum. Senyum pria yang sedang kasmaran dan mengingatkan akan dirinya saat baru mengenal Pupe.“
“SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA, HARUNA SETIAWAN BINTI REYHAN SETIAWAN DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI.”“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu sambil menoleh ke kiri dan ke kanan.“SAH!” jawab semua yang hadir.“Alhamdulillah,” ucap lega semua yang hadir.Penghulu membaca untaian doa bagi kedua pengantin dan diaminkan oleh semua yang hadir. Proses ijab qobul berjalan penuh hikmat dihadiri oleh keluarga besar Setiawan dan Sopian serta kerabat juga kolega. Acara diselenggarakan di salah satu hotel milik Setiawan yang ada di Bandung dan berbeda dengan hotel tempat Mike saat menikah. Namun, resepsi tetap mengusung Garden Party seperti biasanya dan didominasi warna putih. Senyum kelegaan terlihat begitu jelas di wajah kedua mempelai. Tanpa ragu, Haruna mencium punggung tangan kanan Sopian dan dibalas kecupan di kening diiringi doa yang Sopian lafalkan dalam hati. Setelah itu, kedu
Dua minggu sudah berlalu, Mike dan Pupe sudah kembali dari Bali. Rencanan bulan madu ke Eropa terpaksa diurungkan untuk sementara karena Pupe yang ingin ke negara bersalju, sedangkan saat ini Eropa sedang musim panas dan pasti sangat terik. Lusiana memutuskna untuk tinggal bersama Pupe di kediaman Mike dan tak mungkin juga Pupe tega meninggalkan ibunya sendiri di rumah sederhana, sedangkan dia hidup di rumah mewah. Keputusan Lusi membuat Mike sangat bahagia karena bisa berkumpul dan tak cemas.Berita Haruna dan Sopian yang sudah mengutarakan perasaan masing-masing mendapat sambutan heboh di keluarga, terutama Nisa yang langsung menyiram air bekas cucian mobil ke tubuh Sopian yang baru datang sebagai luapan rasa bahagia, agar membuang sial yang selama ini melekat pada Sopian.“Merasa kotor aku, Dek!” oech Sopian yang sudah basah kuyup dan ditertawakan oleh Lissa dan Aldo yang ikut menyiram dengan kran yang menyala.Tak ayal, Sopian beserta dua tuyul m
Viona tengah bersiap untuk pulang karena jam dinding sebentar lagi menunjukkan pukul 4 sore. Semua berkas telah dia selesaikan tepat waktu dan tersusun rapi di rak susun yang ada di sebelah kiri komputer serta telah mati. Dia memeriksa semua kelengkapan barang dan memasukkannya ke dalam tas berwarna hitam hingga tak lama berselang terdengar bunyi bel. Saat dia akan beranjak dari duduknya, tiba-tiba terdengar sebuah notif pesan dan terpaksa duduk kembali untuk mengecek siapa gerangan yang mengirimkan pesan. Diraihnya handphone berwarna pink miliknya dan terperangah mendapati siapa yang mengirimkan pesan.“Idrus?” gumamnya pelan dengan kening berkerut.Dia membaca isi pesan dengan saksama serta berulang untuk memastikan jika dia tak salah membaca. Kedua alisnya mengkerut seolah tak percaya setelah membaca pesan itu yang tentu tak diduganya.“Untuk apa dia ingin bertemu denganku? Apa karena Mama yang pinta?” tebak Viona menduga motif Idrus y
Di sebuah kamar nan luas, sepasang pengantin baru terlihat selesai mandi siang bersama karena kegiatannya mencicil projek Eduro yang sudah dirancang agar tercapai dalam waktu tiga bulan sesuai kesepakatan keduanya. Tidak, lebih tepatnya pihak pria yang ingin penerus Eduro segera lahir. Demi tercapainya projek tersebut, pria yang tak lain adalah Mike selalu meminta pada Pupe untuk mencicil hampir tiap hari dan membuatnya kelelahan karena menuruti keinginannya tersebut. Seperti sekarang ini, setelah selesai mandi siang, Mike membiarkan Pupe untuk kembali tidur setelah menyantap makan siangnya. Tubuhnya terasa letih karena hampir setiap hari, Mike mengajaknya untuk menjalankan ritual patungan. Melihat Pupe yang dengan cepat terlelap, Mike hanya tersenyum dan tak mengganggunya.Langkahnya pelan menuju kolam renang yang menyatu dengan kamar tidur dan hanya tersekat oleh kaca jendela besar. Dari luar, Mike tetap bisa melihat Pupe yang tengah tertidur dengan selimut yang menut
