Beranda / Romansa / DUO JONES (INDONESIA) / DJ 6 Titip Beli Perawan

Share

DJ 6 Titip Beli Perawan

Penulis: Pupe Maelani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-09 12:55:42

Berdiri menatap pintu yang tertutup, Pupe melangkah mendekat dan menyentuh gagang pintu, lalu didorongnya perlahan.

‘Ceklek’

Pintu terbuka dan membuat orang yang ada di dalam ruangan menoleh pada arah di mana Pupe berdiri dengan tangan kiri masih memegang gagang pintu.

“Pupe!” seru seorang wanita seusianya tersenyum cerah.

“Suci, Raja!” kaget Pupe mendapati kedua sahabatnya. Pupe langsung menutup pintu dan beranjak menghampiri mereka yang tetawa lebar melihatnya.

“Kalian kok bisa datang ke sini? Tahu dari mana?” tanya Pupe yang bingung dari mana mereka tahu keberadaannya di rumah sakit.

“Tadi kami datang ke rumahmu, lalu tetangga bilang kalau Ibu dirawat di rumah sakit. Jadilah kami kemari menyusul dan ternyata benar,” sahut Raja yang duduk di sebuah kursi dekat kaki Lusi yang terbaring.

“Oh, begitu,” sahut Pupe singkat.

“Kamu kenapa tak bilang kalau Ibu sakit dan dioperasi? Kami bisa bantu dan datang menemani,” kata Suci meminta penjelasan dari Pupe yang memang tak mengatakan pada siapa pun perihal sakit ibunya.

“Maaf. Aku tak bisa berpikir banyak saat itu. Sudahlah, yang penting sekarang Ibu sudah sehat dan semoga cepat pulih terus pulang, deh!” timpal Pupe cengengesan mengalihkan topik pembicaraan.

“Amin,” seru Suci dan Raja bersamaan.

Suci dan Raja adalah teman SMA Pupe. Bedanya mereka berasal dari keluarga yang lebih mapan dibandingkan Pupe. Mereka berdua merupakan lulusan Universitas bergengsi di Jakarta dengan pekerjaan yang bagus pula. Namun, hubungan mereka tetap terjalin baik hingga kini dan tak membedakan status sosial Pupe yang tak sepadan dengan mereka karena hanya orang miskin.

****

Di kediaman Aldy, Sopian baru saja tiba dengan membawa kantung plastik berisi telur pesanan Nisa dan sudah tugas rutin baginya untuk membeli telur tersebut setiap minggu dan entah kapan kebiasaan itu akan berakhir.

“Assalamualaikum!” ucap Sopian yang melenggang masuk ke dalam rumah.

“Anjirlah, pada ke mana, sih, sepi banget. Gak sopan ada orang ganteng datang dicueki!” gumam Sopian karena tak ada yang menjawab salamnya.

Sesampainya di ruang keluarga, dilihatnya dua pria dewasa sedang menonton bola sambil berteriak tak jelas, di mana yang satunya memangku anak laki-laki yang terus berteriak.

“Pantesan gak ada yang jawab salam orang ganteng, ternyata pada nonton bola!” gerutunya dengan bahu lemah.

Dari arah dapur, muncullah Nisa membawa cangkir putih berisi teh hangat miliknya yang baru dibuat dan tersenyum manis melihat kedatangan Sopian dengan muka kusutnya sambil menenteng sebuah kantung plastik.

“Kak Pian kapan datang?” tanya Nisa berjalan menghampirinya.

“Baru saja, Dek. Pantas saja tak ada yang jawab salam ternyata sibuk nonton bola!” adu Sopian kecewa.

“Dari tadi mereka nonton bolanya. Icha juga bingung kenapa acara bolanya tak habis-habis!” sahut Nisa yang sudah pusing mendengar teriakan mereka.

“Oh, iya. Ini telurnya!” ucap Sopian menyerahkan kantung plastik tersebut. Nisa menerimanya dengan senyum berbinar dan tak lama berkerut kening setelah melihat isi kantung plastik tersebut.

