Share

Bab 22. Cerewet

Penulis: Rea.F
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-14 12:17:11

"Sebaiknya aku memaafkan , berbaik baik dulu sama dia, sampai dia benar-benar sembuh dan urusannya beres. Setelah itu minta uang yang banyak dan pergi."

"Tapi tidak boleh pergi darinya."

"Sudah lah, urusan nanti. Tidak boleh ya minggat! Beres kan?”

"Hah! Aku kan sudah dinikahinya, mana bisa!" Wulan bergelut dengan pikirannya, kemana mana.

Yang diluar pun begitu, senang bercampur sedih. Senang , tubuh atasnya sudah berfungsi kembali. Sedih, ketika memikirkan tentang janjinya mau melakukan apapun untuk Wulan.

'Kalau dia minta pergi bagaimana? Tidak tau apa , kalau aku menyukainya? Sejak pertama melihatnya. Belum lagi kakek, sudah pasti minta aku merantainya.'

Terdengar Wulan membuka pintu, pandangannya langsung bertemu dengan pandangan tuan mudanya. Lalu melangkah menghampiri.

"Bagaimana Tuan?"

Deg! Yang ditanya terasa di hati. Takut Wulan kembali meminta ingin pergi.

"Aku kan belum sembuh total?"

"Iya tahu! Maksudnya.. Mau mandi dulu atau tunggu makanan datang, mau makan dulu?" Wulan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 23. Malah Berdebat

    Saat ini, Saka masih terlihat senang. Lebih senang lagi ketika melihat Wulan yang baru saja keluar dari kamar mandi. Gadis itu sudah berganti di kamar mandi. Karena sejak kejadian kecerobohannya yang telanjang kepergok Saka, Wulan memang sedikit waspada. Memilih menyiapkan ganti terlebih dahulu dan membawanya langsung ke kamar mandi.Wajah manis tanpa makeup itu terlihat begitu indah dimata Saka.Lalu Wulan menyisir rambutnya yang sengaja tidak dibasahinya dan mengikat nya dengan mengangkat tinggi-tinggi dan menggulungnya ke atas. Bukan sengaja pamer leher jenjang, tapi sepertinya itu sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil.Tapi bagi Saka, penampilan apa adanya Wulan itu malah membuatnya semakin menggilai gadis itu. Cantik alami tanpa make up, tanpa luluran tanpa smoothing atau sejenisnya.Melihat Saka sesekali meliriknya, Wulan bertanya. "Saya jelek ya, Tuan?""Sedikit.""Syukurlah. Aku kira jelek banget. Aku khawatir mata Tuan muda sakit karena melihatku yang jelek ini terus. Karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 24. Dipanggil oleh Tuan Abraham

    "Bagaimana Mas, tentang tanda tangan Saka? Kenapa sampai sekarang belum ada kabar? Kamu ini bisa bekerja tidak sih?" Bentak Sintia pada suaminya di dalam ruangan khusus milik mereka."Sabar Sintia.. Aku sudah menyuruh istri bodohnya itu untuk membicarakan hal ini pada Saka. Sebentar lagi, semua ini akan atas nama Saka." Jawab Abraham."Lalu setelah Saka mati, maka akan pindah atas nama gadis itu. Dan setelah itu... Kita baru akan mengambilnya.” Kata Sintia. Tertawa puas."Nama kita tetap baik. Harta menjadi milik kita." Abraham menyentil hidung istrinya, ikut tertawa."Tapi Mas.. kenapa Saka tidak mati-mati? Apa kamu benar-benar sudah mengarahkan Anton dengan baik?" Tanya Sintia."Tentu saja. Kabar terakhir yang aku dengar langsung dari Wulan, keadaan Saka semakin memburuk. Mungkin hanya tinggal menunggu hitungan hari saja. Pelan tapi pasti. Dan kematiannya sudah bisa dipastikan akibat kerusakan saraf. Tidak akan ada yang dapat mengungkapnya." Abraham semakin puas."Apa benar-benar am

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 25. Tuan Muda Semakin parah

    "Percuma berbisik, suara Tuan sudah terdengar kemana-mana. Untung yang datang sekretaris Ang. Coba kalau Anton. Percuma akting,” Kata Wulan, memutar tubuhnya, melangkah menghampiri Sekretaris Ang yang masih menunggu di balik pintu.Wulan menutup pintu, tak lupa menguncinya dari luar dan memasukan anak kunci ke dalam sakunya.Dia menoleh pada sekretaris Ang. Dia tahu jika pria itu pasti bertanya di dalam hatinya, kenapa dia harus mengunci pintu. Jadi dia duluan menjawab, sebelum ditanya, "Hanya untuk jaga-jaga, Tuan Ang. Takut ada setan.""Setan?” Sekretaris Ang mengerutkan keningnya. “Sejak kapan rumah ini angker? Kalaupun iya, setan tidak perlu membuka pintu, kan?""Ada. Setan yang doyan sambel. Masa tidak mengerti juga?" Kata Wulan."Ohh." sekretaris Ang, seolah paham, padahal tidak sepenuhnya paham. Lalu melangkah diikuti Wulan di belakangnya tanpa berkata lagi.Bola mata Wulan berputar, melihat seluruh ruangan yang dilewati mereka.'Besarnya! Rumah apa lapangan bola?'Semenjak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 26. Saka Terjatuh

    Wulan juga terkejut karena sekretaris Ang, tiba-tiba sudah berdiri di depannya, "Mana ada, siapa yang menangis?” Bantah Wulan."Itu,?" Sekretaris Ang menunjuk wajahnya.Wulan tersipu, "Oh, ini? Ini namanya air mata bawang," kata Wulan."...” Sekretaris Ang."Tidak mengerti juga?”Sekretaris Ang menggeleng.Wulan mendengus kesal, lalu bicara asal saja, “Sekretaris andalan kok tidak mengerti apa-apa. Bagaimana sih?" Celotehnya lalu melanjutkan langkahnya."(?)" Sekretaris Ang semakin tidak mengerti.Wulan menoleh, ternyata sekretaris Ang mengikuti di belakang."Kenapa mengikuti saya?”"Saya.. saya hanya ingin mengantar Nona. Takut Nona Wulan tersesat." Jawab Sekretaris Ang, padahal dia sebenarnya ingin menanyakan apa yang dibicarakan Abraham tadi. Tapi melihat sorot mata Wulan yang tidak bersahabat, sekretaris Ang jadi urung."Tidak perlu mengantar, Tuan Ang. Saya bisa sendiri. Tidak mungkin juga bakal tersesat di sini." Wulan tidak peduli dengan perhatian sekretaris Ang, terus saja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 27. Saka biša berjalan

    Saka kembali berbaring diatas tempat tidur dalam keadaan sedikit linglung. Lalu dia menarik selimut, 'Perasaan, seperti ada yang salah?' Saka seperti memikirkan sesuatu. "Apa ya?” Dia bergumam dan celingukan.Setelah beberapa saat dia memejamkan matanya kembali."Hah!!" Tiba-tiba Saka mengibas selimutnya begitu saja lalu menatap kedua kakinya dengan tercengang."Kakiku!!!" Dia mengangkat kakinya tinggi-tinggi lalu menaruhnya kembali. Dilakukan beberapa kali secara bergantian."Apa aku bermimpi??" Dia mencubit pipinya dengan keras untuk meyakinkan diri."Ah... Sakit! Aku tidak bermimpi!""Kakiku sembuh! Ya Tuhan! Benar! Kakiku sembuh..!!" Dia beranjak girang menuruni ranjang. Berjalan kesana-kemari untuk mencoba kakinya."Ya Tuhan....!! Aku benar-benar sembuh..!" Saka sampai bersujud di lantai. Dia terisak dalam sujudnya. Berbisik mengucap syukur ribuan kali.Lalu dia berdiri, berlari ke arah Wulan yang masih tidur nyenyak."Wulan! Wulan..!" Dia memanggil Wulan dengan girang."Kakiku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 28. Khawatir Wulan meminta kebebasan.

    "Aku tidak bisa tidur lagi." jawab Saka."Kenapa? Sudah tidak mengantuk?" "Aku tegang,”"Hah! Tegang kenapa?""Memikirkan besok itu.""Halah, urusan besok!" Wulan merangkak ke atas tempat tidur. Dia menarik selimut tebal milik Saka. Lalu menyembunyikan wajahnya di atas bantal tanpa beban."Wulan," Saka mengguncang tubuhnya."Ih..mengganggu saja. Masih mengantuk berat ini." Wulan menepis tangan Saka dan melanjutkan tidurnya kembali."Serius mau tidur disini?" Bisik Saja tepat di telinga Wulan.Wulan terlonjak kaget! Baru sadar kalau salah tempat.Lalu segera mengibaskan selimut milik Saka. "Hanya Khilaf. Tidak mungkin terjadi lagi!" Dia segeralah beranjak, bergegas kembali ke sofa.Saka sedikit menyesal. "Coba tidak usah di ingatkan.. Rejeki nomplok kan? Ah Dasar aku!!" gumam Saka.Mau tidak mau Saka kembali melanjutkan tidur, sambil pikirannya traveling kemana-mana. Mengingat mimpinya sebelum terjatuh tadi.Terlihat Saka tersenyum-senyum sendiri sambil memegangi bibir dengan ujung ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 29. Aksi Yang Kompak.

    Sementara Saka, hanya bisa menekan perasaannya.Wulan membuka pintu, melihat Anton sudah datang membawa racun kembali."Tuan muda sepertinya tidak mau makan hari ini,” kata Wulan tanpa menyapa dahulu."Kenapa ?" Tanya Anton, sedikit heran."Dari kemarin susah menelan lehernya. Bawa saja kembali makanan itu. Kalau Tuan muda meminta makan, saya bisa menghubungi anda." "Oh, baiklah, Nona. Kalau begitu saya permisi." Dalam hati Anton senang. Ini adalah kabar baik untuk Tuannya. 'Mungkin Tuan muda sudah sekarat.' pikir Anton."Tuan Anton!" Wulan memanggil."Iya, Nona. Ada apa?”"Bisakah saya meminta bantuanmu?""Apa yang bisa saya bantu. Katakan saja, Nona.""Berhubung saya tidak bisa meninggalkan Tuan muda. Tolong sampaikan pada Tuan Abraham. Jika hari ini juga , Tuan muda sudah bersedia menandatangani surat warisan itu. Jadi Tan muda, menunggu kedatangan Tuan Abraham.""Baiklah Nona, dengan senang hati saya akan menyampaikannya." Jawab Anton lalu berpamitan.Wulan tersenyum tipis, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 30. Ternyata istriku jenius

    Setelah memastikan Saka sudah berakting dengan baik, Wulan melangkah menghampiri pintu dan membukanya.Dia melihat Abraham datang dengan seseorang yang tidak dikenalnya. "Tuan Abraham, silahkan masuk,” Wulan mempersilahkan dengan sopan.Abraham mengangguk dan mengajak orang di sebelahnya untuk masuk. Wulan menarik kursi dan mempersilahkan mereka untuk duduk, tepat di depan ranjang dimana Saka sedang terbaring tak berdaya. Sementara Wulan duduk di samping Saka."Wulan, perkenalkan. Ini pengacara keluarga Brahmana yang saat ini menyimpan seluruh aset milik keluarga Brahmana." Abraham memperkenalkan pria yang duduk di sampingnya itu.Pria itu tersenyum sopan pada Wulan."Nama saya Haris, Nyonya muda Brahmana."Mata Saka melirik tanpa menoleh.'Nyonya muda? Ah, kedengarannya itu sangat manis.'"Nama saya Wulan, Pak. Saya,"Haris mengangguk, “Saya sudah tahu, Nyonya.” Pria itu lalu menatap Saka.Melihat keadaan Tuan muda keluarga Brahmana yang berbaring tak berdaya itu, Haris merasa se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20

Bab terbaru

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 149.

