Share

Bab 24. Dipanggil oleh Tuan Abraham

"Bagaimana Mas, tentang tanda tangan Saka? Kenapa sampai sekarang belum ada kabar? Kamu ini bisa bekerja tidak sih?" Bentak Sintia pada suaminya di dalam ruangan khusus milik mereka.

"Sabar Sintia.. Aku sudah menyuruh istri bodohnya itu untuk membicarakan hal ini pada Saka. Sebentar lagi, semua ini akan atas nama Saka." Jawab Abraham.

"Lalu setelah Saka mati, maka akan pindah atas nama gadis itu. Dan setelah itu... Kita baru akan mengambilnya.” Kata Sintia. Tertawa puas.

"Nama kita tetap baik. Harta menjadi milik kita." Abraham menyentil hidung istrinya, ikut tertawa.

"Tapi Mas.. kenapa Saka tidak mati-mati? Apa kamu benar-benar sudah mengarahkan Anton dengan baik?" Tanya Sintia.

"Tentu saja. Kabar terakhir yang aku dengar langsung dari Wulan, keadaan Saka semakin memburuk. Mungkin hanya tinggal menunggu hitungan hari saja. Pelan tapi pasti. Dan kematiannya sudah bisa dipastikan akibat kerusakan saraf. Tidak akan ada yang dapat mengungkapnya." Abraham semakin puas.

"Apa benar-benar am
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status