“Ini banyak banget, Kak. Berapa kilo?” bingung Nisa menatap Sopian yang sibuk menggantikan Nisa meminum tehnya.

“Kakak sengaja beli 3 kg, stock buat tiga minggu biar gak teriak minta telur terus kamu!” sahut Sopian cepat.

“Hehe ....”

“Eneng mana, Dek? Kakak kangen berat, nih, pengin cepat nyosor!” seru Sopian dengan mata memutar ke penjuru ruangan mencari keberadaan Lissa.

“Ada di kamar lagi nulis surat buat pacar katanya!” sahut Nisa cepat.

“Oh, ya. Eneng emang mantap. Tak sia-sia ajaran Kak Pian selama ini. Kak Pian kuy dulu, ah!” ujar Sopian yang langsung menyerahkan kembali cangkir teh pada Nisa dan bergegas menaiki tangga untuk menuju kamar Lissa.

“Kenapa Lissa jadi mirip kamu, Kak?” gumam Nisa menggelengkan kepalanya bingung. Menatap kepergian Sopian, Nisa beralih menatap trio sompret yang masih saja fokus menonton bola. Hal tak jauh beda dilihat Nisa yang menghembuskan nafas lelahnya.

“Nasib hidup dikelilingi para pria!” gumam Nisa pelan yang akhirnya beranjak menuju dapur di mana terlihat Mbak Zulfa sedang memasak untuk makan malam yang sudah terlambat.

Di kamar bernuansa pink, Lissa sedang duduk manis dengan meja belajarnya yang berserakan buku dan alat tulis. Mengendap-endap, Sopian masuk kamar seperti maling dan tengah berdiri di belakang Lissa yang tak menyadari kedatangannya.

“Eneng cinta sangat, kita pacalan, yuk!” gumam Lissa sambil mencoretkan pensil di kertas bergaris membentuk huruf A dan B.

“Ayo, ah!” sahut Sopian berbisik di telinga Lissa. Melotot karena kaget mendengar suara, Lissa langsung menoleh dan mendapati Sopian sedang tertawa geli melihatnya.

“Om Popay!” teriak Lissa yang langsung berhambur ke pelukan Sopian dan langsung ditangkapnya.

Keduanya saling berpelukan dengan kedua tangan Lissa melingkar di leher Sopian. Berat berlama-lama menggendong Lissa yang semakin gemuk, Sopian mendudukkan tubuhnya di ranjang.

“Lagi apa Eneng tadi?” tanya Sopian setelah pelukan Lissa terurai dan masih duduk di pangkuannya.

“Nulis culat buat pacal Eneng!” sahut cepat.

“Bisa?” tanya Sopian lagi.

“He’eh. Kak Dodo yang ajalin Eneng tulis-tulis!” sahut Lissa lagi.

“Wah, hebat dong! Bisa kalah pintar Om Popay sama Eneng!” seru Sopian menimpali.

“Hehehe ... Eneng pintal kayak Papa!” sahutnya bangga.

“Iya pintar. Pintar buntingin adik gue sampai brojol Aldo!” gerutu Sopian dalam hati.

“Pintar dong! Siapa dulu gurunya, Om Popayyyy!” cerocos Sopian sombong.

Keduanya terus bercerita. Lissa tak segan menunjukkan beraneka ragam tulisan ceker ayamnya yang dibuatnya setiap hari, serta membacakan isi surat yang dia tulis menurut versinya. Dengan sabar, Sopian meladeni cerita Lissa hingga Aldo datang ke kamar dan memanggil mereka untuk makan malam.

“Om, Lissa, turun dulu. Kita makan malam!” kata Aldo yang membuka pintu.

“Ayo, kita makan malam dulu. Tulis suratnya lanjut besok. Sekarang isi bensin dulu biar Eneng tak lemas!” kata Sopian yang langsung menggandeng tangan Lissa untuk turun ke bawah.