    "Kamu kenapa?" Sekretaris Ang mendekat."Ah, tidak apa-apa. Kalau begitu kita harus berkemas. Mumpung masih sore."Sekretaris Ang mengangguk.Yuri menarik kopernya."Tidak perlu membawa baju," ucap Sekretaris Ang."Hah! Gantiku bagaimana?" tanya Yuri heran."Sudah ada di sana.""Di sana? Maksudnya di sana di mana? Di rumah Tuan Muda Saka? Aku sudah membawa hampir semua ke sini, Kak.""Apa kamu kira, kita akan pulang ke rumah Tuan Muda?" Sekretaris Ang kini sudah tak berjarak."Lalu? Ke mana? Apa Kak Ang akan membawaku pulang ke rumah Kak Ang? Memang Kak Ang punya rumah?" tanya Yuri. Dia berpikir jika selama ini Sekretaris Ang tidak punya tempat tinggal selain Rumah Tuan Muda Saka. Karena selama ini Yuri tidak pernah melihat Sekretaris Ang pulang ke mana pun selain ke rumah itu.Mau pagi atau malam setelah pulang dari kantor, Sekretaris Ang selalu ada di rumah itu.Sekretaris Ang tergelak mendengar pertanyaan istri kecilnya itu. Mengangkat dagu Yuri dengan telunjuknya."Apa menurutmu,

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 148.

    Kini saatnya Ang dan Yuri menghampiri Saka dan Wulan.Saka dengan antusias menyambut tangan Sekretaris Ang dan memeluk sekretarisnya itu untuk pertama kalinya selama hidupnya."Selamat, Ang! Akhirnya kamu melepas masa lajangmu juga.""Terima kasih, Tuan Muda. Semua ini berkat dukungan Anda juga.""Haha. Kamu harus ingat satu hal, Ang. Meskipun kamu lebih tua dariku, tapi detik ini kamu adalah adik iparku! Jadi kamu harus menghormatiku lebih dari sebelumnya!""Tentu, Tuan Muda. Saya akan mengingatnya selalu." Keduanya pun tertawa setelah melepaskan pelukan.Wulan pun berganti memeluk Yuri."Selamat atas pernikahanmu, Adikku! Bahagia selalu ya?""Kak Wulan!" Yuri memeluk erat Wulan, dan untuk pertama kalinya ia memanggil "kakak" pada Wulan, begitu terdengar hangat di telinga Wulan."Terima kasih, Kak Wulan. Kamu kakak terbaikku!"Keduanya tersenyum bahagia.Kemudian Yuri tak melupakan Jihan."Kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi artinya kamu bukan bocil lagi. Kamu tidak boleh merengek

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 147

    Hanya mereka saja yang berangkat. Tanpa iring-iringan. Tanpa Kakek Brahmana dan Nenek Sulis. Mengingat keadaan Kakeknya yang sudah mulai ringkih dan cepat lelah, Saka sengaja tidak mengizinkan mereka untuk ikut mendampingi Sekretaris Ang. Dan pada akhirnya, Kakek Brahmana dan Nenek Sulis pun setuju saja, menunggu Sekretaris Ang pulang ke rumah dengan membawa istrinya nanti.Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, tidak kencang dan tidak juga lamban. Nampak sekali jika Pak Abu, sang sopir, kali ini mengemudi dengan hati-hati, mengingat jika sedang membawa calon pengantin, dan mobil yang di belakang pun sama.Hingga sampailah mereka di depan rumah keluarga Harmoko.Semua kemudian turun setelah mobil berhenti.Gani Harmoko rupanya sudah siap menyambut mereka sendiri dengan beberapa pria berjas di belakangnya.Lalu mereka saling menunduk untuk saling memberi hormat tanpa berjabat tangan."Tuan Muda, Tuan Sekretaris. Selamat datang!" sapa Gani Harmoko.Mereka membalas sapaan Gani Harmoko

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 146.

