Share

DJ 4 Dikacangin

Author: Pupe Maelani
last update Last Updated: 2021-01-08 12:38:45

“Hah?” gumam Haruna ternganga mendengar kata yang diucapkan Sopian barusan.

“Lo tahu obat perangsang gak? Nah, itu ada di minuman yang lo minum barusan!” terang Sopian menatap jeli raut Haruna yang tak percaya.

“Ngapain lo masuki obat begituan ke dalam minuman lo? Kurang kerjaan!” seru Haruna santai dan meraih sepotong kentang goreng. Sopian yang melihat Haruna dengan santainya meraih kentang miliknya hanya menatap bingung. Kenapa bukannya takut, tapi justru asik makan tanpa dosa.

“Lo gak takut sudah minum obat perangsang, Na!” tanya Sopian menyenggol bahu Haruna.

“Takut kenapa emang? Palingan juga obat perangsang bulu bewok yang lo minum. Kalau gue yang minum, palingan apem gue yang tambah bewokan!” seru Haruna begitu terlihat santai.

Sopian tak mampu berkata-kata. Sedangkan Aswal terbahak melihat betapa kecewanya wajah Sopian yang tak berhasil mengerjai Haruna. Sopian berdecih melihat Haruna yang meliriknya tertawa mengejek dan membuang muka ke arah lain. Melihat gelas minumnya sudah habis, Sopian memanggil seorang pelayan yang langsung datang menghampiri.

“Ada apa, Mas?”

“Mbak, saya pesan kopi pahit satu, ya, dan ice lemon tea satu buat angsa yang kehausan ini. Cepetan, ya!” kata Sopian yang langsung diangguki pelayan tersebut dan bergegas pergi.

“Kok minum kopi pahit siang-siang lo?” tanya Aswal bingung.

“Dia memang begitu, kalau habis ketemu gue langsung kepengin minum kopi pahit sambil lihat gue, deh! Kopi pahit pasti langsung terasa manis!” cicit Haruna cengengesan.

‘Uek uek uek’

Sopian berpura-pura seperti orang muntah setelah mendengar ucapan Haruna yang memuji dirinya. Kesal akan reaksi Sopian, dengan entengnya Haruna melayangkan jeweran ke telinga Sopian dan membuatnya meringis kesakitan.

“Adududududu, Na, ampun gue ... ampun! Iya lo manis. Cuma lo yang paling manis di antara asam jawa. Udahan marahnya, Cantik!” keluh Sopian bergumam sambil menahan sakit.

Aswal hanya mampu terbahak melihat mereka yang tak bisa berhenti bertengkar. Percuma juga memisahkan mereka karena ujung-ujungnya akan kembali seperti itu. Melihat hubungan aneh seperti itu, Aswal merasa sebenarnya ada benih-benih cinta yang tumbuh antara mereka, dan hanya tak disadari oleh keduanya.

Sejam kemudian, mereka memutuskan pulang. Aswal pulang lebih dulu menggunakan mobilnya sendiri dan menuju Cawang karena ada keperluan. Tinggallah Sopian dan Haruna berdua yang berjalan beriringan menuju parkiran. Kebetulan Haruna tak membawa mobil sehingga Sopian berencana akan mengantarnya pulang. Ketika mereka sedang asik berbincang, tiba-tiba mata Sopian menangkap sosok yang sudah lama tak dilihatnya.

“Wiwik?” gumamnya pelan menatap sebuah restoran Jepang yang nampak ramai.

Melihat Sopian meghentikan langkahnya, Haruna pun ikut berhenti dan memandang arah yang sama. Dengan jelas Haruna melihat ada seorang wanita cantik sedang duduk berdua bersama seorang pria berbincang mesra. Haruna menarik pandangannya dan menatap wajah Sopian yang memandang tak berkedip. Walaupun Haruna tak mengenal siapa mereka, tapi dia yakin jika Sopian memiliki hubungan dengan wanita itu.

“Lo gak pernah lihat gue dengan cara seperti itu, Pi!” kata hati Haruna yang mendadak mellow.

Mata Haruna kembali menatap arah di mana mata Sopian masih tertuju seolah lupa jika ada dia di sampingnya. Seketika hati Haruna merasa sedih untuk pertama kalinya dan entah kenapa.

“Pi!” panggil Haruna pelan. Tak ada jawaban dari Sopian dan itu sungguh mengecewakan Haruna.