Sejam sudah berlalu dan sesi curhat Sopian pada Aldy sudah selesai serta tinggallah dia sendiri karena Aldy ada jadwal meeting. Wajahnya terlihat sumringah karena setelah menjelaskan panjang lebar dan sempat debat alot, akhirnya Aldy percaya dengan ucapannya mengenai kehamilan Wiwik. Tak lupa pula, Sopian menujukkan pada Aldy bukti chat antara dia dan Wiwik yang tentu membuat hati Aldy lega karena kebenaran telah terungkap serta hati Haruna yang terluka akan segera terobati jika tahu kebenarannya. Mengantongi restu dari Aldy tentu membuat Sopian tak sabar bertemu Haruna dan harus menunggu sejam lagi menuju jam pulang.Di dalam ruangan, Sopian menghilangkan rasa jenuhnya melihat jajaran buku yang tersusun rapi dan berkaitan dengan buku bisnis yang tentu sedikit diketahui oleh Sopian yang berprofesi sebagai dokter gigi. Sambil membaca sekilas, tiba-tiba terdengar pintu yang dibuka dan sontak membuat Sopian menoleh dan mendapati jika Haruna yang membuka pintu.&l
Sopian menghentikan laju langkahnya. Sosok Aldy tiba-tiba muncul tak diundang dan entah dari mana datangnya. Aldy menatap penuh selidik pada Sopian yang cengengesan seperti orang gila.“Eh, ada Kak Aldy!” ucap Sopian berbasa basi.“Mau ke mana lo?” tanya Aldy mengulangi pertanyaannya.“Mau ke situ, Kak!” jawab Sopian cepat.Kepala Aldy menatap arah telunjuk Sopian dan mengarah pada pintu ruangan Haruna yang tertutup. Tatapan Aldy kembali pada Sopian yang tengah tersenyum dan memamerkan giginya yang putih.“Ada urusan apa?” tembak Aldy tak mau basa-basi.“Ngapel, Kak. Kangen aku sama Haruna,” sahut Sopian tak tahu malu dan membuat Aldy melotot.‘Plak’Sebuah pukulan mendarat dengan sempurna di kepala Sopian yang membuatnya kaget. Aldy langsung meraih kerah kemeja Sopian dan menyeretnya masuk ke ruangan yang bersebelahan dengan Haruna karena menjabat
Seminggu sudah berlalu sejak pernikahan Mike dan Pupe diselenggarakan. Sebagai pemilik Eduro Group, Mike sesuka hati meliburkan diri dan tak datang ke kantor serta menyerahkan bebannya pada Jovan. Kondisi di perusahaan bejalan sebagaimana mestinya, kecuali Viona yang terlihat malas dan tak bergairah. Selain itu, Mike juga meminta Jovan untuk mengawasi gerak-gerik Viona selama di perusahaan yang tentu dituruti olehnya.Saat ini, Viona sedang sibuk dengan berkas yang menumpuk di mejanya. Sejak pernikahan Mike, pikiran dia menjadi tak fokus dan memikirkan ucapan ibunya pula untuk kembali pada mantan suami. Hal itu terus terngiang di pikirannya berulang-ulang.“Bisa saja aku kembali pada Idrus, tapi aku masih penasaran dengan Mike dan aku ingin memilikinya. Sial!” gumam Viona sambil memijat pelipisnya yang sakit sejak beberapa hari lalu dan tak kunjung reda.Di tengah kegundahannya, sebuah ketukan di pintu terdengar, hingga tak berapa lama Fina muncul sa
Wiwik sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Sesekali tangannya meraih kacang goreng dan memasukkannya ke mulut. Di meja tergeletak handphone miliknya yang sudah beberapa kali berdering dan dia abaikan. Dari arah dapur, Mbak Ijah datang sambil membawa nampan berisi segelas susu hangat yang tak lain adalah susu hamil. Ya, Mbak Ijah sudah tahu jika majikannya tersebut tengah hamil muda. Diletakkannya gelas itu ke meja yang hanya dilirik oleh Wiwik karena begitu fokus menatap layar tv dan menayangkan film “Azab”.“Judul itu bukannya sudah pernah diputar, Neng?” tanya Mbak Ijah yang duduk di samping Wiwik.“Mbak sudah nonton?” kata Wiwik balik bertanya.“Sudah. Nanti suaminya mati itu kesamber gledek dan nyungseb di sawah!” sahut Mbak Ijeh yang masih mengingat jalan cerita.“Hafal mati, ya, Mbak?” timpal Wiwik.“Hahaha ... hafal dong. Apalagi yang tayang sore hari dan lagunya d
Seorang pria gagah dengan rahang tegas berbalut celana jeans serta jaket hitam keluar dari mobil hitamnya. Tangan kirinya membawa sebuah papebag seperti kado atau sejenisnya. Langkahnya begitu yakin memasuki pintu rumah yang besar tanpa permisi. Tanpa ragu dia langsung menuju ruang keluarga yang terdengar suara anak kecil sedang bermain. Tak berapa sampailah dia dan berhenti menatap ada dua anak kecil sedang menonton tv. Senyumnya langsung terukir dan diam-diam menghampiri mereka yang duduk di karpet dari arah belakang, lalu mengangetkan.‘Dorr’...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments