Share

Bab 20. Jadi, Saka Cucu Kakek?

Tapi kakek Abian tidak putus asa, walau tidak mungkin lagi bisa berbuat sesuatu untuk Saka. Karena dia juga tidak lagi sekuat dulu. Sudah tua, sudah rapuh. Berjalan saja kadang sambil dibantu tongkat.

Hanya doa, itu satu-satunya yang bisa ia berikan pada cucunya. Doa setiap saat yang tidak pernah putus. Berharap Saka bisa sembuh dan kembali seperti dulu lagi.

Ketika saat ini, gadis yang pernah menolongnya dulu ada di hadapannya, Kakek Abian lalu percaya, jika Tuhan sedikit sudah menjawab doanya. Setidaknya, cucunya tidak salah menikahi wanita. 'Wanita ini, gadis ini. Polos dan baik. Penuh keikhlasan, mirip seperti menantuku!'

Kakek Abian masih menatap Wulan, lalu menepuk lembut kepalanya.

"Cucuku ternyata menepati janjinya. Oh, senangnya aku!"

'Cucu?’ Wulan bengong. "Kek.. maksud..."

Kakek Abian melangkah mendekati Saka. Saka tersenyum lebar padanya.

"Saka, cucuku. Mana bisa kamu melakukan ini? Bagaimana caranya kamu menemukan dia dan menikahinya?" Kakek Abian meraih tangan Saka dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status