“Pi!” panggil Haruna untuk kedua kalinya dan reaksi Sopian masih sama.

Haruna menarik nafas dalam, perlahan kakinya melangkah menjauhi Sopian yang masih belum sadar dari lamunannya, hingga beberapa menit berlalu akhirnya tersadar karena mendengar suara teriakan anak kecil.

“Itu pasti calonnya. Gue sudah move on keles. Kenapa sampai segininya reaksi gue!” gumam Sopian untuk dirinya sendiri.

Mengusap wajahnya kasar, Sopian mengumpulkan kembali kesadarannya dan mulai melangkahkan kaki menuju parkiran tanpa menoleh pada sang mantan yang asik bercengkerama mesra, hingga beberapa menit kemudian, Sopian terlonjak kaget.

“HARUNA!” teriaknya lumayan kencang.

Kepala Sopian memutar ke penjuru tempat berharap menemukan Haruna. Langkahnya tergopoh mencari keberadaan Haruna yang tak terlihat olehnya. Tangannya tanpa ragu meraih handphone di balik saku celana untuk menghubunginya. Namun, jangankan diangkat, tersambung saja tidak.

“Ish, ke mana sih angsa cerewet itu? Main tinggalin gue saja, gak sopan banget jadi cewek!” gerutu Sopian kembali melangkahkan kakinya mencari Haruna.

Setengah jam berputar-putar, tibalah Sopian di pintu menuju parkiran. Dia menarik nafas lega karena melihat Haruna sedang duduk di sebuah kursi dekat pos keamanan.

“Haruna!” panggil Sopian melangkah menghampiri Haruna yang langsung menoleh.

“Main tinggal saja. Gue cariin lo muter-muter tahunya ada di sini!” oceh Sopian dengan nafas tersenggal.

“Gue tadi kebelet. Mau telphone hape mati. Ya sudah, tunggu di sini saja!” sahut Haruna tersenyum tanpa dosa.

“Ngapain tunggu di sini?” kata Sopian lagi.

“Ini jalan menuju parkiran. Pasti lo akan lewat sini!” jawab Haruna lagi.

“Sampai mall tutup gue gak akan lewat sini karena gue parkir mobil di depan, Nana!” jelas Sopian menimpali.

“Oh, gitu!” seru Haruna senyum-senyum.

“Tapi mall belum tutup lo sudah berhasil temukan gue, tuh, Pi!” ujar Haruna tak mau kalah.

“Iya sudah terserah lo saja. Ayo kita pulang!” ucap Sopian tak sabar dan langsung menarik tangan kiri Haruna.

Haruna akhirnya mengikuti langkah kaki lebar Sopian menuju parkiran di mana mobilnya berada. Mata Haruna menatap tangan Sopian yang menggandengnya erat. Jantung Haruna berdetak tak karuan karena baru pertama kalinya dia bergandengan dengan seorang pria di usianya yang sudah dewasa. Mata Haruna terus menatap bergantian antara tangan dan wajah Sopian yang terus berjalan.

“Ya Allah, jantung gue kenapa? Apa iya sakit jantung? Gue langsing juga sehat, masa iya jantungan. Bisa mati muda dong!” oceh Haruna dalam hati karena bingung dengan jantungnya yang berdebar.

Tak berapa lama, sampailah mereka di parkiran dan tanpa sengaja mata Sopian kembali mendapati sosok Wiwik tak jauh dari posisinya menuju sebuah mobil. Mata Sopian kembali tertuju padanya dan mengabaikan keberadaan Haruna yang masih digandengnya. Mendapati hal sama, Haruna menarik nafas dan melepaskan tangannya dari Sopian.

Related chapters

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 5 Mencari Alasan

    “Aku pulang naik taxi saja!” seru Haruna yang langsung balik badan.Masih bisa mendengar ucapan Haruna barusan, Sopian bermaksud mengejar, tapi tiba-tiba terdengar ada suara memanggilnya, hingga langkahnya terhenti untuk mengejar Haruna yang sudah berlalu.“Sopian!”

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 6 Titip Beli Perawan

    Berdiri menatap pintu yang tertutup, Pupe melangkah mendekat dan menyentuh gagang pintu, lalu didorongnya perlahan.‘Ceklek’Pintu terbuka dan membuat orang yang ada di dalam ruangan menoleh pada arah di mana Pupe berdiri dengan tangan kiri masih memegang gagang pintu.