Sesampainya di bawah, meja makan sudah dipenuhi aneka masakan penggugah selera. Tak lupa sayur asem kesukaan Aldy selalu tersedia. Sopian duduk bersebelahan dengan Mike serta Aldo. Tak menunggu lama, acara makan malam pun dimulai diiringi cicitan suara Lissa yang tak bisa diam membicarakan tentang surat cinta yang membuat mata Aldy melotot menatap Sopian yang terkekeh.

Setengah jam berselang, acara makan akhirnya selesai. Mbak Zulfa dan Nisa sibuk membersihkan meja makan, sedangkan para pria kembali ke ruang keluarga untuk menarik nafas kenyangnya.

“Kak Mike, besok ada acara ke mana?” tanya Sopian.

“Besok? Gak ke mana-mana kok. Memang kenapa?” sahut Mike menatap Sopian.

“Besok kita ke-“ ucap Sopian yang langsung dipotong oleh suara dari arah dapur.

“Gak bisa. Besok Kak Mike akan pergi sama Icha ke Bogor!” sahut Nisa yang berjalan ke arah mereka dan duduk di samping Aldy.

‘Cep’

Mike mendadak bungkam dan mengalihkan mata serta tangannya yang pura-pura mencari kesibukkan karena singa betina mulai kumat.

“Ke Bogor ngapain, Dek? Beli talas?” tanya Sopian penasaran.

“Mau lamar cewek yang sudah dibeli keperawanannya sama Kak Mike!” jawab Nisa padat dan jelas.

Mata Sopian sontak melotot. Dia yakin kalau yang diucapkan oleh Nisa bukanlah main-main. Mata melototnya beralih pada Mike yang justru pura-pura sibuk dengan handphone di tangannya.

“Gila kamu, Kak. Diam-diam sompret juga ngalahin aku. Beli di mana cewek perawan? Aku beli satu dong!”

Note : Adakah dari yang baca bab ini masih perawan ting-ting?

Bab terkait

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 7 Tamu Dadakan

    ‘Plak’Sebuah raket nyamuk kembali mendarat di lengan Sopian yang menjerit kaget karena tersengat.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 8 Diajak Nikah

    “Pak Mike!” gumam Pupe ketika bertemu pandang dengan Mike yang tersenyum melihatnya di dekat pintu. Tersenyum manis, Nisa menghampiri Pupe yang terkejut melihat kedatangan mereka dan menatap secara bergantian serta terkesiap ketika Nisa sudah berada di hadapannya.“Dengan Kak Pupe?”

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 9 Ya atau Tidak

    Di kediaman Aldy, Sopian sedang disibukkan mengurus dua tuyul yang serba ribet karena akan diajak jalan-jalan olehnya ke taman bermain. Selain itu, Aldo juga meminta Sopian untuk mengantarkannya ke toko buku karena ingin membeli komik Naruto kesukaannya serta Lissa yang meminta dibelikan boneka barbie model terbaru. Merasa senang walaupun kewalahan, Sopian mempunyai ide cemerlang untuk meminta bantuan pada Haruna untuk menemaninya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 10 Kau Menjerat Hatiku

    Kedua mata Lusi yang baru beberapa menit terjaga, membulat sempurna mendengar kalimat Nisa yang meluncur bagai kran bocor. Lusi menatap Pupe yang kini menggaruk kepalanya bingung.“Nak, apa maksud dari yang dia katakan?” tanya Lusi menuntut penjelasan pada Pupe yang salah tingkah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 11 Patah Hati Duluan

    Haruna yang sedang mengunyah cireng, tiba-tiba menghentikan kunyahannya. Matanya menatap ke depan di mana Aldo dan Lissa sedang bermain ayunan sambil tertawa senang. Namun, berbeda dengan dirinya kini yang entah sejak kapan selalu merasa sakit setiap Sopian membicarakan wanita itu. Wanita yang sudah menjadi mantannya kini. Mata Haruna perlahan memanas, dia mendongakkan kepalanya menatap langit yang sedikit mendung, dan berangin serta menerpa wajahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 12 Mulut Ember Sopian

    Sekitar jam 4 sore, Sopian bersama anggota keluarga cemara akhirnya pulang setelah mampir ke toko buku sebentar membeli komik kesukaan Aldo serta boneka barbie dan perlengkapannya untuk menambah koleksi mainan Lissa. Tak lupa juga, Haruna pun membeli beberapa kotak pizza untuk dibawa pulang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 13 Kok Bisa Pas?

