Share

Bab 28. Khawatir Wulan meminta kebebasan.

"Aku tidak bisa tidur lagi." jawab Saka.

"Kenapa? Sudah tidak mengantuk?"

"Aku tegang,”

"Hah! Tegang kenapa?"

"Memikirkan besok itu."

"Halah, urusan besok!" Wulan merangkak ke atas tempat tidur. Dia menarik selimut tebal milik Saka. Lalu menyembunyikan wajahnya di atas bantal tanpa beban.

"Wulan," Saka mengguncang tubuhnya.

"Ih..mengganggu saja. Masih mengantuk berat ini." Wulan menepis tangan Saka dan melanjutkan tidurnya kembali.

"Serius mau tidur disini?" Bisik Saja tepat di telinga Wulan.

Wulan terlonjak kaget! Baru sadar kalau salah tempat.

Lalu segera mengibaskan selimut milik Saka. "Hanya Khilaf. Tidak mungkin terjadi lagi!" Dia segeralah beranjak, bergegas kembali ke sofa.

Saka sedikit menyesal. "Coba tidak usah di ingatkan.. Rejeki nomplok kan? Ah Dasar aku!!" gumam Saka.

Mau tidak mau Saka kembali melanjutkan tidur, sambil pikirannya traveling kemana-mana. Mengingat mimpinya sebelum terjatuh tadi.

Terlihat Saka tersenyum-senyum sendiri sambil memegangi bibir dengan ujung ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status