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 7 Tamu Dadakan

    ‘Plak’Sebuah raket nyamuk kembali mendarat di lengan Sopian yang menjerit kaget karena tersengat.

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 8 Diajak Nikah

    “Pak Mike!” gumam Pupe ketika bertemu pandang dengan Mike yang tersenyum melihatnya di dekat pintu. Tersenyum manis, Nisa menghampiri Pupe yang terkejut melihat kedatangan mereka dan menatap secara bergantian serta terkesiap ketika Nisa sudah berada di hadapannya.“Dengan Kak Pupe?”

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 9 Ya atau Tidak

    Di kediaman Aldy, Sopian sedang disibukkan mengurus dua tuyul yang serba ribet karena akan diajak jalan-jalan olehnya ke taman bermain. Selain itu, Aldo juga meminta Sopian untuk mengantarkannya ke toko buku karena ingin membeli komik Naruto kesukaannya serta Lissa yang meminta dibelikan boneka barbie model terbaru. Merasa senang walaupun kewalahan, Sopian mempunyai ide cemerlang untuk meminta bantuan pada Haruna untuk menemaninya.

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 10 Kau Menjerat Hatiku

    Kedua mata Lusi yang baru beberapa menit terjaga, membulat sempurna mendengar kalimat Nisa yang meluncur bagai kran bocor. Lusi menatap Pupe yang kini menggaruk kepalanya bingung.“Nak, apa maksud dari yang dia katakan?” tanya Lusi menuntut penjelasan pada Pupe yang salah tingkah.

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 11 Patah Hati Duluan

    Haruna yang sedang mengunyah cireng, tiba-tiba menghentikan kunyahannya. Matanya menatap ke depan di mana Aldo dan Lissa sedang bermain ayunan sambil tertawa senang. Namun, berbeda dengan dirinya kini yang entah sejak kapan selalu merasa sakit setiap Sopian membicarakan wanita itu. Wanita yang sudah menjadi mantannya kini. Mata Haruna perlahan memanas, dia mendongakkan kepalanya menatap langit yang sedikit mendung, dan berangin serta menerpa wajahnya.

    Last Updated : 2021-01-09
  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 12 Mulut Ember Sopian

    Sekitar jam 4 sore, Sopian bersama anggota keluarga cemara akhirnya pulang setelah mampir ke toko buku sebentar membeli komik kesukaan Aldo serta boneka barbie dan perlengkapannya untuk menambah koleksi mainan Lissa. Tak lupa juga, Haruna pun membeli beberapa kotak pizza untuk dibawa pulang.

    Last Updated : 2021-01-09

Latest chapter

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 59 Extra 2

    Enam bulan sudah berlalu. Rumah tangga Mike dan Sopian terlihat bahagia dan harmonis. Tiap akhir pekan, mereka masih melanjutkan kebiasaan lama untuk berkumpul dan berhubung semua sudah menikah, maka acara kumpul saat akhir pekan dilakukan bergantian dari rumah ke rumah. Kondisi perusahaan juga berjalan lancar dan terdengar kabar jika tangan kanan Mike, Jovan, sedang jatuh cinta pada seorang gadis dengan kondisi ekonomi tak jauh berbeda dengan Pupe. Mengetahui hal itu, Mike tentu sangat mendukung Jovan untuk mendepatkan pujaan hatinya dan tak memperdulikan status sosial gadis tersebut. Mendapat dukungan penuh dari Mike yang sudah dianggap sebagai kakaknya sendiri, tentu membuat hati Jovan menjadi lebih semangat untuk mendapatkannya.“Namanya siapa, Jo?” tanya Mike sambil menutup koran yang baru saja dibaca. Matanya menatap wajah Jovan yang tengah mengulas senyum. Senyum pria yang sedang kasmaran dan mengingatkan akan dirinya saat baru mengenal Pupe.“

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 58 Extra 1

    “SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA, HARUNA SETIAWAN BINTI REYHAN SETIAWAN DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI.”“Bagaimana para saksi?” tanya penghulu sambil menoleh ke kiri dan ke kanan.“SAH!” jawab semua yang hadir.“Alhamdulillah,” ucap lega semua yang hadir.Penghulu membaca untaian doa bagi kedua pengantin dan diaminkan oleh semua yang hadir. Proses ijab qobul berjalan penuh hikmat dihadiri oleh keluarga besar Setiawan dan Sopian serta kerabat juga kolega. Acara diselenggarakan di salah satu hotel milik Setiawan yang ada di Bandung dan berbeda dengan hotel tempat Mike saat menikah. Namun, resepsi tetap mengusung Garden Party seperti biasanya dan didominasi warna putih. Senyum kelegaan terlihat begitu jelas di wajah kedua mempelai. Tanpa ragu, Haruna mencium punggung tangan kanan Sopian dan dibalas kecupan di kening diiringi doa yang Sopian lafalkan dalam hati. Setelah itu, kedu