    Di sudut lain ibu kota, seorang wanita cantik berambut panjang tengah memasuki sebuah rumah yang berhalaman cukup luas. Tak ragu dia membuka daun pintu tanpa mengucap salam dan langsung menuju ruang tengah di mana seorang wanita paruh baya sedang duduk sambil menonton tv. Mata wanita itu menoleh melihat kedatangannya. Tak ada sapaan manis atau sejenisnya dan justru biasa saja.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 14 Dasar Mantan!

    Haruna sedang bersiap pulang karena waktu sudah menunjukkan jam 4 sore. Baru 6 bulan Haruna pindah ke kantor milik Aldy dan meninggalkan Jerman. Dia tinggal di rumah milik ayahnya, Reyhan, bersama seorang pembantu dan penjaga keamanan yang sudah ada sejak Haruna masih kecil. Kehidupan Haruna tentu baik-baik saja karena ada keluarga besar Setiawan yang menjadi tempatnya berbagi. Tak jarang pula Haruna pulang ke rumah Aldy dan menginap berhari-hari di sana. Terlebih di sana ada keponakan lucu yang selalu membuat hidupnya berwarna.

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-09

Bab terbaru

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 59 Extra 2

    Enam bulan sudah berlalu. Rumah tangga Mike dan Sopian terlihat bahagia dan harmonis. Tiap akhir pekan, mereka masih melanjutkan kebiasaan lama untuk berkumpul dan berhubung semua sudah menikah, maka acara kumpul saat akhir pekan dilakukan bergantian dari rumah ke rumah. Kondisi perusahaan juga berjalan lancar dan terdengar kabar jika tangan kanan Mike, Jovan, sedang jatuh cinta pada seorang gadis dengan kondisi ekonomi tak jauh berbeda dengan Pupe. Mengetahui hal itu, Mike tentu sangat mendukung Jovan untuk mendepatkan pujaan hatinya dan tak memperdulikan status sosial gadis tersebut. Mendapat dukungan penuh dari Mike yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, tentu membuat hati Jovan menjadi lebih semangat untuk mendapatkannya.“Namanya siapa, Jo?” tanya Mike sambil menutup koran yang baru saja dibaca. Matanya menatap wajah Jovan yang tengah mengulas senyum. Senyum pria yang sedang kasmaran dan mengingatkan akan dirinya saat baru mengenal Pupe.“

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 58 Extra 1

    “SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA, HARUNA SETIAWAN BINTI REYHAN SETIAWAN DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI.”“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu sambil menoleh ke kiri dan ke kanan.“SAH!” jawab semua yang hadir.“Alhamdulillah,” ucap lega semua yang hadir.Penghulu membaca untaian doa bagi kedua pengantin dan diaminkan oleh semua yang hadir. Proses ijab qobul berjalan penuh hikmat dihadiri oleh keluarga besar Setiawan dan Sopian serta kerabat juga kolega. Acara diselenggarakan di salah satu hotel milik Setiawan yang ada di Bandung dan berbeda dengan hotel tempat Mike saat menikah. Namun, resepsi tetap mengusung Garden Party seperti biasanya dan didominasi warna putih. Senyum kelegaan terlihat begitu jelas di wajah kedua mempelai. Tanpa ragu, Haruna mencium punggung tangan kanan Sopian dan dibalas kecupan di kening diiringi doa yang Sopian lafalkan dalam hati. Setelah itu, kedu