    Pagi buta di kediaman keluarga Mahendra terlihat sedikit riuh oleh para pelayan.Mereka tahu, jika pagi ini adalah hari pernikahan Sekretaris Ang dengan Yuri yang akhir-akhir ini sudah mereka ketahui jika Yuri adalah adik Nyonya muda mereka.Mereka bukan sedang berkemas untuk ikut menghadiri acara pernikahan Sekretaris Ang yang akan dilangsungkan di kediaman Gani Harmoko, mereka tidak diperbolehkan ikut selain Bu Asri saja yang diperbolehkan, itu pun untuk mendampingi Wulan. Tapi para pelayan baik pria dan wanita ikut deg deg ser hatinya, entah apa yang sedang mereka rasakan dan lakukan. Yang jelas semua terlihat tidak sabar menunggu turunnya sekretaris Ang dari tangga.Mereka sebenarnya hanya sekedar ingin memberi selamat dan ucapan hati hati untuk calon pengantin , seorang atasan mereka yang mereka kagumi itu. Sang Sekretaris Utama hari ini akan melepas masa lajangnya.Di dalam kamar Sekretaris Ang, pria itu masih berdiri di depan cermin, membetulkan kemeja putih yang sudah ia pakai

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 145.

    "Ini bukan soal keberuntungan, melainkan mungkin sudah takdir. Bukan kah, kalau jodoh tak kan kemana? Mungkin Putri Putri kami memang sudah berjodoh dengan mereka ,Dua pria hebat itu." jawab Tiara.Begitulah, Bahagia dan bangga perasaan Tiara dan juga Gani Harmoko.Saat ini, semua orang mengagumi mereka. Dan makin menghormati mereka. Dua pria hebat sekaligus , menjadi menantu mereka. Siapa yang tidak bangga? Siapa yang tidak kagum? Hampir semua para pengusaha ternama memimpikan memiliki hubungan serius dengan keluarga Brahmana. Yang memiliki seorang putri sangat bermimpi bisa dilirik oleh dua pria hebat itu. Tapi ternyata nasib baik malah berpihak pada keluarga Harmoko.Mereka bukan tidak tahu awal kisah pernikahan Putri pertama keluarga Harmoko dengan Tuan muda dari keluarga Brahmana itu. Semua juga sudah tahu, tapi lagi-lagi saat ini tidak ada yang berani mengungkitnya. Apalagi ketika Saka pernah mengumumkan beberapa kali tentang pernikahannya dengan Wulan di depan beberapa Pengusah

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 144.

    "Ibu sudah menyesal, bahkan sebelum Wulan dan kamu menjemput kami di kontrakan kumuh itu, Ibu sudah bertobat. Dan mungkin Tuhan membalas tobat ibu dengan kebahagiaan yang berlipat lipat ganda. Bayangkan saja Yuri, kehidupan kami jauh lebih baik. Perusahaan Ayahmu semakin baik, nama kami juga kini semakin terhormat. Terlebih setelah banyak yang tau jika kami ini ternyata Mertua dari Tuan muda Saka. Apalagi nanti, di tambah akan menjadi Mertua Sekretaris utama Brahmana group. Sungguh suatu anugerah besar yang kami terima.""Ibu benar. Ibu harus banyak bersyukur ya?""Tentu saja. Kamu tau tidak. Kemarin Ibu dan Jihan bagi bagi sedekah ke seluruh penghuni komplek dan kontrakan bekas kami mengontrak dulu. Uang dari Tuan muda dan calon suamimu sudah habis separuhnya untuk kami sedekahkan. Ibu ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka. Ibu pernah merasa sulit sesulit sulit nya ketika berada di sana, makanya ibu ingin sedikit mengurangi kesulitan mereka juga." Tiara bercerita pada Yuri."Syukur

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 143.