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 57 Oh Yes Oh No

    Dua minggu sudah berlalu, Mike dan Pupe sudah kembali dari Bali. Rencanan bulan madu ke Eropa terpaksa diurungkan untuk sementara karena Pupe yang ingin ke negara bersalju, sedangkan saat ini Eropa sedang musim panas dan pasti sangat terik. Lusiana memutuskna untuk tinggal bersama Pupe di kediaman Mike dan tak mungkin juga Pupe tega meninggalkan ibunya sendiri di rumah sederhana, sedangkan dia hidup di rumah mewah. Keputusan Lusi membuat Mike sangat bahagia karena bisa berkumpul dan tak cemas.Berita Haruna dan Sopian yang sudah mengutarakan perasaan masing-masing mendapat sambutan heboh di keluarga, terutama Nisa yang langsung menyiram air bekas cucian mobil ke tubuh Sopian yang baru datang sebagai luapan rasa bahagia, agar membuang sial yang selama ini melekat pada Sopian.“Merasa kotor aku, Dek!” oech Sopian yang sudah basah kuyup dan ditertawakan oleh Lissa dan Aldo yang ikut menyiram dengan kran yang menyala.Tak ayal, Sopian beserta dua tuyul m

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 56 Rujuk

    Viona tengah bersiap untuk pulang karena jam dinding sebentar lagi menunjukkan pukul 4 sore. Semua berkas telah dia selesaikan tepat waktu dan tersusun rapi di rak susun yang ada di sebelah kiri komputer serta telah mati. Dia memeriksa semua kelengkapan barang dan memasukkannya ke dalam tas berwarna hitam hingga tak lama berselang terdengar bunyi bel. Saat dia akan beranjak dari duduknya, tiba-tiba terdengar sebuah notif pesan dan terpaksa duduk kembali untuk mengecek siapa gerangan yang mengirimkan pesan. Diraihnya handphone berwarna pink miliknya dan terperangah mendapati siapa yang mengirimkan pesan.“Idrus?” gumamnya pelan dengan kening berkerut.Dia membaca isi pesan dengan saksama serta berulang untuk memastikan jika dia tak salah membaca. Kedua alisnya mengkerut seolah tak percaya setelah membaca pesan itu yang tentu tak diduganya.“Untuk apa dia ingin bertemu denganku? Apa karena Mama yang pinta?” tebak Viona menduga motif Idrus y

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 55 Batas Suci

    Di sebuah kamar nan luas, sepasang pengantin baru terlihat selesai mandi siang bersama karena kegiatannya mencicil projek Eduro yang sudah dirancang agar tercapai dalam waktu tiga bulan sesuai kesepakatan keduanya. Tidak, lebih tepatnya pihak pria yang ingin penerus Eduro segera lahir. Demi tercapainya projek tersebut, pria yang tak lain adalah Mike selalu meminta pada Pupe untuk mencicil hampir tiap hari dan membuatnya kelelahan karena menuruti keinginannya tersebut. Seperti sekarang ini, setelah selesai mandi siang, Mike membiarkan Pupe untuk kembali tidur setelah menyantap makan siangnya. Tubuhnya terasa letih karena hampir setiap hari, Mike mengajaknya untuk menjalankan ritual patungan. Melihat Pupe yang dengan cepat terlelap, Mike hanya tersenyum dan tak mengganggunya.Langkahnya pelan menuju kolam renang yang menyatu dengan kamar tidur dan hanya tersekat oleh kaca jendela besar. Dari luar, Mike tetap bisa melihat Pupe yang tengah tertidur dengan selimut yang menut