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 57 Oh Yes Oh No

    Dua minggu sudah berlalu, Mike dan Pupe sudah kembali dari Bali. Rencanan bulan madu ke Eropa terpaksa diurungkan untuk sementara karena Pupe yang ingin ke negara bersalju, sedangkan saat ini Eropa sedang musim panas dan pasti sangat terik. Lusiana memutuskna untuk tinggal bersama Pupe di kediaman Mike dan tak mungkin juga Pupe tega meninggalkan ibunya sendiri di rumah sederhana, sedangkan dia hidup di rumah mewah. Keputusan Lusi membuat Mike sangat bahagia karena bisa berkumpul dan tak cemas.Berita Haruna dan Sopian yang sudah mengutarakan perasaan masing-masing mendapat sambutan heboh di keluarga, terutama Nisa yang langsung menyiram air bekas cucian mobil ke tubuh Sopian yang baru datang sebagai luapan rasa bahagia, agar membuang sial yang selama ini melekat pada Sopian.“Merasa kotor aku, Dek!” oech Sopian yang sudah basah kuyup dan ditertawakan oleh Lissa dan Aldo yang ikut menyiram dengan kran yang menyala.Tak ayal, Sopian beserta dua tuyul m

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 56 Rujuk

    Viona tengah bersiap untuk pulang karena jam dinding sebentar lagi menunjukkan pukul 4 sore. Semua berkas telah dia selesaikan tepat waktu dan tersusun rapi di rak susun yang ada di sebelah kiri komputer serta telah mati. Dia memeriksa semua kelengkapan barang dan memasukkannya ke dalam tas berwarna hitam hingga tak lama berselang terdengar bunyi bel. Saat dia akan beranjak dari duduknya, tiba-tiba terdengar sebuah notif pesan dan terpaksa duduk kembali untuk mengecek siapa gerangan yang mengirimkan pesan. Diraihnya handphone berwarna pink miliknya dan terperangah mendapati siapa yang mengirimkan pesan.“Idrus?” gumamnya pelan dengan kening berkerut.Dia membaca isi pesan dengan saksama serta berulang untuk memastikan jika dia tak salah membaca. Kedua alisnya mengkerut seolah tak percaya setelah membaca pesan itu yang tentu tak diduganya.“Untuk apa dia ingin bertemu denganku? Apa karena Mama yang pinta?” tebak Viona menduga motif Idrus y

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 55 Batas Suci

    Di sebuah kamar nan luas, sepasang pengantin baru terlihat selesai mandi siang bersama karena kegiatannya mencicil projek Eduro yang sudah dirancang agar tercapai dalam waktu tiga bulan sesuai kesepakatan keduanya. Tidak, lebih tepatnya pihak pria yang ingin penerus Eduro segera lahir. Demi tercapainya projek tersebut, pria yang tak lain adalah Mike selalu meminta pada Pupe untuk mencicil hampir tiap hari dan membuatnya kelelahan karena menuruti keinginannya tersebut. Seperti sekarang ini, setelah selesai mandi siang, Mike membiarkan Pupe untuk kembali tidur setelah menyantap makan siangnya. Tubuhnya terasa letih karena hampir setiap hari, Mike mengajaknya untuk menjalankan ritual patungan. Melihat Pupe yang dengan cepat terlelap, Mike hanya tersenyum dan tak mengganggunya.Langkahnya pelan menuju kolam renang yang menyatu dengan kamar tidur dan hanya tersekat oleh kaca jendela besar. Dari luar, Mike tetap bisa melihat Pupe yang tengah tertidur dengan selimut yang menut

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 54 Ngajak Nikah

    Sejam sudah berlalu dan sesi curhat Sopian pada Aldy sudah selesai serta tinggallah dia sendiri karena Aldy ada jadwal meeting. Wajahnya terlihat sumringah karena setelah menjelaskan panjang lebar dan sempat debat alot, akhirnya Aldy percaya dengan ucapannya mengenai kehamilan Wiwik. Tak lupa pula, Sopian menujukkan pada Aldy bukti chat antara dia dan Wiwik yang tentu membuat hati Aldy lega karena kebenaran telah terungkap serta hati Haruna yang terluka akan segera terobati jika tahu kebenarannya. Mengantongi restu dari Aldy tentu membuat Sopian tak sabar bertemu Haruna dan harus menunggu sejam lagi menuju jam pulang.Di dalam ruangan, Sopian menghilangkan rasa jenuhnya melihat jajaran buku yang tersusun rapi dan berkaitan dengan buku bisnis yang tentu sedikit diketahui oleh Sopian yang berprofesi sebagai dokter gigi. Sambil membaca sekilas, tiba-tiba terdengar pintu yang dibuka dan sontak membuat Sopian menoleh dan mendapati jika Haruna yang membuka pintu.&l