    Sekretaris Ang mengangguk, merasa menghangat hatinya. Jika dulu ia sempat berpikir jika keluarga Harmoko adalah keluarga yang tidak baik, dan diakui sekretaris Ang jika ia sempat membenci keluarga ini. Namun setelah Yuri membawanya masuk ke keluarga ini, ternyata berbeda dengan dugaannya.Sebenarnya keluarga ini bisa menjadi keluarga yang hangat. Mungkin begitu lah manusia, saat melakukan kesalahan dan mau menyadarinya, maka kebaikan kebaikan akan menyapanya dan semakin meningkat untuk menyertainya."Baiklah, Tuan Gani. Saya juga minta maaf, jika tidak bisa mengadakan pesta besar untuk pernikahan Putri kalian. Tapi saya berjanji, jika waktu sudah mengijinkan nanti, maka kita akan mengadakan pesta yang meriah." ucap sekretaris Ang."Bukankah kemarin kita sudah sepakat? Jadi jangan dijadikan beban. Yang penting kalian Sah dulu. Dan yang terpenting adalah, harus bahagia." sahut Gani Harmoko.Sekretaris Ang mengangguk, lalu menoleh pada Yuri."Kau tidak apa-apa kan, Sayang..?" sekretaris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 142.

    Sementara sekretaris Ang tersenyum puas sudah membuat Si Sam itu patah harapan. Ia merasa menang , lalu Segera mengajak Yuri kembali ke mobil setelah mereka menyelesaikan makan nya.Sekretaris Ang melajukan kembali mobilnya. Kali ini Yuri merasa bingung ketika sekretaris Ang berhenti di depan sebuah Rumah yang ternyata kediaman orang tua nya.Lalu Yuri menoleh pada sekretaris Ang saat mereka sudah berada di depan pintu."Kakak??""Aku sengaja mengantarmu pulang ke rumah orang tuamu sebelum mereka menjemput mu.""Kakak? Apa maksudnya??" Entah kenapa, mendengar ucapan Sekretaris Ang Yuri begitu terkejut. Pikiran nya sudah berburuk sangka saja."Kamu harus tinggal bersama mereka." sahut sekretaris Ang."Kakak??" wajah Yuri seketika pucat."Kita tidak akan bertemu untuk beberapa hari kedepan. Kau bisa menungguku kan? Sampai di hari pernikahan kita? Kita akan menikah di rumah orang tuamu ini."Mendadak Yuri menubruk sekretaris Ang. Memeluknya dengan erat."Kau menakutiku Kak?? Ku pikir kau

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 141.

    "Kak Samuel! " Yuri menutup mulutnya sambil menoleh ke arah sekretaris Ang yang sedang berbicara pada seorang pelayan."Yuri, kenapa kaget sekali? Apa kau bersama Tuan sekretaris dingin itu di sini?" tanya Samuel, sambil celingukan."Tentu saja kak Sam, dia kan calon suamiku. Jelas saja dimanapun ada aku pasti ada dia juga. Cepat pergi dari sini kak Sam . Jika tidak , kau tidak akan selamat kali ini." sahut Yuri mendorong tubuh Samuel agar cepat cepat pergi dari sana.Samuel yang tadinya mengira jika Yuri datang sendiri tidak bersama Sekretaris Ang pun segera mengangguk."Eh iya. Aku pergi ya?" Samuel takut juga rupanya.Tapi baru saja Samuel memutar tubuhnya, sebuah tangan kekar menangkap bahunya.Samuel menoleh, "Tuan Sekretaris! Maafkan saya. Saya, saya tidak sengaja bertemu dengan Yuri di sini. Sungguh, saya tidak bermaksud mengganggu nya." dengan wajah pias ketika melihat wajah penuh wibawa itu sudah menatapnya. Begitu juga dengan Yuri yang sama piasnya.Siapa sangka sekretaris A

DMCA.com Protection Status