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 54 Ngajak Nikah

    Sejam sudah berlalu dan sesi curhat Sopian pada Aldy sudah selesai serta tinggallah dia sendiri karena Aldy ada jadwal meeting. Wajahnya terlihat sumringah karena setelah menjelaskan panjang lebar dan sempat debat alot, akhirnya Aldy percaya dengan ucapannya mengenai kehamilan Wiwik. Tak lupa pula, Sopian menujukkan pada Aldy bukti chat antara dia dan Wiwik yang tentu membuat hati Aldy lega karena kebenaran telah terungkap serta hati Haruna yang terluka akan segera terobati jika tahu kebenarannya. Mengantongi restu dari Aldy tentu membuat Sopian tak sabar bertemu Haruna dan harus menunggu sejam lagi menuju jam pulang.Di dalam ruangan, Sopian menghilangkan rasa jenuhnya melihat jajaran buku yang tersusun rapi dan berkaitan dengan buku bisnis yang tentu sedikit diketahui oleh Sopian yang berprofesi sebagai dokter gigi. Sambil membaca sekilas, tiba-tiba terdengar pintu yang dibuka dan sontak membuat Sopian menoleh dan mendapati jika Haruna yang membuka pintu.&l

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 53 Si Citra

    Sopian menghentikan laju langkahnya. Sosok Aldy tiba-tiba muncul tak diundang dan entah dari mana datangnya. Aldy menatap penuh selidik pada Sopian yang cengengesan seperti orang gila.“Eh, ada Kak Aldy!” ucap Sopian berbasa basi.“Mau ke mana lo?” tanya Aldy mengulangi pertanyaannya.“Mau ke situ, Kak!” jawab Sopian cepat.Kepala Aldy menatap arah telunjuk Sopian dan mengarah pada pintu ruangan Haruna yang tertutup. Tatapan Aldy kembali pada Sopian yang tengah tersenyum dan memamerkan giginya yang putih.“Ada urusan apa?” tembak Aldy tak mau basa-basi.“Ngapel, Kak. Kangen aku sama Haruna,” sahut Sopian tak tahu malu dan membuat Aldy melotot.‘Plak’Sebuah pukulan mendarat dengan sempurna di kepala Sopian yang membuatnya kaget. Aldy langsung meraih kerah kemeja Sopian dan menyeretnya masuk ke ruangan yang bersebelahan dengan Haruna karena menjabat

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 52 Dukun Pelet

    Seminggu sudah berlalu sejak pernikahan Mike dan Pupe diselenggarakan. Sebagai pemilik Eduro Group, Mike sesuka hati meliburkan diri dan tak datang ke kantor serta menyerahkan bebannya pada Jovan. Kondisi di perusahaan bejalan sebagaimana mestinya, kecuali Viona yang terlihat malas dan tak bergairah. Selain itu, Mike juga meminta Jovan untuk mengawasi gerak-gerik Viona selama di perusahaan yang tentu dituruti olehnya.Saat ini, Viona sedang sibuk dengan berkas yang menumpuk di mejanya. Sejak pernikahan Mike, pikiran dia menjadi tak fokus dan memikirkan ucapan ibunya pula untuk kembali pada mantan suami. Hal itu terus terngiang di pikirannya berulang-ulang.“Bisa saja aku kembali pada Idrus, tapi aku masih penasaran dengan Mike dan aku ingin memilikinya. Sial!” gumam Viona sambil memijat pelipisnya yang sakit sejak beberapa hari lalu dan tak kunjung reda.Di tengah kegundahannya, sebuah ketukan di pintu terdengar, hingga tak berapa lama Fina muncul sa

  • DUO JONES (INDONESIA)   DJ 51 Gara-gara Sopian

    Wiwik sedang duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Sesekali tangannya meraih kacang goreng dan memasukkannya ke mulut. Di meja tergeletak handphone miliknya yang sudah beberapa kali berdering dan dia abaikan. Dari arah dapur, Mbak Ijah datang sambil membawa nampan berisi segelas susu hangat yang tak lain adalah susu hamil. Ya, Mbak Ijah sudah tahu jika majikannya tersebut tengah hamil muda. Diletakkannya gelas itu ke meja yang hanya dilirik oleh Wiwik karena begitu fokus menatap layar tv dan menayangkan film “Azab”.“Judul itu bukannya sudah pernah diputar, Neng?” tanya Mbak Ijah yang duduk di samping Wiwik.“Mbak sudah nonton?” kata Wiwik balik bertanya.“Sudah. Nanti suaminya mati itu kesamber gledek dan nyungseb di sawah!” sahut Mbak Ijeh yang masih mengingat jalan cerita.“Hafal mati, ya, Mbak?” timpal Wiwik.“Hahaha ... hafal dong. Apalagi yang tayang sore hari dan lagunya d

DMCA.com Protection Status