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 53 Si Citra

    Sopian menghentikan laju langkahnya. Sosok Aldy tiba-tiba muncul tak diundang dan entah dari mana datangnya. Aldy menatap penuh selidik pada Sopian yang cengengesan seperti orang gila.“Eh, ada Kak Aldy!” ucap Sopian berbasa basi.“Mau ke mana lo?” tanya Aldy mengulangi pertanyaannya.“Mau ke situ, Kak!” jawab Sopian cepat.Kepala Aldy menatap arah telunjuk Sopian dan mengarah pada pintu ruangan Haruna yang tertutup. Tatapan Aldy kembali pada Sopian yang tengah tersenyum dan memamerkan giginya yang putih.“Ada urusan apa?” tembak Aldy tak mau basa-basi.“Ngapel, Kak. Kangen aku sama Haruna,” sahut Sopian tak tahu malu dan membuat Aldy melotot.‘Plak’Sebuah pukulan mendarat dengan sempurna di kepala Sopian yang membuatnya kaget. Aldy langsung meraih kerah kemeja Sopian dan menyeretnya masuk ke ruangan yang bersebelahan dengan Haruna karena menjabat

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 52 Dukun Pelet

    Seminggu sudah berlalu sejak pernikahan Mike dan Pupe diselenggarakan. Sebagai pemilik Eduro Group, Mike sesuka hati meliburkan diri dan tak datang ke kantor serta menyerahkan bebannya pada Jovan. Kondisi di perusahaan bejalan sebagaimana mestinya, kecuali Viona yang terlihat malas dan tak bergairah. Selain itu, Mike juga meminta Jovan untuk mengawasi gerak-gerik Viona selama di perusahaan yang tentu dituruti olehnya.Saat ini, Viona sedang sibuk dengan berkas yang menumpuk di mejanya. Sejak pernikahan Mike, pikiran dia menjadi tak fokus dan memikirkan ucapan ibunya pula untuk kembali pada mantan suami. Hal itu terus terngiang di pikirannya berulang-ulang.“Bisa saja aku kembali pada Idrus, tapi aku masih penasaran dengan Mike dan aku ingin memilikinya. Sial!” gumam Viona sambil memijat pelipisnya yang sakit sejak beberapa hari lalu dan tak kunjung reda.Di tengah kegundahannya, sebuah ketukan di pintu terdengar, hingga tak berapa lama Fina muncul sa

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 51 Gara-gara Sopian

    Wiwik sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Sesekali tangannya meraih kacang goreng dan memasukkannya ke mulut. Di meja tergeletak handphone miliknya yang sudah beberapa kali berdering dan dia abaikan. Dari arah dapur, Mbak Ijah datang sambil membawa nampan berisi segelas susu hangat yang tak lain adalah susu hamil. Ya, Mbak Ijah sudah tahu jika majikannya tersebut tengah hamil muda. Diletakkannya gelas itu ke meja yang hanya dilirik oleh Wiwik karena begitu fokus menatap layar tv dan menayangkan film “Azab”.“Judul itu bukannya sudah pernah diputar, Neng?” tanya Mbak Ijah yang duduk di samping Wiwik.“Mbak sudah nonton?” kata Wiwik balik bertanya.“Sudah. Nanti suaminya mati itu kesamber gledek dan nyungseb di sawah!” sahut Mbak Ijeh yang masih mengingat jalan cerita.“Hafal mati, ya, Mbak?” timpal Wiwik.“Hahaha ... hafal dong. Apalagi yang tayang sore hari dan lagunya d

DMCA.com Protection Status